Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran merupkan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung
oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapaitujuannya. Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususmya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi
pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justrhu usaa kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.”

Setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan strategi pemasaran harus


diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan
kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yng
ditempuh oleh setiap pihak boleh jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan
karakterisk masing-masing tetapi tujuan akhirnya sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik
masing-masing tetapi tujuan akhirnya tetap akan bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen
atau consumer satisfaction.

Identifikasi target pasar merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan
dan pengembangan straregi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak
pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian produk
dengan kebutuhan konsumen pada segmen tertentu.
Perusahaan tidak dapat berhubungan dengan semua pelanggannya di pasar yang besar,
luas, atau beragam. Tetapi mereka dapat membagi pasar seperti itu menjadi kelompok konsumen
atau segmen dengan kebutuhan dan keinginan berbeda. Kemudian perusahaan harus
mengidentifikasi segmen pasar mana yang dapat dilayaninya dengan efektif. Keputusan ini
memerlukan pemahaman mendalam tentang prilaku konsumen dan pemikiran strategis yang
seksama.untuk mengembangkan rencana pemasaran terbaik, manajer harus memahami apa yang
membuat setiap segmen unik dan berbeda.

1
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan
membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang
bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan
potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku
pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu
proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari
orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Jadi, dapat kita ambil kesimpulan dari beberapa definisi segmentasi pasar menurut
para ahli bahwa definisi Segmentasi pasar secara umum adalah suatu proses pembagian
pasar atau pengelompokkan pasar yang bersifat heterogen kedalam satuan pasar-pasar yang
bersifat homogen.
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat
keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.)
Menetapkan sasaran adalah mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang
diidentifikasikan dan kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan
potensi yang paling besar. Bauran pemasaran kemudian dirancang yang akan memberikan hasil
terbaik dalam penjualan, selain itu menciptakan nilai maksimum bagi konsumen.
Dalam mengevaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus menelaah
tiga faktor :
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen, meliputi data-data mengenai penjualan terakhir,
proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan margin laba yang diharapkan untuk
berbagai segmen.
b. Kemenarikan struktural segmen, meliputi dampak pesaing yang ada dan potensial,
daya relatif pembeli, daya tarik pemasok.
c. Sasaran dan sumber daya perusahaan yaitu berhubungan dengan sasaran jangka
panjang perusahaan.
Setelah mengevaluasi berbagai segmen, perusahaan berharap akan menemukan
satu atau lebih segmen pasar yang benar-benar bernilai untuk dimasuki. Mereka harus

2
menetapkan segmen-segmen yang mana dan berapa banyak akan dilayani. Ini adalah
masalah pemilihan pasar sasaran.
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, Setiap pelaku
bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan
perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannnya. Selain itu, Segmentasi
merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari
sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

Dengan demikian, menurut pendapat kami, segmentasi sangatlah penting


didalam dunia bisnis, karena segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih
fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-
segmen yang akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan
segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan
mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan
posisi pasar perusahaan. Sehingga, hal ini menjadi salah satu kunci suatu perusahaan
dalam mengalahkan pesaingnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Segmentasi Pasar?
2. Apa saja dasar-dasar segmentasi menurut Kotler ?
3. Bagaimana cara mensegmentasi pasar industry/bisnis ?
4. Bagaimana cara Mensegmentasi Pasar Internasional ?
5. Apa saja peranan segmentasi pasar di dalam suatu perusahaan ?
6. Apa saja pola segmentasi pasar?
7. Bagaimana prosedur dan proses segmentasi pasar?
8. Apa saja syarat segmentasi yang efektif?
9. Apa saja manfaat segmentasi ?
10. Bagaimana Strategi Segmentasi Untuk Penggunaan Kapasitas yang efektif ?

3
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian segmentasi pasar.
2. Untuk mengetahui dan memahami dasar-dasar segmentasi menurut Kotler.
3. Untuk mengetahui cara mensegmentasi PasarIindustry/Bisnis.
4. Untuk mengetahui cara mensegmentasi Pasar Internasional.
5. Untuk mengetahui peranan-peranan segmentasi di dalam suatu perusahaan.
6. Untuk mengetahui pola-pola segmentasi pasar.
7. Untuk mengetahui prosedur dan proses segmentasi pasar.
8. Untuk mengetahui syarat-syarat segmentasi yang efektif.
9. Untuk mengetahui manfaat segmentasi.
10. Untuk mengetahui strategi segmentasi untuk penggunaan kapasitas yang efektif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Segmentasi Pasar

Menurut Kotler (2003): “Market segmentation is the process of breaking a


heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with
relatively similar buying characteristics or needs”. Dengan kata lain segmentasi pasar
merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar
yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku
pembelian maupun gaya hidup”.
Menurut Tjiptono dan Chandra dalam bukunya Pemasaran Strategik (2012 : 150),
pengertian segmentasi pasar sebagai berikut : “Segmentasi pasar dapat diartikan sebagai proses
mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-
segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan/atau respon
terhadap program pemasaran spesifik”.
Sedangkan Kasali (dikutip oleh Setiadi-2010:384) mengatakan bahwa: “Segmentasi
adalah proses mengotak-ngotakan pasar yang heterogen ke dalam potensial customer yang
memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respons yang sama
dalam membelanjakan uangnya”.
Jadi, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Segmentasi Pasar secara umum adalah
Proses mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogeny atau menjadi
segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam minat, daya beli, geografi, dan kesamaan
karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.

2.2 Dasar-Dasar Segmentasi menurut Kotler


Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat
dilakukan, yaitu pertama, consumer characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan
variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :

5
2.2.1 Segmentasi Geografi. Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan
faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen. Contoh:
Bandung yang terkenal dengan sebutan Paris Van Java, cocok sebagai wisata belanja, membuat
perusahaan yang bergerak di bidang fashion melirik Bandung sebagai target market. Jadi dengan
segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.

2.2.2 Demografi Segmentasi. Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan


berdasarkan usia, kelamin, keluarga dan siklus hidup, ras, pendidikan dan pekerjaan atau
penghasilan konsumen. Contoh: Shopie Martin menjadikan perempuan dengan penghasilan
menengah atas sebagai target market.

2.2.3. Psychographic segmentation. Pada Psychographic segmentation pengelompokan


didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest,
minat dan sikap. Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan,
sbb:

2.2.3.1 Status sosial, contoh: pemimpin, masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan
menengah dan golongan rendah.

2.2.3.2 Gaya hidup, contoh: modern, tradisional, kuno, boros, hemat dan mewah.

2.2.3.3 Kepribadian, contoh: penggemar, pecandu dan pemerhati suat produk


Contoh: Honda mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk kalangan
wanita yang lebih girly , apalagi terdapat warna pink yang banyak disukai oleh wanita
khususnya remaja yang girly modis.

2.2.3.4 Segmentasi Tingkah Laku. Pada segmentasi tingkah laku pengelompokan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu
produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling
baik untuk membentuk segmen pasar.

Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong,


1997):

a) Manfaat yang dicari. Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk.

6
Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam
kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang
mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk
memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama
yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang
memberikan manfaat tersebut.

b) Status Pengguna. Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna,


mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari
suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan
pemasaran yang berbeda.

c) Tingkat Pemakaian. Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna


ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil
dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian.
Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan
sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.

d) Status Loyalitas. Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas


konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat
dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa
konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain
agak loyal, mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu
merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan
loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau
mereka membeli apapun yang diobral.

Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit
segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada
manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat
pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan

7
berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang
mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.

Jadi, menurut pendapat kelompok kami, dasar-dasar segementasi pasar


berdasarkan pengelompokkan yang dikelompokkan oleh Kotler, dapat dijadikan sebagai
acuan dalam mensegmentasi pasar sasaran. Berdasarkan consumer characteristic
(karakteristik konsumen) yang didalamnya terdapat variable-variabel tersebut dapat
menjadi bahan pertimbangan seseorang untuk menetapkan segmen pasarnya. Seperti
variable segmentasi geografi, karna pada dasarnya di tiap daerah yang berbeda memiliki
keinginan atau minat beli yang berbeda. Hal ini dikarenakan kebutuhan mereka juga
berbeda. Selanjutnya, segmen demografi juga mempengaruhi minat beli atau keinginan
seorang konsumen. Karena, setiap usia, kelamin, ras memiliki keinginan atau memimiliki
minat yang berbeda. Seperti segmen geografi, kebutuhan yang mereka butuhkan juga
berbeda. Begitu pula dengan variable-variabel lainnya. Kedua, berdasarkan consumer
respons atau respon konsumen yang terdiri dari Benefit Segmentation atau segmentasi
manfaat dan juga Brand atau Merek, minat konsumenpun juga berbeda. Terdapat
konsumen yang lebih cenderung menginginkan manfaat roduk yang terpenting, tanpa
melihat harga ataupun brand pada produk tertentu.

2.3 Mensegmentasi Pasar Industri/Bisnis

Pembeli di pasar industri dapat disegmentasikan secara :

2.3.1 Segmentasi Geografi, yakni membagi pasar menjadi beberapa kelompok


berdasarkan pada: lokasi industry, ukuran pelanggan.

2.3.2 Segmentasi Karakteristik Operasi, yakni membagi pasar menjadi beberapa


kelompok berdasarkan pada: teknologi, status pemakaian, kemampuan pelanggan.

2.3.3 Segmentasi Pendekatan Pembelian, yakni membagi pasar menjadi beberapa


kelompok berdasarkan pada: oraganisasi pembelian sifat dan hubungan yang sudah
ada, kriteria pembelian.

8
2.3.4 Segmentasi Faktor-Faktor Situasional, yakni membagi pasar menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pada, urgensi, ukuran pesanan.

2.3.5 Segmentasi Karakteristik Pribadi, yakni membagi pasar menjadi beberapa


kelompok berdasarkan pada, sikap terhadap resiko, loyalitas.

Jadi, menurut pendapat kelompok kami, didalam mensegmentasikan pasar


industry/ bisnis seorang pengusaha perlu menentukan segmentasi yang tepat sesuai
dengan indutri/ bisnis mereka. Karena dalam hal ini segmen yang mereka tentukan
merupakan kunci dimana tujuan utama mereka dapat tercapai. Apa industry mereka,
sehingga dapat mensegmentasikan usahanya, ataukah segmentasi geografi,
karakteristik operasi, pendekatan pembelian, factor-faktor internasional, ataupun
karakteristik pribadi.

2.4 Mensegmentasi Pasar Internasional

Perusahaan dapat mensegmentasi pasar internasional dengan menggunakan


beberapa variabel segmentasi berikut:

2.4.1 Segmentasi Lokasi Geografik, missal: Negara, regional (ASEAN).

2.4.2 Segmentasi Faktor Ekonomi, missal pendapatan penduduk, perkembangan ekonomi.

2.4.3 Segmentasi Faktor Politik dan Peraturan, misal: Stabilitas pemerintahan, peraturan
moneter, birokrasi.

2.4.4 Segmentasi Budaya, misal: Bahasa, agama, nilai, sikap.

Menurut pendapat kelompok kami dalam mensegmentasikan pasar


internasional, para pengusaha/ pebisnis perlu melihat apa barang yang mereka
tawarkan, dimanakah mereka akan memasarkan barang tersebut, untuk itu perlu
melihat apa yang dibutuhkan oleh pelanggan mereka berdasarkan segmentasi yang
telah mereka tentukan.

9
2.5 Peran Segmentasi

Segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa


alasan:

2.5.1 Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber
daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi
perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi
memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta
kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.

2.5.2 Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi.


Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam
penentuan positioning.

2.5.3 Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan
pesaing.

Dari paparan diatas, mengenai peran segmentasi, kelompok kami


menyimpulkan bahwa peran segementasi sangat penting bagi suatu industry/bisnis, karena
segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih focus dalam mengalokasikan sumber
daya, selain itu peran segmentasi juga sebagai factor kunci untuk mengalahkan pesaing,
dengan memandang pasar dari sudut yang unik.

2.6 Pola Segmentasi Pasar

Menurut Kotler (2003) terdapat tiga pola segmentasi pasar. Pola ini digunakan untuk
mengidentifikasai preferensi segmen. Pola tersebut adalah:

2.6.1 Homogeneus preference (preferensi homogen). Merupakan pola yang menunjukkan


bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

10
2.6.2 Diffused preference (preferensi yang menyebar). Merupakan pola yang
menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau
jasa yang ditawarkan.

2.6.3 Clustered preference (preferensi yang mengelompok). Merupakan pola yang


menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana
konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.

Homogenus Preference

11
Diffused Preference Clustered
Preference

2.7 Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur dan proses segmentasi ada tiga tahap yaitu:

2.7.1 Survey Stage

Merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui fokus group discussion atau dengan
wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai
motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister Manajemen (MM) . Dengan adanya
gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan
menggunakan kuesioner.

2.7.2 Analysis Stage

Merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey.
Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel
mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau
mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.

2.7.3. Profiling Stage

Merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk.


Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku,
demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian
masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

Jadi, dari paparan diatas mengenai prosedur dan proses segmentasi berdasarkan
pendapat Kotler, bahwa prosedud dan proses alam segmentasi sangtlah penting. Dalam

12
mensegmentasi perlu untuk memperhatikan prosedur dalam mensegmentasi, karena prosedur
ini dijadikan sebagai tuntunan bagi perusahaan agar tidak gagal dalam mensegmetnasikan
pelanggannya, selain itu, dari prosedur tersebut, perusahaan dapat menjalankan proses
segmentasi dengan baik dan benar. Sehingga meminimumkan tingkat kegagalah suatu
perusahaan dalam mensegmentasi. Mensegmentasi pelanggan tidak dilakukan secara
sembarangan atau berdasarkan keinginan saja, namun diperlukan observasi, wawan cara
melalui survey stagre, kemudian menganalisis inormasi tersebut pada tahap analysis stage, da
yang terakhir mengidentifikasikan profil masing-masing cluster berdasarkan variable-
variabel seperti : demografi, perilaku, psikografi dan lain sebagainya.

2.8 Syarat Segmentasi Yang Efektif

2.8.1 Measurable (Terukur)

Measurable berarti segmen pasar dapat membantu perusahaand alam mengukur potensi
pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber daya. Contoh: Produk makanan bayi usia
6-12 bulam tentu dapat diukur berapa kali bayi usia 6-12 bulan makan.

2.8.2 Substansial (Banyak)

Substansial berarti segmen tersebut besar dan profitable untuk dilayani, Contoh: Teh Poci
yang mendirikan kedai di daerah Jakarta yang cenderung panas.

2.8.3 Accessible (Dapat Diakses)

Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani. Contoh:
Restoran yang menjual makanan khas Sunda di Jakarta, sedangkan target utamannya orang
Sunday ang bernotaben banyak berdomisili di Bandung.

2.8.4 Differentiable (Dapat Dibedakan)

Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

2.8.5. Actionable (Dapat Dilayani)

Actionable berarti segmen tersebut dapat dilayani dengan sumber daya yang dimilik
perusahaan. Contoh: Kedai es krim di dalam mall yang ditujukan untuk konsumen remaja dan
13
anak kecil, tentunya dengan cangkupan 1 mall dengan remaja dan anak kecil yang suka makan es
krim bisa diperkirakan berapa banyak yangharus dijual.

Jadi, agar tercipta segmentasi yang efektif, seorang pebisnis/pengusaha perlu


memperhatikan persyaratan segmentasi yang efektif. Persyaratan tersebut sebagai bahan
pertimbangan seorang pengusaha/ pebisnis untuk mengambil keputusan siapa segmen yang
mereka tujukan dan apa yang ditargetkan pada segmen tersebut. Sehingga disini
pebisnis/pengusaha dapat lebih efektif dalam mengambil keputusan.

2.9 Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:

2.9.1 Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melalui
penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing
yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan
konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan
konsumen.

2. 9.2 Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai
alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan
communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada
media yang tepat.

2.9.3 Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset
segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan
membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.

2.9.4 Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk
melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara
memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.

Jadi, segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan


memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Selain itu segmentasi juga
dijadikan sebagai kekuatan suatu perusahaan dalam bersaing dengan para kompetitornya.
14
2.10 Strategi Segmentasi Untuk Penggunaan Kapasitas Yang efektif

Bisnis jasa dengan kapasitas terbatas peru memanfaatkan sebik mungkin kapasitas
produktifnya. Permasalahan bagi bisnis ini adalah mencari cukup banyak pelanggan untuk
menggunakan jasanya pada waktu dan tempat tertentu. Manajer seharusnya mengenali berbagai
risiko yang terkandung dalam mencoba mengisi kapasitas tersebut dengan pelanggan mana saja.
Sebaliknya mereka seharusnya bertanya kepada diri sendiri bagaimana mereka dapat mearik
sejumlah pelanggan yang tepat pada tempat, waktu dan harga yang tepat. Dalam jasa pemrosesan
orang, di mana pelanggan menjadi bagian dari produk, konflik dapat timbul apabila orang lain
segmen yang bebeda dating bersama-sama secara bersamaan ke fasilitas yang sama. Bayangkan
apa yang terjadi di antara pelanggan di sebuah bar apabila sekelompok orang yang
membanggakan diri telah memberikan suasana yang tenang dan romantic pada saat sekelompok
penggemar olahraga yang rebut dating untuk merayakan kemenangan timnya dalam sebuah
pertandingan besar.

Jadi, sangat diperlukan strategi untuk mencapai segmentasi dalam penggunaan


kapasitas yang efektif. Sehingga tidak terjadi kekeliruan didalam menentukan kapasitas yang
efektif.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menetapkan sasaran adalah mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang


diidentifikasikan dan kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon
dengan potensi yang paling besar. Bauran pemasaran kemudian dirancang yang akan
memberikan hasil terbaik dalam penjualan, selain itu menciptakan nilai maksimum bagi
konsumen.
Setelah mengevaluasi berbagai segmen, perusahaan berharap akan menemukan
satu atau lebih segmen pasar yang benar-benar bernilai untuk dimasuki. Mereka harus
menetapkan segmen-segmen yang mana dan berapa banyak akan dilayani. Ini adalah
masalah pemilihan pasar sasaran. Akan tetapi dalam mensegmentasikan pelanggan atau
target mereka, diperlukakan beberapa strategi, pola, prosedur, dll. Selain itu, seorang
pebisnis/pengusaha juga perlu memperhatikan persyaratan dalam segmentasi agar tecipta
segmentasi yang efektif.

3.2 Saran
3.2.1 Bagi Pembaca :
Penyusun berharap agar pembaca dapat mempelajari lebih dalam mengenai segmentasi
pasar, terutama bagi pembaca yang tertarik ataupun menggeluti bidang bisnis. Sehingga,
dapat menambah wawasan bagi pembaca.

3.2.2 Bagi Pebisnis/Pengusaha


Penyusun berharap agar pelaku bisnis/pengusaha sebaiknya pelu memperhatikan
persyaratan, prosedur, tata cara dalam melakukan segmentasi pada target pelanggannya.
Sehingga, pebisnis/pengusaha dapat menghasikan segmentasi yang efektif. Sehingga,
16
pebisnis tersebut mampu menjadikan segmentasi sebagai kekuatan dalam bersaing
dengan para pesaingnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip (2003). Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT. Indeks kelompok Gramedia.
Basu Swasta DH., dan T. Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,
Yogyakarta.
Ferrel, Pride, 1995, Pemasaran : Teori dan Praktek Sehari-Hari, diterjemahkan oleh Drs. Daniel
Wirajaya, Edisi VII, Jilid 1, Binapura Aksara, Jakarta
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT Indeks Kelompok
Gramedia.
Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. (2012). Pemasaran Strategik. Edisi Kedua. Andi,
Yogyakarta.
Kotler, Philip., dan Gary Armstrong., 1997, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi ketujuh, Jilid 1,
dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro, Jakarta: Prenhallindo.

17

Anda mungkin juga menyukai