Anda di halaman 1dari 16

1.

Perencanaan Struktur Dinding Kolam


Perhitungan balok induk direncanakan
dengan menggunakan perhitungan yang sesuai
dengan SNI 03-2847-2015. Perencanaan struktur
dinding kolam meliputi beberapa tahap analisa, hal ini
untuk memudahkan perencanaan sesuai dengan tata
cara yang berlaku dan juga dengan memperhitungkan
semua gaya-gaya dalam yang bekerja (momen, dan
geser). Perencanaan dinding kolam ini dihitung
menggunakan program bantuan SAP 2000 dan
microsoft excel. Perhitungan perencanaan dinding
kolam d1 (utama) yang sudah disederhanakan dapat
dilihat sebagai berikut:

a. Data Perencanaan
Mutu beton (f’c) : 35 Mpa
Mutu tulangan (fy) : 350 Mpa
Tinggi Timbunan : 3,1 m
Beban diatas timbunan : 10 kN/m2
Berat jenis tanah (𝛾) : 16 kN/m3
sudut geser dalam tanah Ø : 350
koefisien gesek beton dan tanah µ : 0,6
1) Dengan menggunakan teori Rankie, dihitung
nilai Ca :
1−sin ∅ 1−sin 35
𝐶𝑎 = = = 0,271
1+sin ∅ 1+sin 35
𝑃𝑎 = 𝐶𝑎 𝑤ℎ = 0,271 . 16 . 3,1
=13.442 kN/m2
Akibat beban tambahan sebesar 10 kN/m2
10
ℎ𝑠 = = 0,625 𝑚
16
𝑃𝑠 = 𝐶𝑎 𝑊ℎ𝑠 = 0,271 . 16 . 0,625
= 2,71 kN/m2
Dengan menganggap dinding terjepit di bawah
dan memiliki ujung bebas di sisi atas, maka
skema pembebanan serta diagram momen lentur
(BMD) dan diagram gaya lintang (SFD)
ditampilkan pada gambar .....

Dari diagram gaya lintang dan momen lentur


diperoleh:
VU maks = 1,6 (29,24) = 46,784 kN
MU maks = 1,6 (34,55) = 55,28 kN.m

2) Pemeriksaan terhadap Geser


Diasumsikan bahwa dinding memiliki ketebalan
sebesar 300 mm, maka:
d = 300 – sb – dia.tulangan
= 300 – 75 – 19 = 206
∅𝑉𝑐 = ∅(0,17𝜆 √𝑓𝑐 ′ 𝑏𝑤 𝑑)
= 0,75 (0,17. 1 √35 . 1000 . 206)
= 155385 N = 155,385 kN > Vu (46,784)
(aman terhadap geser)
3) Perhitungan Penulangan lentur
Mu = 55,28 kN.m = 55,28 x 106 N.mm
𝑀𝑢 55,28 𝑥 106
𝑅𝑛 = =
∅ 𝑏 𝑑 2 0,9 𝑥 1000 𝑥 2062
= 1,447
0,85 𝑓𝑐 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = [1 − √ ]
𝑓𝑦 0,85𝑓𝑐 ′
0,85 . 35 2 . 1,447
= [1 − √ ]
350 1,85 . 35
= 0,058
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝑏𝑑 = 0,058 . 1000 . 206
= 11948 𝑚𝑚2
1,4 1,4
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 = 𝑏𝑑= . 1000 . 206
𝑓𝑦 350
= 824 𝑚𝑚2
Dipasang D16 – 225 (As 894 mm2)
4) Perhitungan tulangan memanjang arah
horizontal
Tulangan memanjang arah horizontal, dapat
diberikan berdasarkan kebutuhan rasio
minimum sebesar 0,0020 (SNI 2847:2013 pasal
14.3.3). Sehingga:
𝐴𝑠 = 𝜌𝑏𝑑 = 0,002 . 300 . 1000
= 600 𝑚𝑚2
Dipasang D10-125 (As 628 mm2)
1. Perencanaan Struktur Balok Beton
Perhitungan balok induk direncanakan dengan
menggunakan perhitungan yang sesuai dengan SNI 03-
2847-2002. Perencanaan balok induk meliputi beberapa
tahap analisa, hal ini untuk memudahkan perencanaan
sesuai dengan tata cara yang berlaku dan juga dengan
memperhitungkan semua gaya-gaya dalam yang
bekerja (momen, geser, dan torsi). Perencanaan balok ini
dihitung menggunakan program bantuan SAP 2000 dan
microsoft excel. Perhitungan perencanaan balok induk
type B1 (utama) yang sudah disederhanakan dapat
dilihat sebagai berikut:
b. Data Perencanaan
Mutu beton (f’c) : 35 Mpa
Mutu tulangan lentur (fy) : 350 Mpa
Mutu tulangan geser (fy) : 350 Mpa
Mutu tulangan torsi (fyt) : 350 Mpa
Dimensi balok b : 300 mm
Dimensi balok h : 600 mm
Dimensi tulangan lentur (db) : D 19 mm
Dimensi tulangan geser (dv) : D 10 mm
Dimensi tulangan torsi (dt) : D 13 mm
Selimut beton (cover) : 70 mm
Tinggi efektif (d) tulangan lentur : 520,5 mm

d = h – sb – (0,5. Ø tulangan)
d = 600 – 70 – (0,5 x 19)
d = 520,5 mm
Tinggi efektif (d) tulangan geser : 525 mm

d = h – sb – (0,5. Ø tulangan)
d = 600 – 70 – (0,5 x 10)
d = 525 mm
Tinggi efektif (d) tulangan torsi : 653,5 mm

d = h – sb – (0,5. Ø tulangan)
d = 600 – 70 – (0,5 x 13)
d = 523,5 mm
c. Input Data (Didapatkan dari SAP 2000)
Momen Max Tumpuan (Mu) : 90525,33 kg.m
: 90525330 N.mm
Momen Max Lapangan (Mu) : 58720,08 kg.m
: 58720080 N.mm
Gaya geser Max Tumpuan (Vu) : 93262,87 kg.m
: 932628,7 N
Torsi Max (Tu) : 20573,93 kg.m
: 20573930 N.mm
Aksial Max (Pu) : 92478,64 kg.m
: 924786,4 N
d. Perhitungan Tulangan Lentur
1)Perhitungan tulangan lentur tumpuan
a) Menghitung faktor β1, untuk 28 Mpa < f’c < 56
Mpa menggunakan rumus:
β1 = 0,77
f′ C−28
Min = 0,65 < β1 = 0,85 – ( ). 0,05 < Max =
7
0,85
b) Menghitung kontrol batas rasio penulangan
(𝜌max dan ρmin) sehingga didapatkan 𝜌 dipakai
untuk menghitung kebutuhan luas penampang
tulangan pelat (As)
ρmin = 0,002
0,85 f′ C 600
𝜌b = β1. (600+𝑓𝑦 )
fy

0,85 30 600
𝜌b = 0,836. (600+400 )
400
𝜌b = 0,032

𝜌max = 0,75. 𝜌b

𝜌max = 0,75. 0,032

𝜌max = 0,024

c) Mengitung As awal
Mu
As awal =
∅.fy.j.d
482837420
As awal =
0,90.400.0,85.650,5
As awal = 2425,673 mm2
d) Menghitung nilai a (Tinggi blok tegangan tekan
yang disederhanakan)
As .fy
a=
0,85 . fc . b
2425,673 .400
a=
0,85 . 30 . 500
a = 76,10 mm
e) Mengitung ∅ Mn (kuat lentur nominal balok)
a
∅ Mn = ∅. As. fy. (d - )
2
76,10
∅ Mn = 0,90. 2425,673. 400. (650,5 - )
2
∅ Mn = 534817234,4 N.mm
∅ Mn ≥ Mu
534817234,4 N.mm ≥ 482837420 N.mm…OK
f) Menghitung besaran rasio (𝜌) perlu
As
𝜌perlu =
b.d
2425,673
𝜌perlu =
500 .650,5
𝜌perlu = 0,00746
a) Menentukan besaran rasio (𝜌) pakai
ρmin < 𝜌perlu < 𝜌max
0,002 < 0,00746 < 0,024 (OK)
Kondisi regangan seimbang (balanced strain
condition). Kondisi ini terjadi pada suatu
penampang ketika tulangan baja tarik mencapai
regangan luluh, 𝜀𝑦, sedangkan beton yang
tertekan mencapai regangan ultimitnya sebesar
0,003. Penampang demikian dinamakan sebagai
penampang seimbang. Sehingga dipakai 𝜌pakai =
0,00746
b) Menghitung kebutuhan penampang tulangan
per meter panjang pelat (Aspakai)
Aspakai = 𝜌pakai. b. d
Aspakai = 0,00746. 500. 650,5
Aspakai = 2426,365 mm2
Berdasarkan tabel luas penampang tulangan baja,
tulangan lentur tumpuan pada daerah tarik
dipasang 10 D19.
c) Menghitung As’pakai
As’pakai = 50 % As
As’pakai = 50 % 2426,365
As’pakai = 1213,183 mm2
Berdasarkan tabel luas penampang tulangan baja,
tulangan lentur tumpuan pada daerah tekan
dipasang 5 D19.
j) Menghitung jarak spasi tulangan pakai
Syarat: SNI 2847-2013 Pasal 7.6.1
Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm (susun 1 lapis)
Smaks ≤ Ssejajar = 25 mm (susun lebih dari 1 lapis)
Kontrol tulangan tarik
Smaks =
b−(2cover )−(2. Øgeser )−(jumlah tulangan.Dlentur)
jumlah tulangan−1
500 mm−(2. 40 𝑚𝑚)−(2. 10 mm)−(10.19 mm)
Smaks =
10−1
Smaks = 23,33 mm
Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm (susun 2 lapis)
Kontrol tulangan tekan
Smaks =
b−(2cover )−(2. Øgeser )−(jumlah tulangan.Dlentur)
jumlah tulangan−1
500 mm−(2. 40 𝑚𝑚)−(2. 10 mm)−(5.19 mm)
Smaks =
5−1
Smaks = 76,25 mm
Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm (susun 1 lapis)
2)Perhitungan tulangan lentur lapangan
a) Menghitung faktor β1, untuk 28 Mpa < f’c < 56
Mpa menggunakan rumus:
β1 = 0,836
f′ C−28
Min = 0,65 < β1 = 0,85 – ( ). 0,05 < Max =
7
0,85
b) Menghitung kontrol batas rasio penulangan
(𝜌max dan ρmin) sehingga didapatkan 𝜌 dipakai
untuk menghitung kebutuhan luas penampang
tulangan pelat (As)
ρmin = 0,002
0,85 f′ C 600
𝜌b = β1. (600+𝑓𝑦 )
fy

0,85 30 600
𝜌b = 0,836. (600+400 )
400

𝜌b = 0,032

𝜌max = 0,75. 𝜌b

𝜌max = 0,75. 0,032

𝜌max = 0,024

c) Mengitung As awal
Mu
As awal =
∅.fy.j.d
229844890
As awal =
0,90.400.0,85.650,5
As awal = 1154,692 mm2
d) Menghitung nilai a (Tinggi blok tegangan tekan
yang disederhanakan)
As .fy
a=
0,85 . fc . b
1154,692 .400
a=
0,85 . 30 . 500
a = 36,226 mm
d) Mengitung ∅ Mn (kuat lentur nominal balok)
a
∅ Mn = ∅. As. fy. (d - )
2
36,226
∅ Mn = 0,90. 1154,692. 400. (650,5 - )
2
∅ Mn = 262876395,5 N.mm
∅ Mn ≥ Mu
262876395,5 N.mm ≥ 229844890 N.mm…OK
f) Menghitung besaran rasio (𝜌) perlu
As
𝜌perlu =
b.d
1154,692
𝜌perlu =
500 .650,5
𝜌perlu = 0,00355
e) Menentukan besaran rasio (𝜌) pakai
ρmin < 𝜌perlu < 𝜌max
0,002 < 0,00355 < 0,024 (OK)
Kondisi regangan seimbang (balanced strain
condition). Kondisi ini terjadi pada suatu
penampang ketika tulangan baja tarik mencapai
regangan luluh, 𝜀𝑦, sedangkan beton yang
tertekan mencapai regangan ultimitnya sebesar
0,003. Penampang demikian dinamakan sebagai
penampang seimbang. Sehingga dipakai 𝜌pakai =
0,00355
h) Menghitung kebutuhan penampang tulangan
per meter panjang pelat (Aspakai)
Aspakai = 𝜌pakai. b. d
Aspakai = 0,00355. 500. 650,5
Aspakai = 1154,638 mm2
Berdasarkan tabel luas penampang tulangan baja,
tulangan lentur lapangan pada daerah tarik
dipasang 5 D19
i) Menghitung As’pakai
As’pakai = 50 % As
As’pakai = 50 % 1154,638
As’pakai = 577,319 mm2
Berdasarkan tabel luas penampang tulangan baja,
tulangan lentur lapangan pada daerah tekan
dipasang 3 D19
j) Menghitung jarak spasi tulangan pakai
Syarat: SNI 2847-2013 Pasal 7.6.1
Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm (susun 1 lapis)
Smaks ≤ Ssejajar = 25 mm (susun lebih dari 1 lapis)
Kontrol tulangan tarik
Smaks =
b−(2cover )−(2. Øgeser )−(jumlah tulangan.Dlentur)
jumlah tulangan−1
500 mm−(2. 40 𝑚𝑚)−(2. 10 mm)−(5.19 mm)
Smaks =
5−1
Smaks = 76,25 mm
Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm (susun 1 lapis)
Kontrol tulangan tekan
Smaks =
b−(2cover )−(2. Øgeser )−(jumlah tulangan.Dlentur)
jumlah tulangan−1
500 mm−(2. 40 𝑚𝑚)−(2. 10 mm)−(3.19 mm)
Smaks =
3−1
Smaks = 114,33 mm
Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm (susun 1 lapis)
Untuk lebih jelas, perhitungan tulangan lentur
balok beton bertulang pada konsultan perencana PT. Inti
Teknik Solusi Cemerlang dapat dilihat pada flow chart
berikut ini:
Mulai

Data Perencanaan

Menghitung Asawal

Menghitung tinggi balok yang


menerima tekan (a)
Mn < Mu

Tidak
Kontrol momen
nominal

P < Pmaks
As akt < As Mn > Mu
perlu Ya

Cek rasio Tidak


penulangan

Menentukan rasio pakai


Ya
Menghitung luas tulangan perlu

Kontrol tulangan

A
Tidak

Ya

As aktual > As perlu

Cek tulangan dipasang 1 baris


atau lebih

Selesai

Gambar 3.16 Flow Chart Perhitungan Tulangan


Lentur Balok Beton Bertulang Perencanaan Gedung
Rektorat Universitas Adibuana Surabaya
d. Perhitungan Tulangan Geser
1) Perhitungan tulangan geser pada tumpuan
a) Menghitung tinggi blok tegangan persegi
ekivalen (apr1) pada tumpuan negatif
Aspasang = 10 D19
Aspasang = 2836,4 mm2
As. 1,25. fy
apr1 =
0,85. f′c. b
2836,4. 1,25. 390
apr1 =
0,85. 30. 500
apr1 = 108,451 mm
b) Menghitung momen tumpuan negatif (Mpr1)
apr1
Mpr1 = 1,25. As. fy. (d - )
2
108,451
Mpr1 = 1,25. 2836,4. 390. (655 - )
2
Mpr1 = 830717936 N.mm
a) Menghitung tinggi blok tegangan persegi
ekivalen (apr2) pada tumpuan positif
Aspasang = 5 D19
Aspasang = 1418,2 mm2
As.1,25 fy
apr2 =
0,85. f′c. b
1418,2. 1,25. 390
apr2 =
0,85. 30. 500
apr2 = 54,225 mm
b) Menghitung momen tumpuan positif (Mpr2)
apr1
Mpr2 = 1,25. As. fy. (d - )
2
54,225
Mpr2 = 1,25. 1418,2. 390. (655 - )
2
Mpr2 = 434104150,6 N.mm
c) Menghitung Vsway
Mpr1+ Mpr2
Vsway =
2
830717936 +434104150,6
Vsway =
2
Vsway = 632411043,3 N
d) Cek apakah kekuatan geser nominal yang
disediakan oleh beton (Vc) = 0 N
1
Vsway > Vu
2
1
632411043,3 N > 269104,11 N
2
632411043,3 N > 134552,055 N…OK
Ag.f′c
Pu <
20
b. h. f′c
13664,25 N <
20
500. 700. 30
13664,25 N <
20
13664,25 N < 525000 N…OK
e) Menghitung kekuatan geser nominal yang
disediakan oleh tulangan geser (Vs)
Vu
Vs = - Vc
Ø
269104,11
Vs = -0
0,75
Vs = 358805,48 N
f) Menghitung kekuatan geser nominal yang
disediakan oleh tulangan geser maksimum
(Vs-max)
2 √f′c
Vs-max = b. d
3
2 √30
Vs-max = 500. 655
3
Vs-max = 1195860,917 N
a) Menghitung luas tulangan geser berspasi
(Av)
Direncanakan 2 Ø10
Av = 2. 0,25. 𝜋. Ø2
Av = 2. 0,25. 𝜋. 102
Av = 157,080 mm2
b) Menghitung jarak antar sengkang (s)
Av. fyv. d
s=
Vs
157,080. 390. 655
s=
358805,48
s = 111,832 mm
Sehingga tulangan geser tumpuan dipasang 2
Ø10-100
2) Perhitungan tulangan geser pada lapangan
a) Menghitung Wu (beban gravitasi terbagi rata
terfaktor)
Wu = 1,2 D + 1,0 L
Wu = 1,2 (288+150) + 1,0 (200)
Wu = 725,6 kg.m
Wu = 7256 N
b) Menghitung gaya geser terfaktor pada
penampang (Vu) di 2 h
Vu di 2 h = Vu – (2h. Wu)
Vu di 2 h = 269104,11 – (2. 0,7. 7256)
Vu di 2 h = 258945,71 N
c) Menghitung kekuatan geser nominal yang
disediakan oleh beton (Vc)
√f′c
Vc = . b. d
6
√30
Vc = . 500. 655
6
Vc = 298965,229 N
d) Menghitung kekuatan geser nominal yang
disediakan oleh tulangan geser (Vs)
Vu di 2 h
Vs = – Vc
Ø
258945,71
Vs = – 298965,229
0,75
Vs = 46295,718 N
e) Menghitung luas tulangan geser berspasi
(Av)
Direncanakan 2 Ø10
Av = 2. 0,25. 𝜋. Ø2
Av = 2. 0,25. 𝜋. 102
Av = 157,080 mm2
e) Menghitung jarak antar sengkang (s)
Av. fyv. d
s=
Vs
157,080. 390. 655
s=
46295,718
s = 866,734 mm
Sehingga tulangan geser tumpuan dipasang 2
Ø10-150
Flow Chart perhitungan penulangan geser balok
perencanaan gedung Universitas Adibuana Surabaya
menggunakan metode SPRMK adalah sebagai berikut:

Mulai

Data Perencanaan

Menghitung Mpr1 dan Mpr2

Tidak
Vc = 0
A
Ya
A kebutuhan
Menghitung
tulangan geser

Menghitung jarak antar


tulangan (s)

Selesai

Gambar 3.17. Flow Chart Perhitungan Tulangan Geser


Balok Beton Bertulang Perencanaan Gedung Rektorat
Universitas Adibuana Surabaya

Anda mungkin juga menyukai