Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayahNya, penyusunan Rencana kerja Puskesmas Serpong 2 Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan Tahun 2019“ ini dapat diselesaikan.
Sesuai dengan telah ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Tangerang Selatan 2016-2021 maka Puskesmas Serpong 2 Dinas Kesehatan berkewajiban untuk
menyusun Rencana kerja Puskesmas / perencanaan tingkat puskesmas untuk dapat
diimplementasikan ke dalam kegiatan yang dirancang oleh Puskesmas Serpong 2. Rencana ini
merupakan penyempurnaan dari analisa terhadap tantangan dan permasalahan pembangunan
kesehatan yang muncul pada saat kaji bersama antar stakeholder, dimana terdapat permasalahan
yang makin bertambah berat, kompleks dan kadang tidak terduga. Kondisi ini memerlukan
dukungan dan peran aktif dari berbagai pihak termasuk masyarakat sebagai pelaku dalam
meningkatkan derajat kesehatannya.
Melalui kesempatan ini, Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan , perhatian dan kontribusinya
dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Puskesmas Serpong 2 Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan Tahun 2019 ini.
Semoga apa yang menjadi tujuan pembangunan kesehatan yaitu Kota Tangerang Selatan Sehat dan
Mandiri dapat tercapai dan mendapat rahmat,hidayah dan ridho-Nya. Amin
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Tujuan
1.4 Visi, Misi , Tupoksi dan Tata Nilai Puskesmas Serpong 2
BAB. IV . EVALUASI
4.1 Pencapaian kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya puskesmas
4.2 Analisis kinerja faktor pendukung dan penghambat pencapaian kinerja
BAB. V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, yang lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
kesehatan yang optimal, dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga, dan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.Pembangunan kesehatan di Puskesmas dalam
rangka mendukung Kecamatan sehat
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
a. Memiliki prilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga kelompok dan
masyarakat
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus melaksanakan
manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas secara efektif dan
efisien. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan diatas
merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Dalam rangka meningkatkan prinsip penyelenggaraan puskesmas, agar mampu mencapai
tujuan yang diharapkan, serta mengembangkan dan membina pelayanan diwilayah kerjanya
secara efektif dan efisien, perlu disusun rencana kerja tahunan tingkat Puskesmas. Dengan
adanya Rencana Tahunan Puskesmas, maka kelangsungan pelaksanaan kegitan pelayanan
kesehatan pada setiap tahun untuk satu periode akan dapat lebih terjamin, walaupun terjadi
pergantian pengelola dan pelaksana kegiatan di Puskesmas maka diharapkan pengembang
program / kegiatan tetap berjalan sesuai dengan Rencana Lima Tahunan yang ada.
Berdasarkan hal tersebut maka Dokumen Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) Puskesmas
Serpong 2 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang di Dinas Kesehatan disusun untuk
priode tahun 2019. Perencanaan tingkat Puskesmas merupakan dokumen yang berisikan hasil
pemikiran dan komitmen bersama dari segenap karyawan Puskesmas Serpong 2 melalui
Lokakarya Puskesmas dengan berbasiskan data yang akurat berupa evaluasi kinerja.
Perencanaan tingkat puskesmas sebagai proses penyusunan rencana kegiatan
puskesmas, Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan lima tahunan agar puskesmas
mampu melaksanakannya dengan efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
1.3. Tujuan
Tujuan penyusunan perencanaan strategis ini adalah:
1) Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan;
2) Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja anggaran tahunan Puskesmas Serpong
2 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan;
3) Sebagai pedoman dan alat dalam hal penetapan dan pengendalian kinerja dalam
pelaksanaan program dan kegiatan Puskesmas Serpong 2 Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Dengan dirumuskannya tujuan ini maka Puskesmas
telah mengetahui apa yang harus dilaksanakan dan kondisi yang akan dicapai dalam kurun waktu satu
tahun yaitu sebagai berikut :
Sasaran penjabaran dari masing-masing misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yang
menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan oleh Puskesmas Serpong 2 selama tahun 2017
melalui serangkaian program dan kegiatan. Penetapan sasaran ini dimaksudkan untuk
memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam
kegiatan ataupun operasional organisasi. Adapun yang menjadi sasaran dari masing-masing
tujuan adalah sebagai berikut :
1.1 Terwujudnya derajat 1.1.1 Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan bayi
kesehatan individu,
1.1.2 Meningkatnya pelayanan kesehatan usia lanjut
keluarga dan masyarakat
1.1.3 Meningkatnya pemantauan pertumbuhan balita
dan pelayanan gizi
1.5 Mewujudkan kerjasama 1.5.1 Meningkatnya kerjasama Lintas Sektor, LSM dan
lintas sektor dan kemitraan Swasta dalam promosi kesehatan
LSM/Swasta serta peran
1.5.2 Meningkatnya peran swasta dalam pelayanan
serta Masyarakat dalam
kesehatan
pembangunan kesehatan
l
a
h
JABATAN
NO MASALAH TUGAS POKOK
U S G FUNGSI
TOTAL
1. Kepala Puskesmas Membantu kepala Dinas kesehatan a. Menyusun rencana kerja, anggaran dan
dibidang kesehatan pada Unit kegiatan
pelaksana teknis memberi b. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat
pelayanan programupaya dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
Kesehatan masyarakat ( UKM ), pertama
upaya kesehatan perorangan ( UKP c. Melaksanakan Identifikasi dan inventarisasi
) di wilayah kerjanya. permasalahan UPT
d. Melaksanakan koordinasi dan pemantauan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama
e. Melakasanakan evaluasi dan pelaporan tugas
UPT
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas
dan fungsinya
2 Kepala Sub Tata Membantu Kepala Puskesmas a. Menyusun usulan rencana kerja, anggaran dan
Usaha dalam memberikan pelayanan kegiatan
administrasi dan teknis yang b. Melaksanakan pengelolaan arsip,
meliputi Perencanaan penatausahaan keuangan, pengelolaanbarang
kepegawaian,rumah tangga, dan kepegawaian
keuangan , sarana prasarana dan c. Melaksanakan dan membina organisasi dan
system informasi puskesmas. tatalaksana
d. Melaksanakan evaluasi dan usulan pelaporan
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala UPT sesuai dengan tugas dan fungsinya
11 Bagian Bendahara Membantu Kepala puskesmas dan a. Menyiapkan bahan perencanaan pada
JKN Ka Subag TU dalam pengelolaan dana JKN ;
dana JKN di puskesmas. b. Menyiapkan, melaksanakan dan evaluasi
kebutuhan sarana parasara lingkup
puskesmas sumber JKN ;
c. Melaksanakan pengelolaan keuangan,
penatausahaan, akutansi, verifikasi dan
pembukuan;
d. Melaksanakan penyusunan laporan
keuangan JKN ;
e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi /
lembaga lainnya terkait dengan
21 Program Penyakit Membuat Perencanaan program, a. Menyusun daftar rencana usulan kegiatan
DBD Melaksananakan Kegiatan tahunan dan lima tahunan program DBD
program, mengawasi, b. Menyusun daftar rencana pelaksanaan
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan tahunan dan bulanan program
kegiatan program DBD program DBD
c. Melaksanakan pencegahan, pengendalian
penyakit demam berdarah.
d. Pembinaan gerakan masyarakat hidup sehat
melalui program satu rumah satu jumantik
e. Melaksanakan, evaluasi dan tindaklanjut
kegiatan kesehatan program DBD
f. Melaksanakan kordinasi lintas program dan
lintas sektoral.
g. Membuat laporan hasil kegiatan program DBD
Mendokumentasikan hasil kegiatannya
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung
jawab program UKM
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
22 Program Penyakit Membuat Perencanaan program, a. Menyusun daftar rencana usulan kegiatan
HIV/ AIDS Melaksananakan kegiatan tahunan dan lima tahunan program HIV/ AIDS
program, mengawasi, b. Menyusun daftar rencana pelaksanaan
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan tahunan dan bulanan program
kegiatan program HIV/AIDS program HIV/AIDS
c. Melaksanakan pendataan, pelayanan,
konseling, dan pembinaan tentang HIV/AIDS
d. Melaksanakan evaluasi dan tindaklanjut
kegiatan kesehatan program HIV/AIDS
e. Melaksanakan kordinasi lintas program dan
lintas sektoral.
f. Membuat laporan hasil kegiatan program
HIV/AIDS
g. Mendokumentasikan hasil kegiatannya
h. Mendokumentasikan hasil kegiatan penyakit
HIV/AIDS
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada
Penanggung jawab UKM dan UKP
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
23 Program Penyakit Membuat Perencanaan program, a. Menyusun daftar rencana usulan kegiatan
Kusta Melaksananakan kegiatan tahunan dan lima tahunan program kusta
program, mengawasi, b. Menyusun daftar rencana pelaksanaan
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan tahunan dan bulanan program
kegiatan program Kusta program kusta
c. Melaksanakan pendatan, pelayanan dan
penyuluhan penyakit kusta
d. Melaksanakan evaluasi dan tindaklanjut
24 Program Penyakit Membuat Perencanaan program, a. Menyusun daftar rencana usulan kegiatan
Filariasis Melaksananakan kegiatan tahunan dan lima tahunan program Filariasis
program, mengawasi, b. Menyusun daftar rencana pelaksanaan
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan tahunan dan bulanan program
kegiatan program Filariasis program Filariasis
c. Melaksanakan, pendataan, pelayanan, dan
penyuluhan Filariasis
d. Melaksanakan evaluasi dan tindaklanjut
kegiatan kesehatan program Filariasis
e. Melaksanakan kordinasi lintas program dan
lintas sektoral.
f. Membuat laporan hasil kegiatan program
Filariasis
g. Mendokumentasikan hasil kegiatannya
h. Mendokumentasikan hasil kegiatan penyakit
Filariasis
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada
Penanggung jawab UKM dan UKP
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
25 Program Penyakit Membuat Perencanaan program, a. Menyusun daftar rencana usulan kegiatan
Hepatitis Melaksananakan kegiatan tahunan dan lima tahunan program Hepatitis
program, mengawasi, b. Menyusun daftar rencana pelaksanaan
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan tahunan dan bulanan program
kegiatan program Hepatitis program Hepatitis
c. Melaksanakan pendataan, pelayanan ,dan
penyuluhan program Hepatitis
d. Melaksanakan evaluasi dan tindaklanjut
kegiatan kesehatan program Hepatitis
e. Melaksanakan kordinasi lintas program dan
lintas sektoral.
f. Membuat laporan hasil kegiatan program
Hepatitis
g. Mendokumentasikan hasil kegiatannya
h. Mendokumentasikan hasil kegiatan penyakit
Hepatitis
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada
Penanggung jawab UKM dan UKP
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
26 Program Penyakit Membuat Perencanaan program, a. Menyusun daftar rencana usulan kegiatan
PTM Melaksananakan kegiatan tahunan dan lima tahunan program PTM
program, mengawasi, b. Menyusun daftar rencana pelaksanaan
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan tahunan dan bulanan program
28 Program Imunisasi Membuat Perencanaan program, a. Menyusun daftar rencana usulan kegiatan
Melaksananakan kegiatan tahunan dan lima tahunan program Imunisasi
program, mengawasi, b. Menyusun daftar rencana pelaksanaan
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan tahunan dan bulanan program
kegiatan program Imunisasi program Imunisasi
c. Melaksanakan pendataan, pelayanan,
sweeping dan sosialisasi program Imunisasi
d. Melaksanakan evaluasi dan tindaklanjut
kegiatan kesehatan program Imunisasi
e. Melaksanakan kordinasi lintas program dan
lintas sektoral.
f. Membuat laporan hasil kegiatan program
Imunisasi
g. Mendokumentasikan hasil kegiatannya
h. Mendokumentasikan hasil kegiatan Imunisasi
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada
38 Kordinator Membuat Perencanaan program, a. Menyusun rencana pelayanan gigi dan mulut
Pelayanan Melaksananakan kegiatan dilingkup puskesmas
Pemeriksaan Gigi Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan b. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan gigi
dan mulut mulut, mengawasi, mengendalikan dan mulut,
dan mengevaluasi kegiatan c. pelayanan rujukan internal, pelayanan rujukan
Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan ekternal,
mulut d. melaksanakan pelayanan resep, penyuluhan
perorangan.
e. Melaksanakan kordinasi lintas program
f. Melaksanakan Pencatatan dan pelaporan
melalui system informasi puskesmas ( Simpus )
g. Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung
jawab program UKP
45 Jabatan fungsional Melaksanakan pelayanan medis 1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan
dokter umum baik rawat jalan, 2. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap
kegawatdaruratan, pelayanan gizi 3. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan
dan KIA, menyusun catatan medis medis
pasien, menyusun draft visum et 4. Melaksanakan pelayanan gizi dan KIA
repertum sesuai dengan 5. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan
Peraturan, petunjuk kerja dan pasien sesuai dengan pedoman kerja untuk
arahan pimpinan dalam menyusun catatan medis pasien
memberikan pelayanan kesehatan 6. Menyusun draft visum et repertum
pada sarana kesehatan kepada 7. Melaksanakan tugas jaga
masyarakat di wilayah kerjanya. 8. Menyusun Draft laporan pelaksanaan tugas
46 Jabatan fungsional Melaksanakan pelayanan medik 1. Melaksanakan pelayanan medik gigi dan mulut
Dokter gigi gigi dan mulut baik umum maupun umum rawat jalan
spesialistik di unit pelayanan rawat 2. Melaksanakan pelayanan medik gigi dan mulut
jalan, rawat inap, gawat darurat, spesialistik rawat jalan
menyusun catatan medis pasien, 3. Melaksanakan pelayanan medik gigi dan mulut
mengumpulkan data, melakukan rawat inap
pelayanan forensik, melaksanakan 4. Melaksanakan tindakan gawat darurat gigi dan
tugas jaga sesuai dengan petunjuk mulut
kerja dan arahan pimpinan dalam 5. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan
memberikan pelayanan kesehatan pasien sesuai dengan pedoman kerja untuk
gigi dan mulut. menyusun catatan medis pasien
6. Mengumpulkan data dalam rangka
penyelidikan epidemiologi gigi dan mulut
7. Menyusun draft visum et repertum
8. Melakukan dental forensik dengan
pemeriksaan laboratorium
9. Melaksanakan tugas jaga
10. Menyusun Draft laporan pelaksanaan tugas
11. Menyusun Laporan pelaksanaan tugas
12. Menyusun laporan lain-lain
47 Jabatan fungsional Melaksanakan pelayanan 1. Mengumpulkan data maupun literatur
Apoteker kefarmasian berupa kefarmasian
mengumpulkan data maupun 2. Menyusun draft surat permintaan obat
literatur kefarmasian, menyusun 3. Menganalisis mutu bahan obat
draft surat permintaan obat, 4. Menguji mutu sediaan obat jadi
melaksanakan pekerjaan 5. Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka
kefarmasian, menyusun draft penerimaan perbekalan farmasi
berita acara pemusnahan resep, 6. Menyusun draft berita acara pemusnahan
menyusun draft penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
sediaan farmasi dan alat kesehatan perbekalan rumah tangga
pasien rawat inap sesuai dengan 7. Mengelompokkan dan menyusun perbekalan
petunjuk kerja dan arahan farmasi dalam penyimpanan perbekalan
pimpinan dalam melaksanakan farmasikesehatan
pelayanan kefarmasian 8. Memeriksa dan menilai resep
9. Meracik obat
10. Menyerahkan kepada pasien disertai dengan
penjelasan penggunaan obat
11. Menyusun draft berita acara pemusnahan
resep
12. Menyusun draft penggunaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan pasien rawat inap
13. Menyusun Draft laporan kegiatan
14. Menyusun Laporan pelaksanaan tugas
15. Menyusun laporan lain-lain
48 Jabatan fungsional Melaksanakan asuhan kebidanan 1. Mempersiapkan pelayanan kebidanan
Bidan pada kasus patologis maupun 2. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus
gawat darurat, membuat diagnosa patologis maupun kegawatdaruratan kepada
kebidanan, menyusun draft klien
rencana operasional asuhan 3. Membuat diagnosa kebidanan berdasarkan
kebidanan pada kasus patologis hasil analisis terhadap data pasien
maupun gawat darurat, 4. Menyusun draft rencana operasional asuhan
mendokumentasikan asuhan kebidanan pada kasus patologis maupun
kebidanan, melaksanakan tugas kegawatdaruratan pada klien
jaga sesuai dengan petunjuk kerja 5. Mendokumentasikan asuhan kebidanan
dan arahan pimpinan dalam 6. Melaksanakan tugas jaga
BAB. II
ANALISIS SITUASI
Tabel 1
DATA PEGAWAI PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
Status Kepegawaian
No Katagori Ketenagaan PNS PTT TKS Jumlah
1. Dokter Umum 1 0 4 5
2. Dokter Gigi 1 0 1 2
3. Bidan 6 0 5 11
4. Perawat 2 0 4 6
5. Perawat Gigi 0 0 0 0
6. Petugas Gizi 0 0 1 1
7. Kesling 0 0 1 1
8. SKM 0 0 0 0
9. Fisioterafi 0 0 0 0
10. Apoteker 1 0 0 1
11. Asisten Apoteker 0 0 0 0
12. Analis kesehatan 0 0 1 1
13. Administrasi 2 0 4 6
14. Rekam Medik 0 0 1 1
15. Tenaga Cleaning Servis 0 0 4 4
16. Tenaga Satpam 0 0 4 4
17. Tenaga Supir 0 0 2 2
18. Juru masak 0 0 2 2
Jumlah 15 0 34 49
Puskesmas Serpong 2 memiliki 27 Posyandu, 10 posbindu dan memiliki 177 kader. Untuk
strata Posyandu wilayah kerja Puskesmas Serpong 2 dibagi menjadi 4 strata yaitu starata
Pratama, Madya, Purnama, Mandiri. Untuk wilayah puskesmas Serpong 2 sudah memiliki
5 posyandu starata Madya, 18 posyandu starata Purnama, 2 posyandu strata mandiri dan
untuk posbindu memiliki 6 strata purnama. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan
penentuan strata untuk posyandu dan posbindu :
a. Posyandu/posbindu Pratama
b. Posyandu/posbindu Madya
c. Posyandu/posbindu Purnama
d. Posyandu/posbindu Mandiri
Tabel 2
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan dan UKBM UPT Puskesmas Serpong 2
Tahun 2017
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK UMUR
NO LAKI-LAKI+
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN
1 2 3 4 5
Kemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari Angka Melek Huruf sebagai salah satu indikator
tingkat pendidikan, yang diukur dengan persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis.
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
1 LG. Barat 4,331 3,550 81.9 4,211 3,770 89.5 8,542 7,320 85.7
2 LG. Timur 4,153 3,528 84.9 4,051 3,396 83.8 8,204 6,924 84.4
3 Lk. Wetan 4,065 2,960 72.8 3,962 2,942 74.3 8,027 5,902 73.5
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
JUMLAH
DESA / JUMLAH JUMLAH
N LAHIR BAYI JUMLAH
KELURAHA LAHIR LAHIR HIDUP + BALITA
O BALITA
N HIDUP MATI LAHIR MATI MATI
MATI
1 2 4 5 6 7 8 9
Tidak ada kematian bayi pada tahun 2017. Hal ini disebabkan karena sudah baiknya kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya kesehatan.
b. Kematian Ibu
Kematian Ibu menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama
pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pada masa nifas.
Pada tahun 2017 tidak ada kematian ibu bersalin. Hal ini disebabkan oleh karena
sudah baiknya kesadaran ibu hamil untuk menjaga kondisi tubuhnya dan kesadaran untuk
melakukan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan.
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
JUMLAH 794 0 0 0 0
2. Data kesakitan
Morbilitas adalah angka kesakitan dapat berupa angka insidensi maupun
angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbilitas menggambarkan kejadian
penyakit dalam suatu populasi dan pada kurun waktu tertentu. Morbilitas
juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat di
suatu wilayah.
a. Penyakit TB Paru
Pengobatan penderita TB paru (DOTS) BTA positif, pengobatan penderita TB paru (DOTS) BTA
negatif rontgen positif, penemuan tersangka penderita kusta, pengobatan penderita kusta,
pemeriksaan kontak penderita, imunisasi DPT 1 pada bayi, drop-out DPT 3 – Campak,
imunisasi HB 1 < 7 hari, imunisasi campak pada bayi, imunisasi DT pada anak kelas 1 SD,
imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3, penemuan kasus diare di puskesmas dan kader, kasus
diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi, kasus diare ditangani dengan
rehidrasi intravena, penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh puskesmas dan
kader, jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat ditangani, jumlah kasus pneumonia
berat / dengan tanda bahaya ditangani / dirujuk, pencegahan dan penanggulangan PMS dan
HIV/AIDS, pencegahan dan penanggulangan filariasis. Adapun AFP Rate, % TB Paru sembuh
dan Pneumonia balita ditangani di Puskesmas Serpong seperti tabel dibawah ini :
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3 Lk. Wetan 0 7 2 2 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN
Jumlah kasus TBC pada tahun 2017 baik BTA positif maupun secara klinis positif
berkurang menjadi 8 orang dimana penderita yang BTA positif sebanyak 8 orang telah diobati
100% dan yang telah sembuh sebanyak 66.66%. Tingkat kesembuhan tidak mengalami
peningkatan dari tahun 2017 dikarenakan kurangnya kesadaran pasien untuk mengikuti
pengobatan hingga selesai.
HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBATI, DBD DITANGANI DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 201\6
DESA /
NO DITA % DIO % %
KELURAHAN JML JML % JML DITANG JML DITANGA
DITANG DITANG DITANG
KASUS KASUS DIOBATI KASUS ANI KASUS NI
NGANI ANI BATI ANI ANI
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16
ANGKA KESAKITAN 0 0 0
Sumber : LB 1
Jumlah penderita IMS tahun 2017 tidak ada. Sedangkan penderita DBD meningkat menjadi 64
orang dan penderita DIARE pada tahun 2017 juga menurun menjadi 50 orang,
adalah penemuan penderita secara dini dengan system surveilans, penegakan diagnosa secara
cepat dan penanganan penderita secara tepat, serta pemantauan dan pengendalian vector.
Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan serpong dilaporkan sebagai
berikut :
Puskesmas Serpong 2
Tahun 2017
DBD
No. Desa/Kelurahan
Jumlah Kasus Ditangani % Ditangani
1 2 3 4 5
Jumlah kasus DBD pada tahun 2017 meningkat menjadi 64 orang, karena kurangnya
kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD sehingga kasus DBD meningkat dibandingkan
tahun lalu.
d. Penyakit Kusta
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
KUSTA
DESA /
NO PEND RFT % RFT PEND
KELURAHAN RFT MB % RFT MB
PB PB PB MB
1 2 4 5 6 7 8 9
1 LG. Barat - - 0 - - 0
3 Lk. Wetan - - 0 - - 0
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
1 2 3 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit ISPA mendominasi pola penyakit di Kota
Tangerang Selatan dan selanjutnya disusul oleh Hipertensi Essensial & Gastritis.
1. Promosi Kesehatan
Berdasarkan grafik diatas didapatkan bahwa kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat di
wilayah kerja puskesmas Serpong 2 pencapaiannya sebayak 3172 kepala keluarga dengan
persentase sebesar 90,6% dari target yang diberikan oleh dinas kesehatan Kota Tangerang
Selatan yaitu sebesar 80%. Pencapaian ini dikarenakan pencatatan dan pelaporan kader setiap
bulannya rutin dilakukan dan masing-masing kader memeriksa 20 kepala keluarga untuk
pemeriksaan perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga.
Faktor lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam proses timbulnya
gangguan kesehatan baik individual maupun masyarakat umum. Upaya pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar pada prinsipnya dimaksudkan untuk memperkecil
atau meniadakan faktor resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari
lingkungan yang kurang sehat. Bentuk upaya yang dilakukan dalam peningkatan kualitas
lingkungan antara lain melakukan pembinaan kesehatan lingkungan pada masyarakat dan
institusi, serta tempat – tempat umum. Adapun rincian dapat dilihat di bawah ini:
Dari 8267 jumlah keluarga yang ada di wilayah kerja puskesmas Serpong 2, yang
memiliki rumah sebanyak 6850 rumah, sedangkan yang dilakukan pemeriksaan rumah
1. Tujuan :
Meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
2. Sasaran :
Gambaran status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Serpong 2 berdasarkan hasil
bulan penimbangan balita selama kurun waktu satu tahun adalah seperti tersebut di bawah ini
:
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 LG. Barat 1.289 1.115 1.009 1 1 86.5 90.4 0.08 0.07
Jumlah balita dengan berat badan naik sebesar 2.618 orang. Persentase berat badan
naik dari 92.1% pada tahun 2015 menjadi 91.3% pada tahun 2017. Hal ini terjadi karena
kurangnya pengetahuan orang tua mengenai asupan yang baik.
Keadaan status gizi masyarakat di Kecamatan serpong salah satunya tercermin dari
gambaran desa/kelurahan bebas rawan gizi.
60%
40%
20%
0%
K1 K4 TABLET FE PENANGANAN TT ibu hamil
BUMIL RESTI
target pencapaian
Pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan adalah ibu bersalin
yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan. Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan ibu nifas di
puskesmas Serpong 2 meliputi: persalinan ditolong tenaga kesehatan, pemberian vit
A pada ibu nifas, dan kunjungan ibu nifas.
Grafik 3.2 pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas di puskesmas Serpong 2
tahun 2017
92.50%
92.50%
92.50%
92%
92%
90%
Grafik 3.3 pelayanan kesehatan bayi dan balita puskesmas Serpong 2 tahun 2017
99.57%
100%
100%
100%
100%
98%
97%
92%
90%
90%
90%
45.30%
44%
KN1 PENANGANAN KUNJUNGAN KUNJUNGAN ASI EKSLUSIF VIT A BAYI 6- VIT A BALITA
NEONATUS BAYI BALITA 11 BLN 12-59 BLN
e. Pelayanan KB
81.78%
70%
36.50%
0%
KB AKTIF KB BARU
100%
100%
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
TARGET PENCAPAIAN
80%
80%
80%
80%
a. Imunisasi Bayi
Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan, kecacatan, dan kematian bayi dilaksanakan program imunisasi untuk
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).Imunisasi yang
diberikan pada bayi antara lain imunisasi BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis.
TARGET PENCAPAIAN
97.90%
97.60%
97.40%
96.90%
96.70%
96.50%
100%
100%
95%
95%
95%
95%
93%
80%
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus
(alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame”
dan terisi oleh cairan. Penyakit Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau
fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya. Namun penyebab yang
paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumonia, atau pneumokokus.
Untuk menurunkan angka kesakitan pnemonia puskesmas Serpong 2 melaksanakan
kegiatan pengendaliaan penyakit pneumonia untuk menjaring kasus pneumonia
maupun bukan pneumonia berikut kasus pnemonia di puskesmas Serpong 2 :
80%
KASUS PNEMONIA
100%
KASUS DIARE
Berdasarkan grafik di atas kasus penaganan diare di puskesmas Serpong 2 target yang
di tentukan adalah 100% dan pencapaiaannya memenuhi target yaitu 100%. Hal ini
dikarenakan adanya buku register pencatatan dan penanganan pada setiap pasien di
setiap poli, sehingga data penderita diare di wilayah kerja puskesmas Serpong 2 dapat
terdata dengan baik.
j. HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini
menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi dan penyakit. HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan
yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini
juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup
dengan normal.
k. KUSTA
Kusta adalah penyakit kronis yang sebabkan oleh bakteri yang menyerang kulit
dan syaraf tepi. Pada penderita kusta dengan tipe lepromatosa dapat menyerang
saluran pernapasan bagian atas. Awal mula dari kusta ditandai dengan munculnya
bintik putih dan pinggir-pinggirnya terdapat batas hitam yang mengelilingi bintik putih
tersebut
Kusta bukanlah suatu penyakit keturunan atau penyakit kutukan dari tuhan,
melainkan penyakit yang menyerang kulit yang disebabkan oleh serangan bakteri
Mycobacterium leprae. Penularan kusta sampai saat ini belum diketahui secara pasti,
namun dijelaskan bahwa penularan di dalam rumah tangga dan hubungan dekat
dengan penderita dalam jangka waktu yang lama akan lebih beresiko untuk tertular.
Penularan kusta melaui bakteri yang biasanya terdapat di sekret hidung dan berulang-
ulang kontak dengan kulit yang keadaan terluka. Pada kasus anak-anak di bawah umur
satu tahun, penularannya melalui plasenta.
Masa inkubasi penyakit kusta berkisar antara 9 bulan sampai 20 tahun dengan
rata-rata penularan adalah 4 tahun. Seseorang dapat terhindar dari penularan kusta
apabila tubuhnya memiliki kemampuan untuk membentuk kekebalan yang efektif.
Pada kasus kusta di puskesmas Serpong 2 terdapat 1 kasus yaitu seorang laki
laki berusia 22 tahun dan kegiatan yang dilakukannya yaitu melakukan kunjungan
rumah sebayak 3 kali dalam setahun.
Pelayanan kesehatan salah satunya ditujukan terhadap kelompok usia lanjut, dimana pada
kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya.
Dalam upaya meningkatkan status kesehatan usia lanjut dengan hasil cakupan pra usila dan usila yang
dilayani kesehatan tahun 2017 sebanyak 6.510 orang dari 7.523 orang lansia di wilayah kerja
Puskesmas Serpong 2. Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila di Puskesmas Serpong 2 tahun
2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
PRA USILA (45-59 TH) USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA
KELU
NO
RAHAN JUM JUM JUM
DILAYANI DILAYANI DILAYANI
% % %
LAH KES LAH KES LAH KES
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH
5,306 4,556 86 2,075 1,782 86 7,381 6,666 90
(PUSKESMAS)
2. Program UKS/UKGS
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program Kesehatan Anak
usia Sekolah. Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum,
kesehatan gigi, dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan yang
dilaksanakan oleh petugas kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter
kecil. Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya Kesehatan
Gigi Sekolah yang merupakan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi khususnya
Penjaringan kesehatan untuk murid kelas I (SD/MI), setiap tahun ajaran baru dilaksanakan
penjaringan kesehatan dengan tujuan untuk menentukan kelainan secara dini pada anak
sekolah, kegiatannya adalah : pemeriksaan jasmani oleh guru olah raga, pemeriksaan fisik oleh
guru umum, pemeriksaan mulut dan gigi oleh Dokter Gigi / Perawat Gigi, pemeriksaaan
penglihatan dan pendengaran oleh Paramedik.
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
MURID SD/MI
MURID SD/MI
DIPERIKSA
JUMLA
NO KELURAHAN PENCABU RASIO
TUMPATAN GIGI JUMLA H
TAN GIGI TAMBAL/ JUMLAH
TETAP H MURID PERLU %
TETAP CABUT JUMLA MENDAPAT
SD % PERAWATA MENDAPAT
H PERAWATA
N PERAWATAN
N
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jumlah penjaringan kesehatan gigi pada tahun 2017 mengalami peningkatan, hal ini
disebabkan karena adanya dukungan dari sekolah-sekolah yang bersangkutan.
2. Sasaran :
Menurunnya angka kejadian penyalahgunaan NAPZA
3. Kegiatan :
Penyuluhan kader, penyuluhan ke masyarakat, penyuluhan ke sekolah-sekolah, terutama
SMP/MTs dan SMA/Aliyah mengenai NAPZA.
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
PENYULUHAN KESEHATAN
1 2 4 5 6
JUMLAH 36 12 33.4
Kegiatan penyuluhan NAPZA di sekolah pada tahun 2017 ini bertujuan untuk
memberikan pengetahuan pada remaja mengenai bahaya narkoba yang saat ini kasus NAPZA
semakin meningkat.
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi
masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan, baik secara langsung maupun melalui
rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan hingga sedang.
Sebagian besar sarana pelayanan puskesmas dipersiapkan untuk pelayanan kesehatan dasar
bagi kunjungan rawat jalan, sedangkan rumah sakit disamping memberikan pelayanan pada
kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani kunjungan rawat jalan. Gambaran dari kinerja
pelayanan pengobatan di Puskesmas Serpong 2 di antaranya tergambar dari persentase
kunjungan pasien terhadap jumlah penduduk sebagai berikut :
PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2017
Jumlah Kunjungan
No. Sarana Pelayanan Kesehatan
Rawat Inap Rawat Jalan
3. Institusi diknakes/diklat 0 0
NO UPAYA U S G TOTAL
UKM ESENSIAL
1 Promosi Kesehatan 5 5 5 15
2 Kesehatan Lingkungan 3 4 3 10
3 Pelayanan Gizi 4 4 5 13
Kurang penyebaran
Masyarakat Tak peduli informasi
Kurangnya media
bahaya rokok
informasi
Masih ada
masyarakat
yang
Kurang dukungan Terbatasnya dana merokok
lintas sektoral untuk Program
KTR
Lingkungan Dana
Masih ada
masyarakat
yang belum
Kurang dukungan Terbatasnya dana menjadi perta
lintas sektoral untuk Program JKN
JKN
Lingkungan Dana
1 Promosi
Kesehatan
a Masih ada masyarakat tidak Penerapan Penerapan KTR
masyarakat peduli bahaya rokok Kawasan tanpa
yang merokok rokok
Penerapan sanksi
bagi para perokok
Berdasarkan Tujuan, Strategi dan Sasaran serta memperhatikan Kebijakan, maka dalam
rangka pencapaian Visi perlu disusun program-program Puskesmas Serpong 2 Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan untuk kurun waktu 2019 sebagai berikut :
3.1.5. Upaya Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
4.1.2. kelemahan
1. Tenaga program sering berganti (honorer)
2. Tenaga masih ada merangkap tugas
3. Tenaga Kurang memahami program
4. Belum maksimalnya pelaksanaan program
5. Masih kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektoral
6. Pelaksanaan masih banyak yang melaksanakan kuratif dibanding preventif
4.1.3. Peluang
1. Kondisi geograsfis yang baik
2. Kebijakan dan regulasi baik Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Daerah
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik pemerintah maupun swasta yang cukup lengkap
4. Ketersediaan anggaran yang cukup memadai
5. Rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang masih tinggi di masyarakat
6. Dukungan dan komitmen Kepala Daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
7. Dukungan lintas sektoral
8. Dukungan dan peran serta kader kesehatan
4.1.4. Ancaman
Hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian baik yang dilakukan internal dan eksternal maka
diperoleh cakupan kinerja tahun 2017
UKM ESENSIAL
III Upaya Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana 94,49% Baik
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Demikian perencanaan tingkat puskesmas Serpong 2 yang disusun usulan Kegiatan
puskesmas tahun 2019, bila ada kekurangan akan dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.