RUMAH SAKIT
A. IDENTITAS PRIBADI
Nama Randi Nopyasin Arganata, S.Farm
No. BP
Angkatan
1741013227
II/2017 R
B. IDENTITASTEMPAT PKPA
Nama RSUD Padang Panjang
Alamat Jalan Tabek Gadang, Bukit Kanduang, Kelurahan Gantiang,
Gunung Padang Panjang Timur
Pembimbing 1 Syukrina, S.Farm, Apt
Pembimbing 2 Dian Juwita Ayu M.Farm, Apt.
C. RESUME PKPA
1 ASPEK MANAJERIAL
Instalasi Farmasi Rumah Sakit dipimpin oleh kepala Instalasi Farmasi yang membawahi enam
sub instalasi:
1) Sub Instalasi Gudang Farmasi
2) Sub Instalasi Produksi
3) Sub Instalasi Pelayanan Farmasi Rawat Jalan
4) Sub Instalasi Pelayanan Farmasi Rawat Inap
5) Sub Instalasi Farmasi Klinik
6) Sub Instalasi Pendidikan dan Pengembangan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit RSUD Padang Panjang dipimpin oleh seorang kepala instalasi
farmasi yang membawahi:
1. Administrasi Farmasi
2. Depo Utama
Depo utama melayani resep dari:
Rawat Jalan
Rawat Inap Jantung
Rawat Inap Anak
Rawat Inap Bedah & Mata
Rawat Inap Kebidanan
Rawat Inap Interne
Rawat Inap ICU (Intensif Care Unit)
Resep dari pasien mitra : Askes, Jamkesda, Inhealth, JPKM-PP, Jamkesma, Jampersal,
Jamsostek, umum, PT.KAI, Jasa Raharja
3. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
4. Depo IGD (Instalasi Gawat Darurat)
5. Depo VIP dan Paru
6. Gudang Obat, Bahan Medis Habis Pakai, & Kimia Laboratorium
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi:
Ka. BIDANG PENUNJANG
Ka. INSTALASI
FARMASI
Apoteker
Penanggung Jawab
Apoteker
Pelayanan Rawat
Penanggung Jawab
Jalan, Rawat Inap,
Gudang dan Depo-
IGD, & PIO
depo farmasi
Koordinator
Pelayanan Pelaksanaan Teknis
Teknis Kefarmasian
Kefarmasian
Pelaksanaan
Teknis
Kefarmasian
2. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan sediaan farmasi di rumah sakit daerah kota Padang Panjang dilakukan oleh
Apoteker yang dapat dilakukan perbulan atau pertahun. Perencanaan bulanan untuk memenuhi
perbekalan farmasi di Rumah Sakit Daerah Kota Padang Panjang dilakukan pada awal bulan
setelah dilakukannya stock opname. Sedangkan perencanaan tahunan dibuat untuk mengadakan
perbekalan farmasi yang dibutuhkan di Rumah Sakit untuk tahun yang akan datang dengan
menggunakan gabungan metode konsumsi dan epidemiologi.
3. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Daerah Kota Padang Panjang dilakukan
setiap satu kali satu bulan yang langsung dari Gudang Instalasi Farmasi itu sendiri. Dana yang
digunakan untuk mengadakan sediaan farmasi di RSUD Kota Padang Panjang menggunakan dana
dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
4. Penerimaan
Alur Penerimaan Barang di Instalasi Farmasi RSUD Padang Panjang
6. Pendistribusian
RSUD Padang Panjang menggunakan sistem kombinasi untuk distribusi Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di unit pelayanan.
Alur distribusi resep rawat jalan per-orangan seperti pada skema:
Dokter di Poli
Obat di siapkan
Pada pasien rawat inap RSUD Padang Panjang dilakukan distribusi obat dengan sistem
Unit Dosis Dispensing (UDD) yang merupakan sistem distribusi obat kepada pasien rawat
inap yang disiapkan dalam bentuk dosis terbagi siap pakai untuk pemakaian selama 24
jam.
8. Pengendalian
Cara untuk mengendalikan persediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai adalah:
a. Melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan ( slow moving);
b. Melakukan evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan berturut-
turut (death stock);
c. Stok opname yang dilakukan secara periodik dan berkala
9. Administrasi
a. Pencatatan dan Pelaporan
Pelaporan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang meliputi perencanaan dibuat secara periodik yang dilakukan Instalasi Farmasi dalam
periode waktu tertentu (bulanan, triwulanan, semester atau pertahun).
b. Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan merupakan pengaturan anggaran, pengendalian dan analisa
biaya, pengumpulan informasi keuangan, penyiapan laporan, penggunaan laporan yang
berkaitan dengan semua kegiatan Pelayanan Kefarmasian secara rutin atau tidak rutin dalam
periode bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.
c. Administrasi Penghapusan
Administrasi penghapusan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak terpakai karena kadaluwarsa, rusak,
mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan Sediaan Farmasi,
Alkes, BMHP kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan di RSUD Padang Panjang terdiri dari beberapa hal sebagai
berikut :
Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi obat dilakukan setelah dilakukan penelusuran riwayat penggunaan obat pasien atau
saat mengetahui obat – obat yang sedang digunakan oleh pasien. Rekonsiliasi obat yaitu keputusan
apoteker untuk meneruskan atau menghentikan obat yang sedang digunakan oleh pasien dengan
membandingkan terhadap orderan obat pasien.
Konseling
Kegiatan farmasi klinis ini telah dilakukan di RSUD PP baik atas keinginan pasien ataupun anjuran
dari apoteker berdasarkan criteria pasien yang harus diberikan konseling.
Visite
Kegiatan ini sudah rutin dilakukan oleh sebagian Apoteker di RSUD Padang Panjang dan
didokumentasikan dalam buku Visite dan Catatan Pelayanan Farmasi Rawat Inap berupa daftar terapi
yang diberikan pada pasien selama dirawat, akantetapi tidak ada data pemantauan terapi yang dapat
digunakan untuk menilai keberhasilan terapi atau identifikasi ESO dan ROTD.
Pemantauan Terapi Obat, Monitoring Efek Samping Obat, Evaluasi Penggunaan Obat, ,
Pemantauan kadar obat dalam darah
Kegiatan ini belum bias dilakukan secara maksimal karena keterbatasan sumber daya dan waktu.
3 KESIMPULAN
RSUD Padang Panjang merupakan RS Tipe C. Kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi meliputi
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan
penarikan, pengendalian dan administrasi di RSUD Kota Padang Panjang sudah mengarah ke
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tahun 2016.
Kegiatan pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian dan pelayanan resep, peneluasuran
riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling , visite,
Pemataun Terapi Obat (PTO) sudah dilaksanakan oleh Apoteker RSUD Padang Panjang tapi untuk
monitoring Efek samping Obat, Evaluasi Penggunaan Obat, dispensing sediaa steril dan pematauan
Kadar Obat dalam Darah belum sepenuhnya terlaksana karena kurangnya sarana dan tenaga
kesehatan yang ahli dibidang tersebut.
4 SARAN
Sebaiknya pelaksanaan visite disesuaikan dengan fungsinya yaitu untuk menilai keberhasilan
terapi, tidak hanya mencatat ketersediaan obat dari list penggunaan obat pasien.
Sebaiknya dilakaukan pest control untuk mengontrol setiap lemari agar tidak dihuni binatang
seperti tikus dan serangga.
Catatan:
1. Resume ini diketik dengan huruf Tahoma, font size 10, 1 spasi pada kotak yang disediakan
2. Pertanyaan di tiap kolom tetap ditampilkan (tidak boleh dihapus)
3. Jika ditemukan ada kesamaan resume secara substansial dengan peserta lain, maka
keikutsertaan peserta dalam Seminar PKPA bisa dibatalkan