ABSTRAK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System adalah sistem yang
bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, serta mengarahkan pengguna informasi
agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih. Proses pemilihan siswa terbaik di
MTsN Bendosari belum menggunakan sistem komputerisasi. Maka perlu dibuat suatu aplikasi
pendukung keputusan dalam menentukan penentuan siswa terbaik menggunakan komputerisasi
dengan metode preference ranking organization method for enrichment evaluation (Promethee).
Dengan aplikasi tersebut diharapkan mampu membantu pihak sekolah dalam mengambil
keputusan mengenai penentuan siswa terbaik dengan batasan poin dan nilai yang telah
ditentukan. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi website interface, dan hasil pengujian sudah
menunjukkan kinerja yang baik.
Jurnal TIKomSiN 1
Perancangan Sistem pendukung informasi. Terdapat beberapa karakteristik
Keputusan meliputi: dasar Sistem pendulung Keputusan (SPK)
a. Data Flow Diagram yang efektif. Komponen SPK tersebut dapat
Data Flow Diagram merupakan digambarkan seperti Gambar 1.
suatu gambaran sistem secara logical.
b. Flowchart
Flowchart (bagan Alir) adalah bagan
yang menunjukkan alir didalam
program atau prosedur sistem secara
logika.
c. Perancangan Input Output
Perancangan input / output
digunakan untuk merancang interface
inputan data serta output data berupa
laporan dari Aplikasi Seleksi Pemilihan
siswa terbaik. Gambar 1. Komponen SPK
d. Perancangan Database
Database digunakan untuk
penyimpanan data Aplikasi Pendukung Prosedur kerja atau langkah-langkah
keputusan dalam seleksi Pemilihan dalam Metode PROMETHEE adalah sebagai
siswa terbaik dengan menggunakan berikut:
Database MySQL. 1. Penentuan alternatif – alternative nilai
e. Implementasi Sistem dari data guru terhadap kriteria –
Implementasi sistem berbasis web kriteria yang telah ditetapkan
menggunakan pemrograman PHP dan sebelumnya.
database menggunakan MySQL. 2. Menentukan tipe fungsi preferensi
f. Pengujian dan nilai preferensi
Ada dua tahap pengujian yaitu 3. Perhitungan indeks preferensi.
fungsional dan validitas. Pengujian 4. Perhitungan arah preferensi
fungsional dilakukan untuk menguji dipertimbangkan berdasarkan nilai
aplikasi yang telah dibuat dengan indeks leaving flow ( Ф+ ) , entering
metode Black Box. Pengujian validitas flow ( Ф- ) , dan net flow.
yaitu dengan cara membandingkan Menentukan Tipe fungsi preferensi
aplikasi yang telah dibuat dengan kriteria:
metode promethee yang kemudian Kriteria umum / tipeI (Usual Criterion )
dibandingkan dengan perhitungan 0 𝑗𝑖𝑘𝑎 d < 0
H d =
manual. 1 𝑗𝑖𝑘𝑎 d ≥ 0
Pada kriteria ini tidak beda antara a dan b
III. TINJAUAN PUSTAKA jika dan hanya jika ƒ(a) = ƒ(b), apabila
Menurut Robert G. Murdick,et al, sistem nilai kriteria pada masing – masing
adalah seperangkat elemen yang membentuk alternatif memiliki nilai berbeda, pembuat
suatu kegiatan atau suatu prosedur / bagan keputusan mempunyai preferensi mutlak
pengolahan yang mencari suatu tujuan dengan untuk alternatif memiliki nilai yang lebih
mengoperasikan data atau barang pada waktu baik.
tujuan tertentu untuk menghasilakan informasi Kriteria Quansi / tipe II (Quansi Kriteria)
0 𝑗𝑖𝑘𝑎 −𝑞 ≤𝑑 𝑞
[2]. 𝐻(𝑑) 1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑−𝑞 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑 >𝑞
Sedangkan menurut Davis et, al, sistem Pada kriteria ini dua alternatif memiliki
merupakan kumpulan dari elemen-elemen preferensi yang sama penting selama
(sub sistem) yang secara bersama-sama selisih atau nilai H(d) dari masing– masing
membebtuk satu kesatuan dan saling alternatif untuk kriteria tertentu tidak
berinteraksi dalam mencapai tujuan [2]. melebihi nilai q dan apabila selisih hasil
Sistem Pendukung Keputusan (Decision evaluasi untuk masing–masing alternatif
Support System) menurut [3] peranan Sistem melebihi nilai q maka terjadi bentuk
pendukung Keputusan (SPK), dalam konteks preferensi mutlak. Jika pembuat
keseluruhan sistem informasi ditujukan untuk keputusan menggunakan kriteria quansi,
memperbaiki kinerja melalui aplikasi teknologi maka dia harus menentukan nilai q,
2 Jurnal TIKomSiN
dimana nilai ini dapat menjelaskan keputusan meningkat secara linier dari
pengaruh yang signifikan dari suatu kondisi indifference ke preferensi mutlak di
kriteria. Nilai q adalah merupakan nilai area antara q dan p.
threshold indifference yaitu nilai d terbesar
yang masih memungkinkan terjadinya Selanjutnya adalah perhitungan nilai
indifference antar alternatif. indeks mengikuti persamaan berikut:
𝑛
Kriteria Preferensi Linier / tipe III
𝑑
𝑗𝑖𝑘𝑎 −𝑝 ≤ 𝑑≤ 𝑞 ℘ 𝑎, 𝑏 = 𝜋𝑃1 𝑎, 𝑏 : ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐴
𝑝
𝐻 𝑑 = 𝑖
1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 < −𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑 >𝑝 Perhitungan arah preferensi
Pada saat pembuat keputusan dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks
mengidentifikasi beberapa kriteria untuk leaving flow ( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan
tipe ini, pembuat keputusan harus net flow mengikuti persamaan:
menentukan nilai dari kecenderungan atas 1
Leaving flow : ɸ+ = 𝑎−1 𝑃(𝐴𝑛 − 𝑥, 𝐴𝑛 − 𝑦)
(nilai p). Nilai d di atas p telah
dipertimbangkan akan memberikan 1
preferensi mutlak dari satu alternatif. Entering flow : ɸ- = 𝑃(𝐴𝑛 − 𝑥, 𝐴𝑛 − 𝑦)
𝑎−1
Misalnya, akan terjadi preferensi dalam
hubungan linier kriteria kecerdasan Net flow : ɸ = ɸ+(a) - ɸ- (a)
seseorang dengan orang lain apabila nilai
ujian seseorang berselisih dibawah 30, Siswa adalah sekelompok orang dengan
apabila di atas 30 poin maka mutlak orang usia tertentu yang belajar baik secara
itu lebih cerdas dibandingkan dengan kelompok atau perorangan. Siswa juga disebut
orang lain. murid atau pelajar. Ketika kita bicara mengenai
Kriteria Level / tipe IV (level Criterion) siswa maka fikiran kita akan tertuju kepada
0 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 ≤ 𝑞 siswa di lingkungan sekolah, baik sekolah
dasar maupun menengah.
𝐻 = 0.5 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < |𝑑| ≤ 𝑝
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow
1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 < |𝑑|
Diagram (DFD) adalah representasi grafik
yang menggambarkan aliran informasi dan
Nilai kecenderungan tidak berbeda (nilai
transformasi informasi yang diaplikasikan
indifference threshold) q dan
sebagai data yang mengalir dari masukan
kecenderungan preferensi (preference
(input) dan keluaran (output).
threshold) p adalah ditentukan secara
Web adalah bagian tertentu dari berbagai
simultan. Jika d berada diantara nilai q
dokumen yang saling dihubungkan satu sama
dan p, hal ini berarti situasi preferensi
lain sehingga terbentuk jejaring web yang
yang lemah (H(d) = 0,5).
saling kait-mengait. Apabila diimplementasikan
Kriteria dengan preferensi linier dan area
dalam sebuah jaringan komputer, dokumen
yang tidak / tipe V
0 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 ≤ 𝑞 yang berada dalam jaringan semacam itu
dapat berdiam pada mesin-mesin berbeda
𝑑 −𝑞
𝐻= 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < |𝑑| ≤ 𝑝 membentuk sebuah jaring yang membentuk
𝑝−𝑞 seluruh jaringan computer [4].
1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 < |𝑑| PHP adalah bahasa skrip yang dapat
ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.
Pada kasus ini pengambil keputusan PHP banyak dipakai untuk memprogram situs
mempertimbangkan peningkatan web dinamis. Pada awalnya PHP merupakan
preferensi secara linier dari tidak berbeda kependekan dari Personal Home Page (Situs
hingga preferensi mutlak dalam area personal). PHP pertama kali dibuat oleh
antara dua kecenderungan q dan p, dua Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu
parameter tersebut telah ditentukan. itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI),
Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion) yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang
𝑑2
𝐻 𝑑 = 1 − exp{− 2𝑎 2 } digunakan untuk mengolah data formulir dari
Fungsi ini bersyarat apabila telah web[5].
ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat MySQL adalah sebuah perangkat lunak
berdasarkan distribusi normal dalam sistem manajemen basis data SQL atau
statistik. Disini preferensi pengambil DBMS (Database Management System) yang
Jurnal TIKomSiN 3
multi-thread dan multi-user dengan sekitar 6 Perancangan Sistem
juta instalasi di seluruh dunia. MySQL tersedia 1. Context Diagram
sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi Context Diagram pada Sistem
GNU General Public License (GPL), tetapi Pengambilan Keputusan ini menggambarkan
mereka juga menjual di bawah lisensi sistem aliran program secara umum, adapun
komersial untuk kasus-kasus dimana gambaran context diagram adalah sebagai
penggunaannya tidak cocok dengan berikut:
penggunaan GPL[6]. Informasi Hasil Informasi Hasil
Kepala
Siswa
Sekolah
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam menentukan kriteria admin
Aplikasi
memberikan simbol dalam menentukan Admin
Informasi Hasil
Penentuan Siswa
Terbaik
kriteria.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan
Gambar 4. Halaman Input Data dari hasil penelitian dan pembuatan sebuah
program aplikasi ini yaitu :
Jurnal TIKomSiN 5
1. Terciptanya sebuah sistem pengambilan
keputusan dengan menggunakan
metode Preference Ranking
Organization Method For Enrichment
Evaluation (PROMETHEE).
2. Penentuan siswa terbaik dengan metode
promethee sudah menunjukkan hasil
yang baik, terlihat dari uji fungsional dan
validitas.
3. Kinerja atau akurasi sistem berdasarkan
data kriteria, dan data alternatif beserta
nilai alternatif dari 9 siswa yang
digunakan mencapai 88%. Pengujian
dilakukan dengan cara membandingkan
hasil antara data kriteria, dan data
alternatif beserta nilai alternatif.
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan
adalah hasil alternatif keputusan dalam
aplikasi pemilihan calon Siswa Terbaik ini
hanya sebagai alat bantu mengambil
keputusan dalam pemilihan Siswa Terbaik.
Sedangkan untuk pengambilan keputusan
sepenuhnya tergantung pada siswa atau
pemakai aplikasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Suryadi, K. dan Ramdhani, M.A, Sistem
Pendukung Keputusan Suatu Wacana
Struktural Idealisasi dan Implementasi
Konsep Pengambilan Keputusan, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002.
[2] Kadir, Abdul, Konsep dan Tuntunan Praktis
Basis Data, Andi, Yogyakarta, 2003.
[3] Kusrini, M.Kom, Konsep Dan Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta,
2007.
[4] Brookshear, J.Glenn, Computer Science an
Overview, Erlangga, Jakarta, 2003.
[5] Aditya, Alan Nur, Jago PHP dan MySQL,
Dunia Komputer, Bekasi, 2011.
[6] Bunafit, Nugroho, Aplikasi Pemrograman
Web Dinamis dengan PHP dan MySQL
(Studi kasus, Membuat Sistem Informasi
Pengolahan Data Buku), Gava Media,
2004.
6 Jurnal TIKomSiN