Disusun Oleh:
Pembimbing:
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Waktu Pekerjaan Portal Pierhead U-Shell pada Stasiun KGM ....... 21
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau
baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan ke
tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah. Fungsi dan kegunaan dari
pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentrasfer beban-beban dari
konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam (
Hutami, 2013) . Pondasi tiang digunakan untuk menahan bangunan bila lapisan tanah kuat
terletak sangat dalam, pondasi jenis ini dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan
yang menahan gaya angkat ke atas, terutama pada bangunan-bangunan tingkat yang
dipengaruhi oleh gaya-gaya penggulingan akibat angin. "iang-tiang juga digunakan untuk
mendukung bangunan dermaga
Secara umum dapat dikatakan pondasi tiang digunakan bila dijumpai kedalaman atau
kondisi sebagai berikut:
1. bila dijumpai kondisi tanah dasar pondasi merupakan tanah baik atau tanah dengan
kuat dukung tinggi terletak pada kedalaman cukup dalam dari muka tanah ( D/B > 10
) sedangkan kurang mampu mendukung beban yang bekerja atau merupakan tanah
lunak,
2. dasar pondasi sering mengalami erosi akibat gerusan air, misal pada pondasi pilar
jembatan sehingga dasar pondasi perlu ditempatkan lebih dalam dan pengaruh gerusan
paling dalam, tetapi kemungkinan akan mengakibatkan biaya membengkak. Kondisi
yang seperti ini dapat diatasi dengan dua kemungkinan yaitu pondasi tiang atau
pondasi sumuran,
3. bilamana suatu konstruksi menerima beban horisontal atau pun tarik yang cukup
besar.
2
2.1 Penggolongan Pondasi Tiang
Pondasi tiang dapat dibagi menjadi kategori sebagai berikut :
Tiang tanpa perpindahan (non displacement pile), terdiri dari tiang yang dipasang di
dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah. "ermasuk dalam tiang tanpa
perpindahan adalah bored pile, yaitu tiang beton yang pengecorannya langsung di dalam
lubang hasil pengeboran tanah.
Tiang dengan perpindahan (displacement pile), yaitu tiang pejal atau berlubang dengan
ujung tertutup yang dipancangkan kedalam tanah sehingga terjadi perpindahan tanah yang
relative besar. "ermasuk dalam tiang perpindahan besar adalah tiang kayu, tiang beton
pejal, tiang beton prategang, tiang baja bulat (tertutup pada ujungnya).
Pemakaian tiang pancang kayu adalah cara tertua dalam penggunaan tiang
pancang sebagai pondasi. Tiang pancang kayu dibuat dari batang pohon dan
biasanya diberi bahan pengawet. Pada pemakaian tiang pancang kayu tidak
diizinkan untuk menahan beban lebih tinggi dari 25 sampai 30 ton untuk setiap
tiang. Tiang kayu akan tahan lama apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu
terendam penuh di bawah muka air tanah dan akan lebih cepat busuk jika dalam
keadaan kering dan basah yang selalu berganti - ganti. Tiang pancang kayu
tidak tahan terhadap benda - benda agresif dan jamur yang bisa
menyebabkan pembusukan.
3
2. Tiang pancang beton
Tiang pancang beton terbuat dari bahan beton bertulang yang terdiri dari
beberapa jenis, yaitu:
a. Precast reinforced concrete pile
Precast reinforced concrete pile adalah tiang pancang dari beton bertulang
yang dicetak dan dicor dalam acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup kuat
atau keras lalu diangkat dan dipancangkan. Tiang pancang beton ini dapat memikul
beban lebih besar dari 50 ton untuk setiap tiang, tetapi tergantung pada dimensinya.
Penampang precast reinforced concrete pile dapat berupa lingkaran, segi empat dan
segi delapan. Keuntungan pemakaian precast reinforced concrete pile yaitu :
1) Precast reinforced concrete pile mempunyai tegangan tekan yang besar
tergantung pada mutu beton yang digunakan;
2) Dapat diperhitungkan baik sebagai end bearing pile ataupun friction
pile;
3) Tahan lama dan tahan terhadap pengaruh air ataupun bahan – bahan
korosif asal beton dekingnya cukup tebal untuk melindungi
tulangannya;
4) Karena tidak berpengaruh oleh muka air tanah maka tidak memerlukan
galian tanah yang banyak untuk poernya.
Kerugian pemakaian precast reinforced concrete pile :
1) Karena berat sendirinya besar maka biaya pengangkutannya akan
mahal, oleh karena itu precast reinforced concrete pile dibuat di tempat
pekerjaan;
2) Tiang pancang beton ini baru dipancang apabila sudah cukup keras hal
ini berarti memerlukan waktu yang lama untuk menuggu sampai tiang
pancang beton ini bisa digunakan;
b. Precast Prestressed Concrete Pile
Precast prestressed concrete pile adalah tiang pancang dari beton prategang
yang menggunakan baja dan kabel kawat sebagai gaya prategangnya..
4
a. Cast in place
Tiang pancang cast in place ini adalah pondasi yang dicetak di tempat
pekerjaan dengan terlebih dahulu membuatkan lubang dalam tanah dengan cara
mengebor. Pelaksanaan cast in place ini dapat dilakukan dengan dua cara
1) Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton dan ditumbuk sambil pipa baja tersebut ditarik ke atas;
2) Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah kemudian diisi dengan
beton, sedangkan pipa baja tersebut tetap tinggal dalam tanah.
5
4. Tiang pancang komposit
Yang dimaksud dengan composite pile ini adalah tiang pancang yang terdiri dari
dua bahan yang berbeda yang bekerja bersama - sama sehingga merupakan satu tiang.
Composite pile ini dapat berupa beton dan kayu maupun beton dan baja.
yaitu meliputi berat sendiri tiang, gaya geser negatif pada selimut tiang dan gaya
mendatar akibat getaran ketika tiang tersebut melentur.
Tiang
6
Perencanaan suatu pondasi tiang biasanya dilaksanakan sesuai dengan
prosedur sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria perencanaan, seperti beban – beban yang bekerja pada
dasar tumpuan (poer), parameter tanah, situasi dan kondisi bangunan di sekitar
lokasi, besar pergeseran yang diijinkan dan tegangan ijin dari bahan – bahan
pondasi;
2. Memperkirakan diameter, jenis, panjang, jumlah dan susunan tiang;
3. Menghitung daya dukung vertikal tiang tunggal (single pile);
4. Menghitung faktor efisiensi dalam kelompok tiang dan daya dukung vertikal
5. Menghitung beban vertikal yang bekerja pada setiap tiang dalam kelompok
tiang;
6. Memeriksa beban yang bekerja pada setiap tiang apakah masih dalam batasan
daya dukung yang diijinkan. Apabila tidak sesuai, maka perkiraan diameter,
jumlah atau susunan tiang pada prosedur yang kedua harus dihitung kembali
8. Menghitung beban horizontal yang bekerja pada setiap tiang dalam kelompok;
7
Tag
8
2.4 Pengambilan Sample Tanah (Sondir Test)
sondir yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 600 dan dengan luasan
ujung 1, 54 in2 (10 cm2). Alat ini digunakan dengan cara ditekan ke dalam tanah
Dilihat dari kapasitasnya, alat sondir dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu sondir ringan (2 ton) dan sondir berat (10 ton). Sondir ringan digunakan
untuk mengukur tekanan konus sampai 150 kg/cm2, atau kedalam maksimal 30 m,
dipakai untuk penyelidikan tanah yang terdiri dari lapisan lempung, lanau dan
pasir halus. Sondir berat dapat mengukur tekanan konus 500 kg/cm 2 atau
Keuntungan utama dari penggunaan alat ini adalah tidak perlu diadakan
pemboran tanah untuk penyelidikan. Tetapi tidak seperti pada pengujian SPT,
dengan alat sondir sampel tanah tidak dapat diperoleh untuk penyelidikan
langsung ataupun untuk uji laboratorium. Tujuan dari pengujian sondir ini adalah
untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah yang
tersebut. Jadi pembacaan harga perlawanan ujung konus dan harga hambatan
9
.
10
11
2.5 Metode Pelaksanaan
12
2.5.1 Site Preparation
a. Mobilisasi dan rangkaian equipment
Equipment yang akan digunakan untuk proses pengeboran spun pile dilakukan
pada malam hari agar tidak mengganggu proses produksi yang lain. Setelah
semua equipment yang akan digunakan sudah tersedia di lapangan maka akan
dilakukan proses perakitan serta dilakukan pengecekan oleh pihak yang
bersangkutan.
b. Stock Yard
Material spun pile dengan diameter 1.0 m dan 1.2 m, material ini sementara
disimpan pada stock yard sebelum di mulainya proses piling. Spun pile akan
diletakan 3 sampai 4 layer sesuai dengan permintaan dan rekomendasi dari
pabrik serta di Alaskan material kayu.
c. Staking Out
Staking out ini digunakan untuk mencari posisi center dari spun pile, surveyor
sebaiknya membuat pile kordinat dari masterplan sesuai spesifikasi dari
konsultan/owner.
13
b. Instalasi Casing Sementara
Instalasi ini menggunakan alat berat seperti hydraulic, rotary drill rigs dll.
Lubang bor akan diisi dengan casing sementara pada layer teratas, pada saat
instal casing perlu adanya cairan polimer agar tanah tidak menempel pada
casing tsb.
c. Pre-Drilling Work
Setelah dilakukannya setting out pada lokasi spun pile oleh surveyor, casing
sementara akan final set. Kelurusan pada casing tersebut akan di cek saat
dilakukannya proses instalasi level. Hasil dari cek kelurusan tadi akan di catat pada
pre-drilling record.
14
d. Driven Pile Work
Setelah spun pile sudah berada pada posisi dan elevasi yang tepat, selanjutnya
dimulai proses pemancangan. Proses pemancangan pada proyek depo LRT
menggunakan bantuan alat berat Crane 250 Ton dengan bantuan sebagai
penumbuknya yaitu Hummer berjenis Diesel. Hummer itu sendiri memiliki bobot
seberat 18 Ton.
15
LAMPIRAN
Proses pengujian PIT tiang BP 1900 (T24) Proses pengujian PIT tiang BP 1900 (T24)
Proses pengujian PIT tiang BP 1900 (T24) Proses pengujian PIT tiang BP 1900 (T24)
Proses pengujian PIT tiang BP 1900 (T24) Proses pengujian PIT tiang BP 1900 (T24)
16
Pembacaan pukul 23:30 WIB
17
Pembacaan dial pada siklus 0%
18
BP 1352 (T26) BP 1352 (T26)
Bacaan 0,52 pada gauge 4 cycle II dengan beban 100% pukul 21:56
19