Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS


PEMBELAJARAN MERENCANAKAN DAN
MENGELOLA PERTEMUAN MELALUI METODE CTL
SISWA KELAS XI AP SMK NURUL ISLAM
JAKARTA TIMUR

OLEH :

AMINI AGUSTINA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


NURUL ISLAM JAKARTA
Jl. Raya Mawar Merah No. 1
Jakarta Timur

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan pendidikan nasional sendiri secara makro bertujuan membentuk


organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi
dalam pendidikan untuk suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar,
berkomunikasi sosial,positif dan memiliki sumber daya manusia yang sehat dan
tangguh . Keberhasilan pendidikan yang dinilai dari perolehan pengetahuan, sikap
dan keterampilan dapat dicapai melalui proses belajar dan mengajar yang efektif,
efesien dan bermakna.

Salah satu cara untuk meningkatkan kondisi belajar mengajar tersebut


yaitu dengan pemilikan bentuk belajar mengajar yang tepat dan menarik. Proses
belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa
dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.

Pelajaran merencanakan dan mengelola rapat saat ini sangat dipengaruhi


pandangan bahwa saat ini masih dianggap penyajian membosankan dan
cenderung monoton. Tantangan dan variasi baru dalam pembelajaran
merencanakan dan mengelola diperlukan sehingga lebih menarik dan siswa
dapat terlibat langsung didalamnya yang dapat berakibat terhadap meningkatnya
hasil belajar merencanakan dan mengelola pertemuan.

2
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NURUL ISLAM Jakarta, sepertinya
hanya lembaga pendidikan yang lain masih memiliki kendala dalam pembelajaran
Merencanakan dan mengelola pertemuan(MMP). Pembelajaran MMP, di SMK
umumnya diberikan dalam bentuk pembelajaran ekspositori, yaitu pembelajaran
yang berpusat pada guru.

Guru menyiapkan materi atau contoh soal untuk disampaikan didepan


kelas, sedangkan siswa duduk mendengarkan lalu mencatat semua materi yang
disajikan guru, siswa tidak aktif. Untuk menghadapi permasalahan tersebut diatas
ini maka beberapa tahun telah dikembangkan model pembelajaran pemberian
tugas. Oleh karena itu dalam pembelajaran ini diuraikan tentang UPAYA
MENINGKATKAN KREATIFITAS PEMBELAJARAN MERENCANAKAN DAN
MENGELOLA PERTEMUAN MELALUI METODE CTL SISWA KELAS XI AP SMK NURUL
ISLAM JAKARTA TIMUR.

B. RUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan beberapa


masalah yaitu :
1. Siswa tidak tertarik dalam pembelajaran karena cenderung penyajian
membosankan dan monoton.
2. Pembelajaran umumnya diberikan dalam bentuk pembelajaran ceramah.
3. Siswa lebih cenderung tidak CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif )

3
C. PEMECAHAN MASALAH.

Melihat uraian diatas maka didapat masalah sebagai berikut “dapatkah


melalui metode CTL dapat meningkatkan kreatifitas pembelajaran MMP ?”

D. TUJUAN PENELITIAN.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari cara yang efektif agar dapat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran MMP.
E. MANFAAT
Sedangkan manfaat penelitian untuk beberapa pihak antara lain:
1. Bagi siswa; agar dapat mengetahui masalah kesehatan dan dapat
melaksanakan proses pembelajaran dikelas sebagai aplikasi keseharian.
2. Bagi guru dengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini dapat merubah
inovasi baru dalam proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah , dalam penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
sebagai pembelajaran

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KERANGKA TEORI

Belajar merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap


manusia dan akan dialami selama hidupnya. Banyak pendapat yang mengemukan
tentang belajar.

Menurut Slameto “belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh


seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan”. 1

Dari pengertian diatas terlihat bahwa tingkah laku merupakan sesuatu


yang penting dalam proses belajar mengajar.

Sedangkan menurut Purwanto, “hasil belajar pada hakikatnya adalah prestasi


yang dapat digunakan oleh guru untuk menilai hasil pembelajaran yang diberikan
kepada siswa dalam kurun waktu tertentu”. 2

Jadi secara singkat dapat disimpulkan hasil belajar adalah tingkat


penguasaan seseorang yang mencangkup bidang kognitif, efektif dan
psikomotorik yang dapat diuji oleh seorang pendidik.

1
Slameto,Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1995 Jakarta, Rineka Cipta hal.2
2
M.Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, 2000, Bandung, Remaja Rosdakarya Hal, 120

5
a. MENINGKATKAN MINAT PEMBELAJARAN K-3.

Melalui penugasan agar proses belajar dapat berjalan dengan efektif, guru
harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dapat ditingkatkan dengan
cara aktif dalam proses belajar mengajar.

Menurut B. Suprapto “belajar efektif adalah belajar yang berorientasi dimana


guru bukan satu-satunya sumber belajar”.

Melihat siswa secara aktif salah satunya menfasilitasi siswa dengan menerapkan
metode pembelajaran dengan penugasan.

Dengan melalui penugasan ini dapat diharapkan meningkatkan siswa


dalam pembelajaran MMP, sehingga akan dapat memandirikan siswa dalam
belajar serta mengaktifkan seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki siswa.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teoretis dan empiris di atas, maka dapatlah disusun


kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut. Kualitas proses dan hasil
pembelajaran dapat difasilitasi oleh media pembelajaran secara efisien dan efektif,
sehingga teknologi pembelajaran dapat diciptakan dengan sebaik-baiknya. Kreatifitas
pembelajaran mata pelajaran MMP siswa yang memprogramkan dalam rencana studi
mereka akan dapat ditingkatkan kualitasnya apabila media pembelajaran interaktif
dan kontekstual dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam pembelajaran.
Pada dasarnya, media pembelajaran interaktif dan kontekstual diharapkan
dapat membantu penciptaan sebuah model pembelajaran yang bercirikan tiga
karakteristik pembelajaran unggul, yaitu sebagai : 1) sesuatu yang menyenangkan
hati, 2) memberi informasi, dan 3) menginstruksikan. Ciri pertama sebagai sebuah
‘entertainment’ , media pembelajaran merupakan sarana rekreasi yang amat
menyenangkan. Media demikian umumnya dipilih dari, misalnya: video, film, atau
foto-foto. Ciri ke-dua sebagai sarana informasi tentang fakta, konsep, dan sebagainya.

6
Media demikian dapat dipilih, misalnya dari: media cetak, brosur, analisis bursa efek,
majalah, dan sebagainya. Ciri ketiga sebagai sebuah instruksi. Media yang dirancang
untuk maksud ini biasanya diarahkan kepada mereka-mereka yang memerlukan
informasi, sehingga perilaku mereka dapat diubah dari tidak mengetahui menjadi
mengetahui.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran
interaktif dan kontekstual dalam pembelajaran mata pelajaran MMP di SMK NURUL
ISLAM akan dapat menciptakan suatu model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (P-A-K-E-M). Model PAKEM diharapkan akan dapat mempermudah
pencapaian kompetensi dasar, yang terdiri dari empat jenis pengetahuan, yaitu:
pengetahuan tentang fakta-fakta (factual knowledge) , pengetahuan tentang konsep
(conceptual knowledge), pengetahuan tentang prosedur K-3 (procedural knowledge) ,
dan wawasan serta terobosan baru dalam MMP (metacognitive knowledge).
Kerangka berpikir ini dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut:

Pembelajaran
bercirikan:
Memperjelas dan
Kreatif
Aktif mempermudah pencapaian
kompetensi dasar (factual,
conceptual, procedural,
Kreatif metacognitive knowledge)
Media pembelajaran
interaktif dan kontekstual
Efektif

Menyenangkan

Gambar 02: Kerangka Berpikir Penelitian

C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan atas kerangka berpikir di atas, maka dapatlah disusun sebuah
hipotesis tindakan sebagai berikut bahwa: peningkatan prestasi belajar MMP melaluli
metode CTL pada siswa kelas XI AP SMK NURUL ISLAM Jakarta dapat meningkatkan
kualitas pencapaian kompetensi dasar MMP, yang terdiri dari pengetahuan tentang

7
fakta, konsep dasar, prosedur dan strategi, serta wawasan tentang pertemuan dan
rapat.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. SETING PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksankan SMK NURUL ISLAM siswa kelas XI


semester I (ganjil) tahun 2011 yang akan dimulai dari bulan juli sampai
dengan januari 2012 dengan jumlah siswa 37 orang, perempuan 37 orang
dengan memakai tindakan action research ( tindakan kelas PTK ).

B. Desain Penelitian
Untuk dapat menjawab permasalahan penelitian secara efisien dan
efektif, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(classroom action research) (cf.Kemmis dan McTaggart,1998). Pada prinsipnya
penelitian ini merupakan suatu upaya investigasi terhadap proses dan hasil
pembelajaran yang dilakukan secara reflektif mandiri, kolaboratif, dan
siklustis. Tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk melakukan
peningkatan atau perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam
pelajaran MMP pokok penelitian ini dapat digambarkan secara sederhana
sebagai berikut.

Refleksi awal Perumusan Perumusan


masalah dan masalah indikator
penyebab masalah penelitian keberhasilan

Refleksi Observasi Pelaksanaan Perencanaan


akhir siklus & evaluasi tindakan tindakan

Gambar 01. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

8
Pemilihan metode ini berdasarkan pada prosedur/langkah-langkah
yang diuraikan secara rinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
refleksi untuk setiap siklus. guna perbaikan dan peningkatan profesionalisasi
pengajar dalam proses pembelajaran di kelas dengan melibatkan berbagai
indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada peserta
didik (Hopkins, 1993)

Rencana

Refleksi
Tindakan/Observasi
Siklus 1
Refleksi

Tindakan/Observasi Siklus 2

Siklus 3

C. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut; dengan
menitik beratkan pada keterampilan MMP dalam proses dan catatan
lapangan (field notes). Adapun rancangan pelaksanaan siklus dapat
digambarkan sebagai berikut :

Siklus I : Siklus II : Siklus III :


Pembelajaran Media Media Interaktif Media Interaktif
Interaktif Kontekstual Kontekstual Kontekstual
(Pembelajaran bersifat (Pembelajaran (Pembelajaran
bersifat koperatif) bersifat individual)
individual)

Gambar prosedur penelitian

9
D. Tehnik pengumpulan data
Pada prinsipnya pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi
atau kejadian yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Dalam
penelitian ini pengumpulan data secara garis besar dilakukan pada saat :
a. Observasi atau studi pendahuluan yang kemudian dilakukan hingga
identifikasi awal permasalahan
b. Pelaksanaan, analisis dan refleksi terhadap tindakan pembelajaran pada
pertemuan 1, 2, dan 3
c. Observasi keterampilan proses dan keterampilan kooperatif yang
dikembangkan selama tindakan pembelajaran siklus I dan II
d. Menganalisis peningkatan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan
Pembelajaran MMP.
e. Menganalisis peningkatan pemahaman kualitas siswa dalam kegiatan
penerapan tugas presentasi setelah siklus I dan II
f. Mempersiapkan skenario pembelajaran berbantuan media pembelajaran
interaktif kontekstual.
g. Mempersiapkan petunjuk-petunjuk dalam membuat portofolio hasil tugas
Menrencanakan dan Mempaersiapkan pertemuan yang inovatif dan
kreatif serta efektif.

E. Tehnik analisis data


Dalam tehnik analisis data ini peneliti dapat membuat instrumen sebagai
pengumpulan data dari aktivitas yang tidak dikehendaki ,dan yang
dikehendaki dapat dilihat pada tabel berikut ini Aktivitas yang tidak
dikehendaki
No pernyataan jumlah persen
1 Ngobrol
2 Mainan HP
3 Ngantuk/melamun

10
4 Keluar masuk kelas
5 Coret-coret kertas

Aktivitas yang dikehendaki


No pernyataan jumlah persen
1 Datang tepat waktu
2 Aktif bertanya
3 Tepat waktu
mengumpulakan tugas
4 Kreatif dikelas
5 Menjaga kebersihan dikelas

F. Kriteria keberhasilan tindakan


Data yang diperoleh pada setiap tindakan penelitian dianalisis, hal ini
dengan rincian sebagai berikut:
a. Data pemahaman konsep, dihitung skor pretest dan postest gain serta
rata-rata dan simpangan baku @ skor test
b. Menganalisis hasil observasi keterampilan proses dan kemampuan dasar
pemasaran mahasiswa pada saat perkuliahan serta aktivitas mahasiswa
dalam kegiatan pembelajaran
c. Menganalisis catatan lapangan tentang kegiatan pembelajaran pada
pertemuan 1, 2, dan 3

Pelaksanaan Tindakan
a. Merancang tindakan pembelajaran I antara lain persiapan satuan
acara pembelajaran, media dan sarana yang diperlukan.
b. Pelaksanaan tindakan pembelajaran, peneliti sekaligus bertindak
sebagai observer
c. Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan
pembelajaran I. Untuk keperluan ini dilakukan pemerikasaan catatan
lapangan dan mengkaji hasil pembelajaran siswa. Hasil analisis dan
refleksi terhadap tindakan tahap pertama ini menjadi bahan bagi
pelaksanaan tindakan berikutnya.

11
d. Berdasarkan hasil analisa serta refleksi terhadap aktivitas dan
efektivitas serta hasil pembelajaran siswa pada siklus I, peneliti
merancang rencana tindakan pembelajaran siklus II.
e. Pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II, menganlisis dan
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus
II yang telah dilakukan. Kegiatan ini merupakan akhir dari siklus
tindakan I dan II
f. Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa scara keseluruhan,
aktivitas mahasiswa dan efektivitas kegiatan pembelajaran metode CTL.

G. JADWAL PENELITIAN
AKTIVITAS BULAN
Jul Ags Sept Okt Nop Des Jan
PERSIAPAN
a.Merencanakan Tindakan
b.Membuat pedoman wawancara
Pelaksanaan Tindakan
Proses Data Penelitian
Pelaporan Hasil

DAFTAR PUSTAKA

Chappell, C. 1996. Quality & competency-based education and training. In The


Literacy Equation,71-79. Red Hill, Australia: Queensland Council for Adult

12
Literacy.

Depdiknas. 2001. Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Buku 1 Konsep


dan pelaksanaan. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi Kebijaksanaan Umum


Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2002. Kebijaksanaan teknis dan program pengembangan pendidikan


Menengah Umum di masa depan. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas.

Harris,R., dan Guthrie,H.,Hobart,B., dan Lumberg,D. 1995.Competency-based


education and training:between a rock and whirlpool. South Melbourne:
MacMillan Education Australia.

Hodkinson,P., dan Issitt,M. (Eds.) 1995. The challenge of competence. New York:
Casell.

Johnson,E.B.2002.Contextual teaching and learning. What it is and why it is


here to stay? Thousand Oaks: California Corwin Press, Inc..

Widodo, (2004), Cerdas Menyusun Proposal Penelitian, Kelopak Magna Script Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai