Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN KADAR

ASAM URAT PADA PRIA DEWASA MADYA DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS PALERAN KABUPATEN JEMBER

Artikel Kesehatan

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :
YOGA PRAMARTA NUGRAHA
10.110.111.00

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2014
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Artikel kesehatan ini telah disetujui, diperiksa dan telah dipertahankan di hadapan Tim
Pembimbing Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember.

Jember, Juni 2014

Pembimbing I

Wahyudi Widada, S.Kp. M.Ked


NIDN: 07 161267 03

Pembimbing II

Ns. Hendra Kurniawan, S.Kp. M.Ked.Trop


NIK: 11 03 585
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN KADAR
ASAM URAT PADA PRIA DEWASA MADYA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PALERAN KABUPATEN JEMBER

Yoga Pramarta Nugraha*, Wahyudi Widada*, Hendra Kurniawan

*Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jember*

ABSTRACT

Uric acid is phenomena that rare happen in society. Uric acid also reputed as
for an illness of inflame hinge, whereas not all inflame hinge call as uric acid. One of
traditional method that used is cupping technique. Cupping is way of traditional therapy
that has blood letting principle in certain area, so it can recover the illness. Design of
this study use pra experiment with planning pretest-posttest design that has purpose to
prove the influence cupping therapy to increasing degree of uric acid in madya men
adult at working area of paleran clinic in jember regency as long as 1 month. The
subjects of this study are 34 respondents. Check up of degree of uric acid is done before
and after treatment of cupping therapy at Working Area of Paleran Clinic in Jember
Regency. After getting the data, it is done data analysis using computerized use t-test,
because the data that tested about numeric. The result of measuring show the value of
degree of uric acid in the first treatment has average 8.579mg/dl, standard deviasi
1.5187, minimal value 7.1 mg/dl, maximal value 13.7 mg/dl, whereas the value of degree
of uric acid in the last treatment has average value 7.491 mg/dl, standard deviasi
0.9213, minimal value 5.6 mg/dl, maximal value 10.0 mg/dl. The result of p value is
0.000 it can be conclude that the influence of cupping therapy to increasing degree of
uric acid in madya men adult is cupping therapy can use therapy to increasing uric acid
in madya men adult in working area of paleran clinic in jember regency.

Keyword: Uric Acid, Madya Men Adult, Cupping

ABSTRAK

Asam urat merupakan suatu fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Asam
urat juga dianggap sebagai sebutan untuk suatu penyakit radang sendi, padahal tidak
semua penyakit radang sendi disebut asam urat. Salah satu metode tradisional yang
digunakan ialah teknik bekam. Bekam merupakan cara pengobatan tradisional yang
mempunyai prinsip kerja mengeluarkan darah (blood letting) di area tertentu sehingga
dapat menyembuhkan penyakit. Desain penelitian ini menggunakan pra experiment
dengan rancangan pretest-posttest design yang bertujuan untuk membuktikan pengaruh
terapi bekam terhadap penurunan kadar asam urat pada pria dewasa madya di Wilayah
Kerja Puskesmas Paleran Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja
Puskesmas Paleran Kabupaten Jember selama 1 bulan, dengan subyek penelitian 34
responden. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan
terapi bekam di Wilayah Kerja Puskesmas Paleran Kabupaten Jember. Setelah data
terkumpul dilakukan analisa data secara computerized dengan menggunakan t-test,
karena data yang diuji meliputi data numerik. Hasil pengukuran menunjukkan nilai
kadar asam urat di awal perlakuan memiliki rata-rata 8.579 mg/dl, standart deviasi
1.5187 , nilai minimal 7.1 mg/dl, nilai maksimal 13.7 mg/dl , sedangkan nilai kadar
asam urat diakhir perlakuan memiliki rata-rata 7.491 mg/dl, standart deviasi 0.9213,
nilai minimal 5.6 mg/dl, nilai maksimal 10.0 mg/dl. Hasil analisis diperoleh p value
sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh bekam terhadap penurunan
kadar asam urat pada pria dewasa madya adalah bermakna. Bekam dapat digunakan
sebagai terapi menurunkan kadar asam urat pada pria dewasa madya di Wilayah Kerja
Puskesmas Paleran Kabupaten Jember.

Kata kunci: Asam Urat, Pria Dewasa Madya, Bekam


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Asam urat merupakan suatu fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Asam urat juga
dianggap sebagai sebutan untuk suatu penyakit radang sendi, padahal tidak semua
penyakit radang sendi disebut asam urat. Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-
kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan
nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh. Berdasarkan penyelidikan bahwa 90% dari asam urat merupakan hasil katabolisme
purin yang dibantu oleh enzim guanase dan ksantin oksidase (Shamley, 2005
dalam
Muhtadi, 2010). Peningkatan kadar asam urat menjadi masalah kesehatan yang cukup
serius, terutama bagi pria yang berusia 40 tahun keatas. Kelebihan asam urat akan
menyebabkan pengkristalan pada persendian dan pembuluh darah kapiler darah, terutama yang
dekat dengan persendian. Akibatnya, apabila persendian digerakkan akan terjadi gesekan
kristal- kristal tersebut sehingga menimbulkan rasa nyeri (Damayanti, 2012). Asam urat
yang berlebihan tidak akan tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh tubuh, maka
akan terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang disebut sebagai hiperurisemia
(Klippel, 2000 dalam januarti, 2010).
Dari waktu ke waktu penderita asam urat cenderung meningkat. Di indonesia, penyakit
asam urat pertama kali diteliti oleh seorang dokter belanda Van den horst (1935). Saat itu
ia menemukan 15 kasus penyakit asam urat berat pada masyarakat kurang mampu di jawa.
Kemudian dari hasil penelitian oleh Darmawan (1998) di Bandungan, Jawa Tengah,
menunjukkan diantara 4.683 orang berusia 15-45 tahun yang diteliti,
0,8% menderita asam urat tinggi (1,7% pria dan 0,05% wanita diantara mereka sudah
sampai pada tahap gout) (Damayanti, 2012). Pada tahun 2007, menurut data pasien yang
berobat di klinik RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, penderita asam urat sekitar
7% dari keseluruhan pasien yang menderita penyakit rematik (Anonim,
2007 dalam Ariyanti, 2007).

Data di Puskesmas Paleran-Jember penderita asam urat tinggi menunjukkan terjadi


peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 jumlahnya 11 orang, tahun 2011
jumlahnya 25 orang, tahun
2012 jumlahnya 30 orang, dan pada tahun 2013 jumlahnya 32 orang. Dari data tersebut
penderita asam tinggi
paling banyak diderita pria dengan usia di atas 40 tahun.

Penggunaan berbagai jenis obat sintetis dalam pengobatan asam urat telah banyak
beredar, tetapi obat tersebut dianggap kurang efektif dan banyak memiliki efek samping yang
merugikan. Salah satu obat pilihan dalam pengobatan penyakit asam urat adalah allupurinol,
tetapi obat ini memiliki efek samping yang tidak sedikit. Efek samping yang paling sering
muncul adalah gangguan gastrointestinal, reaksi hipersensitivitas, dan ruam kulit. Reaksi
hipersensitivitas dapat terjadi bahkan setelah pengobatan selama beberapa bulan atau tahun.
Oleh karena itu, perlu dicari alternatif pengobatan yang lebih aman dan efektif (Pacheret, 2006
dalam Wijayanto, 2012).

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, berkembang pula berbagai teknik


pengobatan dalam dunia kedokteran. Hal ini terlihat dengan ditemukannya berbagai metode
tradisional yang terbukti dapat mengatasi masalah kesehatan dan tengah teruji secara klinis
manfaatnya serta banyak yang menjadikan sebagai
pilihan utama dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan yang dialami. Terlebih lagi
penyakit yang secara teknik modern tidak dapat diselesaikan. Salah satu metode
tradisional yang digunakan ialah teknik bekam (Firly,
2007 dalam Saryono, 2010).

Bekam merupakan suatu pengobatan dengan cara menghisap kulit dan jaringan di
bawah kulit, sehingga darah dan komponen darah mengumpul di bawah kulit, kemudian
darah dikeluarkan dengan penyayatan dan penghisapan. Selain itu, ada juga bekam yang
tidak disertai dengan pengeluaran darah (Umar, 2010). Beberapa penyakit yang sudah
berhasil diatasi dengan bekam antara lain : kolesterol low density lipoprotein (LDL)
tinggi, asam urat, gangguan jantung, hipertensi, stroke, kelumpuhan, penurunan fungsi
saraf, autis, narkoba, dan lain-lain (Umar, 2008).

Beberapa penelitian tentang bekam yaitu bekam dapat memperbaiki mikrosirkulasi


dan fungsi sel dengan cepat. Bekam juga diketahui dapat meningkatkan kemampuan
regenerasi eritrosit (Majid, 2009). Terapi Bekam
yang dilakukan secara teratur diduga kuat dapat menstimulasi kerja kekebalan seluler
sehingga daya tahan tubuh meningkat baik sebagai pencegahan maupun perlawanan terhadap
penyakit (Widada, 2010). Menurut penelitian Ulfin (2012) bekam juga terbukti efektif
untuk menurunkan nyeri pada pasien hiperurisemia (kelebihan asam urat). Rangsangan pada
kulit berupa sentuhan, pijatan, jarum akupunktur, terlebih sayatan pisau bekam akan
menyebabkan sel mast melepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin,
slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Berdasarkan
fenomena diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Terapi
Bekam Terhadap Penurunan Asam Urat Pada Pria Dewasa Madya di Wilayah Kerja
Puskesmas Paleran Kabupaten Jember.

Tujuan
Tujuan umum untuk mengidentifikasi pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar asam
urat pada pria dewasa madya di wilayah kerja Puskesmas Paleran Kabupaten Jember. Tujuan
khususnya yaitu
mengidentifikasi kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam pada pria dewasa
madya, mengidentifikasi kadar asam urat sesudah dilakukan terapi bekam pada pria
dewasa madya, dan menganalisis perbedaan sebelum dan sesudah di lakukan terapi
bekam terhadap penurunan kadar asam urat pada pria dewasa madya di wilayah
kerja Puskesmas Paleran Kabupaten Jember.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini tergolong jenis penelitian pra experiment design dengan menggunakan
rancangan one group pra- test post-test eksperimen yang mengungkapkan hubungan
hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subyek). Penelitian
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Paleran Kabupaten Jember pemeriksaan kadar
asam urat dlakukan sebelum di lakukan terapi bekam, populasi penelitian ini adalah pria
dewasa madya yang menderita nyeri sendi kaki dan hiperurisemia yaitu 60 orang. Besar
sampel penelitian ditentukan dengan cara penggunaan rumus berjumlah 34 responden.
Bahan penelitian adalah alat pengukur asam urat digital dan alat bekam. pemeriksaan
dilakukan dirumah peneliti. Selanjutnya peneliti mengukur kadar asam urat responden
sebelum dilakukan perlakuan terapi bekam Setelah diukur, peneliti akan membekam
responden dengan kadar asam urat berlebih di 6 titik bekam yaitu (Al-warik: atas pinggul, di
kedua sisi samping lutut persendian, di kedua sisi punggung kaki). Waktu berbekam
dibutuhkan 30 menit setiap responden. Setelah diberi perlakuan terapi bekam responden
diminta untuk menghindari makanan yang mengandung purin tinggi seperti jeroan, daging,
seafood dan kacang-kacangan. Responden akan diperiksa lagi 24 jam setelah perlakuan.
Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara mendatangi kerumah
responden untuk melakukan pemeriksaan kembali. Setelah data terkumpul kemudian
ditabulasi dan dilakukan analisa data.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan
di Wilayah Kerja Puskesmas Paleran
Kabupaten jember adalah sebagai
berikut :

Tabel 5.5
Hasil Pengukuran Nilai Kadar Asam Urat Pada Pria Dewasa Madya Sebelum
dilakukan Terapi Bekam di Wilayah Kerja Puskesmas Paleran Kabupaten Jember
2014

Variabel Nilai Minimal Nilai Nilai Rata- Standart


(mg/dl) Maksimal Rata (mg/dl) Deviasi
(mg/dl)
Pre Intervensi 7.1 13.7 8.579 1.5187

Berdasarkan tabel diatas, dari 34 responden dengan kadar asam urat sebelum dilakukan
terapi bekam dapat
diketahui nilai rata-rata 8.579 , nilai
minimal pre intervensi adalah 7.1. Sedangkan nilai maksimal pre intervensi dalah 13.7.

Tabel 2
Hasil Pengukuran Nilai Kadar Asam Urat Pada Pria Dewasa Madya Setelah
dilakukan Terapi Bekam di Wilayah Kerja Puskesmas Paleran Kabupaten Jember
2014
Variabel Nilai
Minimal
Nilai
Maksimal
Nilai Rata- Rata (mg/dl)
Standart
Deviasi
(mg/dl) (mg/dl)
Post Intervensi 5.6 10.0 7.491 .9213

Berdasarkan tabel diatas, dari 34 responden dengan kadar asam urat setelah dilakukan
terapi bekam dapat diketahui nilai rata-rata 7.491, nilai
minimal post intervensi adalah 5.6. Sedangkan nilai maksimal post intervensi dalah 10.0.
Tabel 3
Hasil Pengukuran Nilai Kadar Asam Urat pada Pria Dewasa Madya Sebelum
dan Sesudah dilakukan Terapi Bekam di Wilayah Kerja Puskesmas Paleran
Kabupaten Jember.
Variabel Nilai Rata-
Standart
Nilai p Paired

Pre Intervensi - Post


Intervensi
Rata Deviasi Correlation
1.0882 1.3029 .000 .521

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel diatas, menunjukkan bahwa kadar asam urat
dengan nilai rata-rata sebelum dilakukan terapi bekam dan sesudah dilakukan terapi
bekam adalah 1.0882, standart deviasi 1.3029. Hasil uji statistik dengan menggunakan
uji paired t-test didapatkan p value mendekati
0,000 nilai α < 0,05, artinya ada pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar
asam urat pada pria dewasa madya di wilayah kerja Puskesmas Paleran Kabupaten
Jember. Jadi, nilai kadar asam urat dapat menurun setelah dilakukan terapi bekam
pada pria dewasa madya. Sedangkan nilai paired correlation 52,1 %, berarti terapi
bekam pengaruhnya sedang terhadap penurunan kadar asam urat pada pria dewasa
madya, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Pembahasan
Kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam pada pada 34 responden pria dewasa
madya yang mengalami hiperurisemia, dapat diketahui kadar asam uratnya sebelum dilakukan
terapi bekam dengan nilai rata-rata yaitu
8.579, dengan standart deviasi yaitu
1.5187. Nilai minimal adalah 7.1, sedangkan nilai maksimal adalah 13.7.

Asam urat adalah hasil dari metabolisme/pemecahan purin yang akan dikeluarkan dari tubuh.
Asam urat memiliki bentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin
yaitu salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan
termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Purin adalah zat yang
terdapat dalam setiap makanan yang terbuat dari mahluk hidup, dengan kata lain pada
tubuh mahluk hidup
terdapat zat purin, lalu karena kita mengkonsumsi mahluk hidup itu, maka zat purin akan
berpindah ke tubuh kita (Smart, 2010).

Pada penderita yang mengalami penyakit asam urat, maka kadar asam uratnya akan
mengalami hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0
mg/dl) yang dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Peningkatan atau
penurunan kadar asam urat serum yang mendadak mengakibatkan serangan gout.
Apabila kristal urat mengendap dalam sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflamasi
akan terjadi dan serangan gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang-ulang,
mengakibatkan penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap
dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan, dan telinga. Pada kristal monosodium
urat yang ditemukan tersebut dengan imunoglobulin yang berupa IgG. Selanjutnya
imunoglobulin yang berupa IgG akan meningkat fagositosis kristal dengan demikian akan
memperlihatkan aktivitas imunologik (Smeltzer & Bare,
2001).
Kadar asam urat setelah dilakukan terapi bekam pada 34 responden pria dewasa madya yang
mengalami hiperurisemia yang sesuai kriteria inklusi, kadar asam urat setelah dilakukan
terapi bekam dapat diketahui nilai rata-rata yaitu
7.491, dengan standart deviasi yaitu
.9213. Sedangkan nilai minimal yaitu
5.6 dan nilai maksimalnya yaitu 10.0. Bekam atau dalam bahasa arab dikenal dengan
istilah Hijamah, berarti membuang darah. Tapi, dilihat dari prakteknya, bekam
merupakan metode pengobatan dengan cara pengeluaran darah kotor dari dalam tubuh
melalui permukaan kulit. Darah kotor adalah darah yang mengandung racun atau
darah statis yang menyumbat peredaran darah dan mengakibatkan sistem peredaran
darah dalam tubuh tidak berjalan sebagai mana adanya, sehingga menyebabkan
terganggunya kesehatan seseorang baik secara fisik maupun mental. (Kasmui, 2007
dalam Widada,
2010).

Pada pria dewasa madya dengan hiperurisemia apabila mendapat perlakuan terapi bekam,
maka kadar asam uratnya akan mengalami penurunan sesuai dengan alat pengukur
asam urat digital yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan terapi bekam.
Mekanisme kerja bekam dengan melakukan pembekaman di titik ‘Ala warik : atas
pinggul, kedua samping sisi lutut, dan kedua sisi punggung kaki. Pada dasarnya
bekam mempunyai fungsi membuang toksin dan hasil metabolit lain (asam urat) yang
sudah rusak dan menjadi sampah sehingga dapat memberikan dampak merusak bagi
tubuh (Widada, 2012). Selain itu bekam juga mempunyai kemampuan untuk
memperbaiki fungsi ginjal, sehingga dapat memetabolisme dan membuang kelebihan
asam urat dengan lebih baik, serta bekam juga mampu meningkatkan kerja ginjal dalam
mengekskresikan purin melalui urin (Razak, 2012).

Pada penyakit asam urat konsentrasi kadar asam urat dalam serum yang lebih besar dari
7,0 mg/dl dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat dapat meningkatan
atau menurunkan kadar asam urat serum yang mendadak mengakibatkan serangan gout.
Apabila kristal urat mengendap dalam sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflamasi
akan terjadi dan serangan gout
pun dimulai. Di sini bekam berperan mengeluarkan kristal asam urat dari persendian dan
jaringan di sekitarnya melalui darah kotor, sehingga kadar asam urat menurun dan rasa nyeri
berkurang, tidak terjadi peradangan, warna merah, atau pembengkakan pada persendian
yang disebabkan oleh respon inflamasi pada asam urat (Razak,
2012).

Kadar asam urat pada pria dewasa madya pada saat pertama kali pengukuran
menggunakan alat pengukur asam urat digital dilakukan terapi bekam diketahui nilainya
adalah 7.1 – 13.7. Sesudah dilakukan terapi bekam diketahui nilainya adalah 5.6 – 10.0
yang berarti ada perubahan penurunan kadar asam urat. Setelah penelitian dan hasilnya
dianalisis menggunakan uji depent t-test (paired t-test) diperoleh p value mendekati 0.000 atau
< 0.05.

Pada hasil penelitian, kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam dapat diketahui nilai
rata–-ata adalah 8.579, sedangkan nilai tengah setelah dilakukan terapi bekam dapat
diketahui nilai rata–ratanya adalah 7.491. Hal ini menunjukkan perubahan yang bermakna
terhadap penurunan kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam dan setelah
dilakukan terapi bekam.

Bekam merupakan metode pengobatan dengan metode cara mengeluarkan darah kotor
dari dalam tubuh melalui permukaan kulit (Widada, 2011). Para peneliti membuktikan
bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu poin, maka kulit (kutis), jaringan bawah
kulit (sub kutis) fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan lain- lain.
Akibatnya kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti Serotonin, Histamin,
Bradikinin, Slow Reacting Subtance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-
zat inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction
pada daerah yang dibekam, dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari
tempat pembekaman. Reaksi- reaksi itu menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi
pembuluh darah yang memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang
kaku akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Pada proses
pembekaman pada poin istimewa pun didapati munculnya
golongan histamine. Golongan histamine mempunyai manfaat dalam proses reparasi
(perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo endotheliall cell,
yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh
(Majid, 2009 dalam Widada,
2010).

Pada penyakit asam urat karena adanya timbunan oksidan dalam darah akibatnya ginjal
tidak mengekskresi purin dengan baik, serta mengakibatkan sirkulasi darah di ginjal
terganggu dan asupan makanan ke ginjal tidak berjalan. Lalu, hal ini menyebabkan ginjal
aus atau rusak yang berakibat kadar asam urat dalam darah tinggi sehingga terjadi rasa nyeri
akibat kristal asam urat yang mengendap di sendi seperti lutut, pergelangan tangan, dan jari-
jari karena sinovial sebagai pelumas sendi terhalang oleh tingginya kadar asam urat dalam
darah tersebut. Bekam berperan mengeluarkan oksidan yang menekan saraf di ginjal dan
membuat sempit pembuluh darah dan menghalangi suplai ke ginjal, keluhan nyeri di sendi-
sendi akan hilang dan kadar asam urat yang melebihi ambang
normal akan kembali normal (Susiyanto,
2013). Menurut peneliti perlakukan terapi bekam perlu dilakukan secara bertahap
agar mampu menurunkan kadar asam urat hingga batas normal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Didapatkan kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam yaitu nilai minimal kadar
asam urat adalah 7.1 dan nilai maksimal kadar asam urat adalah
13.7. Sedangkan kadar asam urat setelah dilakukan terapi bekam yaitu nilai minimal kadar
asam uratnya adalah 5.6, nilai maksimal kadar asam uratnya adalah 10.0. Berati ada
pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar asam urat pada pria dewasa madya di
wilayah kerja Puskesmas Paleran Kabupaten Jember.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka Peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :
Menganjurkan kepada penderita asam urat dan keluarganya agar memanfaatkan terapi
bekam sebagai alternatif pengobatan yang tidak mengandung zat kimia. Terapi bekam
tidak mampu menurunkan asam urat secara normal dengan sekali terapi, perlu dilakukan
secara teratur agar kadar asam urat, menyarankan kepada masyarakat khususnya di wilayah
puskesmas paleran untuk menggunakan terapi bekam yang merupakan pengobatan islam
yang di anjurkan rosul, peneliti selanjutnya dapat memperbarui penelitian ini dengan cara
menggunakan desain penelitian quasy eksperiment dengan perlakukan time series, sehingga
dapat dibandingkan lebih efektif berapa kali perlakuan hingga mampu menurunkan
kadar asam hingga batas normal.

DAFTAR PUSTAKA

Barikah, A. 2012. Penyebab dan Pengobatan Gangguan Asam Urat Pada Usia
Lanjut (http;//id.scribd.com/doc/11206
7558/Gangguan-Asam-Urat-
rev di akses tanggal 8 januari
2014).
Damayanti, D. 2012. Panduan Lengkap Menengah dan Mengobati Asam Urat. Yogyakarta
: Araska.
Januarti, E.S 2010. Efek Fraksi Kloroform Ekstrak Etanol Daun Salam
(SyzygiumPolyanthum Wight) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada
Mencit putih(Mas Musculus) Jantan
Galur Balb-C yang Dinduksi Kalium Oksonat. (http :// etd. eprints. ums. ac. Id
/2252/ 1/ K100040082. pdf.di akses 3 januari 2014).
Laili, U. 2012. Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Nyeri pada Penderita Gout
Di Klinik Pondok Sehat Kecamatan Pakusari Jember. Jember: Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.
Muhtadi, dkk. 2010. Potensi Daun Salam (Syzigium polyanthum Walp.) dan Biji Jintan
Hitam (Nigella Sativa Linn) Sebagai Kandidat Obat Herbal Terstandar Asam
Urat. (publikasiilmiah.ums.ac.id/.../P OTENSI%20%20DAUN%20SA LAM.pdf
di akses tanggal 3 januari 2014).
Saryono, S. 2010. Penurunan Kadar Kolestrol Total pada Pasien Hipertensi
yang Mendapat Terapi Bekam di Klinik An- Nahl Purwokerto.
(www. portalgaruda. org/?ref=browse&mod=viewjo urnal&journal. pdf di
akses tanggal 4 januari 2014).
Sharaf, A.R. 2012. Penyakit dan Terapi
Bekamnya. Surakarta : Thibbia
Smart, A. 2010. Rematik dan Asam Urat
: Pengobatan dan Terapi Sampai Sembuh Total. Jogjakarta: A’Plus Book.
Smeltzer & Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Volume
2 Edisi 8. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Suparyanto, 2012. Menurunkan Kadar
Asam Urat dalam Darah
(http://www.carantik.com/2012
/02menurunkan_kadar_asam_u rat_dalam_darah_14.html diakses tanggal 27
januari
2014).
Umar, W. 2008. Sembuh dengan Satu titik. Solo: Al-Qowam.
Umar, W. 2010. Bebas Stroke dengan
Bekam. Surakarta: Thibbia. Widada, W. 2010. Pengaruh Bekam
Terhadap Penurunan Deformabilitas Eritrosit Pada Perokok. Surabaya: Teses
Unair.
Widada, W. 2011. Pengaruh Bekam Terhadap Peningkatan Sel Makrofag Sebagai Sistem
Kekebalan Tubuh (Suaraforikes.webs.com di akses tanggal 3 desember
2013).
Wijayanto, N.E. 2012. Efektivitas Pemberian Daun Salam Dalam Penurunan Kadar Asam
Urat pada Pralansia di RT 3 RW 16
Dusun Kemiri Songo Lampeji Mumbulsari. Jember : Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember.

Anda mungkin juga menyukai