Koran Online
Oleh : Harian buana.com
Senin 12 Februari 2018:08:17 WIB
B. Pembahasan
1. Apa penyebab penyuapan dalam kasus ini
Rudi diduga menerima suap sebesar Rp6,3 miliar dari sejumlah
kontraktor untuk memuluskan proyek jalan tersebut.
“RE (Rudi Erawan) selaku Bupati Halmahera Timur diduga menerima
hadiah atau janji dan gratifikasi yang berlawanan dengan tugas dan
kewajibannya,” ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di gedung KPK
Jakarta, Rabu (31/1). Rudi diduga menerima uang dari Kepala Balai
Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara Amran HI
Mustary. Uang yang diterima Amran berasal dari para kontraktor
yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.
Menurut jaksa, uang tersebut diberikan karena Rudy telah
menjembatani kepentingan Amran untuk menjadi Kepala BPJN IX
Maluku dan Maluku Utara. Pencalonan Amran, menurut jaksa, dilakukan
dengan cara kolusi dan nepotisme dengan pejabat Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
2. Keputusan mahkama
Rudy didakwa melanggar Pasal 12 huruf B atau Pasal 11 dana Pasal
12 B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan
UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat akan
menggelar sidang putusan atau vonis untuk terdakwa Bupati non-aktif
Halmahera Timur, Rudi Erawan, pada hari ini, Rabu (19/9/2018). Uang
suap untuk Rudi itu diberikan dalam empat tahap. Tahap pertama
diberikan uang Rp3 miliar dalam bentuk pecahan dolar AS, tahap kedua
Rp 2,6 miliar, tahap ketiga dalam bentuk rupiah senilai Rp 500 juta, dan
tahap keempat dalam bentuk dolar Singapura sejumlah 20.460 dolar
Singapura.
Tim jaksa juga melayangkan pidana tambahan untuk Rudi Erawan
yakni berupa pencabutan hak politik. Jaksa meminta agar hakim
mencabut hak politik Rudi Erawan selama lima tahun setelah selesai
menjalan pidana pokoknya. Atas perbuatanya, Rudi dinilai terbukti
bersalah karena telah melanggar Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHP.
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com/read/2018/06/06/16345391/bupati-halmahera
timur-didakwa-terima-suap-rp-63-miliar:Diakses 24.11.2018
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180131175413-12-272976/kpk
tetapkan-bupati-halmahera-timur-tersangka-kasus-suap:Diakses 24.11.2018
http://www.harianbuana.com/2018/02/korupsi-anggaran-proyek-rp-63
miliar.html:Diakses.24.11.2018
https://news.okezone.com/read/2018/09/19/337/1952496/bupati-halmahera
timur-rudi-erawan-hadapi-vonis-terkait-kasus-suap:Diakses 24.11.2018
Tugas 4
Disusun Oleh :
Nama : Sumarni
Nim : 201801911
Kelas : NR/D
TAHUN 2018/2019