Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMMAD FARRADHI

NIM : 1601103010061

MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI

BAB 5

1. Pentingnya Pengukuran

Campbell mendefiniskan pengukuran adalah Penugasan angka untuk mewakili sifat sistem material
selain angka, sesuai dengan hukum yang mengatur properti ini.

Dalam Akuntansi, kita mengukur laba dengan langkah pertama yaitu menghitung /menilai modal
dan kemudian mengkalkulasikan laba sebagai pertukaran dalam modal selama periode akuntansi untuk
semua kejadian ekonomi yang mempengaruhi perusahaan.

2. Skala

Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan semantik
digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematika kepada objek atau kejadian. Skala menunjukkan
informasi apa yang diwakili oleh angka, sehingga memberikan arti kepada angka tersebut. Jenis skala yang
dibuat tergantung kepada aturan sematik yang digunakan. Menurut Steven, skala dapat digambarkan secara
umum menjadi nominal, ordinal, interval atau rasio.

A. Skala Nominal

Merupakan skala yang hanya membedakan kategori berdasarkan jenis atau macamnya. Skala ini
tidak membedakan kategori berdasarkan urutan atau tingkatan. Contohnya adalah penomoran pemain bola
basket.

B. Skala Ordinal

Skala ordinal dibuat ketika suatu operasi memeringkat objeknya sehubungan dengan property yang
diberikan. Contohnya, investor melihat 3 kemungkinan jenis investasi untuk uangnya. Investasi tersebut
diperingkat 1,2,3 berdasarkan nilai bersihnya saat ini. Kelemahan skala ordinal adalah interval antar nomor
tidak memberitahukan apa-apa tentang perbedaan kuantitas kepemilikan yang diwakilinya.

C. Skala Interval

Skala interval memberikan informasi yang lebih daripada skala orginal. Tidak hanya memberikan
peringkat kepada objeknya, tetapi juga jarak antara interval skalanya diketahui dan sama. Contohnya adalah
pengukuran suhu ruangan dengan menggunakan thermometer celcius. Jika kita mengukur suhu dua buah
ruangan, missal ruangan A dan B, dimana suhu ruangan A 22 derajat celcius dan ruangan B 30 derajat
celcius, maka selain kita dapat mengataka bahwa suhu di ruanagn B lebih panas, kita juga mengetahui
bahwa ruangan B lebih panas 8 derajat daripada ruangan A.

Kelemahan skala interval adalah titik nol-nya dibuat dengan bebas.


D. Skala Rasio

Skala rasio adalah skala yang:

 Memberikan peringkat kepada objek atau kejadian


 Interval antar objek diketahui dan sama
 Asal yang unik, titik nol yang alami, dimana jaraknya dengan objek terakhir diketahui

Contohnya adalah pengukuran panjang. Ketika panjang A adalah 10 meter dan panjang B adalah 20 m, kita
tak hanya bisa mengatakan bahwa B 10 meter lebih panjang dari A, tetapi B juga dua kali lebih panjan dari
A.

3. Penggunaan Skala yang diperbolehkan

Invarian dalam skala berarti bahwa apapun metode pengukuran yang digunakan, maka sistem
pengukuran akan menghasilkan format yang sama dari variabel-variabel yang digunakan dan pengambil
keputusan akan membuat keputusan yang sama juga. Tapi hal ini tidak berlaku dalam akuntansi, setiap
sistem yang berbeda akan berbeda juga variabel-variabelnya. Pengukuran pendapatan dengan cara yang
berbeda akan menghasilkan keputusan yang berbeda juga. Metode-metode pengukuran yang berbeda
tersebut tidak memberikan informasi yang sama.

4. Tipe-tipe Pengukuran

Proses pengukuran sama dengan pendekatan ilmiah pada teori konstruksi dan pengujian.
Pertanyaan tentang pengujian teori berhubungan dengan pertanyaan tentang perbedaan jenis-jenis
pengukuran. Campbell membaginya kedalam dua jenis: fundamental dan turunan.

A. Pengukuran Fundamental

Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-angka bisa diterapkan pada benda
dengan mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung pada pengukuran variabel apapun.

B. Pengukuran Turunan

Menurut Campbell, sebuah pengukuran turunan merupakan pengukuran yang bergantung dari
pengukuran dua atau lebih benda lain. Contohnya adalah pengukuran kepadatan, yang bergantung pada
pengukuran massa dan volume. Dalam akuntansi, contoh pengukuran turunan adalah keuntungan, yang
diturunkan dari penambahan dan pengurangan pendapatan dengan beban.

C. Pengukuran Formal

Ini adalah tipe pengukuran dalam ilmu sosial dan akuntansi, menggunakan definisi yang dibangun
secara acak untuk dihubungkan dengan hal-hal yang bisa diamati dengan pasti (variabel) pada konsep yang
telah ada, tanpa perlu teori konfirmasi untuk mendukung hubungan tersebut.

5. Keandalan dan Ketepatan

Tidak ada pengukuran yang bebas dari kesalahan, berikut sumber kesalahan :
 Operasi Pengukuran tidak tetap
 Pengukur
 Instrumen
 Lingkungan
 Atribut yang tidak jelas
 Resiko dan Ketidakpastian

Pengukuran yang dapat diandalkan

Sering diperlukan bahwa sebelum unsur-unsur seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban
diakui dalam laporan keuangan, unsur-unsur tersebut harus mampu untuk dilakukan pengukuran yang dapat
diandalkan. Gagasan keandalan menggabungkan dua aspek: ketepatan dan kepastian pengukuran, dan
pengungkapan yang secara meyakinkan mewakili sehubungan dengan transaksi ekonomi yang
mendasarinya dan berbagai peristiwa. Aspek mempengaruhi ketepatan pengukuran.

Pengukuran yang akurat

Meskipun prosedur pengukuran mungkin sangat handal, memberikan hasil yang sangat tepat,
namun tidak mungkin menghasilkan hasil yang akurat. Alasannya adalah akurasi berhubungan dengan
seberapa dekat pengukuran menuju ‘nilai sejati ' dari atribut pengukuran. Sifat fundamental, seperti panjang
dari suatu objek, dapat ditentukan secara akurat dengan membandingkan objek dengan standar yang
mewakili nilai sebenarnya.

6. Pengukuran dalam ilmu Akuntansi

Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu akuntansi adalah perhitungan modal dan laba.
Modal dinilai berasal dari transaksi dan penilaian ulang yang terjadi di pasar modal. Laba berasal dari
perbandingan dari beban dan pendapatan, juga perubahan modal dalam satu periode akuntansi. Modal dapat
dinilai dan dihitung dengan berbagai cara.

7. Masalah Pengukuran buat Auditor

Adanya berbagai alternatif metode penilaian atas aset yang menimbulkan masalah tersendiri bagi
auditor. Terdapat banyak cara penilaian aset yang dapat diterima oleh auditor jika memenuhi persyaratan :

 Metode penilaian diaplikasikan secara tepat dan konsisten,


 Menggunakan asumsi yang beralasan,
 Data yang digunakan untuk penilaian tersebut valid.

Pada prakteknya, Auditor kadang menerima tekanan dari manager perusahaan auditee unruk
menerima metode penilaian atas aset perusahaan tersebut jika tidak maka auditee akan mencari auditor
yang lain. Masalah lain yang muncul adalah audit atas biaya historical seperti standar biaya persediaan.
Seharusnya biaya atas persediaan ditetapkan secara tepat, tapi biaya itu didasarkan atas asumsi proses
produksi yang dipengaruhi oleh kondisi yang berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai