Disusun Oleh :
Ravenska Ramschie 01503180236
I. Data Umum
1. Nama KK : Bapak. A
2. Usia : 54 tahun
3. Pendidikan : SLTP
4. Pekerjaan : wiraswasta
5. Alamat : jl. Cibogo Wetan , RW 3 RT 03, Kelurahan
Kelapa Dua
6. Komposisi
No Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan
kelamin dengan KK (Tahun)
1 Bapak. L Kepala 54 SLTP Wiraswasta
A Keluarga/Suami
2 Ibu. K P Istri 49 SLTP Ibu Rumah
Tangga
3 Anak. L Anak 25 SLTA Karyawan
A Swasta
4 Anak. P Anak 18 SLTP Pelajar
L
d. Pemeriksaan TTV
1) Tanda vital
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 55 Kg
a) Keadaan umum : baik
b) Kesadaran : compos mentis
c) Suhu : tidak terkaji
d) Nadi : 80 x/menit
e) Pernapasan : 18 x/menit
f) Tekanan darah : 140/70 mmHg
g) Hasil pengukuran kadar asam urat : 8 mg/dL
2) Pemeriksaan fisik dan kebersihan perorangan
- Pemeriksaan pandangan
Kondisi umum bersih, mata tidak anemis atau ikterik, tidak
menggunakan kacamata dan penglihatan tidak kabur. Konka nasal
tidak ada polip, mukosa bibir lembab, bagian dada simetris, abdomen
norma
- Pemeriksaan raba
Akral teraba hangat, tidak ada edema dan nyeri tekan.
Genogram
III. Tipe keluarga : keluarga inti
Suku : sunda
Agama : Islam
IV. Status ekonomi keluarga
Keluarga Bpk. A merupakan keluarga yang sederhana. Menurut Bpk A, penghasilan
keluarga sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bapak A bekerja sebagai pedagang
sayur di pasar dan Ibu K sebagai ibu rumah tangga. Pengahasilan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga adalah uang yang dihasilkan dari berdagang
sayur.
V. Aktifitas rekreasi keluarga
Ibu K mengatakan bahwa keluarga jarang pergi keluar untuk jalan-jalan atau rekreasi.
Hal ini karena kesibukan Bapak A untuk berdagang dan anak dari Ibu K juga sudah
berkeluarga semua dan mempunyai tanggung jawab sendiri. Ibu K mengatakan kalau
rekreasi itu tidak perlu yang penting kumpul dengan keluarga di rumah saja itu cukup.
Keluarga juga biasanya akan kumpul saat lebaran.
VI. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluaraga Bapak A merupakan keluarga dengan tahap perkembangan Keluarga
dengan anak dewasa (launching center families), yakni keluarga yang beradapada
tahap dimana anak-anak sudah mulai meninggalkan rumah.
VII. Riwayat keluarga inti
Bapak A biasanya mengalami tekanan darah tinggi, gejala yang dirasakan yaitu
tengkuk leher tegang, pusing dan sakit kepala. Biasanya jika mengalami tekanan darah
tinggi bapak A akan meminum obat yang diberikan dari klinik. Sedangkan, Ibu K
sendiri biasanya mengalami tekanan darah tnggi dan asam urat. Sama seperti Bapak
gejala yang dirasakan, asam uratnya akan kambuh bila ibu K memakan daun singkong
atau kacang Panjang. Saat keluhan muncul Ibu K akan meminum obat yang diberikan
dari puskesmas.
VIII. Riwayat keluarga sebelumnya
Ayah dan ibu dari Bapak A memiliki riwayat diabetes melitu. Sedangkan, ayah dan ibu
Ibu K memiliki riwayat sakit jantung dan tekanan darah tinggi.
IX. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali oleh keluarga Bapak A merupaka rumah milik sendiri. Tipe
rumah permanen, terdapat 2 kamar, jendela hanya ada pada ruang tamu saja dan tidak
dibuka setiap hari. Tipe lantai keramik, pecahayaan dalam rumah saat siang hari
remang-remang. Selain itu terdapat 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi. Keadaan
rumah bersih dan tertatah rapi dan lantai kamar mandi tampak bersih.
Pada kamar mandi di rumah Bapak A menggunakan toilet leher angsa. Sumber air
untuk minum dari PAM dan dimasak, tempat untuk penampungan air menggunakan
gentong dan dalam kondisi tertutup serta tidak terdapat jentik air. Rumah ini memiliki
dua pintu akses jalan masuk keluar.
X. Karakteristik tetangga dan komunitas
Karakteristik tetangga dan komunitas ditempat tinggal keluarga bapak A mayoritas
adalah beragama Islam dan bersuku sunda
XI. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bapak A jarang berkumpul jika malam hari. Ibu K mengatakan biasanya
bercerita dengan Bapak saat sarapan pagi. Bapak A biasanya berkumpul dengan
bapak-bapak lainnya saat malam hari. Sedangkan, ibu K biasanya sering
bersosialisasi dengan tetangga dan ibu-ibu pengajian.
XII. Struktur keluarga
a) Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi antar anggota menggunakan Bahasa sunda dan Indonesia.
b) Struktur keluarga
Peran kepala keluarga dipegang oleh Bapak A, sedangkan untuk menyiapkan
kebutuhan sehari-hari biasanya oleh Ibu K. Ibu juga berperan dalam mengerjakan
segala pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan lain-lain. Pada keluarga yang
bisanya mengambil keputusan saat ada masalah adalah Bapak. Semua keputusan
yang diambil berdasarkan komunikasi dengan Ibu.
C. SKORING
Diagnosa Keperawatan I : Ketidakstabilan tekanan darah pada Ibu K dikeluarga Bapak A dengan ketidakmampuan keluarga
merawat Ibu K dengan hipertensi
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 = 1 Masalah dikatakan actual karena telah terjadi diatndai dengan hasil
pengukuran tekanan darah yaitu 140/70 mmHg. Selain itu, Ibu K juga
mengeluh pusing, tengkuk terasa tegang.
2 Keumungkinan masalah ½x2=1 Ibu K sendiri tahu tentang dan mempunya obat penurun tekanan darah,
dapat diubah : hanya biasanya ibu nya akan meminum obat saat merasakan gejala tekanan
sebagian darah tinggi. Selain itu, belum bisa mengurangi takaran garam saat
masak
3 Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = Ibu mengatakan bahwa tekanan darah tinggi yang didapati salah
dicegah : cukup 2/3 satunya karena keturunan dari orang tua. Pola makan belum teratur dan
masih belum mengurangi takaran garam saat masak.
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Ibu dan bapak sangat ingin mengatasi masalah kesehatan pada Ibu K
segera dan harus diatasi.
Jumlah 3 2/3
Diagnosa Keperawatan II : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ibu K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
Bapak A mengenal Masalah Kesehatan
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 = 1 Masalah telah terjadi dengan hasil pemeriksaan dari puskesmas adalah
8 mg/dL. Selain itu, Ibu K juga mengeluh sakit pada lutut dan sudah
diberikan obat untuk asam uratnya dari puskesmas serta bila makan
daun singkong dan kacang Panjang pasti asam uratnya akan kambuh
lagi.
2 Keumungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 Keluarga telah mendapatkan informasi tentang asam urat saat ke
dapat diubah : mudah puskesmas untuk control atau berobat. Ibu K sendiri sudah mengetahui
mkanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan.
3 Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = Keluhan yang dirasakan kurang lebih 6 bulan terakhir dan usia Ibu juga
dicegah : cukup 2/3 sudah memasuki kategori lansia. Keluarga sangat ingin mengatasi
keluhan dari Ibu K sendiri.
4 Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasa keluhan dari Ibu K ini merupaka masalah yang harus
segera diatasi
Jumlah 4 2/3
D. INTERVENSI
O:
Ibu K dapat mengulang kembali
pengertian, faktor risiko, tanda dan
gejala, pencegahan asam urat dengan
baik.
Ibu K tampak memperhatikan dengan
baik saat diberikan Pendidikan
kesehatan
Ibu K tampak menganggukkan kepala
P : lanjutkan intervensi
Anjurkan Ibu K untuk mengkonsumsi
makanan yang sesuai dengan diet asam
urat
Anjurkan Ibu K untuk banyak minum
air putih dan tetap mengkonsumsi obat
asam urat
Ketidakstabilan Memberikan Pendidikan kesehatan 25 februari 2019 S:
tekanan darah pada Ibu kepada Ibu K tentang : Ibu K dapat menyebutkan kembali
K dikeluarga Bapak A 1. Pengertian Hipertensi pengertian hipertensi yaitu naiknya
dengan 2. Tanda dan gejal tekanan darah dari normal biasanya
ketidakmampuan hipertensi 140/80 mmHg
keluarga merawat Ibu 3. Faktor risiko hipertensi Ibu K dapat menyebutkan kembali
K dengan hipertensi 4. Komplikasi hipertensi tanda dan gejala yaitu nyeri kepala,
5. Makanan yang dihindari tengkuk terasa tegang
Ibu K dapat menyebutkan kembali
faktor risiko yaitu usia, jenis kelamin,
pola hidup yang tidak sehat
Ibu k dapat menyebutkan kembali
komplikasi hipertensi yaitu sakit
jantungm stroke
Ibu dapat menyebutkan kembali
makanan yang harus dihindari yaitu
makanan berlemak, makanan yang
diawetkan.
O:
Ibu K tampak berani menyebutkan
pengertian, tanda dan gejala dari
hipertensi
Ibu K tampak dengan lantang
menyebutkan makanan yang harus
dihindari