2. Navigasi dan Loading SEGY / SGY 10. Interpretasi Horison dan Fault
MAIN MENU
Fasilitas Petrel
menu bar
skala warna
input dan analisa
fasilitas Kerja
navigasi
MAIN MENU
2. NAVIGASI DAN LOADING SEGY / SGY
MAIN MENU
NAVIGASI SEGY / SGY
UKOOA Navigation File Select File (Masukkan data Navigation dgn Format TXT) Open
Kemudian OK
Template Untuk mengubah tampilan seismik
Domain Elevation Time
Untuk menambah penampang seismik yang belum di input pada toolbar input
Klik kanan Survey Import File of type : SGY import with preset parameters
Menambah tampilan window menubar Window Pilih yang mau ditampilkan
Cursor Tracking Untuk menampilkan kursor antara interpretasi window & 2D window
Cara cepat menampilkan penampang seismik dengan klik di 2D window
Toolbar Processes Geophysics klik Seismic interpretation
Pada 2D window, klik huruf K pada keyboard klik line seismik yang dituju
MAIN MENU
3. SHIFTING SEISMIK
MAIN MENU
Aktifkan 2D window aktifkan Processes, Seismic interpretation Kemudian klik toolbar
paling kanan Select composite section Kemudian klik line seismik yang di composite
Kemudian tentukan line seismik mana yang mau di shifting.
Pada toolbar input Klik kanan survey seismik , line seismik Survey manager
Kemudian blok baris line seismik yang mau di shifting Vertically shift selected seismic (Z=)
Klik Relative Kemudian masukkan nilai perkiraan shifting OK
NB : Jika setelah di OK, ternyata penampang seismik belum tie, lakukan lagi langkah di atas
hingga tie.
MAIN MENU
4. Memasukkan Blok Area
MAIN MENU
Pertama buat masukkan data koordinat X dan Y di MO Excell Kemudian save format TXT
File Import File
File of type Ganti General lines/ points (ASCII)
MAIN MENU
5. Memasukkan Data Sumur
MAIN MENU
Pertama buat Wellhead dari tiap sumur dulu di Excel
(Well_name, koord. X, koord. Y, TD, dan KB)
Kemudian Save dengan format TXT.
Cara Pertama Import File Sumur :
MAIN MENU
6. Checkshot Time vs Depth
MAIN MENU
Pertama buka Well Report. Cari data checkshot. Jika checkshot belum di digit (ditampilkan
dalam bentuk grafik), baca digit sendiri.
INGAT : Harus TWT. Jika data checkshot OWT, harus dikali dua. Atau bisa juga menggunakan
OWT, tapi format di Petrel harus di ganti OWT.
Masukkan data digit ke Excel Blok Data Depth dan Time Buat grafik (Scatter)
Kemudian klik kanan pada salah satu point yang ada di grafik Add trendlines Klik
Polynomial Klik Display Equation on chart (untuk menampilkan rumus)
Y = Depth
X = Time
Convert depth setiap formasi ke Time :
Masukkan rumus tersebut ke kolom D Kemudian coba masukkan nilai Time hingga
Depth formasi = Rumus atau mendekati.
Kemudian save dalam format TXT
Untuk menampilkan titik well pada penampang seismik :
Tampilkan penampang seismik yang berpotongan dengan well Kemudian klik kanan nama
well yang berpotongan dengan seismik Import (on selection)
Atau menubar File Import file
File of type Checkshot format (ASCII) Kemudian pilih file TXT sumur yang telah di convert
depth to time OPEN
Samakan format Column # dengan Header info.
Perhatikan Number of header lines Jika header info terdapat keterangan (formasi,depth,
time), tulis 1. Jika tidak ditemukan, tulis 0
Connect to trace Pilih nama well yang mau ditampilkan ke seismik Kemudian OK
Cara menampilkan checkshot well di seismik :
Pada toolbar input Klik 2x nama well yang dituju Time Centang Override global
settings Centang nama checkshot well Run Kemudian OK
Cara tampilkan Top Formasi sumur di seismik :
Pada toolbar Input Wells Global well logs Centang nama checkshot Attributes
Centang Top Formasi.
Kasus : Jika top formasi belum muncul di seismik pada toolbar Input Wells Well
attributes Attributes Kemudian centang Name / UWI
MAIN MENU
7. Memasukkan Data LAS
MAIN MENU
Pada toolbar Input Klik kanan nama well Import (on selection)
MAIN MENU
8. Pengaturan Track Log
MAIN MENU
Pada menubar Window Klik New well section window
Kelompokkan setiap kurva log sesuai dengan Track 1, Track 2, dan Track 3.
Pada toolbar window kiri bawah Well Section Well yang di amati Kemudian traik tiap
kurva log ke satu tempat Track. Ex: Tarik log SP ke GR
Tampilan setelah di kelompokkkan menjadi satu Track log. Perhatikan pada toolbar Window!
Pengaturan skala kurva log Tarik Garis yang ada di Depth ke atas atau bawah
Pengaturan nilai min. dan max. suatu kurva log Pada toolbar Input Wells Global well
logs Kemudian klik 2x pada kurva log yang mau di ubah Style General Settings Atur
Min. value dan Max. value
Ubah warna kurva log : 2D log Log curve Color (Spesified diatur di Info,
As property diatur di Colors
Cara beri warna separasi RHOB dengan NPHI :
Pada toolbar window Well section Nama well Klik 2x Track 3 Curve filling Add
new curve filling
Kemudian centang Color fill Depth interval (From: Top of well, To: Bottom of well)
Fill edge (From: Curve RHOB, To: Curve NPHI
Fill style Fill color: Spesified Pilih warna
Kemudian klik OK
Cara buat litologi dari kurva log GR :
Buka Well section Klik toolbar paling kanan paint discrete log class Klik Create new
discrete log Ganti pilihannya menjadi Lithologies kemudian klik OK
Pada toolbar Input Wells Global well logs Centang Lithologies
Kemudian pada Track Lithologies Klik kanan, kemudian pilih litologi yang dikehendaki
Kemudian interpretasi litologi dengan sesuaikan terhadap kurva log GR
Cara masukkan warna litologi ke warna kurva log GR :
Pada toolbar windows Well section Pilih nama well Klik 2x Track 1 Curve filling
Add new curve filling Centang Color fill
Depth Interval (From: Top of well, To: Bottom of well), Fill edge (From: Curve GR, To:
Panel edge), Fill Style Centang Pattern (Automatic), Fill color (As property, Lithologies)
MAIN MENU
9. Synthetic Seismogram
MAIN MENU
Synthetic harus ada DT, sumur lewat seismic, dan ada checkshot
Pada toolbar Processes Stratigraphic modelling Klik 2x Synthetic
Kemudian klik Create new folder Masukkan nama well yang diamati
Sonic and Time Original Sonic (DT), Centang Calibration (Checkshots Pilih nama
checkshotnya), Sonic correction Original Sonic & Checkshots)
Time Centang Overwrite global time log Global time (Sonic correction)
Seismogram Centang Create synthetic seismogram
Well seismic Centang Create well seismic Well seismic Create new well seismic
Seismic volume Blok nama seismik yang berpotongan dengan well pada toolbar input
Klik tanda panah pada seismic volume
Kemudian klik OK
Cara tampilkan Synthetic seismic :
Pada toolbar Input Wells Global well logs Synthetic Centang nama Synthetic dan
nama Seismic
Kemudian Klik 2x nama Synthetic Style Bitmap (Show dimatikan), Wiggles (Centang
Show dan Fill Positive Kemudian klik OK
Cara menampilkan batas formasi :
Pada toolbar kanan , klik Create/edit well tops Kemudian klik di log track-nya
Pada toolbar Input Well tops Centang Stratigrafi Centang nama batas formasi
Cara nambah batas formasi Pada toolbar Input, Well tops Klik kanan Stratigrafi Insert
zone/ horizon info Kemudian klik batas formasi di log tract
Cara mengubah depth top formasi manual Klik kanan pada batas formasi yang mau diubah
kemudian masukkan New Depth Kemudian klik OK
MAIN MENU
10. Interpretasi Horison dan Fault
MAIN MENU
Pertama buat folder baru untuk Intepretasi horison dan fault, Caranya :
Pada toolbar Input Klik 2x Interpretation folder Info Ganti Name menjadi Int. Horizon
Kemudian klik OK
Rename nama Interpretation folder menjadi Interpretation Fault
Pada toolbar Input Klik 2x Interpretation folder Info Ganti Name menjadi Int. Fault
Kemudian klik OK
Kemudian pada toolbar Input, klik kanan pada Interpretation Horizon Klik Insert seismic
horizon
Untuk memulai picking horizon, nama horizon yang mau di picking HARUS DIAKTIFKAN dulu !
Pada toolbar Input Interpretation Horizon Klik nama horizon yang mau diaktifkan
Kemudian pada toolbar Processes Geophysics aktifkan Seismic Interpretation (Otomatis
akan keluar toolbar pilihannya di sebelah kanan)
Untuk memulai picking horizon Toolbar yang di kanan klik Interpret grid horizons (H)
Kemudian pilih jenis picking yang dikehendaki (Autotracking atau Manual)
Setelah itu, baru mulai picking horizon pada penampang seismik di Interpretation window
Untuk interpretasi fault Pada toolbar Input, klik kanan Interpretation Fault Insert Fault
Untuk memulai picking fault, nama fault yang mau di picking HARUS DIAKTIFKAN dulu !
Pada toolbar Input Interpretation Fault Klik nama fault yang mau diaktifkan
Untuk memulai picking fault Toolbar yang di kanan klik Interpret Faults (F)
Setelah itu, baru mulai picking fault pada penampang seismik di Interpretation window
Untuk mempermudah ketika pemodelan, jika sudah pasti jalur sesar A di penampang seismik A
sama dengan penampang seismik B, alangkah baiknya dibuat dengan nama Fault yang sama
agar polygon sesar langsung dibuat secara otomatis.
Jika tidak mau juga bisa dengan nama Fault yang berbeda. Ketika pemodelan, harus dicari
kemana arah sesar berkembang.
MAIN MENU
11. Pembuatan Peta (Time Map)
MAIN MENU
Cara mengaktifkan kotak koordinat X dan Y di 2D window Toolbar yang di atas,
klik Show/ hide axis
Mengingatkan kembali cara pembuatan Polygon secara Manual :
Pada toolbar Processes Utilities klik 2x Make/edit polygons
Kemudian pada toolbar di kanan, klik Start new set of polygons (deactivate old *)
Kemudian baru buat polygon di 2D window Setelah selesai klik 2x, kemudian klik Yes
Cara pembuatan peta (Time Map) tanpa polygon sesar :
Pada toolbar Processes Utilities klik 2x Make/ edit surface
- Main input Blok nama horison yang mau dibuat peta Kemudian klik tanda panah biru
- Boundary Blok nama polygon yang mau dibatasi Kemudian klik tanda panah biru
Pada Make/ edit surface Toolbar Geometry Grid size and position Centang Automatic
(From input data boundary)
Kemudian Grid Increment Masukkan X increment dan Y increment sesuai keinginan
(Membuat cell dalam pembuatan peta. Semakin kecil, semakin detail)
Kemudian pada toolbar Algorithm Method : Convergent interpolation Kemudian klik OK
Setting Peta yang telah dibuat :
Pada toolbar Input Klik 2x nama peta yang diamati
- Style Contour lines Centang Show Inc. : Untuk interval kontur yang digunakan
Annotation Centang Show Font : Untuk mengatur ukuran tulisan kontur
Interval : Untuk mengatur jarak tulisan kontur
Kemudian toolbar Info Untuk mengatur nama peta dan template (Elevation time Untuk
time structure & Isochrone, Elevation depth Untuk depth structure & Isopach)
Toolbar colors Klik Max dan Min untuk mengatur warna peta
Kemudian klik Apply / OK
Kemudian Toolbar Operations Toolbar ini sangat penting dalam pembuatan Isopach,
menghapus peta dengan bantuan polygon, menghapus kontur tertentu, dll) :
- Eliminate where : Z > Constant Menghapus kontur peta sesuai dgn index kontur yg dituju
Kemudian isi constant sesuai keinginan Kemudian klik (*) If toggled, execution will create
new objects … klik RUN kemudian klik Apply/ OK
Eliminate inside dan outside, bagus digunakan untuk menghapus peta yang onlap. Sebelumnya
harus buat polygon baru onlap suatu peta atau polygon hapus peta yang dituju.
- Eliminate inside Pada toolbar Input, blok nama polygon yang dituju Klik tanda panah
The closed polygon Kemudian klik (*) If toggled, execution will create new objects … klik
RUN Kemudian klik Apply / OK
- Surface-surface operations Untuk menggabungkan 2 peta yang berbeda
- Common operations Normalize Untuk buat peta baru dengan nilai Min. dan Max kontur
disesuaikan dengan kemauan sendiri, dimana bentukan peta mengikuti yang lama.
Kemudian isi nilai Min. dan Max sesuai kemauan Kemudian klik (*) If toggled, execution will
create new objects … klik RUN Kemudian klik Apply / OK
MAIN MENU
12. Time – Depth Convertion
MAIN MENU
CARA 1 :
Pada toolbar Input Klik kanan pada Time map top Formasi yang dituju Calculator
Masukkan rumus Checkshot yang kita buat sebelumnya untuk konversi Time ke Depth
Ex: Telisa_depth=(0.002*Telisa*Telisa)+(1.773*Telisa)+47.676)
Untuk masukkan nama time map top formasi blok nama time map pada toolbar input
kemudian klik tanda panah pada rumus
Kemudian klik ENTER
Setelah selesai, pada toolbar Input Klik 2x nama peta depth yang baru dibuat Info
Template: Ubah menjadi Elevation depth Kemudian klik OK
CARA 2 :
Pada toolbar Input klik kanan pada Time map yang dituju Convert to points
Setelah itu, pada toolbar Input Cari hasil Point Time map yang telah di-convert tadi
Kemudian klik kanan pada Point time map klik Export Isi File name dan
File of type : Irap classic point klik Save
Kemudian cari file hasil Export tadi di tempat penyimpanan Klik kanan pada File tersebut
Open with Microsoft Office Excel klik OK
Terlihat bahwa semua data koordinat X, Y, dan Z-time berada pada satu kolom.
Cara memisahkan menjadi per kolom Blok kolom A Kemudian klik menubar Data
Klik Text to columns
Kemudian Pilih Deliminated klik NEXT
Kemudian centang Space Klik NEXT kemudian klik Finish
Tampilsan setelah pemisahan per kolom Kemudian isi nama format per kolom
(Ex: X, Y dan Z)
Kemudian buat kolom lain Z-Depth Masukkan rumus checkshot yang telah kita buat untuk
konversi time ke depth Pertama masukkan rumus tersebut pada baris pertama :
Ex : =(0.0021*C3*C3)+(1.773*C3)+47.676
Cara cepat untuk keseluruhan Klik 2x pada titik + yang ada pada bawah kanan kotak di kotak
baris pertama Otomatis akan terhitung semua
Kemudian Save dengan Save as type : Text (Tab delimited) klik Save
Kemudian buka Petrelnya kembali Pada menubar File Klik Import File
Kemudian ganti Files of type General lines/points (ASCII) Klik nama File klik Open
Perhatikan Number of header lines Jika header info terdapat keterangan (X, Y, Z-time, dan
Z-depth), tulis 1. Jika tidak ditemukan, tulis 0
Kemudian centang Read as points pada Z-value column tulis 4, karena Z-depth berada pada
kolom ke-4 Kemudian klik OK
Kemudian ganti template Elevation depth kemudian klik OK
Kemudian buat peta depth :
Caranya sama dengan time map Pada toolbar Processes Utilities
klik 2x Make/edit surface
Jika dibuka masih ada file lama Klik Result surface Kemudian Delete pada keyboard
Kemudian buat peta depth :
- Main input Blok nama horison yang mau dibuat peta Kemudian klik tanda panah biru
- Boundary Blok nama polygon yang mau dibatasi Kemudian klik tanda panah biru
- Toolbar Geometry Grid size and position Centang Automatic (From input data boundary)
Kemudian Grid Increment Masukkan X increment dan Y increment sesuai keinginan
(Membuat cell dalam pembuatan peta. Semakin kecil, semakin detail)
Kemudian pada toolbar Algorithm Method : Convergent interpolation Kemudian klik OK
Cara menampilkan Peta pada toolbar Input Centang Peta Depth yang baru dibuat
MAIN MENU
13. Edit Kontur Peta
MAIN MENU
Pada toolbar Processes Utilities Aktifkan Make/edit Surface
Kemudian klik toolbar Smooth Area yang ada di kanan Kemudian ubah kontur yang ada 2D
window dengan cara menahan mouse kiri
Kemudian klik toolbar Smooth Area yang ada di kanan Kemudian ubah kontur yang ada
di 2D window dengan cara menahan mouse kiri
KASUS: Jika kontur peta hilang, munculkan kembali kontur peta. Caranya: Toolbar Input klik
2x nama Peta yang diamati Style Contour lines Centang Show kemudian klik OK
Pick and drag
Kemudian baru edit peta pada toolbar di kanan, klik Pick and drag the Z-value kemudian
gosok/poles kontur yang mau di edit dengan cara tahan mouse kiri
Tampilan setelah di edit kontur. Edit kontur sesuai kemauan.
MAIN MENU
14. Fault Modeling
MAIN MENU
Sebelum melakukan pemodelan Fault, pastikan dahulu/ perhatikan kemana arah trend sesar
berkembang. Ini sangat penting dalam pembuatan polygon sesar.
Pada toolbar Processes Structural modeling Klik 2x Define model
Kemudian isi Name of the model klik OK
Nama model yang dibuat tadi Otomatis akan masuk ke dalam toolbar Models
CARA 1 : Jika nama sesar antar penampang seismik sudah dalam 1 nama dgn trend yang sama.
Pada toolbar Input Interpretation fault klik kanan pada nama fault klik Convert to
faults in fault model
Kemudian klik OK
CARA 2 : Pembuatan fault polygon secara manual.
Pada toolbar Input Interpretation fault Centang semua nama fault untuk ditampilkan
pada 2D window Pada toolbar di kanan, klik Add new pillar by one point Baru buat arah
polygon sesar pada 2D window
Pada toolbar Processes Structural modeling Aktifkan Fault modeling
Jika mau tambah fault model baru Pada toolbar Models Nama model Fault model
Faults Fault model lama Harus di-non aktifkan, caranya klik 1x fault model lama.
Kemudian toolbar di kanan, klik Add new pillar by one point baru buat arah polygon sesar di
2D window.
Cara buat percabangan fault Pada toolbar models Nama model Fault model Faults
Aktifkan nama fault yang mau dicabangkan pada toolbar di kanan, klik New branched
fault Klik 1 point di 2D window pada fault yang mau di cabang Kemudian klik lagi New
branched fault Baru buat trend sesar yang dituju pada 2D window
Kemudian, pada toolbar window Aktifkan 3D window/ menubar Window New 3D window
Pada toolbar Models Nama model Fault model Faults Centang semua nama fault
Kemudian pada 3D window klik salah satu point Untuk mengubah bentukan fault polygon
Cara geser turun/ naik point Tahan pipa menggunakan mouse kiri, kemudian gerakkan
mousenya hingga bentukan sesar sesuai dengan hasil interpretasi.
Cara geser kanan/kiri point Tahan lempeng persegi menggunakan mouse kiri, kemudian
gerakkan mousenya hingga bentukan sesar sesuai dengan hasil interpretasi.
Tampilan setelah di fault modeling.
MAIN MENU
15. Pillar Gridding
MAIN MENU
Pertama aktifkan 2D window Kemudian pada toolbar Processes Structural modeling
Aktifkan Pillar gridding
Setelah itu, pada toolbar Input centang nama blok Area dan klik kanan pilih Convert to
boundary on the active fault model
Kemudian buka toolbar Models Nama model Secara otomatis akan tampil boundary yang
telah dimasukkan
Kemudian aktifkan semua Fault model sebelum melakukan gridding Pada toolbar Models
Nama model Fault model Faults Centang semua fault
Kemudian pada toolbar Processes Structural modeling klik 2x Pillar gridding
- Settings Isi create New Masukkan I increment dan J Increment
(Semakin kecil, semakin detail dan running sangat lama).
- Faults Centang Visible faults/trends in the 2D viewer Kemudian klik Update lists from
visible (Maka akan tampil semua fault model yang telah aktif) kemudian klik Apply
Setelah running selesai, klik OK
Cara menampilkan hasil gridding Pada toolbar models Nama model 3D grid
Centang skeleton
NB : Satu Pillar Gridding untuk Satu Horizon (Ex: Top A 1 Grid, Top B 1 grid).
MAIN MENU
16. Pembuatan Time Structure Map
MAIN MENU
Pada toolbar Processes Structural modeling klik 2x Make horizons
- Horizons klik Append item in the table
Kemudian pada toolbar Input blok nama Peta time/depth yang mau dituju kemudian klik
tanda panah pada Input #1
- Faults Atur distance (Gunanya untuk mengatur jarak Footwall dan Hangingwall fault.
Semakin besar turunnya sesar, semakin tinggi ditulis nilai distance-nya)
Kemudian klik OK
Cara menampilkan peta struktur : Pertama buka 2D window
Pada toolbar models Nama model 3D grid Centang Faults Kemudian klik 2x Faults
Style Lines Horizon-fault lines Centang Show
Horizons Centang nama Peta Struktur yang telah di buat
Cara menampilkan hasil peta :
Pada menubar window New map window Kemudian pada toolbar window Aktifkan
Map window
Pada toolbar Models Nama model 3D grid Centang Faults dann Horizons Kemudian
atur posisi map window yang diinginkan
MAIN MENU
COBA LAGI SAMPAI BISA … !
MAIN MENU