Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ZINA

Untuk Memenuhi Salah Satu tugas

Mata Pelajaran PAI

Guru Pembimbing : Neng Eti

Disusun Oleh :

 Dede Priya Hamdani


 Elsa triana afifah
 Nilam amanda
 Putri julianti
 Jujun mulyadi
 Isma siti
 Yunia nurhidayati

( PENDIDIKAN AGAMA ISLAM )

X-OTOKP 1

SMKN 1 TASIKMALAYA

2018
BAB I
PENDAHULUAN
a. Pendahuluan
Untuk lebih meningkatkan wawasan siswa-siswi dan pendalaman terhadap ilmu
agamayang lebih luas lagi timbul rasa kecintaan terhadap ilmu agama, maka
kami menganggap perlu untuk bisa lebih jauh mengenalinya.
Timbulnya rasa kecintaan dan keingintahuan terhadap ilmu agama akan
berdampak positif sekaligus menjadi bekal dimasa yang akan datang.
Penyusunan makalah ini bertujuan supaya mengenali lebih jauh tentang ilmu
agama, tetapi tidak hanya sekedar mengenali dan diharapkan agar memahami
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian dan hukum zina
2. Menjelaskan Dasar hukum dilarangnya zina
3. Menunjukan Macam-macam zina
4. Menjelaskan Macam-macam hukuman bagi pezina
5. Menjelaskan Hikmah diharamkannya zina
6. Menjauhi perbuatan zina

c. Identifikasi Masalah
Zina Yaitu melakukan persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang bukan
suami istri dan bukan pula dengan budaknya.
Macam-macam zina :
1) Zina muhshan
2) Zina ghair muhshan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Berzina
Pengertian zina (‫ ) الزنا‬adalah persetubuhan antara pria dan wanita yang tidak
memiliki ikatan perkawinan yang sah menurut agama. Islam memandang
perzinaan sebagai dosa besar yang dapat menghancurkan tatanan kehidupan
keluarga dan masyarakat. Berzina dapat diibaratkan seperti memakai barang
yang bukan menjadi hak miliknya. Menurut Ibnu Rusyd dalam bukunya
BIDAYATU’L MUJTAHID, Zina adalah setiap pesetubuhan yang terjadi
bukan karena pernikahan yang sah, bukan karena semu nikah, dan bukan pula
karena pemilikan ( terhadap hamba).[1]
Perbuatan zina sangat dicela oleh agama dan dilaknat oleh Allah. Pelaku
perzinaan dikenakan sanksi hukuman berat berupa rajam. Mengenai larangan
berzina, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 32 yang artinya: “Dan
janganlah kamu mendekati zina, itu (zina) sungguh suatu perbuatan keji dan
suatu jalan yang buruk”.
Yang dimaksud perbuatan mendekati zina yang dilarang adalah berpacaran
yang mengakibatkan pelakunya ingin melakukan zina. Mendekati sesuatu yang
dapat merangsang nafsu sehingga mendorong diri kepada perbuatan zina juga
termasuk perbuatan mendekati zina.
Begitu pula dengan perbuatan yang berpotensi mendorong nafsu seperti
menonton aurat dan mengkhayalkannya adalah mendekati perzinaan. Menurut
Al-Ghazali, perbuatan keji (dosa besar) yang tampak adalah zina, sedangkan
dosa besar yang tersembunyi adalah mencium, menyentuh kulit, dan
memandang dengan syahwat.

B. . Penegasan Islam Tentang Zina


Ayat-ayat Al-Qur’an dibawah ini merupakan hukum yang menyatakan
secara tegas bahwa islam mengharamkan zina.
1. “(Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan
(menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di
dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya”.(QS. An-Nur :
1)
2. “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah, dan hari akherat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman
mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”.(QS. An-
Nur : 2)
3. “Laki-laki yang berzina tidak menikahi melainkan perempuan yang berzina,
atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dinikahi
melainkan oleh laki-laki yang berzina, atau laki-laki musyrik, dan yang
demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu’min” .(QS. An-Nur : 3)
4. “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat
zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang-orang saksi, maka deralah
mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima
kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang
fasik”.(QS. An-Nur : 4)
5. “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik,
yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan
akhirat, dan bagi mereka azab yang besar”(QS. AN-Nur : 23)
6. “Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan
laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang di tuduh) itu
bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Bagi mereka ampunan dan rezki
yang mulia (yaitu surga)” .(QS. An-Nur : 26)
7. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.(QS. Al-Isra : 32)

C. Bentuk-bentuk Perzinaan
Apakah macam-macam perzinaan yang ada di masyarakat? Zina dibagi menjadi
dua kategori, yaitu:
1. Zina muhshan, yaitu zina yang dilakukan oleh seorang laki-laki atau
perempuan yang sudah pernah menikah. Hukuman zina muhshan adalah harus
dirajam sampai mati, jika memenuhi saksi sejumlah empat orang.
2. Zina ghairu muhshan, yaitu zina yang dilakukan seorang laki-laki atau
perempuan yang belum pernah menikah atau masih perjaka/gadis.
Bagaimana cara mengetahui seseorang telah melakukan perzinaan? Untuk
mengetahui apakah seseorang telah melakukan perbuatan zina atau tidak,
hukum Islam menetapkan dua cara, yaitu:
1. Membuktikan perbuatan zina dengan menghadirkan empat orang saksi.
Syarat saksi-saksi yang diperbolehkan dalam kasus perzinaan adalah laki-laki,
adil, dan memberikan kesaksian yang sama tentang waktu, tempat, dan pelaku
menjalankan perbuatan zina.
2. Terdapat pengakuan dari pelaku sendiri bahwa dirinya telah berzina. Pelaku
yang membuat pernyataan berzina syaratnya harus sudah baligh dan berakal.

D. Dampak Negatif Perzinaan


Mengapa zina dilarang agama? Islam melarang perbuatan zina karena dampak
negatifnya yang sangat besar. Akibat buruk yang ditimbulkan akibat perzinaan
antara lain:
1. Menghancurkan masa depan anak. Anak yang dihasilkan dari hubungan gelap
(perzinaan) akan menghadapi masa kanak-kanaknya dengan tidak bahagia
karena ia tidak memiliki identitas ayah yang jelas.
2. Merusak keturunan yang sah bila perzinaan menghasilkan seorang anak atau
lebih. Keturunan yang sah menurut Islam adalah anak yang dilahirkan dari
pernikahan yang sah. Bila hubungan gelap itu dilakukan dengan dua atau lebih
laki-laki, maka akan mengaburkan hubungan nasab atau keturunan kepada
bapak yang sebenarnya.
3. Mendorong perbuatan dosa besar yang lain, seperti menggugurkan
kandungan, membunuh wanita yang telah hamil karena perzinaan, atau bunuh
diri karena menanggung rasa malu telah berzina.
4. Menimbulkan berbagai jenis penyakit kelamin seperti, misalnya AIDS, bila
perzinaan dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Walaupun saat ini telah
ada alat pengaman hubungan cekcual, namun hal tersebut tidak menjamin bebas
tertular penyakit cekcual menular.
5. Terjerat hukuman berupa rajam sebanyak seratus kali atau sampai mati.
Hukuman sosial bagi keluarga pelaku zina juga berlaku di masyarakat, dan
hukuman ini akan berlaku seumur hidup.
E. Hikmah Pengharaman Perilaku Zina
Perilaku zina merusak moral masyarakat dan melemahkan sendi-sendi
kepribadian bangsa. Adapun hikmah pengharaman perilaku zina adalah sebagai
berikut:
1. Menjaga keturunan agar terhindar dari ketidakjelasan nasab.
2. Dapat menjaga kesucian dan martabat manusia.
3. Hukuman berat bagi pelaku zina memberikan pelajaran bagi orang lain
berupa rasa takut mendekati zina dan melakukannya.
4. Terpelihara dari penyakit kotor yang ditimbulkan dari perzinaan seperti
penyakit kelamin dan AIDS.
5. Terhindar dari kejahatan-kejahatan lain yang diakibatkan setelah melakukan
perzinaan seperti pengguguran janin dan pembunuhan karena ingin menghindar
dari rasa malu.

F. Cara Menghindari Perzinaan


Lalu, bagaimanakah cara menghindarkan diri dari perilaku zina? Beberapa cara
efektif yang bisa kita lakukan untuk menghindarkan diri dari perbuatan zina
adalah sebagai berikut:
1. Hindari mendekati tempat-tempat maksiat yang dapat memberikan peluang
dan kesempatan untuk berzina. Sekali kita melangkah masuk ke tempat tersebut,
akan sulit untuk berpaling dari beragam kemaksiatan.
2. Jangan mendekati hal-hal yang menjurus kepada perbuatan zina, seperti
berpacaran, berciuman, berpelukan dengan lawan jenis, menonton film porno,
atau membaca buku-buku yang di dalamnya terdapat konten pornografi.
Mendekati hal-hal yang menjurus kepada zina akan menyebabkan orang
tersebut terobsesi untuk melakukan perzinaan.
3. Memilih teman bergaul yang saleh dan tidak suka mengunjungi tempat-
tempat maksiat. Sebab, teman yang saleh akan menebarkan kebaikan kepada
temannya, serta selalu mengingatkan tentang bahaya perzinaan.
4. Menambah ilmu pengetahuan agama dengan menghadiri majelis-majelis
taklim. Selain itu, kita juga perlu mengunjungi orang-orang saleh yang akan
mengingatkan diri untuk selalu waspada terhadap godaan nafsu dan jebakan
ilusi setan dalam perzinaan.
5. Membaca buku-buku keislaman yang secara spesifik mengingatkan
pembacanya mengenai bahaya perzinaan. Dengan memahami bahayanya,
seseorang akan menyadari pentingnya menghindari zina dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Membaca Al-Quran sambil merenungi tafsirnya, mengindahkan sabda-sabda
Nabi, dan mendengarkan nasihat ulama tentang pentingnya menjauhi segala
macam dosa, termasuk berzina dan mendekati zina.
Pergaulan bebas masyarakat modern sangat rentan terhadap perilaku perzinaan.
Mari menjaga tingkah laku diri kita sehingga terhindar dari bahaya perzinaan.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda dalam usaha membentengi
keluarga dari akibat buruk perzinaan.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam agama islam Allah SWT telah menjanjikan dua hal sebagai balasan atas
apapun yang menjadi tindakan umat manusia. Pahala (balasan baik) adalah bagi
mereka yang beramal shalih. Dan dosa (balasan buruk) akan berbuah siksa bagi
mereka yang melakukan tindak kemaksiatan. Di dalam al-qur’an Allah SWT
banyak berfirman dan menjelaskan tentang larangan zina.
Zina adalah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang lelaki dengan seorang
perempuan tanpa nikah yang sah menurut hukum islam. Zina dibagi dua yaitu
zina muhsan dan bukan muhsan.
Seseorang yang melakukan zina Muhsan, wajib dikenakan keatas mereka
hukuman had (rejam) Yaitu dilempar dengan batu yang sederhana besarnya
hingga mati,sedangkan yang bukan muhsan harus di cambuk sebanyak seratus
kali cambukan.
Faktor utama maraknya zina adalah lemah iman di Negara kita ini, serta
pengaruh kemajuan teknologi.Cara mencegah zina yang paling utama adalah
menyegrakan menikah bagi yang sudah mampu,serta dengan mengembangkan
syariat islam di negeri ini.
PERTANYAAN
1. Kelompok 1 ( Nurul ) : Apakah Hukuman rajam bagi pelaku zina
berlaku di indonesia?, berikan alasannya!
2. Kelompok 3 ( Sania) : Sebutkan Macam-macam Zina!
3. Kelompok 4 ( Riska ) : Kenapa yang di hukum zina harus di saksikan
oleh orang-orang yang beriman?
4. Kelompok 5 ( Afni ) : Gimana Kalau warga ada yang belas kasihan
pada pelaku zina! Apakah dosa?

Anda mungkin juga menyukai