Anda di halaman 1dari 11

KEWIRAUSAHAAN

“ANALISIS PELUANG USAHA”

Oleh
Kelompok 2

Nama Anggota
1. Ni Made Eva Krismiyanti (1607511032) (11)
2. Hartati Dewi (1607511041) (16)

PROGRAM REGULER EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari tahun ke tahun ini,daya saing
semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh semakin berkembangnya kebutuhanakan barang dan jasa.
Setiap pengusaha bersaing untuk menghasilkan produk terbaru dan terbaik yang dibutuhkan
oleh konsumen. Sehingga sebagai pengusaha,haruslah mampu untuk berpikir kreatif agar
usahanya tetap berkembang.
Tingginya persaingan dan banyaknya muncul pengusaha-pengusaha baru, membuat
beberapa pengusaha yang tidak bias bertahan memilih untuk berhenti. Hal ini mengakibatkan
banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Kurangnya lapangan kerja yang tersedia dan
banyaknya pesaing membuat kita untuk berpikir keras dalam mencari pekerjaan. Setiap
tahunnya angka pengangguran terus bertambah.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan rasa percaya diri untuk membuka sebuah
usaha sendiri. Sebagian besar masyarakat cenderung memiliki pola piker untuk hidup nyaman
dengan bekerja sebagai pegawai, karyawan. Mereka tidak sadar mengenai potensi apa yang
dapat dikembangkan dan menghasilkan pendapatan. Mereka kurang memahami bagaimana
melahirkan sebuah peluang usaha, karena mereka cenderung berpikir akan mengalami
kerugian. Sehingga mereka takut memulai usaha sendiri.
Oleh karena itu, kita dituntut untuk mengenali bagaimana itu dunia usaha, hal-hal apa saja
yang harus dipersiapkan sebelum memulai sebuah usaha. Seorang pengusaha harus mampu
melihat dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, serta harus berfikir kritis agar usaha
yang dirintisnya dapat bersaing pada pasar.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana analisis lingkungan untuk menemukan peluang usaha?
1.2.2 Apa saja sumber-sumber peluang usaha?
1.2.3 Bagaimana mengubah peluang usaha menjadi ide usaha?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Lingkungan dalam Menemukan Peluang Usaha


Dalam analisis lingkungan, PEST (Political, Economic, social, and Technology)
merupakan susunan kekuatan lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis. Analisis PEST
membantu seorang manajer perusahaan maupun pemimpin organisasi untuk menyusun gambaran
yang komprehensif dan logis mengenai lingkungan mereka dari berbagai aspek. Misalnya Scania,
sebuah perusahaan truk multinasional dari Swedia, yang dipengaruhi oleh lingkungan bisnisnya.
Pada gilirannya, hal ini akan mengarahkan bagaimana pengambilan keputusan strategik dan
operasional perusahaan. Beberapa determinan yang mempengaruhi misalnya aspek desain truk
yang harus memenuhi standar Euro dan efisiensi bahan bakar. Sementara faktor lainnya adalah
fluktuasi dalam nilai kurs Swedia (Krona), yang merupakan di luar kendali perusahaan tersebut.
Untuk tujuan analitis, Pearce dan Robinson (2003) membagi lingkungan eksternal menjadi tiga
kategori yaitu :
1. Lingkungan terpencil (remote environment), seperti politik domestik dan global, serta
faktor teknologi dan sosial.

2. Lingkungan industri (environment industry) atau kekuatan kompetitif.

3. Lingkungan operasi (operating environment), yang terdiri atas gabungan grup dari
penyedia bahan baku dan konsumen.

 Faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan eksternal antara lain:


a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana perusahaan
berada. Setiap perusahaan harus mempertimbangkan trend ekonomi pada segmen yang
mempengaruhi industrinya karena pola konsumen dipengaruhi oleh kemakmuran relatif
dari berbagai segmen pasar. Faktor ekonomi yang harus dipantau oleh manajer adalah
kecenderungan konsumsi, tingkat pendapatan bersih, ketersediaan kredit, tingkat inflasi
serta trend pertumbuhan produk nasional bruto.
b. Faktor Sosial dan Demogafi

2
Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan meliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini,
dan gaya hidup masyarakat yang berkembang dari kondisi budaya, ekologi, demografi,
agama, pendidikan, dan etnis. Ketika sikap sosial berubah, permintaan akan berbagai jenis
pakaian, hiburan, makanan dan bukupun berubah. Kekuatan sosial bersifat dinamis, salah
satu perubahan sosial adalah masuknya sejumlah besar wanita kepasar tenaga kerja. Faktor
demografi yang penting diperhatikan adalah ukuran populasi, sruktur usia, distribusi
geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan. Dalam menganalisis faktor demografi
ini perusahaan harus menganalisis dengan basis global, bukan hanya dengan basis
domestik.
c. Faktor Politik dan Hukum
Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi
manajer dalam merumuskan struktur perusahaan. Faktor politik menentukan parameter
hukum dan aturan dimana perusahaan harus beroperasi. Faktor politik yang berpengaruh
kepada perusahaan berupa keputusan perdagangan, undang-undang anti monopoli,
pengenaan pajak, penentuan upah minimum, kebijakan polusi, penetapan harga, dan
tindakan lain yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat, dan
lingkungan.
d. Faktor Teknologi
Suatu perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi
bisnisnya. Kemajuan teknologi dapat menciptakan produk baru, perkembangan produk,
serta membuat barang/jasa menjadi cepat usang. Segmen teknologi meliputi Institusi-
institusi dan aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan
menerjemahkan pengetahuan itu ke output, produk, proses, dan materi-materi baru.
Dengan adanya perubahan teknologi yang begitu cepat, menjadi penting sekali bagi
perusahaan untuk mempelajari segmen teknologi dengan cepat dan menyeluruh.
Pentingnya usaha-usaha itu ditunjukkan dengan penemuan bahwa perusahaan yang lebih
awal mengadopsi teknologi baru sering kali mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi dan
menghasilkan laba yang lebih tinggi pula. Jadi, para eksekutif harus mengverifikasi bahwa
perusahaan mereka secara kontinu memindai lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi
pengganti potensial dari teknologi yang saat ini sedang digunakan, juga melihat sejauh
mana perusahaan dapat mengambil manfaat dari teknologi-teknologi baru tersebut.

3
e. Faktor Ekologi
Faktor ekologi merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan makhluk
hidup, udara, tanah dan air yang mendukungnya. Sebagai contoh, aktivis lingkungan
menuntut transportasi yang berwawasan lingkungan dengan mengoperasikan kereta api
dan mengurangi truk besar di jalan raya. Regulasi Euro1, 2, dan 3 berdampak terhadap
pembatasan polusi emisi dan suara, sehingga membutuhkan desain ulang terhadap mesin
dan suku cadang.
f. Faktor Global
Meliputi pasar global baru yang relevan, pasar global yang sedang berubah, peristiwa-
peristiwa politik yang penting, dan karakteristik kultural dan institusional yang
menentukan pasar global.
Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang semakin
keras, kompleks, dan membuat penafsiran semakin sulit. Untuk menangani data-data
lingkungan yang tidak lengkap dan sering kali ambigu dan untuk meningkatkan
pemahaman mereka akan lingkungan umum, perusahaan melibatkan diri dalam suatu
proses yang disebut sebagai analisis lingkungan eksternal. Proses tersebut yang harus
dilakukan secara kontinu terdiri dari empat aktivitas:
1. Penindaian (scanning)
Pemindaian merupakan studi terhadap semua segmen dalam lingkungan umum.
Melalui pemindaian, perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensi
dalam lingkungan umum dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi.
Ketika pemindaian, seringkali perusahaan menghadapi data dan informasi yang ambigu,
tidak lengkap, dan tidak ada kaitannya. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan
menentukan bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang tidak
stabil. Selain itu, aktivitas pemindaian harus disatukan dengan konteks organisasi. Suatu
sistem pemindaian dirancang untuk lingkungan yang tidak stabil tidak akan cocok bagi
perusahaan yang berada dalam lingkungan stabil.
2. Pengawasan (monitoring)
Ketika analis pengawasan (monitoring) mengamati perubahan-perubahan lingkungan
untuk melihat apakah suatu trend yang penting sudah berkembang di antara hal-hal yang

4
diamati dalam pemindaian. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan
untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
3. Peramalan (forecasting)
Pemindaian dan pengawasan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa dalam lingkungan
umum pada suatu waktu. Pada peramalan (forecasting), analis mengembangkan proyek-
proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat perubahan-
perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
4. Penilaian (assessing)
Tujuan penilaian (assesing) adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek
dari perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan. Melalui pemindaian, pengawasan, dan oeramalan, serorang analis dapat
memahami lingkungan umum. Selangkah lebih maju, tujuan penilaian adalah untuk
menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian,
perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relenvansi
kompetitifnya.

2.2 Sumber – Sumber Peluang Usaha


Peluang dapat berasal dari sebuah inspirasi, ide atau kesempatan yang muncul dan
dimanfaatkan untuk kepentingan seseorang baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam
usaha. Peluang atau kesempatan bisa bersumber dari berbagai macam hal, yaitu sebagai
berikutt :
1. Peluang dari Diri Sendiri
Peluang yang paling potensial dan sangat besar resiko kesuksesannya adalah peluang
yang bersumber dari dalam diri sendiri. Alasannya adalah sebagai berikut:
 Usaha membutuhkan proses yang panjang dan bahkan bisa seumur hidup sehingga harus
membuat Anda bahagia dan sukses.

 Usaha membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi, sehingga kunci


kesuksesannya adalah Anda mencintai pekerjaan atau usaha tersebut.

 Kesuksesan usaha adalah akumulasi dari kesuksesan menaklukkan kegagalan demi


kegagalan hingga semuanya bisa terwujud. Untuk itu, bila Anda mampu mengerjakan,

5
terampil, ahli, dan memiliki pengetahuan yang cukup, maka Anda akan cepat sukses.
Usaha itu yang penting bersumber dari apa yang Anda punyai bukan yang orang lain miliki
(foto copy).

 Salah satu peluang yang berasal dari diri Anda adalah sebagai berikut:
a. Hobi bisa menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam berwirausaha,
berikut contohnya:
Bill Gates yang hobi mengotak-atik komputer, beranggapan bahwa mesin main
frame yang diciptakan oleh IBM terlalu besar. Kemudian dia berpikir dan memperoleh
inspirasi. Banyak orang kesulitan untuk menggunakan mesin komputer yang besar,
sebagian besar orang ingin komputer yang praktis, kecil, bisa diletakkan di atas meja
canggih. Ketidaksempurnaan sistem operasi yang ada dalam komputer telah
menginspirasikannya untuk menciptakan DOS (Disk Operating System) yang
kemudian berkembang menjadi Windows.
b. Keahlian yang Anda miliki dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang
sesuai dengan bidang keahlian. Contoh:
Pendiri dan pencipta mesin pencari (search engine) Google, yaitu Larry Page dan
Sergey Brin yang ahli dalam matematika dari Stanford University, menemukan
peluang usaha dari masalah dan kesulitan yang mereka hadapi.
c. Pengetahuan dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang paling
potensial untuk menemukan peluang emas karena Anda sudah mengetahui,
mempelajari dan memahami bidang yang Anda tekuni. Untuk itu, seseorang memang
harus banyak belajar baik dari praktek langsung, maupun membaca buku,
berikut contohnya:
Seorang lulusan tata boga, menemukan peluang usaha dengan cara berkreasi
membuat makanan dan minuman yang belum pernah ada (teori ketidaksempurnaan dan
berpikir berbeda) untuk ditawarkan dan dicoba oleh teman-temannya (riset dan trial)
hingga ia tahu jenis makanan dan minuman yang disenangi orang banyak.

2. Peluang dari Lingkungan


Banyak peluang dan inspirasi yang timbul dari lingkungan, antara lain:
1. Usaha atau bisnis orang tua.

6
Dalam diskusi setiap harinya, orang tua Anda sering mencerikan kesulitan-
kesulitan bisnisnya. Hal itu dapat mendatangkan inspirasi bila Anda hubungkan dengan
latar belakang pendidikan, hobi, pengetahuan, dan keahlian yang Anda miliki.
2. Lingkungan rumah, yaitu tetanggga, teman sekolah, dan teman main.
Bob Sadino mendapatkan inspirasi dan ide usahanya dari lingkungan tempat ia
tinggal dan dari hal-hal yang setiap hari ia lakukan hingga menjadi sebuah peluang
usaha. Diawali dari tetangganya, ia mendapatkan 50 ekor ayam hingga menghasilkan
telur yang yang ditawarkan pada kaum ekspatriat di daerah Kemang. Lingkungan
ekspatriat ternyata sangat peduli dengan faktor higienis, kebersihan, dan bebas
pestisida. Inilah yang menginspirasinya untuk mengembangkan kebun sayur-sayuran
organik dengan cara hidroponik.
3. Peluang dari perubahan yang Terjadi
Perubahan yang menyebabkan munculnya peluang. Perubahan lingkungan.
Misalnya, terjadi pembangunan perumahan baru di sekitar kompleks tempat tinggal
Anda, berarti terjadi perubahan jumlah penduduk yang mengakibatkan perubahan
tingkat permintaan kebutuhan setiap keluarga. Muncullah peluang untuk mendirikan
usaha baru guna memenuhi permintaan tersebut, seperti bisnis bengkel, servis
komputer, bisnis renovasi, kebutuhan rumah tangga, toko buku dan toko kelontongan,
mini market, transportasi, dan lain sebagainya.
4. Peluang dari Konsumen
Suara-suara konsumen yang dapat menciptakan peluang baru di antaranya:
Keluhan-keluhan konsumen, Saran-saran konsumen, Permintaan khusus konsumen
dan calon konsumen, Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa
tertentu, Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa Anda.
5. Peluang dari Gagasan Orang lain
Gagasan Orang lainyang bersifat orisinal yang akan memunculkan sebuah peluang
baru pula. Contohnya: Teman Anda mempunyai ide agar sampah di sekolah tidak
dibuang sembarangan dan dipisahkan menjadi sampah organik dan non-organik. Ide
ini dapat dijadikan peluang bagi Anda untuk mendaur ulang sampah organik dan non-
organik tersebut menjadi sesuatu yang berguna.
6. Peluang dari Informasi yang Diperoleh

7
Peluang dari Informasi yang diperoleh, antara lain: Anda memperoleh informasi
tentang produk baru yang sedang tren dan mengetahui cara membelinya. Sementara,
dikota lain belum ada produk tersebut tetapi iklannya sudah diketahui oleh masyarakat
disana. Ini berarti sebuah peluang karena kemampuan konektivitas, yaitu
menghubungkan antara yang masih kosong dengan kebutuhan produk yang sedang
tren.

2.3 Mengubah Peluang Usaha Menjadi Ide Usaha


Langkah yang harus dilakukan bagi individu yang sudah atau mau memiliki usaha adalah
bagaimana mengenali peluang usaha. Peluang itu muncul kapan saja dan di mana saja. Peluang
selalu ada, asal anda mau bekerja keras, ide sekecil apapun bisa menjadi peluang. Ide usaha
kadang datang secara tidak terduga, seperti wangsit; seolah jatuh dari langit. Kadang tanpa kita
sadari gagasan bisnis bisa digali dimana saja. Ada peluang yang datang dari sekitar diri kita,
dari ide orang lain atau ide yang diciptakan sendiri.
Hal yang terpenting di dalam mengenali peluang adalah kecermatan anda mengamati
lingkungan di sekitar diri sendiri. Ini merupakan salah satu cara mudah dalam menemukan ide
usaha. Atau, jika tidak ada kebutuhan orang lain yang bisa anda ciptakan sebagai suatu peluang
bisnis, anda bisa menawarkan kebutuhan baru bagi orang lain yang layak untuk dijadikan
peluang usaha. Tetapi jangan sampai terkecoh dengan ide usaha adalah satu-satunya kunci
keberhasilan usaha. Sebenarnya yang jauh lebih penting adalah "Bagaimana Anda
Mewujudkan ide tersebut". Untuk itu, jangan sampai anda kehabisan energi dan semangat anda
sepenuhnya untuk mewujudkan gagasan ide tersebut agar benar-benar menjadi"usaha". Sebab,
seorang pengusaha tidak pernah tahu apakah gagasannya itu cemerlang atau hanya pepesan
kosong belaka, jika ia tidak pernah berusaha untuk mewujudkannya dalam tindakan nyata alias
action.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PEST (Political, Economic, Social, and Technology) merupakan susunan kekuatan
lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis. Analisis PEST membantu seorang
manajer perusahaan maupun pemimpin organisasi untuk menyusun gambaran yang
komprehensif dan logis mengenai lingkungan mereka dari berbagai aspek. Untuk tujuan
analitis, Pearce dan Robinson (2003) membagi lingkungan eksternal menjadi tiga kategori
yaitu lingkungan terpencil, lingkungan industry, dan lingkungan operasi. Peluang atau
kesempatan bisa bersumber dari berbagai macam hal, antara lain yang berasal dari diri
sendiri dan juga lingkungan. Hal yang terpenting di dalam mengenali peluang adalah
kecermatan anda mengamati lingkungan di sekitar diri sendiri. Ini merupakan salah satu
cara mudah dalam menemukan ide usaha. Atau, jika tidak ada kebutuhan orang lain yang
bisa anda ciptakan sebagai suatu peluang bisnis, anda bisa menawarkan kebutuhan baru
bagi orang lain yang layak untuk dijadikan peluang usaha.

9
DAFTAR RUJUKAN

Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

10

Anda mungkin juga menyukai