Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India


diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik.
Perlawanan fisik di India salah satunya terjadi pada tahun 1845 sampai tahun
1846 yang dikenal dengan nama Perang Sikh. Perang ini terjadi antara kaum Sikh
dan pemerintah Inggris. Pada perang ini Inggris menderita kekalahan pada dua
pertempuran pertama. Namun pada pertempuran ketiga Inggris berhasil
mengalahkan kaum Sikh dan mereka diwajibkan membayar kerugian perang
sebanyak enam juta Rupee dan mengurangi tentaranya sebanyak 20.000 orang
(Mulia, 1952, hlm. 89).

Selain perlawanan fisik di India ada juga perlawanan non fisik yaitu
dengan menggunakan gerakan anti kekerasan. Gerakan ini muncul di India pada
awal tahun 1900 dan dipelopori oleh seorang tokoh yang bernama Mohandas
Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan nama Mahatma Gandhi.
Dalam memperjuangkan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi membuat sebuah
gerakan di yang dikenal dengan nama Satyagraha Garam di kota Dandi.
Satyagraha Garam adalah sebuah gerakan non kooperatif yang dilakukan oleh
Gandhi dan pengikutnya yang mampu membuat pemerintah Inggris kewalahan
sehingga pemerintah Inggris berusaha menangkap Gandhi dan pengikutnya.

Gerakan anti kekerasan mampu memberikan dampak yang berbeda


terhadap perjuangan rakyat India dalam melawan Inggris. Jika dalam kasus
perang Sikh rakyat harus menderita kerugian dan menimbulkan korban jiwa,
gerakan anti kekerasan justru tidak menimbulkan korban jiwa karena gerakan ini

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menggunakan perlawanan non kooperatif. Mahatma Gandhi mengajarkan prinsip
Satyagraha atau non kooperatif untuk mendukung gerakan anti kekerasannya.
Satyagraha adalah prinsip yang dapat menimbulkan ketidakpatuhan sipil seperti
dalam peristiwa Satygraha Garam. Peristiwa ini mampu membuat pemerintah
Inggris kewalahan. Sedangkan perjuangan kemerdekaan melalui kongres hanya
akan bermanfaat bila para anggota kongres bersedia mengikuti keinginan
golongan mayoritas. Selain itu tujuan berdirinya All India Muslim League sendiri
salah satunya adalah loyalitas kepada pemerintah Inggris (Ahmad, 1965. hlm. 5).

Gerakan anti kekerasan di India yang dipimpin oleh Gandhi menyebar ke


seluruh wilayah India, salah satunya ke North West Frontier Province (NWFP)
yang terletak di barat laut India. gerakan anti kekerasan di NWFP dipimpin oleh
Khan Abdul Ghaffar Khan. Ia berasal dari suku Pashtun yang memiliki adat
cukup keras. Hal ini diperkuat oleh pernyataan oleh James dalam bukunya yang
berjudul Raj The Making and Unmaking of British India yang menyatakan bahwa
orang-orang Pashtun tidak akan berada dalam keadaan damai kecuali ketika
mereka sedang berperang (James, 1998. hlm. 394).

Khan Abdul Ghaffar Khan lebih mengutamakan perdamaian daripada


kekerasan dalam perjuangannya hal ini sejalan dengan pemikirannya yang
menyatakan bahwa kekerasan telah menciptakan ketakutan dan sikap pengecut,
ini adalah kelemahan dari keberanian dan juga moral. Sedangkan gerakan anti
kekerasan telah menghilangkan rasa takut dalam diri orang-orang dan
membuatnya menjadi pemberani dan mempunyai nilai moral yang tinggi (Khan,
2008. hlm. 134).

Khan Abdul Ghaffar Khan sangat membenci kekerasan karena kekerasan


hanya akan menimbulkan kerusakan. Pemikiran Khan sangat bertolak belakang
dengan adat istiadat suku Pashtun yang keras dan bahkan memungkinkan anggota

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
sukunya untuk saling membunuh. Seperti yang diungkapkan oleh Ekhnat
Easwaran;
“ ...satu pertumpahan darah telah menggerakan perputaran roda balas
dendam. Hanya pemusnahan salah satu pihak yang dapat
menghentikannya, karena kewajiban badal diwariskan dari ayah ke anak
laki-lakinya. Satu aksi balas dendam di provinsi tersebut telah merenggut
lebih dari seratus nyawa tapi tak ada yang ingat bagaimana hal itu
dimulai” (Easwaran, 2008.hlm 35).
Pemaparan Ekhnat Eswaran tersebut memperjelas tentang salah satu
hukum Pastunwali yang disebut badal yang berati balas dendam. Hukum badal ini
sangat ditentang oleh seorang pengikut ajaran anti kekerasan termasuk oleh Khan
Abdul Ghaffar Khan. Ia mencoba untuk merubah perilaku orang-orang Pathan
dengan cara membuka sekolah bagi anak-anak melalui organisasi Anjuman-e
Islah ul-Afghena. Organisasi ini adalah organisasi misi nonpolitis yang membantu
perkembangan ekonomi, sosial dan pendidikan di perbatasan (Easwaran, 2008.
hlm. 91).

Tidak hanya membuka sekolah untuk orang-orang Pathan, pada tahun


1929 Khan juga mendirikan sebuah organisasi yang bernama Khudai Khidmatgar.
Anggotanya berasal dari orang-orang suku Pashtun yang merupakan pengikut dari
Khan Abdul Ghaffar Khan. Organisasi ini cukup berkembang, bahkan pada tahun
1938 Khudai Khidmatgar mempunyai lebih dari seratus ribu anggota. (Pal,
2011.hlm 100). Hal tersebut membuktikan bahwa organisasi ini dapat menarik
simpati dari orang-orang suku Pashtun.

Tentara anti kekerasan tentunya adalah suatu hal yang baru. Bahkan pada
masa itu belum ada sebuah negara yang mempunyai tentara anti kekerasan. Para
tentara ini tidak pernah mengangkat senjata untuk menyerang musuh. Cara kerja
mereka dalam memerangi kekerasan yaitu dengan kegiatan-kegiatan kemanusiaan
seperti mendirikan sekolah untuk anak-anak Pathan dan juga mengajarkan orang-

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
orang suku Pashtun untuk melakukan swadesi atau melakukan pemenuhan
kebutuhan sehari hari tanpa harus bergantung dengan produk yang dibuat oleh
Inggris.

Khan Wali Khan dalam bukunya Facts are Facts menceritakan bahwa
pemerintah pernah meminta Khudai Khidmatgar untuk melindungi harta benda
dari orang orang yang bukan Islam di Peshawar pada saat kerusuhan dan mereka
memobilisasi hampir 6.000 anggota untuk menjadi sukarelawan (Khan, 2004.hlm
179). Hal tersebut mengungkapkan bahwa Khudai Klhidmatgar tidak hanya
melayani atau melindungi orang-orang Pashtun yang mayoritas beragama Islam,
Khudai Klhidmatgar juga melayani dan melindungi masyarakat diluar
kelompoknya. Tapi dalam kutipan lainnya Khan Wali Khan mengungkapkan hal
yang sedikit bertentangan dengan tulisan diatas, yaitu;

“ The khudai Khidmatgar had the self confidence, self reliance, and the
urge to demand right for the poor and oppresed people of their homeland.
But this not serve the interest of the British, nor of their sycophants, the
knights, nawab and jargidars” ( Khan, 2004.hlm 168).
( Khudai Khidmatgar mempunyai kepercayaan diri dan dorongan hati
untuk memperjuangkan orang-orang miskin dan tertindas di daerahnya.
Tapi mereka tidak melayani kepentingan dari Inggris, tidak juga kepada
pencari muka di hadapan Inggris termasuk pada tentara, Nawab dan juga
Jargidar.)
Nawab dan Jargidar adalah sebutan untuk para pemimpin suku pada suku
Pashtun. Khudai Khidmatgar tidak mau melayani para pemimpin suku Pashtun
karena mereka dianggap sebagai orang kepercayaan Inggris. Kutipan diatas
sedikit bertentangan dengan pendapat Khan Wali Khan sebelumnya karena pada
pendapat sebelumnya Wali Khan menceritakan bahwa Khudai Khidmatgar
pernah diminta oleh pemerintah yang tidak lain adalah orang kepercayaan Inggris
untuk melindungi orang-orang non muslim di Peshawar. Pada kutipan selanjutnya
Wali Khan menuliskan bahwa Khudai Khidmatgar tidak melayani kepentingan

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dari pemerintahan Inggris. Akan tetapi, disini dapat terlihat bahwa fungsi tentara
anti kekerasan dapat terlihat jelas ketika mereka melindungi orang-orang non
muslim di Peshawar pada saat terjadi kerusuhan dan Khudai Khidmatgar tidak
melihat ini hanya semata sebagai kepentingan Inggris tetapi juga sebagai gerakan
kemanusiaan.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis berpendapat bahwa selain gerakan


yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi ada gerakan lain yang dipimpin oleh Khan
Abdul Ghaffar Khan. Ia merupakan seorang pengikut Mahatma Gandhi dan
pemilik tanah yang sangat luas di daerah Peshawar (Easwaran, 2008. hlm. 20).
Dalam gerakannya Khan abdul Ghaffar Khan membentuk sebuah organisasi yang
bernama Khudai Khidmatgar, organisasi ini merupakan organisasi anti kekerasan
yang beranggotakan orang-orang yang berasal dari suku Pashtun. Tujuan Khan
Abdul Ghaffar Khan membentuk organisasi ini adalah untuk menentang
penjajahan Inggris di India karena banyak kerugian yang diderita oleh rakyat
India khususnya suku Pashtun. Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengkaji
lebih dalam tentang peranan Khan Abdul Ghafar Khan beserta organisasi yang
dibentuknya dalam memperjuangkan kemerdekaan India dengan cara anti
kekerasan karena (1) Khan Abdul Ghaffar Khan adalah seorang tokoh yang
berasal dari suku Pashtun akan tetapi ia menyebarkan gerakan anti kekerasan
untuk melawan Inggris di wilayah yang didominasi oleh orang-orang Pashtun itu
sendiri. (2) Khan Abdul Ghaffar Khan berhasil menyebarkan gerakan anti
kekerasan pada masyarakat Pashtun. (3) Khudai Khidmatgar sebagai organisasi
yang didirikan Khan adalah organisasi Pashtun terbesar yang beranggotakan
tentara anti kekerasan pertama di dunia. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan maka penulis mengajukan skripsi dengan judul “Peranan Khan Abdul
Ghaffar Khan dalam membentuk Khudai Khidmatgar (Studi literatur tentang
gerakan anti kekerasan dalam perjuangan kemerdekaan India 1910-1947)”.

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1.2. Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah penelitian yang telah dikemukakan
diatas maka dapat ditarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut;
“Mengapa Khan Abdul Ghaffar Khan membentuk Khudai Khidmatgar untuk
memperjuangkan kemerdekaan India?”
Identifikasi Masalah
1) Bagaimana latar belakang Khan Abdul Ghaffar Khan dalam membentuk
organisasi Khudai Khidmatgar untuk memperjuangkan kemerdekaan India?
2) Bagaimana peranan Khan Abdul Ghaffar Khan dalam perkembangan Khudai
Khidmatgar untuk memperjuangkan kemerdekaan India?
3) Apa dampak perjuangan Khudai Khidmatgar bagi rakyat India, suku Pashtun
dan kekuasaan Inggris di India?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut;
1) Menjelaskan latar belakang dibentuknya Khudai Khidmatgar.
2) Mengidentifikasi peranan Khan Abdul Ghaffar Khan dalam
perkembangan Khudai Khidmatgar untuk memperjuangkan
kemerdekaan India.
3) Mendeskripsikan dampak perjuangan Khudai Khidmatgar bagi rakyat
India, suku Pashtun dan kekuasaan Inggris di India.

1.4. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut;
1) Menambah bahan dan pengetahuan di bidang sejarah, khususnya
sejarah kebangkitan negara-negara Asia di India.

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2) Memberikan informasi bahwa selain gerakan anti kekerasan yang
dimpin oleh Mahatma Gandhi ada juga gerakan anti kekerasan lain
yang dipimpin oleh Khan Abdul Ghaffar Khan.
3) Mengetahui peran Khan Abdul Ghaffar Khan dalam membentuk
Khudai Khidmatgar untuk memperjuangkan kemerdekaan India pada
tahun 1910-1947.
4) Sebagai perluasan materi mata pelajaran sejarah kelas XI SMA yang
ada pada standar kompetensi 3.3. Menganalisis perkembangan faham-
faham besar seperti Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme,
Demokrasi dan Islamisme dengan gerakan Nasionalisme di Asia-
Afrika.

1.5. Penjelasan Judul


1.5.1. Khan Abdul Ghaffar Khan
Khan Abdul Ghaffar Khan adalah seorang tokoh anti kekerasan yang
berasal dari Peshawar. Ia lahir pada tahun 1890 di sebuah daerah bernama
Utmanzai yag sekarang dikenal dengan nama Hashtanagar (Khan, 2008. Hlm. 1).
Khan Abdul Ghaffar Khan adalah seorang tuan tanah yang berasal dari suku
Pashtun.
Khan memulai pendidikannya dengan bersekolah di sekolah misionaris
milik Inggris.Karirnya dalam perjuangan anti kekerasan dimulai semenjak ia lulus
dari bangku sekolahnya di Aligarh. Ia memulainya dengan membuka sekolah-
sekolah untuk orang-orang Pashtun di Utmanzai. Perjuangan anti kekerasan yang
Khan lakukan mulai banyak dikenal orang ketika ia mendirikan sebuah organisasi
yang bernama Khudai Khidmatgar.
1.5.2. Khudai Khidmatgar

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Khudai Khidmatgar adalah sebuah organisasi anti kekerasan yang
didirikan oleh Khan Abdul Ghaffar Khan. Organisasi ini beranggotakan tentara
anti kekerasan. Mereka dilatih menggunakan cara-cara militer akan tetapi tanpa
menggunakan senjata. Semua anggota Khudai Khidmatgar bekerja dengan
sukarela tanpa diberi imbalan apapun sebagai upah kerjanya.

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi


Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang satu dengan yang
lainnya merupakan satu kesatuan yang saling mendukung. Maka untuk
memudahkan pembahasan dalam skripsi ini perlu disusun sistematika
pembahasan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
Pada bab 1 ini, berisi mengenai uraian secara terperinci mengenai latar
belakang masalah penulisan yang menjadi alasan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang ditujukan sebagai bahan penulisan proposal, yang
ditunjukan dari rumusan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan
penelitian yang dilakukan, serta mengenai metode penulisan dan sistematika
dalam penyusunan skripsi.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab II ini, penulis menjelaskan topik-topik permasalahan yang terdapat
dalam penelitian, dengan mengacu kepada suatu tinjauan pustaka. Dengan
demikian penulis mengharapkan tinjauan pustaka ini dapat menjadi bahan acuan
untuk membantu menerangkan temuan-temuan penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab III ini penulis menguraikan mengenai metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian. Lebih lanjut lagi, dalam bab ini penulis menguraikan
tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
yang berisi langkah-langkah dimulai dari persiapan sampai dengan langkah
terakhir dalam penyelesaian penelitian ini.
Bab IV Pembahasan
Bab ini akan membahas tentang peran sosok Khan Abdul Ghaffar Khan
dalam membentuk Khudai Khidmatgar sebagai alat untuk memperjuangkan
kemerdekaan India. Mulai dari sosok Khan Abdul Ghaffar Khan sendiri yang
mempunyai peranan penting dalam gerakan anti kekerasan di India dan
khususnya di provinsi perbatasan dan juga usaha-usahanya dalam membentuk
Khudai Khidmatgar dan bagaimana perjuangan bersama organisasi yang
dibentuknya ini. Selain itu bab ini juga akan membahas dampak yang terjadi atas
usaha-usaha yang dilakukan Khan dan Khudai Khidmatgar terhadap rakyat dan
kekuasaan Inggris di India.
Bab V Simpulan dan Saran
Pada bab terakhir ini penulis menuangkan kesimpulan dari hasil pembahasan,
yang berisi interpretasi penulis terhadap kajian yang menjadi bahan penelitiannya
disertai dengan analisis penulis dalam membuat sebuah kesimpulan atas jawaban-
jawaban rumusan masalah yang ada. Selain itu, dalam bab ini juga terdapat saran
atau rekomendasi dari penulis yang diajukan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan dalam penelitian ini.

Amaliatul Hubbillah, 2015


PERANAN KHAN ABDUL GHAFFAR KHAN DALAM MEMBENTUK KHUDAI KHIDMATGAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai