PENDAHULUAN
Selain perlawanan fisik di India ada juga perlawanan non fisik yaitu
dengan menggunakan gerakan anti kekerasan. Gerakan ini muncul di India pada
awal tahun 1900 dan dipelopori oleh seorang tokoh yang bernama Mohandas
Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan nama Mahatma Gandhi.
Dalam memperjuangkan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi membuat sebuah
gerakan di yang dikenal dengan nama Satyagraha Garam di kota Dandi.
Satyagraha Garam adalah sebuah gerakan non kooperatif yang dilakukan oleh
Gandhi dan pengikutnya yang mampu membuat pemerintah Inggris kewalahan
sehingga pemerintah Inggris berusaha menangkap Gandhi dan pengikutnya.
Tentara anti kekerasan tentunya adalah suatu hal yang baru. Bahkan pada
masa itu belum ada sebuah negara yang mempunyai tentara anti kekerasan. Para
tentara ini tidak pernah mengangkat senjata untuk menyerang musuh. Cara kerja
mereka dalam memerangi kekerasan yaitu dengan kegiatan-kegiatan kemanusiaan
seperti mendirikan sekolah untuk anak-anak Pathan dan juga mengajarkan orang-
Khan Wali Khan dalam bukunya Facts are Facts menceritakan bahwa
pemerintah pernah meminta Khudai Khidmatgar untuk melindungi harta benda
dari orang orang yang bukan Islam di Peshawar pada saat kerusuhan dan mereka
memobilisasi hampir 6.000 anggota untuk menjadi sukarelawan (Khan, 2004.hlm
179). Hal tersebut mengungkapkan bahwa Khudai Klhidmatgar tidak hanya
melayani atau melindungi orang-orang Pashtun yang mayoritas beragama Islam,
Khudai Klhidmatgar juga melayani dan melindungi masyarakat diluar
kelompoknya. Tapi dalam kutipan lainnya Khan Wali Khan mengungkapkan hal
yang sedikit bertentangan dengan tulisan diatas, yaitu;
“ The khudai Khidmatgar had the self confidence, self reliance, and the
urge to demand right for the poor and oppresed people of their homeland.
But this not serve the interest of the British, nor of their sycophants, the
knights, nawab and jargidars” ( Khan, 2004.hlm 168).
( Khudai Khidmatgar mempunyai kepercayaan diri dan dorongan hati
untuk memperjuangkan orang-orang miskin dan tertindas di daerahnya.
Tapi mereka tidak melayani kepentingan dari Inggris, tidak juga kepada
pencari muka di hadapan Inggris termasuk pada tentara, Nawab dan juga
Jargidar.)
Nawab dan Jargidar adalah sebutan untuk para pemimpin suku pada suku
Pashtun. Khudai Khidmatgar tidak mau melayani para pemimpin suku Pashtun
karena mereka dianggap sebagai orang kepercayaan Inggris. Kutipan diatas
sedikit bertentangan dengan pendapat Khan Wali Khan sebelumnya karena pada
pendapat sebelumnya Wali Khan menceritakan bahwa Khudai Khidmatgar
pernah diminta oleh pemerintah yang tidak lain adalah orang kepercayaan Inggris
untuk melindungi orang-orang non muslim di Peshawar. Pada kutipan selanjutnya
Wali Khan menuliskan bahwa Khudai Khidmatgar tidak melayani kepentingan
Bab I Pendahuluan
Pada bab 1 ini, berisi mengenai uraian secara terperinci mengenai latar
belakang masalah penulisan yang menjadi alasan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang ditujukan sebagai bahan penulisan proposal, yang
ditunjukan dari rumusan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan
penelitian yang dilakukan, serta mengenai metode penulisan dan sistematika
dalam penyusunan skripsi.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab II ini, penulis menjelaskan topik-topik permasalahan yang terdapat
dalam penelitian, dengan mengacu kepada suatu tinjauan pustaka. Dengan
demikian penulis mengharapkan tinjauan pustaka ini dapat menjadi bahan acuan
untuk membantu menerangkan temuan-temuan penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab III ini penulis menguraikan mengenai metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian. Lebih lanjut lagi, dalam bab ini penulis menguraikan
tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian