Anda di halaman 1dari 1

2.

2 Parafimosis
2.2.1 Definisi
Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai disulkus koronarius
tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang
sulkus koronarius.

2.2.2 Etiologi
Menarik (retraksi) prepusium ke proksimal biasanya dilakukan pada saat
bersenggama/masturbasi atau sehabis pemasangan kateter. 1

2.2.3 Epidemiologi
Parafimosis yang di diagnosis secara klinis ini, dapat terjadi pada penis yang
belum disunat (disirkumsisi) atau telah disirkumsisi namun hasil sirkumsisinya kurang baik.
Fimosis dan parafimosis dapat terjadi pada laki-laki semua usia, namun kejadiannya tersering
pada masa bayi dan remaja. 1,4,5

2.2.4 Patogenesis
Parafimosis merupakan kasus gawat darurat. Upaya untuk menarik
kulit preputium ke belakang batang penis, terutama yang berlebihan namun gagal untuk
mengembalikannya lagi ke depan manakala sedang membersihkan glans penis atau saat
memasang selanguntuk berkemih (kateter), dapat menyebabkan parafimosis.
Kulit preptium yang tidak bias kembali ke depan batang penis akan menjepit penis sehingga
menimbulkan bendungan aliran darah dan pembengkakan (edema) glans penis
dan preputium, bahkan kematian jaringan penis dapat terjadi akibat hambatan aliran darah
pembuluh nadi yang menuju glans penis.

2.2.5 Tata Laksana


Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memijat
glans selama 3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan prepusium
dikembalikan pada tempatnya. Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada
jeratan sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya. Setelah edema dan proses
inflamasi menghilang, pasien dianjurkan untuk menjalani sirkumsisi. Walaupun demikian,
setelah parafimosis diatasi secara darurat, selanjutnya diperlukan tindakan sirkumsisi secara
berencana oleh karena kondisi parafimosis tersebut dapat berulang atau kambuh kembali. 1,4,5

Anda mungkin juga menyukai