Disusun oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
SUMMARY
1. Kerangka konsep
Adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan kepada paradigm
keperawatan yaitu, manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan.
Kerangka konsep manajemen keperawatan ini perlu dipahami sehingga para
manajer keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya guna
menunjang praktik keperawatan.
Adapun kerangka konsep manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan akan
memberikan upaya yang selayaknya dia berikan.
b. Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak, individu akan
menunjukkan keputusan terbaik.
c. Tujuan kelompok akan mudah dicapai oleh kelompok.
d. Setiap individu memiliki karakteristik latar belakang motivasi, minat dan
cara untuk mencapai tujuan.
e. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian
tujuan.
f. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian
kewenangan dan tanggung jawab.
g. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan
mendelegasikan kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam
organisasi.
h. Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam pengambilan
keputusaan yang professional
i. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan dan merupakan tanggung
jawab bersama secara terus menerus.
2. Filosofi manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut:
a. Mengerjakan hari ini lebih baik daripada besok
b. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan
c. Meningkatkan mutu kinerja perawat
d. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan
e. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga
mencapai keadaan fungsi maksimal
f. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap
tindakan keperawatan yang diberikan
g. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan
yang bermutu
h. Perawat adalah advokat passion
i. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien dan keluarga.
(Suyanto, 2009)
IV. LINGKUP MANJEMEN KEPERAWATAN
Keperawatan merupakan disiplin praktis klinis manejer keperawatan yang
efektif seyogyanya memahami dan mefasilitasi pekerjaan perawat pelaksanamanejer
keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi :
- Perencanaan operasional
Menguraikan aktifitas dan prosedur yang akan digunakan serta
menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan siapa
perawat yang bertanggung jawab untuk setiap aktifitas dan prosedur
serta menggambarkan cara menyiapkan perawat dalam bekerja dan
prosedur untuk mengavaluasi perawatan pasien.
3) Manfaat perencanaan
a) Membantu proses manajemen dalam menyelesaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
b) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas.
c) Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
d) Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan.
e) Memudahkan koordinasi.
f) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
g) Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
h) Menghemat waktu dan dana.
4) Keuntungan perencanaan
a) Meningkatkan peluang sukses
b) Membutuhkan pemikiran analisis.
c) Mengarahkan orang ketindakan.
d) Memodifikasi gaya manajemen.
e) Fleksibelitas dalam pengambilan keputusan.
f) Meningkatkan keterlibatan anggota.
5) Kelemahan perencanaan
a) Kemungkinan pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan berlebihan
pada kontribusi nyata.
b) Cenderung menunda kegiatan.
c) Terkadang kemungkinan membatasi inovasi dan inisiatif.
d) Kadang-kadang hasil yang lebih baik didapatkan oleh penyelesaian
situasional individual dan penanganan suatu masalah pada saat masalah
itu terjadi.
e) Terdapat rencana yang diikuti oleh/atau dengan rencana yang tidak
konsisten.
b Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, mengelompokkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang
seseorang , pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi
pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua kegiatan yang
beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (muninjaya, 1996 dalam kholid rosyidi, 2013).
1) Manfaat pengorganisasian, akan dapat diketahui :
a) Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
b) Hubungan organisatoris antara orang-orang didalam organisasi tersebut
melalui kegiatan yang dilakukannya.
c) Pendelegasian wewenang.
d) Pemanfaatan staff dan fasilitasi fisik.
2) Tahapan dalam pengorganisasian
e) Tujuan organisasi harus dipahami staf, tugas ini sudah tertuang dalam
fungsi manajemen.
f) Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk mencapai
tujuan.
g) Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan-satuan kegiatan yang
praktis.
h) Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilakukan oleh staff
menyediakan fasilitas yang diperlukan.
i) Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas.
j) Mendelegasikan wewenang.
c Staffing (Kepegawaian)
Staffing adalah metodologi pengaturan staff, merupakan proses yang teratur,
sistematis, berdasarkan rasional diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis
personal suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu (Aydelotte,
dikutip oleh Swanburg, 2001 dalam Kholid Rosyidi, 2013)
Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing adalah prinsip rekuitmen,
seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien.
Komponen tersebut merupakan suatu proses yang mana nantinya berhubungan
dengan penjadwalan siklus waktu kerja bagi semua personel yang ada.
Terdapat beberapa langkah yan diambil untuk menentukan waktu kerja dan
istirahat pegawai, yaitu :
1) Menganalisa jadwal kerja dan rutinitas unit.
2) Memberikan waktu masuk dan libur pekerjaan.
3) Memeriksa jadwal yang telah selesai.
4) Menjamin persetujuan jadwal yang dianjurkan dari manajemen keperawatan.
5) Memasang jadwal untuk memberitahu anggota staff.
6) Memperbaiki dan memperbarui jadwal tiap hari.
d Directing (pengarahan)
Kepemimpinan adalah penggunaan proses komunikasi untuk mempengaruhi
kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok kea rah pencapaian satu atau
beberapa tujuan dalam suatu kegiatan yang unik dan tertentu (La Monica, !998
dalam Kholid Rosyidi 2013).
Di dalam kepemimpinan selalu melibatkan semua elemen dalam system
pelayanan kesehatan dan yang mempengaruhi elemen tersebut adalah seorang
pemimpin.
Menurut Kurt Lewin, terdapat beberapa macam gaya kepemimpinan, yaitu :
1) Autokratik
Pemimpin membuat keputusan sendiri, mereka lebih mementingkan
penyelesaian tugas daripada perhatian karyawan sehingga menimbulkan
permusushan dan sifat agresif atau sama sekali apatis dan menghilangkan
inisiatif.
2) Demokratis
Pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, mereka
berorientasi pada bawahan dalam pengambilan keputusan, mereka
berorientasi pada bawahan. Kepemimpinan ini meningkatkan produktifitas
dan keputusan kerja.
3) Laissez faire
Pemimpinan memberikan kebebasan dan segala serba boleh dan pantang
memberikan bimbingan kepada staff. Hal ini dapat mengakibatkan
produktivitas kerja rendah dan staf frustasi.
e Controlling ( pengendalian/ evaluaasi )
Controlling adalah proses pemeriksaan apakah segala suatu yang terjadi sesuai
dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-
prinsip yang ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi ( Fayol, 1949 dikutip
Swanburg, 2001 )
Tugas seorang manajerial dalam usaha menjalankan dan mengembngkan fungsi
pengawasan manajerial perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut :
1. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan hasilnya mudah
diukur.
2. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
3. Standar untuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staff,
sehingga staff dapat meningkatkan rasa tanggung jawab an komitmen
terhadap kegiatan program
4. Kontrol sebagai pengukuran dan koreksi kinerja untuk meyakinkan bahwa
sasaraan dan kelengkapan rencana untuk mencapai tujuan telah tersedia, serta
alat untuk memperbaiki kinerja.
Potter, patricia a., & Perry, anne griffin. (2005). fundamental keperawatan.
Siefker, judith m., Gareth, michael b., Genderen, anne van, & Weis, marci j. (1998).
fundamentals of case management. mosby.