Anda di halaman 1dari 11

HASIL BELAJAR KELOMPOK 8

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Konsep Manajemen Keperawatan

Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Disusun oleh :

Utami Dwi Yusli (22020114120006)


Kunita Wuragil (22020114120055)
Maftukhatun Ni’mah (22020114120063)
Maida Yuniar Benita (22020114130078)
Tiara Adelina D (22020114130104)
M. Nur Triyanto (22020114130112)

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2016
SUMMARY

I. DEFINISI MANAJEMEN KEPERAWATAN


Manajemen diartikan secara singkat sebagai proses untuk melaksanakan
pekerjaan melalui upaya orang lain. Sedangkan manajemen keperawatan sendiri
diartikan secara singkat sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melaliui
staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa man
kepada pasien/ keluarga/masyarkat. (Gilles, 1982 dalam Suyanto 2009)
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi
sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai
tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan.
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus diaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta
mengawasi sumber-sumber yang ada baik sumber daya manusia, alat maupun dana,
sehingga dapat memberikan pelayan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien,
keluarga dan masyarakat. (Suyanto, 2009)
Manajemen berkaitan erat dengan kepemimpinan. Asal kata manajemen
diambil dari kata yang berarti “tangan”. Manager “memegang kendali kerja sehari-
hari” untuk mencapai hasil yang diinginkan. Organisasi yang sukses membutuhkan
kepemimpinan dan managemen. Seorang penulis telah membuat konsep tentang
kedua fungsi dengan menyatakan bahwa “manajemen mendorong ketepatan dan
menaiki tangga kesuksesan; kepemimpinan menentukan apakah tangga yang dinaikki
bersandar pada dinding yang kokoh” (Covey, 1989 dalam Potter & Perry, 2005)

Pada tahun 1990 National Assosiation Of Rehabilitation Propetional in the


Privat Sector ( NARPPS ) menyatakan bahwa manajemen kasus kedokteran
didefinisikan sebagai proses dari menaksir, merencanakan, mengkordinasi,
memonitori, dan evaluasi dari servis yang diperlukan untuk merespon kebutuhan
kesehatan individu untuk mencapai tujuan yaitu kualitas dan perawatan yang efektif.
(Siefker, Gareth, Genderen, & Weis, 1998)

II. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEPERAWATAN


Seorang manajer keperawatan melaksanakan manajemen keperawatan untuk
memberikan perawatan kepada pasien. Swanburg (2000) menyatakan bahwa prinsip-
prinsip manajemen keperawatan sebagai berikut:

1. Manajemen keperawatan adalah perencanaan

2. Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif

3. Manajemen keperawatan adalah pembuatan keputusan

4. Pemenuhan kebutuhan asuhan keperawatan pasien adalah urusan manajer


perawat

5. Manajemen keperawatan adalah suatu perumusan dan pencapaian tujuan sosial

6. Manajemen keperawatan adalah pengorganisasian

7. Manajemen keperawatan merupakan suatu fungsi, posisi atau tingkat sosial,


disiplin, dan bidang studi

8. Manajemen keperawatan bagian aktif dari divisi keperawatan, dari lembaga,


dan lembaga dimana organisasi itu berfungsi

9. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai kepercayaan

10. Manajemen keperawatan mengarahkan dan pemimpin

11. Manajemen keperawatan memotivasi

12. Manajemen keperawatan merupakan komunikasi efektif

13. Manajemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian

III. KERANGKA KONSEP DAN FILOSOFI


Manajemen keperawatan dalam memberikan arah kepada pencapaian tujuan
serta menghadapi masaah-masalah manajerial dimasa mendatang perlu untuk
merumuskan kerangka konsep, keyakina dasar, filosofi dan tujuan manjemen
keperawatan (Suyanto, 2009).

1. Kerangka konsep
Adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan kepada paradigm
keperawatan yaitu, manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan.
Kerangka konsep manajemen keperawatan ini perlu dipahami sehingga para
manajer keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya guna
menunjang praktik keperawatan.
Adapun kerangka konsep manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan akan
memberikan upaya yang selayaknya dia berikan.
b. Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak, individu akan
menunjukkan keputusan terbaik.
c. Tujuan kelompok akan mudah dicapai oleh kelompok.
d. Setiap individu memiliki karakteristik latar belakang motivasi, minat dan
cara untuk mencapai tujuan.
e. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian
tujuan.
f. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian
kewenangan dan tanggung jawab.
g. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan
mendelegasikan kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam
organisasi.
h. Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam pengambilan
keputusaan yang professional
i. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan dan merupakan tanggung
jawab bersama secara terus menerus.
2. Filosofi manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut:
a. Mengerjakan hari ini lebih baik daripada besok
b. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan
c. Meningkatkan mutu kinerja perawat
d. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan
e. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga
mencapai keadaan fungsi maksimal
f. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap
tindakan keperawatan yang diberikan
g. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan
yang bermutu
h. Perawat adalah advokat passion
i. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien dan keluarga.
(Suyanto, 2009)
IV. LINGKUP MANJEMEN KEPERAWATAN
Keperawatan merupakan disiplin praktis klinis manejer keperawatan yang
efektif seyogyanya memahami dan mefasilitasi pekerjaan perawat pelaksanamanejer
keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi :

1. Menetapkan penggunaan proses keperawatan


2. Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan diagnose
3. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
4. Menerima akuntabilitas hasil kegiatan keperawatan
Berdasarkan gambaran diatas, maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari :

a. Manajemen pelayanan keperawatan


Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit dikelola oleh bidang perawatan yang
terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu :
 Manajemen puncak (Kepala Bidang Keperawatan)
 Manajemen menengah (Kepala unit pelayanan atau supervisor)
 Manajemen Bawah (Kepala ruang keperawatan)
b. Manajemen asuhan Keperawatan
Manjemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan proses
keperawatan pada prinsipnya menggunakan konsep-konsep manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
Jadi manajemen asuhan keperawatan dipraktekkan dalam bentuk proses
keperawatan, berisi proses pemecahan masalah, sehingga dapat diambil
keputusan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan pasien

V. MANAJEMEN DAN ORGANISASI


Organisasi adalah suatu kesatuan (ENTITY) social yang dikoordinasikan
secara sadar dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasikan, yang
bekerja atas dasar yang relative terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan (Stephen P. Robins, 1996 dalam Kholid Rosyidi, 2013)
Adanya pengorganisasian memudahkan sebuah manajemen untuk dijalankan,
manajemen dan organisasi merupakan satu kesatuan utuh untuk mencapai visi atau
tujuan yang sama.

VI. FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN


Adalah memudahkan perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan yang
holistic sehingga seluruh kebutuhan klien dirumah sakit terpenuhi.
Terdapat beberapa elemen dalam manejemen keperawatan berdasarkan
fungsinya yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing
(kepegawaian), directing (pengarahan) dan controlling (pengendalian atau evaluasi).
a Planning (perencanaan)
Menurut Swanburg (2005) dalam Kholid Rosyidi (2013) planning adalah
memutuskan seberapa luas akan dilakukannya, bagaimana melakukannya dan
siapa yang melakukannya
fungsi perencanaan merupakan suatu penjabaran dari tujuan yang ingin dicapai,
perencanaan sangat penting untuk melukan tindakan.
Didalam proses keperawatan perencanaan membantu perawat dalam menentukan
tindakan yang tepat bagi klien dan menjamin bahwa klien akan menerima
pelayanan keperawatan yang mereka butuhkan dan sesuai dengan konsep dasar
keperawatan.
1) Tujuan perencanaan
a) Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan.
b) Agar penggunaan personel dan fasilitas yang tersedia elektif
c) Membantu dalam koping terhadap situasi kritis
d) Elektif dalam hal biaya
e) Membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan
berdasarkan masa lalu dan akan datang.
f) Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.
2) Tahapan dalam perencanaan
a) Menetapkan tujuan.
b) Merumuskan keadaan sekarang.
c) Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan.
d) Mengembangkan serangkaian kegiatan.
e) Jenis perencanaan
- Perencanaan strategi
Perencanaan yang sifatnya jangka panjang yang ditetapkan oleh
pemimpin dan merupakan arahan umum suatu organisasi. Digunakan
untuk mendapatkan dan mengembangkan pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasien, juga digunakan untuk merevisi
pelayanan yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan masa kini.

- Perencanaan operasional
Menguraikan aktifitas dan prosedur yang akan digunakan serta
menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan siapa
perawat yang bertanggung jawab untuk setiap aktifitas dan prosedur
serta menggambarkan cara menyiapkan perawat dalam bekerja dan
prosedur untuk mengavaluasi perawatan pasien.
3) Manfaat perencanaan
a) Membantu proses manajemen dalam menyelesaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
b) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas.
c) Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
d) Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan.
e) Memudahkan koordinasi.
f) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
g) Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
h) Menghemat waktu dan dana.
4) Keuntungan perencanaan
a) Meningkatkan peluang sukses
b) Membutuhkan pemikiran analisis.
c) Mengarahkan orang ketindakan.
d) Memodifikasi gaya manajemen.
e) Fleksibelitas dalam pengambilan keputusan.
f) Meningkatkan keterlibatan anggota.
5) Kelemahan perencanaan
a) Kemungkinan pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan berlebihan
pada kontribusi nyata.
b) Cenderung menunda kegiatan.
c) Terkadang kemungkinan membatasi inovasi dan inisiatif.
d) Kadang-kadang hasil yang lebih baik didapatkan oleh penyelesaian
situasional individual dan penanganan suatu masalah pada saat masalah
itu terjadi.
e) Terdapat rencana yang diikuti oleh/atau dengan rencana yang tidak
konsisten.
b Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, mengelompokkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang
seseorang , pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi
pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua kegiatan yang
beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (muninjaya, 1996 dalam kholid rosyidi, 2013).
1) Manfaat pengorganisasian, akan dapat diketahui :
a) Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
b) Hubungan organisatoris antara orang-orang didalam organisasi tersebut
melalui kegiatan yang dilakukannya.
c) Pendelegasian wewenang.
d) Pemanfaatan staff dan fasilitasi fisik.
2) Tahapan dalam pengorganisasian
e) Tujuan organisasi harus dipahami staf, tugas ini sudah tertuang dalam
fungsi manajemen.
f) Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk mencapai
tujuan.
g) Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan-satuan kegiatan yang
praktis.
h) Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilakukan oleh staff
menyediakan fasilitas yang diperlukan.
i) Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas.
j) Mendelegasikan wewenang.
c Staffing (Kepegawaian)
Staffing adalah metodologi pengaturan staff, merupakan proses yang teratur,
sistematis, berdasarkan rasional diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis
personal suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu (Aydelotte,
dikutip oleh Swanburg, 2001 dalam Kholid Rosyidi, 2013)
Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing adalah prinsip rekuitmen,
seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien.
Komponen tersebut merupakan suatu proses yang mana nantinya berhubungan
dengan penjadwalan siklus waktu kerja bagi semua personel yang ada.
Terdapat beberapa langkah yan diambil untuk menentukan waktu kerja dan
istirahat pegawai, yaitu :
1) Menganalisa jadwal kerja dan rutinitas unit.
2) Memberikan waktu masuk dan libur pekerjaan.
3) Memeriksa jadwal yang telah selesai.
4) Menjamin persetujuan jadwal yang dianjurkan dari manajemen keperawatan.
5) Memasang jadwal untuk memberitahu anggota staff.
6) Memperbaiki dan memperbarui jadwal tiap hari.
d Directing (pengarahan)
Kepemimpinan adalah penggunaan proses komunikasi untuk mempengaruhi
kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok kea rah pencapaian satu atau
beberapa tujuan dalam suatu kegiatan yang unik dan tertentu (La Monica, !998
dalam Kholid Rosyidi 2013).
Di dalam kepemimpinan selalu melibatkan semua elemen dalam system
pelayanan kesehatan dan yang mempengaruhi elemen tersebut adalah seorang
pemimpin.
Menurut Kurt Lewin, terdapat beberapa macam gaya kepemimpinan, yaitu :
1) Autokratik
Pemimpin membuat keputusan sendiri, mereka lebih mementingkan
penyelesaian tugas daripada perhatian karyawan sehingga menimbulkan
permusushan dan sifat agresif atau sama sekali apatis dan menghilangkan
inisiatif.
2) Demokratis
Pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, mereka
berorientasi pada bawahan dalam pengambilan keputusan, mereka
berorientasi pada bawahan. Kepemimpinan ini meningkatkan produktifitas
dan keputusan kerja.
3) Laissez faire
Pemimpinan memberikan kebebasan dan segala serba boleh dan pantang
memberikan bimbingan kepada staff. Hal ini dapat mengakibatkan
produktivitas kerja rendah dan staf frustasi.
e Controlling ( pengendalian/ evaluaasi )
Controlling adalah proses pemeriksaan apakah segala suatu yang terjadi sesuai
dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-
prinsip yang ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi ( Fayol, 1949 dikutip
Swanburg, 2001 )
Tugas seorang manajerial dalam usaha menjalankan dan mengembngkan fungsi
pengawasan manajerial perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut :
1. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan hasilnya mudah
diukur.
2. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
3. Standar untuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staff,
sehingga staff dapat meningkatkan rasa tanggung jawab an komitmen
terhadap kegiatan program
4. Kontrol sebagai pengukuran dan koreksi kinerja untuk meyakinkan bahwa
sasaraan dan kelengkapan rencana untuk mencapai tujuan telah tersedia, serta
alat untuk memperbaiki kinerja.

Terdapat sepuluh karakteristik suatu sistem kontrol yang baik : Harus


menunjukkan sifat dari aktivitas
1. Harus melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera
2. Harus memandang kedepan
3. Harus menunjukkan penerimaan pada titik krisis
4. Harus objektif
5. Harus fleksibel
6. Harus menunjukkan pola organisasi
7. Harus ekonomis
8. Harus mudah dimengerti
9. Harus menujukkan tindakan perbaikan

Ada 2 metode pengukuran yang digunakan untuk mengkaji pencapaian tujuan


keperawatan, yaitu :
1. Analisa data
Perawat melihat gerakan, tindakan, dan prosedur yang tersusun dalam pedoman
tertulis, jadwal, aturan, catatan, anggaran. Hanya ukuran fisik saja dan secara
relatif beberapa alat digunakan untuk analisa tugas dalam keperawatan
2. Kontrol kualitas
Perawat dihadapkan pada pengukuran kalitas dan akibat-akibat dari pelayanan
keperawatan.
Manfaat pengawasan
Apabila fungsi pengawasan dan pengendalian dapat dilaksanakan dengan tepat
maka akan diperoleh manfaat :
1. Dapat diketahui pakah suatu kegiatan atau program telah dilaksanakan sesuia
dengan standar atau rencana kerja.
2. Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengethuan dan pengertian staff
dalam melaksanakan tugas-tugasnya
3. Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telah mencukupi
kebutuhan dan telah digunakan secara benar
4. Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi dan
latihan kerja
Sumber pelaksanaan manajemen keperawatan
Pelaksanaan manajemen keperawatan mengacu pada konsep dasar keperawatan
yang perawat berikan tetap pada bio psiko sosiso dan spiritual, oleh karena itu
pengembangan di bidang manajemen keperawatan dapat terarah.
DAFTAR PUSTAKA

DEWI, M. P. (2013). Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pasien Kanker


Serviks di Ruangan Rindu B1 Obgyn (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan.
Retrieved from http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/37225

Hutahaean, F. A. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap


Semangat Kerja Perawat Pelaksana di Runag Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan. Retrieved from http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16685

Potter, patricia a., & Perry, anne griffin. (2005). fundamental keperawatan.

ROSYIDI, K. (2013). MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN. jakarta:


CV. TRANS INFO MEDIA.

Siefker, judith m., Gareth, michael b., Genderen, anne van, & Weis, marci j. (1998).
fundamentals of case management. mosby.

SUYANTO. (2009). MENGENAL KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUMAH SAKIT. yogyakarta: MITRA CENDIKIA.

Anda mungkin juga menyukai