Anda di halaman 1dari 3

“Siapakah Saya?

Siapakah saya? Saya adalah Fadhlurrohman Azizi. Biasa dipanggil Aziz. Saya terlahir
sebagai anak kedua dari 3 bersaudara. Kakak saya perempuan, adik saya juga perempuan.
Saya tinggal di perumahan yang sering masuk berita hampir tiap tahun, yaitu Pondok Gede
Permai, Jatiasih, Bekasi. Kenapa sering masuk berita? Silahkan searching, nanti akan keluar
berita perumahan itu telah terendam banjir setinggi 2m karena jebol nya tanggul yang tidak
bisa menahan banyak nya debit air yang datang dari arah Cikeas dan Cileungsi.

Saya lahir pada tanggal 29 desember 1996, berarti sekarang umur saya sudah 21
tahun. Tinggi badan sekitar 175cm. Berat badan terakhir timbang sekitar 80kg. Warna kulit
sawo matang. Berkaca mata sejak SMA. Model rambut rockabilly, supaya kekinian dikit.
Orang tua saya berasal dari Jawa Tengah, Ibu dari Batang, Ayah dari Pekalongan, jadi hampir
tiap lebaran kami mudik ke Jawa Tengah untuk berlebaran bersama keluarga besar di
kampung.

Sejak lahir saya tinggal di Bekasi, di perumahan ini, Cuma kakak, ayah dan ibu saya
yg pernah tinggal di Jakarta. Ayah pindah ke Bekasi tahun 1994 dan membeli rumah disini,
sebelumnya ngontrak di daerah Permata Hijau. Dulu perumahan ini belum banjir seperti
sekarang. Tahun 2002 baru dimulai cerita perumahan ini terkenal dengan banjir nya. Ketika
itu karena kami baru pertama kali kebanjiran, maka kami putuskan mengungsi ke rumah
tetangga yg ada di dataran tinggi, padahal rumah kami memiliki lantai 2, tapi karena
kabarnya saat itu ada rumah yg hancur karena banjir jadi lebih baik selamatkan diri dulu saja
deh, daripada ntar diem di lantai 2 tiba tiba rumahnya ikut hanyut dan hancur kan lebih
bahaya. Selama tinggal disini dan merasakan banjir yang sangat tinggi, sudah banyak sekali
barang yg terbuang , mulai dari sofa, aquarium beserta ikan ikan nya, lemari, meja rias, meja
makan, dan masih banyak lagi.

Pendidikan saya dimulai dari TK, kemudian SD, SMP, SMA, sampai kuliah di STMT
Trisakti yang sekarang sudah berganti nama menjadi Institut Transportasi dan Logistik
Trisakti. Saya SD selama 6 tahun di SDN Jatiasih 3 Kota Bekasi, masa masa yang hanya
memikirkan main dan main. Yang tidak mengenal gadget, cinta, dan gengsi, di masa itu lah
kebahagiaan yang hakiki. Kemudian setelah lulus SD saya lanjut ke SMP yg merupakan
Salah satu SMP yang cukup favorit di Bekasi. Yaitu SMPN 9 Bekasi. Saya bertemu teman
teman terbaik saya di SMP ini. Setiap orang pasti punya temen terbaik, sahabat sejati dan
semacam nya, ya, saya menemukan nya disini. Sampai sekarang pun kami masih suka main
bareng, meskipun ada yg kerja, ada yg kuliah di Bandung, Depok, Karawang, Yogyakarta,
kalau waktu libur tiba kami kumpul bercengkrama, bercanda, dan menghabiskan waktu yang
sulit untuk didapatkan. Kami mempunyai nama untuk sebuah pertemanan ini, namanya
Undertree.

Apa maknanya? Saya juga tidak tau, saat itu kami sedang duduk duduk dibawah
pohon di pinggir jalan dekat sekolah, dan kami berpikir harus memberi nama untuk
‘keeksisan’ perkumpulan ini, dan terceletuk lah dibawah pohon yg kalo di bahasa inggris kan
menjadi Undertree. Semoga mereka yang tergabung di dalam Undertree ini tetap sehat dan
tetap bahagia dimana pun mereka sekarang, sesungguhnya saya merindukan teman teman
saya yang seperti ini, karena di masa SMA atau kuliah sekalipun susah sekali untuk
menemukan teman teman seperti ini, teman teman yang sepemikiran, teman yang mengerti
keadaan saya, teman yang tau sifat saya dan klop sekali.

Ketika SMP saya kurang aktif untuk masalah organisasi atau pun ekskul, saya hanya
mengikuti kegiatan pramuka saja dan ekskul futsal dan basket sesekali, hanya untuk mencoba
coba, saya orang nya seperti itu rasa ingin tau nya tinggi, tapi kalo udah tau yaudah kalo
dirasa udah cukup mengerti dengan kegiatan itu, ga akan dilanjutin.

Setelah lulus SMP, saya lanjut ke SMA, ini juga salah satu SMA favorit di kota Bekasi, yaitu
SMAN 6 Kota Bekasi. Meskipun sekloah favorit, sekolah ini juga sering terkena banjir
karena letak nya yang dekat dengan aliran sungai yg sama dengan aliran sungai yang
melewati perumahan saya. Jadi kalau rumah saya banjir, hampir dipastikan sekolah saya juga
banjir, senang lah anak anak yang rumah nya tidak kebanjiran, karena dapet bonus hari libur
yg disebabkan sekolah nya terendam banjir. Meskipun hampir tiap tahun juga suka terkena
banjir, sarana dan prasarana sekolah saya ini tidak kalah dari sekolah lain. Ada lapangan
basket dan voli, lab komputer, ruang uks yang cukup bagus, kantin sekarang yang sudah
bersih dan luas, masjid nya yang besar, dan beberapa sekre untuk ekskul dan osis. Di SMA
saya mencoba untuk masuk menjadi bagian dari ekskul Pecinta Alam yang bernama GEMPA
SMAN 6 Bekasi. Untuk menjadi anggota pecinta alam, berat, tapi seru. Latihan seminggu 2
kali, lari keliling lapangan, push up, itu jadi makanan tiap latihan. Makanya di sekolah ini
menjadi anggota GEMPA itu terlihat wow sekali karena latihan nya yg berat. Karena bila
naik gunung itu harus memiliki fisik yang prima, dan mental yang kuat, makanya kami sering
sekali di bentak bentak, di marah marahi saat latihan, terbukti ketika mendaki gunung, ketika
cuaca ekstrem atau ada hal yang gawat kami tidak panik dan bisa segera menangani nya.
Ekskul ini juga menjadi andalan sekolah untuk urusan membantu kebersihan sekolah, kami
ditugasi untuk mengumpulkan sampah dan memasukan nya ke bank sampah. Sampai
sekarang ada cita cita dari ekskul ini yang sampai saat ini belum tercapai, yaitu pembangunan
wall climbing, atau papan panjat tebing. Dari angkatan pertama hingga sekarang angkatan 25
tidak bisa terwujud karena berbagai masalah, mulai dari lokasi, biaya yang sangat besar,
hingga kebijakan yang berbeda setiap pergantian kepala sekolah atau pun pembina ekskul.
Semoga cita cita terbangun nya wall climbing ini bisa segera terwujud.

Saya punya cerita menyedihkan dan sangat menyakitkan ketika di ekskul GEMPA.
Saat itu kami mengadakan pendakian ke Gunung Gede & Pangrango di Bogor bersama
sekitar 24an anggota GEMPA dan 1 alumni. Saat itu bulan desember dan memang sedang
musim penghujan. Dalam pendakian itu kami kehilangan adik, sahabat, saudari, yang kami
cintai. Kalau kata orang orang, ia meninggal karena hypothermia. Tapi menurut saya, selain
hypo, dia seperti “tidak diperbolehkan pulang” oleh makhluk yang disana, tapi itu semua
wallahualam, hanya allah yang tau, semoga adik saya tenang di surga, ini menjadi pelajaran
dan pengalaman yang tidak bisa saya lupakan sampai saat ini. Kejadian itu masih terbayang
ketika saya berada di suatu kondisi yang sama. Saya bukan penakut, tapi saya org yang tidak
bisa melupakan hal yang sangat membekas. Sekali kejadian itu teringat di memori saya, maka
saya tidak bisa melupakan nya.

Ketika SMA juga saya mencoba untuk berorganisasi lewat OSIS SMAN 6 Bekasi.
Banyak pelajaran yang saya dapat di organisasi ini. Mulai dari membuat acara, koordinasi
antar anggota, berbicara di depan umum, etika dan tata krama yang baik, dan masih banyak
lagi. Di osis juga saya memiliki banyak teman yang baik dan asik tentu nya. Karena teman
lah saya betah di osis, tidak seperti yang udah udah, sayang di osis hanya di beri satu periode
untuk menjabat dan waktu saya bersama mereka juga cukup singkat karena setelah itu kami
lulus SMA dan berpencar ke berbagai kota. Setelah Undertree mungkin teman OSIS lah yang
saya rindukan. Kami punya janji, 5 Januari 2020 kami akan kembali berkumpul, dan akan
seperti apa teman teman saya dan seperti apa saya, semoga kabar nya akan enak di dengar ya.
Prestasi terbesar OSIS angkatan kami mungkin adalah menyelenggarakan Pensi atau Pentas
Seni yang mengundang banyak sekali guest star ternama, mulai dari Sheila on7,
Maliq&D’essentials, Ello, Ras Muhammad yang dipandu oleh MC Lolita Agustine, Stand Up
Comedy Awwe hingga DJ Putri Danizar. Besar nya acara ini juga sejalan dengan besarnya
perjuangan mencari dana, mulai dari mencari sponsor, berdagang tiap hari di sekolah, hingga
mengajukan pencairan dana ke sekolah yang sangat susah untuk cair. Acara ini sangat
menguras tenaga dan menyita banyak waktu sampai h-1 saya dan beberapa teman harus
menginap di lokasi acara untuk memantau pemasangan panggung. Acara awalnya berjalan
lancar, namun ketika malam datang mulai mengecewakan karena hujan yang sangat deras
datang dan tidak kunjung tiba. Percaya tidak percaya, ketika teman saya pergi ke pawang
hujan, hujan pun reda dan acara dilanjutkan. Namun ada lagi masalah, teman saya yang juga
ketua pelaksana ‘digiring’ polisi entah dimana salahnya, beruntung nya ia dibebaskan dengan
entah bagaimana caranya. Itu salah satu kegiatan tak terlupakan saya selama di OSIS.

Setelah lulus SMA, saya berniat melanjutkan ke UI atau Unpad untuk mengambil
studi Sastra Indonesia. Namun Allah berkata lain, saya dibelokkan menuju kesini, tempat
saya sekarang menempuh pendidikan untuk menjadi seorang sarjana, yaitu STMT Trisakti,
yang telah berubah nama menjadi Institut Transportasi & Logistik Trisakti. Semoga kampus
ini bisa menjadi awal saya dalam mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga ketika tanggal
5 januari 2020 saya bertemu dengan teman teman OSIS saya, saya dengan bangga bisa
berkata, “saya seperti ini karena kuliah di Trisakti” tidak kalah dengan teman teman saya
yang kuliah di Unpad, Unbraw, Unnes, Telkom, UI, ITB, dan lain nya.

Anda mungkin juga menyukai