Demam Typhoid
Demam Typhoid
DEMAM TYPHOID
Pendamping :
dr. Ernik S
RS Muhammadiyah Babat
Lamongan
2016
Nama Peserta : dr. Muhammad Edi Prasetyo
Nama Wahana : RS Muhammadiyah Babat
Topik : Demam Typhoid
Tanggal (kasus) : 25 Desember 2015
Nama Pasien : Tn. S, 35 tahun No. RM : 521560
Tanggal Presentasi : 9 Januari 2016 Pendamping : dr. Ernik
Tempat Presentasi : RS Muhammadiyah Babat
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Seorang laki laki usia 35 tahun dengan keluhan demam lebih dari 10 hari
Tujuan : Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan demam typhoid
Bahan bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas : Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos
Data Nama : Tn. S No. RM : 521560
pasien : Nama klinik : RS Muhammadiyah Telp : Terdaftar sejak :
Babat 25 Desember 2015
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Keluhan Utama : panas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien laki laki, usia 35 tahun datang ke igd dengan keluhan panas badan sejak 10 hari yang lalu.
Panas badan muncul perlahan dan tidak terlalu tinggi, namun berangsur angsur meningkat setiap
harinya. Sudah diberi obat penurun panas dan diperiksakan ke bidan sebelumnya namun panas
hanya turun beberapa saat dan kemudian naik lagi. Panas terus menerus sepanjang hari, meningkat
terutama pada malam hari dan menurun pada pagi dan siang hari.
Pasien juga merasakan lemas, nyeri kepala cekot cekot yang dirasakan sejak 1 minggu ini,batuk
pilek (-),mimisan (-), mual (+) muntah (-),perut terasa sebah dan nyeri disekitar ulu hati, nafsu
makan menurun (+). BAB cair 1x, lendir (-) darah (-), BAK dbn.
Pasien tidak ada riwayat berpergian diluar jawa.
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien berobat ke bidan diberi paracetamol dan amoxicylin
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
› Riwayat Tuberkulosis (-)
› Riwayat Penyakit Hati (-)
› Riwayat Penyakit Jantung (-) › Riwayat Asma (-)
› Riwayat Alergi (-) › Riwayat Keluhan Serupa (-)
4. Riwayat Keluarga :
› Riwayat Diabetes Mellitus (-) › Riwayat Penyakit Ginjal (-)
› Riwayat Tuberkulosis (-) › Riwayat Penyakit Hati (-)
› Riwayat Hipertensi (-) › Riwayat Asma (-)
› Riwayat Penyakit Jantung (-) › Riwayat Alergi (-)
› Riwayat Keluhan Serupa (-)
5. Riwayat Pekerjaan :
Pasien adalah petani
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik :
Pasien tinggal di kawasan padat penduduk.
7. Riwayat Imunisasi : -
8. Lain-lain :
Laboratorium :
25 Desember 2015
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Hb 13,7 13,5-18 g/dL
Leukosit 3,900 4.000-11.000 sel/µL
LED 45/60 10-20
Diff count
- Eosinofil 1 0-6 %
- Basofil 0 0-2 %
-neutrofil 80 42-85 %
-Limfosit 16 11-49 %
-Monosit 3 0-9%
Hematokrit 40 40-54 %
Trombosit 171.000 150.000-450.000 sel/µL
Eritrosit 5.02 4.4-5.9 juta sel/ µL
SGOT 50 0-37
SGPT 48 0-40
WIDAL A Negative
WIDAL B Negative
WIDAL ty O 1/640 -
WIDAL ty H 1/360 -
IgM Salmonella (+) -
IgG Salmonella Negative -
Assessment
- Demam Typhoid
Plan
- Infus asering 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 1 x 1gr
- Inj Fordin 2 x 50 mg
- Inj. ODR 3 x 4 mg
- Lesipar 2 x 300mg
- Systenol 3x1 tab
- Bedrest
Daftar Pustaka :.
1. Harrison, editor, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2,edisi 13.EGC, Jakarta, 1999.
2. WHO, 2004. Typhoid Fever.www.who.int.
3. Crump, J.A., dkk, 2004. The Global Burden of Typhoid Fever.Buletin WHO.
4. Sjaifullah Noer H.M,prof,dr,dkk,Demam Thypoid
5. buku ajar ilmu penyakit dalam
,jilid I,Balai penerbit FKUI,edisiketiga,Jakarta 1996
6. Depkes RI, 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular.Edisi 17.www.depkes.go.id.
7. Mansjoer, A., dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran . Edisiketiga. Media Aesculapius FKUI. Jakar
ta
Hasil Pembelajaran :
1. Mengetahui definisi demam typhoid
2. Mengetahui diagnosis demam typhoid
3. Mengetahui penatalaksanaan demam typhoid
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil isokor Ø 3mm/3mm, refleks cahaya langsung
+/+, edema -/-
Telinga: membran timpani intak, hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung: sekret (-/-), hiperemis(-)
Mulut : sianosi (-), typhoid tongue (+)
Leher
KGB : tidak teraba
Trakea : deviasi (-)
Thoraks
Paru
Inspeksi : Tampak simetris, retraksi (-)
Palpasi : Vokal fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikularis sinistra
Perkusi :
› Atas SIC III
› Bawah SIC V
› Kiri SIC V LMC Sinistra
Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi : Datar, tidak lebih tinggi dari pada dada, tidak ada jejas
• Auskultasi : BU (+) Normal
• Palpasi : nyeri epigastrium (+), kesan hepatomegali hepar teraba 1 jari dibawah arcus coste
(+), nyeri (+), tepi tajam (+), lien sulit dievaluasi
• Perkusi : Timpani, asites (-), shifting dullness (-)
Ekstremitas : akral dingin, CRT < 2”, edema (-), eritema palmaris (-), atrofi (-), kuku murche (-)
Diagnosis
Pemeriksaan Darah Tepi didapatkan gambaran leukopenia, limfositosis relatif dan aneosinofilia pada
permulaan sakit. Kemungkinan terdapat anemia dan trombositopenia ringan.Pemeriksaan Bakteriologis.
Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan bila ditemukan bakteri Salmonella typhi dalam biakan dari
darah, urin, feses, dan sumsum tulang. Media pembiakan yang direkomendasikan untuk Salmonella typhi
adalah media empedu (Gall) dari sapi, dimana media ini dapat meningkatkan positifitas hasil karena hanya
S.Thypi yang dapat tumbuh. Pemeriksaan Serologis mendeteksi antibodi spesifik terhadap komponen
antigen S.thypi maupun mendeteksi antigen itu sendiri.
Plan
Perawatan
Pasien demam typhoid perlu dirawat di RS untuk isolasi, observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah
baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari.
Diet
Bubur saring, bubur kasar, nasi makanan padat dini yaitu nasi dan lauk-pauk rendah selulosa (pantang
sayuran dengan serat kasar)
Obat
Obat-obat antimikroba yang sering digunakan, antara lain :
Kloramfenikol
Tiamfenikol
Kotrimoksazol
Ampicillin dan Amoxycillin
Sefalosporin generasi ke tiga
Fluorokuinolon