Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan yang mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya. Atas berkat rahmat dan hidayah Allah sehingga penulisan makalah ini dapat
terselesaikan. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat melengkapi tugas Pengantar
Manajemen. Materi-materi yang disajikan dalam makalah ini, disaring dari berbagai referensi
yang memuat informasi mengenai mengelola komunikasi dan memimpin tim.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada masyarkat luas.
Dan tentunya makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu apabila ada salah kata mohon
maaf.

Semarang, 20 Desember 2017

Listianto Andi Raharjo

1
BAB
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain


dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan
suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial
dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu
terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup
kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem
pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor
atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba
mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang dimonitor atau yang diatur
dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di dalam
mengelola perusahaan.
Manajer atau pemimpin adalah orang-orang yang mencapai hasil melalui orang lain.
Orang lain itu adalah bawahannya. Berhubungan dengan itu menjadi kewajiban dari setiap
pemimpin agar para bawahannya berprestasi.

2
BAB 18 MENGELOLA KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MERUPAKAN PEKERJAAN MANAJER

Proses Komunikasi

Untuk memahami kompleksitas proses komunikasinsecara lebih baik, dua unsur penting di
setiap situasi komunikasi adalah pengirim dan penerima. Pengirim adalah siapa pun yang ingin
mengemukakan ide atau konsep kepada orang lain, mencari informasi, maupun
mengungkapkan pikiran atau emosi. Penerima adalah orang yang menjadi tujusn informasi.
Pengirim menyandingkan (encodes) ide dengan memilih simbol-simbol yang menyusun
pesan. Pesan (message) adalah rumusan kasat mata dari ide yang dikirimkan kepada penerima.
Pesan dikirimkan melalui saluran (channel) atau pengangkut komunikasi. Saluran dapat
berupa laporan formal, panggilan telepon, pesan surat elektronis, atau rapat tatap muka.
Penerima menafsirkan (decodes) simbol-simbol untuk menerjemahkan makna pesan.
Terakhir, umpan balik (feedback) terjadi ketika penerima merespons komunikasi dari
pengirim dengan memberikan pesan balasan. Tanpa umpan balik, komunikasi bersifat satu
arah; dengan umpan balik, komunikasi menjadi dua arah. Umpan balik merupakan sarana
ampuh untuk efektivitas komunikasi karena memungkinkan pengirim mengetahui apakah
penerima menafsirkan pesan dengan tepat.

3
BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG LAIN

Komunikasi dapat gagal jika penerima dan pengirim tidak menyediakan atau menafsirkan
pesan dengan cara yang sama. Kita semua mengetahui sulitnya berkomunikasi dengan
seseorang yang bahasanya berbeda dengan bahasa kita, dan para manajer dewasa ini sering
mencoba berkomunikasi dengan orang yang bahsanya berebda dengan bahasa yang mereka
gunakan. Manager’s Shoptalk memberikan saran untuk berkomunikasi secara efektif dengan
orang yang bahasanya berbeda dengan bahasa kita.

Oleh karena itu, agar manajer dapat berkomunikasi secara efektif, mereka harus memahami
bagaimana faktor-faktor seperti saluran komunikasi, kemampuan persuasi, perbedaan, gender,
perilaku nonverbal, dan menyimak semuanya dapat memudahkan atau menyulitkan
komunikasi.

Saluran Komunikasi

Para manajer dapat memilih banyak saluran untuk berkomunikasi dengan banyak manajer lain
atau dengan pegawai. Seorang manajer dapat membahas suatu masalah dengan bertatap muka,
membuat panggilan telepon, menggunakan oleh pesan instan, mengirim e-mail, menulis memo
atau surat, atau membuat entri di blog perusahaan, tergantung jenis pesannya. Berbagai
penelitian telah berupaya menjelaskan bagaimana manajer memilih saluran komunikasi untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi. Saluran-saluran yang tersedia bagi para manajer dapat
diklasifikasikan ke dalam suatu hierarki menurut kekayaan informasi.

Hierarki Kekayaan Saluran

Kekayaan saluran (channel richness) adalah jumlah informasi yang dapat disiarkan selama
satu periode komunikasi. Kapasitas saluran komunikasi dipengaruhi oleh tiga karakteristik:
1) Kemampuan menangani banyak tanda dalam satu waktu;
2) Kemampuan menyediakan umpan balik dua arah dengan cepat; dan
3) Kemampuan menetapkan fokus pribadi untuk komunikasi yang dilakukan.

Percakapan tatap muka merupakan media paling kaya karena memungkinkan pengalaman
langsung, banyak tanda informasi, umpan balik segera, dan fokus pribadi.

4
Memilih Saluran yang Sesuai

Penting bagi manajer untuk memahami bahwa masing-masing saluran komunikasi mempunyai
kelebihan dan kekurangan dan masing-masing saluran tersebut dapat menjadi sarana
komunikasi yang efektif di situasi yang tepat. Pemilihan saluran bergantung kepada apakah
pesan dikirimkan secara rutin atau tidak. Pesan nonrutin biasanya ambigu, menyangkut
peristiwa baru, dan banyak berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Pesan rutin bersifat
sederhana dan langsung.

Berkomunikasi untuk Membujuk dan Memengaruhi Orang Lain

Komunikasi tidak hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi untuk membujuk dan
memengaruhi orang lain. Untuk membujuk dan memengaruhi, manajer harus sering mudah
berkomunikasi dengan orang lain. Namun sebagian orang mempunyai pengalaman komunikasi
interpersonal yang tidak mengenakkan sehingga mereka cenderung menghindari situasi ketika
komunikasi diperlukan. Istilah kecemasan komunikasi (communication apprehension)
menggambarkan perilaku menghindar ini dan didefinisikan sebagai”tingkat ketakutan atau
kegelisahan seseorang terhadap komunikasi nyata atau akan terjadi”. Lewat latihan dan praktik,
manajer dapat mengatasi kecemasan komunikasi mereka dan menjadi komunikator yang lebih
efektif.

Perbedaan Gender dalam Komunikasi

Kelas, ras, kelompok etnis, dan gender semuanya merupakan faktor-faktor yang memengaruhi
cara orang berkomunikasi. Manajer harus bekerja keras untuk menghapus pandangan kolot
tentang gaya komunikasi seseorang, agar pandangan ini tidak menghambat pemahaman atau
banyak memengaruhi keputusan personel, seperti mengangkat atau mempromosikan pegawai.

Komunikasi Nonverbal

Bahasa tubuh merupakan salah satu aspek komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal
(nonverbal communication) adalah pesan yang lebih banyak dikirim lewat tindakan dan
perilaku manusia daripada lewat kata-kata. Para manajer diawasi, dan perilaku, penampilan,
tindakan, dan sikap mereka menjadi simbol dari apa yang mereka nilai dan harapkan dari orang
lain.

5
Menyimak

Salah satu sarana terpenting bagi komunikasi adalah menyimak pegawai maupun konsumen.
Kebanyakan manajer kini menyadari pentingnya aliran informasi dari bawah ke atas, bukan
dari atas ke bawah, dan mereka sebaiknya menyimak lebih baik.

Para manajer juga memanfaatkan sikap interaktif blog untuk berhubungan dengan pegawai dan
konsumen. Blog, catatan Web yang memungkinkan orang untuk memuat opini, gagasan,
informasi, menjadi tautan waktu-nyata berbiaya rendah yang selalu terabru antara organisasi
dan konsumen, pegawai, media, dan investor.

KOMUNIKASI ORGANISASI

Aspek lain dari komunikasi manajemen terkait dengan organisasi secara keseluruhan.
Komunikasi di lingkup organisasi biasanya mengalir ke tiga arah; ke bawah, ke atas, dan
horizontal. Para manajer bertanggung jawab menyediakan dan merawat saluran komunikasi
formal di ketiga arah ini. Mereka juga menggunakan saluran informal, yang berarti mereka
keluar dari kantor mereka untuk berbaur dengan pegawai.

Saluran Komunikasi Formal

Saluran komunikasi formal (formal communication channel) adalah saluran komunikasi yang
berjalan pada rantai komando atau tanggung jawab tugas yang diberikan organisasi.

Komunikasi ke bawah (downward communication), aliran komunikasi formal yang paling


akrab dan jelas, adalah sebutan untuk pesan dan informasi yang dikirimkan dari manajemen
puncak kepada bawahan ke arah bawah.

Para manajer dapat melakukan komunikasi ke bawah dengan lebih baik dengan berfokus
kepada sejumlah wilayah khusus yang memerlukan komunikasi secra rutin. Komunikasi ke
bawah biasanya mencakup lima topik berikut:
a) Implementasi tujuan dan strategi. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan baru
memberikan informasi tentang target khusus dan perilaku yang diharapkan. Ini
memberi arahan bagi di tingkat organisasi yang lebih bawah.
b) Instruksi dan dasar pekerjaan. Kedua arahan ini menunjukkan cara untuk
menegerjakan tugas tertentu dan bagaimana tugas tersebut terkait dengan kegiatan lain
di organisasi.

6
c) Prosedur dan praktik. Kedua pesan ini mendefinisikan kebijakan, peraturan, manfaat,
dan pengaturan struktur.
d) Umpan balik kinerja. Kedua pesan ini menilai sebaik apa para indivisu dan departemen
dalam mengerjakan tugas mereka.
e) Indoktrinasi. Pesan ini dirancang untuk memotivasi pegawai dalam menghadapi misi
dan nilai budaya perusahaan dan untuk berpartisipasi di seremoni istimewa seperti
piknik.

Komunikasi ke atas (upward communication) formal meliputi pesan-pesan yang mengalir


dari tingkat hierarki organisasi yang lebih bawah ke tingkat yang lebih tinggi. Menyelaraskan
aliran komunikasi ke atas dan ke bawah yang sehat memastikan lengkapnya sirkuit komunikasi
antara para pegawai dan manajer. Lima jenis komunikasi ke atas adalah:

a) Masalah dan pengecualian. Pesan-pesan ini bertujuan menggambarkan persoalan


serius maupun pengecualian dalam kinerja rutin agara para manajer senior menyadari
berbagai kesulitan yang ada.
b) Saran perbaikan. Pesan ini adalah ide-ide untuk memperbaiki prosedur-prosedur
terkait tugas untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.
c) Laporan kinerja. Pesan ini meliputi laporan periodik yang menginformasikan kinerja
para individu dan departemen kepada para manajer.
d) Keluhan dan perselisihan. Kedua pesan ini meliputi keluhan pegawai dan konflik-
konflik yang perlu diketahui oleh hierarki agar dapat didengar dan dimungkinkan untuk
diselesaikan.
e) Informasi keuangan dan akuntansi. Pesan-pesan ini berhubungan dengan biaya,
piutang, volume penjualan, perkiraan laba, laba investasi, dan masalah-masalah lain
yang menjadi kepentingan manajer senior.

7
Komunikasi horizontal (horizontal communication) adalah pertukaran pesan secara lateral
atau diagonal anatra sesama pegawai. Komunikasi horizontal di bagi ke dalam tiga kategori:

a) Pemecahan masalah di dalam departemen. Komunikasi ini dilakukan oleh para


anggota departemen yang sama dan menyangkut penyelesaian tugas.
b) Komunikasi antardepartemen. Komunikasi antardepartemen memfasilitasi
penyelesaian proyek-proyek atau tugas-tugas gabungan.
c) Inisiatif perubahan dan perbaikan. Komunikasi ini bertujuan untuk membagikan
informasi kepada berbagai tim dan departemen yang dapat membantu organisasi
berubah, berkembang, dan mengalami peningkatan.

Saluran Komunikasi Tim

Jenis komunikasi horizontal adalah komunikasi dalam tim. Di W. L. Gore, perusahaan kimia
terkenal dengan produk Gore-Tex-nya, unit-unit operasi intinya terdiri atas tim-tim kecil
swakelola. Para anggota tim tersebut bekerja sama untuk menyelesaikan tugas, dan struktur
komunikasi tim memengaruhi kinerja tim maupun kepuasan pegawai.

Penelitian-penelitian tentang komunikasi tim berfokus kepada dua karakteristik: tingkat


sentralisasi komunikasi tim dan karakter tugas tim.

Saluran Komunikasi Pribadi

Saluran komunikasi pribadi (personal communication channels) berada di luar saluran


kewenangan formal. Komunikasi informal ini berdampingan dengan saluran-saluran formal,
tetapi dapat melewatkan tingkatan hierarkis dan memotong rantai komando vertikal guna
menghubungkan hampir semua orang di organisasi. Tiga jenis saluran komunikasi pribadi yang
penting adalah jaringan pribadi, selentingan, dan komunikasi tertulis.

1) Jaringan pribadi (personal networking) berarti diperoleh dan dipupuknya hubungan


pribadi yang menembus batas-batas departemen, hierarkis, dan bahkan organisasi. Menurut
Anda, siapa yang lebih memiliki banyak akses terhadap sumber daya dan lebih
berepengaruh di organisasi? Berikut adalah sejumlah sara dari seorang ahli membangun
jaringan komunikasi.
a) Bangunlah jaringan sebelum Anda melakukannya. Para manajer cerdas tidak
menunggu membangun jaringan sampai mereka membutuhkannya, karena saat
membutuhkannya, mereka sudah terlambat.

8
b) Jangan pernah makan siang sendirian. Orang-orang yang menonjol dalam
membangun jaringan berupaya agar senantiasa terlihat dan berhubungan dengan
sebanyak mungkin orang.
c) Buatlah solusi menang-menang. Membangun jaringan dengan sukses bukan persoalan
apa yang diinginkan, melainkan tentang memastikan orang lain di jaringan
mendapatkan apa yang mereka inginkan.
d) Fokuslah terhadap keberagaman. Makin luas daftar kontak, makin luas pengaruhnya.
Bangunlah hubungan dengan sebanyak mungkin orang dari berbagai bidang minat (baik
di dalam dan di luar organisasi).
2) Selentingan (grapevine), yaitu jaringan komunikasi infromal dari orang ke orang yang tidak
dikenai sanksi oleh organisasi. Selentingan menautkan para pegawai ke semua arah, mulai
dari CEO hingga manajemen madya, staf pembantu, dan pegawai lini. Selentingan selalu
ada di organisasi, namun dapat menjadi kekuatan dominan bila saluran-saluran formal
ditutup.
3) Komunikasi tertulis. Keahlian komunikasi tertulis menjadi makin penting di tempat kerja
kolaboratif dewasa ini. Para manajer dapat meningkatkan keahlian menulis mereka dengan
mengikuti saran-saran berikut:
 Hormati pembaca. Waktu pembaca sangat berharga; jangan menyia-nyiakannya
dengan memo atau e-mail panjang dan melantur yang harus dibaca beberapa kali untuk
memahaminya.
 Ketahui poin Anda dan langsung membahasnya. Banyak orang duduk menulis dan
menulis, tanpa memperjelas hal-hal yang ingin mereka katakan dalam pikiran mereka.
Untuk menulis dengan efektif, ketahu pikiran Anda dan tulislah untuk mendukungnya.
 Menulislah dengan jelas, bukan mengesankan. Jangan menggunakan bahasa yang
dibuat-buat dan hambur kata-kata.
 Miliki opini kedua. Bila tulisan yang dibuat sangat penting, misalnya memo formal
untuk departemen atau organsiasi, mintalah seseorang yang Anda anggap pandai
menulis untuk membacanya sebelum Anda mengirimkannya. Jangan segan untuk
menerima sarannya.

9
INOVASI DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

Organisasi dengan tingkat efektivitas komunikasi yang tinggi membangun strategi-strategi


untuk mendorong dialog, mengelola krisis komunikasi, menggunakan umpan balik untuk
membina pegawai, dan menciptakan iklim kepercayaan dan keterbukaan.

Dialog

Dialog (dialogue) adalah proses komunikasi kelompok yang di dalamnya orang-orang


menciptakan aliran makna yang memungkinkan mereka saling memahami dan berbagi sudut
pandang. Orang-orang dapat bertolak dari sudut yang berseberangan, namun dengan berbicara
secara terbuka, mereka menemukan pijakan yang sama, isu-isu bersama, dan tujuan-tujuan
bersama yang dapat mereka bangun untuk masa depan yang lebih baik. Untuk membangun dan
menjaga hubungan yang kuat, para manajer harus mengembangkan kemampuan berdialog.

Komunikasi Krisis

Selama beberapa tahun terakhir, banyaknya jumlah dan cakupan krisis menjadikan komunikasi
sebagai tugas lebih menantang bagi para manajer. Krisis itu seperti api, dan komunikasi adalah
cara terbaik untuk memadamkannya. Makin lambat respons, makin cepat krisis tumbuh, yang
disulut oleh mis-informasi, rumor, dan rasa takut. Para manajer dapat mengembangkan empat
keahlian utama dalam mengkomunikasikan krisis.

 Jagalah fokus Anda. Para komunikator krisis yang baik tidak membiarkan diri mereka
kewalahan dengan situasi yang ada.
 Tetap terlihat. Banyak manajer meremehkan pentingnya kehadiran mereka di saat krisis.
Tugas manajer adalah keluar untuk meyakinkan kembali para pegawai sarta mersepons
kepentingan publik.
 Ungkapkan kebenaran meski pahit. Para manajer efektif mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi, melakukan yang terbaik untuk mengetahui fakta-fakta, dan
mengungkapkan kebenaran kepada para pegawai dan publik sedini mungkin.
 Komunikasikan sebuah visi masa depan. Orang-orang perlu merasa bahwa mereka
memiliki sesuatu untuk mereka usahakan dan harapkan.

10
Umpan Balik dan Pembelajaran

Umpan balik terjadi ketika para manajer menggunakan evaluasi dan komunikasi untuk
membantu para individu dan organsisasi belajar dan berkembang. Umpan balik memungkinkan
para manajer untuk mengetahui jika mereka telah berhasil dalam berkomunikasi dengan orang
lain.

Para manajer yang sukses memfokuskan umpan balik mereka untuk membantu
mengembangkan kemampuan para bawahan, dan mereka mendorong umpan balik kritis dari
pegawai. Ketika menyertakan organisasi dalam tinjauan mereka terhadap hasil berbagai
kegiatan, para manajer dapat segera mempelajari apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil
serta menggunakan informasi itu untuk memperbaiki organisasinya.

11
BAB 19 MEMIMPIN TIM

PENGERTIAN

Tim adalah unit dari dua / lebih orang yang berinteraksi dan mengoordinasikan kerja mereka
untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi tim memiliki tiga komponen yaitu :

1) Diperlukan dua orang / lebih

2) Orang-orang dalam sebuah tim akan melakukan interaksi secara rutin

3) Orang-orang dalam tim memiliki tujuan kerja baik itu merancang alat penghitung yang
dapat digenggam, membangun sebuah mesin,/ mengerjakan proyek kelas

Perbedaan antara kelompok dan tim

Kelompok Tim
Memiliki orang yang ditugasi sebagai pemimpin Berbagi / menggilirkan peran pemimpin

Menempatkan tanggung jawab di tangan Menempatkan tanggung jawab bersama pada tim
individu

Memiliki tujuan yang serupa untuk kelompok Menentukan visi / tujuan spesifik untuk tim
dan organisasi

Memiliki hasil kerja individu Memiliki hasil kerja kolekif


Mendiskusikan, memutuskan dan Menjalankan rapat yang mendorong terciptanya
mendelegasikan kerja pada individu diskusi terbuka dan penyelesaian masalah
Mengukur keefektifan secara tidak langsung Mendiskusikan, memutuskan dan membagi
dengan hal-hal mempengaruhi bisnis pekerjaan

Mengukur kefektifan secara langsung


dengan menilai kerja kolektif

DILEMA TIM

ada tiga alasan utama mengapa tim memberikan dilemma pada sebagian besar orang

1. Kita harus mengesampingkan kemandirian kita


2. Kita harus berhadapan dengan pembonceng
3. Tim terkadang menjadi kehilangan fungsi

12
Lima disfungsi yang biasa terjadi dalam tim

Disfungsi Karakteristik tim yang baik


1. Kurangnya kepercayaan 1. Kepercayaan
2. Ketakutan akan konflik 2. Konflik yang sehat
3. Kurangnya komitmen 3. Komitmen
4. Penghindaran akuntabilitas 4. Akuntabilitas
5. Kurangnya perhatian pada hasil 5. Orientasi pada hasil

MODEL TIM YANG EFEKTIF

Keefektifan sebuah tim kerja didasarkan pada tiga hasil yaitu :

1. Kepuasaan diri : berhubungan dengan kemampuan tim untuk memenuhi kebutuhan pribadi
dari anggota-anggotanya, dan pada akhirnya dapat menjaga keanggotaan dan komitmen
mereka

2. Keluaran produktif : berhubungan dengan kualitas dan kuantitas dari keluaran tugas seperti
yang ditentukan oleh tujuan-tujuan tim

3. Kemampuan untuk beradaptasi dan belajar : mengacu pada kemampuan tim untuk
membawa pengetahuan dan keterampilan yang lebih besar ke tugas-tugas yang dikerjakan tim
tsb, serta meningkatkan potensi organisasi untuk merespon ancaman / peluang baru di
lingkungan.

MODEL KEFEKTIFAN TIM KERJA

KONTEKS ORGANISASI: JENIS TIM:

FORMAL
STRUKTUR FORMAL
DIARAHKAN SENDIRI
LINGKUNGAN
VIRTUAL/GLOBAL
BUDAYA
KARAKTERISTIK TIM: PROSES TIM: KEFEKTIFAN TIM
V KERJA:
STRATEGI UKURAN TAHAP
PERKEMBANGAN HASIL PRODUKTIF
PENGHARGAAN, SISTEM- KEBERAGAMAN
KEPADUAN KEPUASAN PRIBADI

KONTROL PERAN
NORMA-NORMA KEMAMPUAN
UNTUK
KOMPOSISI TIM RSOLUSI KONFLIK BERADAPTASI DAN
BELAJAR
KEMAMPUAN DAN
KETERAMPILAN

KEUNTUNGAN DAN BIAYA 13


KEPEMIMPINAN TIM YANG EFEKTIF

Tiga ciri spesifik yang dapat digunakan pemimpin untuk berkontribusi pada kesuksesan tim
adalah

a. Mengerahkan anggota-anggota untuk mencapai suatu tujuan

b. Berbagi kekuasaan

c. Mengakui ketidaktahuan

JENIS-JENIS TIM

1. Tim Formal : Tim yang dibentuk oleh organisasi untuk menjadi bagian dari struktur formal
dalam organisasi tersebut

2. Tim Vertikal : Tim formal yang terdiri atas manajer dan bawahannya dalam rantai perintah
formal

3. Tim Horizontal : Tim formal yang terdiri atas pegawai-pegawai dari tingkat hierarki yang
sama tetapi dengan area keahlian yang berbeda

4. Komite : Tim yang bertahan lama terkadang permanen dalam struktur organisasi yang
dibentuk untuk menghadapi permasalahan yang timbul secara rutin

5. Tim bertujuan khusus : Tim yang dibentuk di luar organisasi formal untuk menjalankan
proyek penting dan membutuhkan kreativitas tersendiri

6. Tim penyelesaian masalah : Biasanya terdiri atas 15 hingga 12 pegawai per jam-an yang
berasal dari departemen yang sama secara sukarela bertemu untuk melakukan diskusi mengenai
cara-cara meningkatkan kualitas,efisiensi dan lingkungan kerja

7. Tim yang diarahkan sendiri : Tim yang terdiri atas 5 hingga 20 orang pekerja yang memiliki
bermacam-macam keterampilan yang menggilirkan tugasnya untuk memproduksi keseluruhan
produk / layanan / setidaknya satu aspek / posisi dari suatu produk / layanan

8. Tim Virtual : Tim yang terdiri atas anggota-anggota yang terpisah secara geografi /
organisasi dan berhubungan melalui tekhnologi informasi dan telekomunikasi yang maju

9. Tim Global : Tim kerja lintas batas yang terdiri atas anggota-anggota dari bangsa yang
berbeda dan memiliki aktivitas yang mencakup banyak Negara

14
KARAKTERISTIK TIM

 UKURAN
Sebuah harus berukuran cukup besar untuk menampung beragam keterampilan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah tugas , memungkinkan anggota-anggotanya
untuk mengungkapkan perasaan yang baik dan buruk, serta menyelesaikan
permasalahan secara agresif. Namun, sebuah tim juga harus harus berukuran cukup
kecil untuk memberikan kesan keintiman pada para anggotanya serta untuk
memberikan kemudahan berkomunikasi.
 KEBERAGAMAN
Sebuah tim membutuhkan beragam keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman,
kemungkinan besar tim yang bersifat heterogen akan lebih efektif daripada tim yang
bersifat homogen.
 PERAN ANGGOTA

1. Peran spesialis tugas adalah peran dimana seseorang menggunakan waktu dan
energinya untuk membantu tim menyelesaikan suatu tugas

Perilaku yang sering ditujukan adalah :

a. Menciptaka ide

b. Mencari informasi

c. Meringkas

d. Menyemangati

2. Peran sosioemosional adalah peran dimana seseorang memberikan dukungan


untuk kebutuhan emosi setiap anggota tim dan kesatuan sosial

Perilaku yang sering ditujukan adalah :

a. Mendorong

b. Menyelaraskan

c. Mengurangi ketegangan

d. Melakukan kompromi

15
Tahap-tahap Perkembangan Tim

 Forming adalah tahap perkembangan tim yang dicirikan dengan dilaksanakannya


orientasi dan perkelanaan
 Storming adalah tahap perkembangan tim di mana kepribadian dan peran setiap
individu muncul dan diiiringi dengan terjadinya konflik
 Norming adalah tahap perkembangan tim di mana konflik yang terjadi pada tahap
storming dapat diselesaikan dan keselarasan tim dan kesatuan terjadi
 Performing adalah tahap perkembangan tim di mana para anggota berfokus pada
pemecahan masalah dan pencapaian tugas yang diemban ini
 Adjourning adalah Tahap perkembangan tim di mana para anggota bersiap untuk
pembubaran tim.

Kepaduan Tim

Kepaduan tim adalah Sejauh mana para anggota tertarik pada timnya dan termotivasi untuk
tetap berada dalam tim tersebut.

Faktor-faktor yang menentukan kepaduan tim adalah :

 Interaksi tim
 Konsep tujuan bersama
 Ketertarikan pribadi pada tim
 Adanya kompetisi
 Kesuksesan tim dan evaluasi yang menyenangkan dan dilakukan pihak luar akan
menambah kuatnya kepaduan

Konsekuensi Kepaduan Tim

Dalam kaitannya dengan produktivitas tim secara keseluruhan,hasil-hasil penelitian


menunjukkan bahwa tim dengan kepaduan yang tinggi memiliki potensi untuk lebih
produktif,tetapi derajat produktivitasnya akan bergantung pada hubungan antara manajemen
dengan tim yang bekerja.

Norma – Norma Tim

Standar perilaku informal yang dianut oleh semua anggota tim dan dijadikan acuan dalam
berperilaku.

4 Cara Perkembangan Norma Tim :

1. Peristiwa penting dalam riwayat tim


2. Keunggulan : Teladan perilaku pertama
3. Bawaan dari pengalaman lainnya
4. Pernyataan eksplisit dari pemimpin atau anggota

16
MENGELOLA KONFLIK TIM

Menyeimbangkan Konflik dan Kerja Sama

Groupthink : kecenderungan orang-orang untuk terlalu berkomitmen pada kepaduan tim


sehingga mereka malas mengungkapkan opini yang berlawanan.

Sebab-sebab Konflik

1. Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber daya, seperti : uang, informasi dan pasokan

2. Orang-orang mengejar tujuan yang berbeda

3. Gangguan Komunikasi

4. Persoalan rasa percaya dan merasa tidak disertakan dalam interaksi komunikasi yang penting

Gaya Penanganan Konflik

a) Gaya bersaing : mencerminkan ketegasan seseorang untuk memenangkan


keinginannya dan dapat juga digunakan ketika tindakan cepat dan tegas menjadi
persoalan penting / tindakan yang tidak biasa
b) Gaya menghindar : tidak mencerminkan ketegasan ataupun kerjasama
c) Gaya berkompromi : mencerminkan jumlah yang cukup dari ketegasan dan kerjasama
d) Gaya mengakomodasi : mencerminkan derajat kerjasama yang tinggi, yang akan
sangat cocok ketika orang-orang menyadari bahwa diri mereka salah dan ketika
menjaga keselarasan yang penting
e) Gaya berkolaborasi : mencerminkan tingkat ketegasan dan kerjasama tinggi

Menyelesaikan Konflik di antara orang-orang / departemen

1. Tujuan-tujuan Superordinat adalah Tujuan yang tidak dapat dicapai oleh salah satu
pihak

2. Mediasi adalah Proses penggunaan pihak ketiga untuk menyelesaikan sebuah sengketa

17
Negosiasi

Negosiasi adalah Stratesi pengelolaan konflik di mana orang-orang terlibat dalam diskusi serah
terima dan mempertimbangkan berbagai alternative untuk mencapai keputusan bersama yang
dapat diterima oleh kedua belah pihak. Negosiasi terdiri dari :

a. Negosiasi Integratif : Pendekatan kolaboratif dalam melakukan negosiasi yang


didasarkan pada asumsi yang memenangkan kedua belah pihak di mana kedua belah
pihak ingin menciptakan solusi yang kreatif yang dapat menguntungkan kedua belah
pihak
b. Negosiasi Distributif : Pendekatan negosiasi yang kompetitif dan bermusuhan di
mana masing-masing pihak berusaha keras untuk mendapatkan sebanyak mungkin,
semampunya dan biasanya mengorbankan pihak lain

Aturan untuk Mencapai Solusi yang Memenangkan Kedua Pihak

1. Memisahkan orang-orang dari permasalahan

2. Berfokus pada kepentingan bukan tuntutan

3. Menghasilkan banyak alternative untuk keuntungan kedua belah pihak

4. Bersikeras bahwa hasil didasarkan pada standart objektif

TIM KERJA YANG EFEKTIF

i. Keluaran Produktif

ii. Kepuasaan Anggota

iii. Kapasitas untuk Beradaptasi dan Belajar

18
BAB
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam aspek
apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari, dalam
kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah system atau
komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara
beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran
dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk
menyatakan bahwa pesan telah diterima.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti
apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan
dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal,
komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh).
Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san mendapatkan umpan balik.
Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbale balik antara pemberi informasi
serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara
keduanya.
Sedangkan untuk tim yaitu:

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen.
Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki
interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.

19
DAFTAR PUSTAKA

Logo cover udinus :


http://yohaneschandramhsdinus.blogspot.co.id/2016/04/udinus-di-hati.html

Sumber materi :

Buku Richard L. Daft penerbit salemba empat

http://sultonhabib.blogspot.co.id

https://www.scribd.com

20

Anda mungkin juga menyukai