Efektivitas Dan Efisiensi Pajak Terhadap PAD
Efektivitas Dan Efisiensi Pajak Terhadap PAD
DISUSUN OLEH :
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat selama lima tahun terakhir bahwa tingkat realisasi
Pendapatan Asli Daerah selalu melampaui target yang telah dibuat. Angka tersebut terbilang baik
karena di setiap tahunnya selalu melebihi target dengan selisih yang cukup banyak. Namun data
tersebut belum cukup untuk mengindikasikan jika pendapatan asli daerah dalam pelaksanaannya
dapat memaksimalkan pendapatan dari pajak dan retribusi daerah dengan baik. Angka yang besar
terebut bisa saja didapat dari pemasukan lainnya.
Tabel 1.2
Jumlah realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah
Di kota surakarta tahun 2015-2016 (Rp)
Rincian 2015 2016
A. Pendapatan Daerah 1.568.482.686.616 1.703.003.847.995
1. PAD 372.798.426.790 372.798.426.790
- Pajak daerah 233.085.404.386 252.052.998.369
- retribusi daerah 51.234.923.568 59.650.828.203
- hasil pengelolaan
kekayaan daerah 7.584.189.359 7.988.822.285
- lain" PAD yg sah 80.893.909.477 105.810.130.206
2. Dana Perimbangan 755.728.419.465 1.103.862.166.264
- bagi hasil pajak dan bkn pajak 38.677.463.465 65.599.599.264
- DAU 713.300.856.000 841.536.122.000
- DAK 3.750.100.000 196.726.445.000
3. lain pendpatan yg sah 439.955.840.361 1.443.754.749
B. Belanja 1.532.527.097.064 1.679.725.208.265
Berdasarkan data diatas, pendapatan daerah kota surakarta pada tahun 2016 mengalami
peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 total pendapatan daerah
sejumlah Rp. 1.568.482.686.616, sedangkan pada tahun 2016 pendapatan daerah meningkat
menjadi Rp. 1.703.003.847.995. Pendapatan daerah tahun 2016 tersebut berasal dari Pendpatan
Asli Daerah sebesar Rp. 372.798.426.790, Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.103.862.166.264,
dan Lain-lain PAD yang sah sebesar Rp. 105.810.130.206.
Dapat dilihat dari data PAD Kabupaten Blora komponen pajak dan retribusi daerah setiap
tahun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, sehingga dapat dikatakan pemerintah
daerah Kabupaten Blora selalu berupaya untuk meningkatkan sumber pendapatan daerahnya
dengan cara meningkatkan pendapatan dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah.
Peningkatan realisasi anggaran pajak daerah dan retribusi daerah dari tahun ketahun belum
bisa dijadikan pedoman dalam mengukur keberhasilan pemungutan pajak dan retribusi yang telah
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Blora. Dengan cara menghitung efektivitas dan
efisiensi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah hal ini dapat membantu pemerintah
daerah dalam mengukur keberhasilan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerahnya.
Efektivitas adalah keberhasilan atau kegagalan dari organisasi dalam mencapai tujuannya.
Menurut Halim (2004) efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah menunjukkan kemampuan
pemeritah daerah dalam mengumpulkan pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan jumlah
penerimaan pajak dan retribusi yang ditargetkan. Maka efektivitas yang dimaksud adalah
seberapa besar realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah berhasil mencapai target
yang seharusnya dicapai pada suatu periode tertentu dengan rumus sebagai berikut:
Sedangkan efisien menurut Halim (2004) merupakan pengukur besarnya biaya pemungutan
yang digunakan terhadap realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah itu sendiri,
dengan rumus sebagai berikut:
Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena pajak
daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna
membiayai penyelenggaraan daerah dan pembangunan daerah untuk menetapkan Otonomi
Daerah. Oleh karena itu perlu dianalisis efektivitas dan efisiensi penerimaan pajak daerah dan
retribusi daerah di Kota Surakarta, kemudian seberapa besar kontribusinya terhadap PAD Kota
Surakarta itu sendiri. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti tertarik untuk mengangkat kedalam penelitian yang berjudul “Analisis Efektivitas Dan
Efisiensi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Surakarta”.
6. Apakah Retribusi Daerah berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Surakarta?
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat pencapaian pungutan Pajak Dearah di Kota Surakarta sudah
efektif
2. Untuk mengetahui tingkat pencapaian pungutan Retribusi Dearah di Kota Surakarta sudah
efektif
3. Untuk mengetahui tingkat pencapaian pungutan pajak daerah di Kota Surakarta sudah
efisien
4. Untuk mengetahui tingkat pencapaian pungutan retribusi daerah di Kota Surakarta sudah
efisien
5. Untuk mengetahui apakah Pajak Daerah berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah di
Kota Surakarta
6. Untuk mengetahui apakah Retribusi Daerah berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah
di Kota Surakarta
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Vita Amaliah Hakim Analisis Efektifitas Pajak Hasil dari penelitian
(2013) Daerah dan Retribusi menunjukkan bahwa pajak
Daerah Terhadap daerah dan retribusi daerah
Pendapatan Asli Daerah efektif dan efisien terhadap
Kota Tasikmalaya (Studi pendapatan asli daerah.
Kasus Pada Dinas
Pendapatan Kota
Tasikmalaya)
2. Yaneka Julastiana dan I Analisis Efisiensi dan Hasil analisis data menunjukan,
Wayan Suartana (2012) Efektivitas Penerimaan tingkat efisiensi dan efektifitas
Pendapatan Asli Daerah penerimaan pajak dan retribusi
Kabupaten Klungkung daerah Kabupaten Klungkung
tahun 2005-2011 tergolong
efisien dan efektif.
3. Edward W. Memah (2013) tentang efektivitas dan Hasil penelitian menunjukkan
kontribusi penerimaan bahwa tingkat efektivitas dari
pajak hotel dan restoran pajak hotel dan pajak restoran
terhadap PAD Kota pada tahun 2007-2011 sangat
Manado bervariasi. Secara keseluruhan
kontribusi pajak hotel dan
pajak restoran pada tahun
2007-2011 memberikan
kontribusi yang baik terhadap
PAD.
METODE PENELITIAN
Kriteria yang digunakan dalam menilai efisiensi pajak daerah adalah pengelolaan pajak
daerah dikatakan efisien apabila rasio efisiensi atau rasio biaya pungut tidak melebihi 5%
(Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 35 Tahun 2002).
3. Efektivitas Pajak Daerah
Efektivitas pajak daerah menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam
mengumpulkan pajak daerah sesuai dengan jumlah penerimaan pajak daerah yang
ditargetkan.
Tabel 3.1
Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas Pajak Daerah
Tabel 3.2
Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas Retribusi Daerah
Kriteria yang digunakan dalam menilai kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli
daerah, sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Kriteria Kontribusi Persentase Pajak Daerah
Puji serta syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah
SWT yang telah memberikan kemudahan hingga dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Willingness To Pay Dampak Lingkungan Tambang (Bahan Galian Golongan C) di Desa
Rowosari Kecamatan Tembalang, Kota Semarang”. Shalawat teriring salam juga tak lupa kita
haturkan kepada suri tauladan kita, nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
mana yang baik dan mana yang buruk, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan dan
kebodohan kepada zaman yang terang benderang. Semoga kita tetap konsisten mengikuti sunnah-
sunnah beliau.
Penyusunan Paper ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Jaka Aminata, SE., MA. dan Prof. Dra. Hj. Indah Susilowati, M.Sc., Ph.D selaku dosen
pengampu mata kuliah Ekonomi Regional yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
penyusunan paper ini.
2. Keluarga dan teman-teman yang telah banyak memberikan kritik, saran, dukungan, doa, dan
semangat.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun mengharap kritik dan saran dari pembaca. Semoga karya ilmiah ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi pembaca semua.
Penulis