TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Infrakingdom : Protostomia
Superphylum : Ecdysozoa
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Hexapoda
Class : Insecta
Subclass : Pterygota
Infraclass : Neoptera
Superorder : Holometabola
Order : Diptera
Suborder : Nematocera
Infraorder : Culicomorpha
Family : Culicidae
Subfamily : Culicinae
Genus : Aedes
Species : Aedes aegypti Linnaeus. (ITIS, 2019).
khas utamanya adalah ada dua garis lengkung yang berwarna putih
keperakan di kedua sisi lateral dan dua buah garis putih sejajar di
ukuran dan warna nyamuk ini sering kali berbeda antar populasi,
antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata
seperti baju, gorden, potongan tali, kabel, peci, pigura dan kelambu.
barang gantungan yang berwarna putih, misalnya topi, peci haji dan
hitam dan putih, maka nyamuk aedes akan selalu memilih wama
hitam. Sekalipun kita usir dari warna gelap, supaya berpindah tempat
menempel pada dinding bejana. Tetapi akan tampak lebih jelas bila
telur menempel pada "ovitrap" yang terbuat dan kain dan dilihat
di dalam air, atau ganggang. Namun, ada juga beberapa jenis larva
dan 35˚ Lintang Selatan pada temperatur udara paling rendah sekitar
daerah yang terletak sampai sekitar 45˚ Lintang Selatan. Selain itu
dari hewan ataupun manusia, CO2 dan beberapa Asam Amino serta
(Palgunadi, 2011).
minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 1,5 bulan tergantung dari suhu,
waktu musim hujan dimana terdapat genangan air bersih yang dapat
kotor, sehingga mereka tidak menyukai air got atau lumpur kotor.
tempat air bersih yang terbuka, bak mandi, genangan air hujan pada
lubang jalanan atau selokan bersih, pot tanaman atau bunga yang
diisi air bersih, kaleng bekas yang dipenuhi air hujan, dan lain-lain.
1) Stadium telur
persatu pada dinding tempat air atau pada benda yang terapung
2) Stadium Larva
dasar air oleh karena itu larva Aedes aegypti L. disebut pemakan
2001).
yaitu terdiri instar I, instar II, instar III, instar IV. Proses dari
a) Instar I
Pada instar I ukuran larva berkisar 1 mm, duri-duri (spine) pada
b) Instar II
Pada instar II, kepala dan bagian terminal larva lebih besar dari
pada larva instar I, tubuh dan kepala semakin gelap dan lebih
c) Instar III
Pada larva instar III, tampak larva leih besar dan panjang dari
d) Instar IV
Tubuh larva telah lengkap. Tubuh larva terdiri atas kepala, dada,
dewasa.
4) Stadium Dewasa
jantan lebih pendek dari pada nyamuk betina, dan terbang tidak
pernafasan.
2. Durian
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Rosanae
Order : Malvales
Family : Malvaceae
berwarna kecoklat.
atau beruang yang di dalamnya berisi biji yang terbungkus oleh daging
tersebut mempunyai bau yang sangat menyengat dan tidak disukai oleh
1) Saponin
proses fisiologisnya.
2) Flavonoid
Flavonoid umumnya adalah racun inhalasi atau racun
3) Minyak Atsiri
3. Mortalitas
2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin
aktif dan bagian tumbuhan obat, hewan dan beberapa jenis ikan
termasuk biota laut. Zat-zat aktif tersebut terdapat di dalam sel, namun
cairan merupakan suatu teknik dalam suatu larutan (biasanya dalam air)
satu atau lebih zat terlarut (solut) ke dalam pelarut kedua itu. Pemisahan
a. Metode Maserasi
lilin. Penggunaan metode ini misalnya pada sampel yang berupa daun,
lagi sehingga diperoleh sari 100 bagian. Sari yang diperoleh ditutup dan
POM, 1986).
Virus dengue