Anda di halaman 1dari 44

Lampiran Surat Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti

Nomor : 5716/A.A3/KU/2018
Tanggal : 27 Desember 2018
Hal : Langkah - Langkah Persiapan
Penyusunan Laporan Keuangan dan
Perlakuan Akuntansi Atas Transaksi
Akhir Tahun 2018 pada Satuan Kerja
di Lingkungan Kemenristekdikti

LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


DAN PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS TRANSAKSI AKHIR TAHUN 2018
PADA SATUAN KERJA DILINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 Tentang


Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga,
perlu kiranya menyusun petunjuk teknis terkait perlakuan akuntansi atas transaksi akhir tahun
anggaran 2018 yang dapat dijadikan panduan bagi satuan kerja dilingkungan Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam hal pencatatan dan penyajian transaksi
keuangan akhir tahun di Laporan Keuangan tahun 2018.

A. Langkah-langkah yang harus dilakukan Satuan Kerja sebelum menyusun Laporan


Keuangan akhir tahun adalah sebagai berikut:
1. Memastikan saldo awal seluruh akun-akun Neraca per 01 Januari 2018 sama dengan saldo
akhir Tahun 2017 Audited.
2. Memastikan saldo akun-akun LRA, LO dan LPE tahun 2017 yang dijadikan sebagai
pembanding nilai di Laporan Keuangan tahun 2018 sama dengan saldo tahun 2017
Audited.
3. Memastikan akun-akun akrual yang dibuat di tahun 2017 telah dilakukan jurnal balik
pada awal tahun 2018 antara lain;
a. Kas di Bendahara Penerimaan,
b. Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan
c. Setara Kas/Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
d. Belanja dibayar dimuka
e. Belanja yang masih harus dibayar (Utang kepada Pihak Ketiga)
f. Pendapatan diterima dimuka
g. Utang jangka pendek lainnya
h. akun-akun akrual lain yang relevan
4. Memastikan telah meng-update aplikasi SAIBA, SIMAK BMN dan Persediaan dengan
versi yang terbaru/terakhir.
5. Memastikan validitas saldo Kas di Neraca sama dengan nilai di LPJ Bendahara
Pengeluaran, LPJ Bendara Penerimaan dan LPJ Bendahara BLU.
6. Lakukan Rekonsiliasi Internal Data Persediaan, SIMAK BMN dan SAIBA terlebih
dahulu dengan akurat dan valid sebelum mengunggah ke aplikasi e-Rekon-LK
Kementerian Keuangan RI dan memastikan data pada aplikasi e-Rekon-LK:
a. Telah sama dengan saldo-saldo Laporan Keuangan (Neraca, LRA, LO dan LPE) per
31 Desember 2018 di aplikasi SAIBA.
b. Tidak ada akun Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum diregister pada
Laporan Keuangan per 31 Desember 2018.
c. Tidak ada saldo minus dan pengembalian belanja melebihi realisasi. Bila ada segera
lakukan revisi atau diberikan pengunkapan yang memadai pada CaLK jika tidak bisa
diperbaiki.
d. Tidak adanya Saldo Tidak Normal dan segera lakukan perbaikan bila ada atau
diungkapkan di CaLK bila tidak bisa diperbaiki.

7. Membuat Daftar Rincian Saldo jenis-jenis Kas yang berisi informasi tentang:
a. Saldo Tunai dan Saldo di rekening Bank atas:
1) Kas di Bendahara Penerimaan
2) Kas di Bendahara Pengeluaran
3) Kas di BLU
4) Kas Lainnya dan Setara Kas
5) Kas di Rekening Pemerintah Lainnya (RPL)
b. Nomor Rekening Bank atas masing-masing jenis Kas.
c. Nomor izin pembukaan rekening dari Kementerian Keuangan
Format Daftar Rincian jenis-jenis Kas terdapat dalam lampiran I.

8. Khusus bagi Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU) agar menyampaikan informasi
tentang Rincian mutasi dan saldo Kas Bank BLU serta Kas Lainnya BLU per 31
Desember 2018 sesuai fomat berikut dan disampaikan file nya ke alamat email
sai.kemenristekdikti@gmail.com, afuadi@ristekdikti.go.id dan
pakadamfuadi@yahoo.co.id sebelum tanggal 15 Januari 2019.

Format Data Mutasi Akun Kas pada BLU

Saldo Kas pada BLU per 1 Januari 2017 (audited) :

Ditambah :

Pendapatan yang telah disahkan (tahun 2018) :

Dikurang :

Belanja yang telah disahkan (tahun 2018) :

Saldo Kas pada BLU per 31 Desember 2018 :


Rincian Saldo Kas pada BLU per 31 Desember 2018
- Kas tunai pada bendahara
- Saldo rekening pada Bank ........... (no. rekening ...........)
- Saldo rekening pada Bank ........... (no. rekening ...........)
- Deposito pada Bank .......... (no. deposito/rekening ...........)
- Deposito pada Bank .......... (no. deposito/rekening ...........)
- Dalam Bentuk Pinjaman
- Dalam Bentuk Uang Muka Kerja pada ........
- Dalam Bentuk Uang Muka Kerja pada ........
- SPJ yang belum dipertanggungjawabkan/disahkan
- .....................................
Jumlah
Catatan :
- Daftar pengesahan pendapatan dan belanja dirinci pada lampiran tersendiri.
- Tambahkan informasi lain yg diperlukan.
- Lampirkan Kopi Rekening Saldo Bank halaman terakhir bulan Desember 2018.

Format Rincian Data Akun Kas Lainnya dan Setara Kas BLU

Rincian Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas BLU per 31 Desember 2018
- Kas tunai pada bendahara :
- Saldo rekening pada Bank ........... (no. rekening ...........) :
- Saldo rekening pada Bank ........... (no. rekening ...........) :
- Deposito pada Bank .......... (no. deposito/rekening ...........) :
- Deposito pada Bank .......... (no. deposito/rekening ...........) :
- Dalam Bentuk Pinjaman :
- Dalam Bentuk Uang Muka Kerja pada ........ :
- Dalam Bentuk Uang Muka Kerja pada ........ :
- SPJ yang belum dipertanggungjawabkan/disahkan :
- Uang titipan / kelolaan ..................(berikan keterangan) :
- ....................................... :
Jumlah
Catatan :
- Tambahkan informasi lain yg diperlukan.
- Lampirkan Kopi Rekening Saldo Bank halaman terakhir bln Desember 2018.
8. Membuat Daftar Rincian Saldo Piutang per Jenis-Jenis Piutang dan Daftar Penyisihan
atas Piutang Tak Tertagih dari masing-masing jenis Piutang per 31 Desember 2018
dengan perhitungan kualitas piutang sebagai berikut:
a. Kualitas Lancar : 5/1000 x Jumlah Piutang
b. Kualitas Kurang Lancar : 10% x Jumlah Piutang
c. Kualitas Diragukan : 50% x Jumlah Piutang
d. Kualitas Macet : 100% x Jumlah Piutang
Format Daftar Rincian Piutang dan Daftar Penyisihan Piutang Tak Tertagih dapat dilihat
di lampiran II.
9. Membuat Daftar Rincian Piutang Macet yang pengurusannya diserahkan ke Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) Kementerian Keuangan sesuai dengan format di
lampiran III dan diungkapkan dalam CaLK.
10. Melakukan Inventarisasi Fisik (Opname Fisik) atas persediaan per 31 Desember 2018
dan menginput hasil opname fisik pada Aplikasi Persediaan. Format Berita Acara dan
Formulir Opname Fisik dapat dilihat pada lampiran IV. Berita Acara dan lampiran daftar
persediaan hasil Stock Opname dikirim ke sai.kemenristekdikti@gmail.com dalam
format pdf.
11. Melakukan penyusutan reguler atas Aset Tetap/Aset Lainnya dan amortisasi Aset Tak
Berwujud di tiap-tiap pembantu satker sebelum melakukan upload ke E-Rekon.
12. Pada Laporan Keuangan Pokok Satuan Kerja wajib membuat:
a. Tabel rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan / Amortisasi, Akumulasi
Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap/Aset Lainnya (Lampiran V)
b. Tabel rincian nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) (Lampiran VI)
c. Tabel Daftar Hibah Langsung tahun berjalan (Lampiran VII)
13. Dalam pencatatan nilai Transfer Keluar (TK) dan Transfer Masuk (TM) Aset, Satuan
Kerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Transfer Keluar dan Transfer Masuk Aset hanya dilakukan antar Satuan Kerja yang
berbeda, bukan antar unit dalam lingkungan satuan kerja yang sama.
b. Transaksi pemberian Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya antar unit dalam satu satuan
kerja yang sama menggunakan menu Reklasifikasi Keluar (RM) dan Reklasifikasi
Masuk (RM) di aplikasi SIMAK BMN/Persediaan.
c. Membuat Daftar Rincian Transfer masuk dan Transfer Keluar yang memuat informasi
tentang:
1) Nilai Transfer Keluar dan Transfer Masuk
2) Nama dan kode Satker pengirim Transfer Keluar
3) Nama dan kode Satker penerima Transfer Masuk
4) Nomor dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST) Transfer Keluar/Transfer
Masuk.
Formulir Daftar Rincian Transfer Masuk dan Trasfer Keluar terdapat pada lampiran
VIII.
14. Melakukan identifikasi dan eliminasi transaksi timbal balik (resiprokal) bagi Satuan
Kerja Badan Layanan Umum (BLU) terkait transaksi antara Satker BLU dengan Entitas
Pemerintah Pusat dengan membuat :
a. Kertas Kerja hasil identifikasi transaksi timbal balik (resiprokal)
b. Mengisi data dan informasi kertas kerja hasil identifikasi transaksi timbal balik
(resiprokal) ke dalam aplikasi SAIBA
c. Upload data SAIBA ke E-Rekon
Format kertas kerja identifikasi transaksi resiprokal dan tata cara pengisian data
transaksi ke aplikasi SAIBA serta pengirimannya ke E-Rekon berpedoman pada Surat
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen Perbendaharaan Kementerian
Keuangan Nomor S-9593/PB/2018 tanggal 18 Desember 2018 tentang Petunjuk Teknis
Identifikasi dan Eliminasi Transaksi Resiprokal Antara Satker BLU dengan Entitas
Pemeritah Pusat Tahun 2018.
15. Melakukan telaah dan review atas akun-akun Laporan Keuangan dengan menggunakan
Kertas Kerja Telaah Laporan Keuangan seperti yang terlampir dalam Lampiran IX.
Kertas Kerja tersebut dilampirkan dalam dokumen Calk Satker. Kertas Kerja tersebut
dilampirkan dalam Laporan Keuangan tahun 2018.
16. Membuat Daftar Penyelesaian Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga Tahun Anggaran Yang
Lalu sebagaimana dengan format yang tercantum dalam lampiran X. Daftar tersebut
dikirim ke email sai.kemenristekdikti@gmail.com dalam format excell sebelum tanggal
15 Januari 2019.

B. Penyajian akun-akun Laporan Keuangan akhir tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. Satuan kerja wajib menyajikan Saldo Akrual terkait tagihan pembayaran yang belum
terbayarkan dan setoran SSBP/SSPB yang belum disetorkan ke Kas Negara sampai
dengan 31 Desember 2018, dan mendokumentasikan seluruh dokumen sumber transaksi
akrual serta menuangkannya dalam Formulir Memo Penyesuaian untuk diungkapkan
dalam CaLK. Transaksi akrual yang dimaksud diantaranya:
a. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
b. Kas di Bendahara Penerimaan
c. Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan
d. Piutang PNBP dan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
e. Piutang TP/TGR dan Penyesuaian Piutang Tidak Tertagih TP/TGR
f. Pendapatan Diterima Dimuka
g. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
h. Kas dan Bank BLU yang belum disahkan dari Pendapatan dan Belanja BLU yang
belum disahkan
i. Belanja Dibayar Dimuka
j. Belanja Yang Masih Harus Dibayar
2. Mutasi kenaikan dan penurunan barang Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya harus
disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan dengan format seperti dalam lampiran
XI.
3. Laporan Keuangan Satuan Kerja harus dilampirkan Surat Pernyataan Telah Di Reviu oleh
Tim Satuan Pengendali Internal (SPI) Satker.
4. Saldo akun-akun yang tersaji dalam Neraca Percobaan basis Kas maupun Neraca
Percobaan basis Akrual harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak boleh ada Saldo Tidak Normal tersaji dalam Neraca Percobaan basis Kas
maupun Akrual, bila ada segera lakukan perbaikan. Saldo Normal dalam Neraca
Percobaan basis Kas dan Akrual adalah sebagai berikut:

Saldo Normal
No Akun
Debet Kredit
1 Aset Lancar/Aset Tetap/Aset lainnya (1xxxxx) Debet
2 Penyisihan Piutang Kredit
3 Akumulasi Penyusutan Kredit
4 Kewajiban (2xxxxx) Kredit
5 Pendapatan (4xxxxx) Kredit
6 Pengembalian Pendapatan (4xxxxx) Debet
7 Belanja/Beban (5xxxxx) Debet
8 Beban Penyisihan Piutang Debet Kredit
9 Pengembalian Belanja/Beban Kredit

b. Tidak boleh ada akun Pendapatan Hibah (43xxxx) tersaji dalam Neraca Percobaan
basis Kas maupun Akrual, bila ada segera lakukan perbaikan. Akun ini hanya untuk
Bagian Anggaran 999.02.
c. Penggunaan dan penyajian kode akun-akun dalam Neraca Percobaan mengacu pada
Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Kep 211/PB/2018 Tentang
Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan Akun Standar dan Kep 531/PB/2018 Tentang
Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan Akun Standar.

5. Satuan Kerja wajib menyajikan perbandingan antara Realisasi Pendapatan dan Belanja
pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dengan Realisasi Pendapatan dan Beban pada
Laporan Operasional (LO) dengan format yang terdapat dalam lampiran XII.
Perbandingan tersebut dijelaskan di dalam Catatan Atas Laporan Keuangan pada bagian
Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional.
Jenis Pendapatan, Beban dan Belanja yang perlu dibandingkan antara lain:
a. Realisasi Pendapatan Operasional dan Non Operasional di LO dengan Realisasi
Pendapatan di LRA.
b. Realisasi Beban Pegawai dengan Belanja Pegawai
c. Realisasi Beban Barang dan Jasa dengan Belanja Barang dan Jasa
d. Realisasi Beban Pemeliharaan dengan Belanja Pemeliharaan
d. Realisasi Beban Perjalanan Dinas dengan Belanja Perjalanan Dinas
6. Menyajikan informasi mengenai nilai aset tanah Satker pada Catatan Atas laporan
Keuangan (CaLK) yang meliputi :
a. Luas Tanah
b. Nilai Tanah
c. Alamat lokasi Tanah
d. Nomor Dokumen Kepemilikan Tanah
e. Penggunaan/Peruntukkan Tanah
f. Status Penguasaan Tanah (Penuh/Sebagian/Sengketa)
Format Daftar Rincian Aset Tanah dapat dilihat pada lampiran XIII.
7. Penyajian dan pengungkapan informasi mengenai Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
di dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) berpedoman pada Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan Nomor 8 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan,
yakni informasi yang meliputi:
a. Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkap penyelesaian dan jangka
waktu penyelesaian.
b. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya
c. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan
d. Uang muka kerja yang diberikan
e. Retensi
Informasi KDP yang diungkapkan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan selaras
dengan informasi mengenai rincian KDP dalam lampiran VI.

C. Perlakuan Akuntansi atas Transaski Akhir Tahun adalah sebagai berikut:


1. Jaminan Penyelesaian Pekerjaan pada Akhir Tahun Anggaran
Apabila terdapat pelaksanaan pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat
diselesaikan 100% sampai dengan berakhirnya masa kontrak atau sampai dengan 31
Desember 2018, namun telah dibayar 100% dan disertai dengan jaminan/garansi bank
sampai dengan berakhirnya masa kontrak, maka perlakuan akuntansi terhadap kejadian
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Satuan Kerja tidak perlu menyajikan jaminan/garansi bank di dalam Neraca tapi
cukup mengungkapkan di dalam Catatan atas laporan keuangan (CaLK)
b) Apabila pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran ke Kas Negara dilakukan
sampai dengan 31 Desember 2018, maka:
1) Pencairan dan penyetoran jaminan/garansi bank ke Kas Negara dicatat sebagai
pengembalian belanja.
2) Pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran pengembalian belanja ke Kas
Negara dicatat sebagai berikut:
(a) Buku Besar Kas
Pada saat Satker merekam Bukti Penerimaan Negara (BPN), Aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat pengembalian belanja tahun
anggaran berjalan dengan jurnal sebagai berikut:

D 115612 Piutang dari KPPN xxx


K 5xxxxx Belanja xxx xxx

(b) Buku Besar Akrual


Dalam hal pengembalian berupa akun belanja barang yang menghasilkan
barang persediaan, pada saat satker merekan dokumen Bukti Penerimaan
Negara, Aplikasi SAIBA secara otomatis, akan mencatat sebagai
pengurang akun persediaan yang belum diregister, dengan jurnal sebagai
berikut:

D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxx


K 117911 Persediaan Yang Belum Diregister xxx

Jurnal tersebut secara otomatis akan mengeliminasi akun Persediaan Yang


Belum Diregister yang terbentuk pada saat realisasi belanja (pencatatan
SP2D pada Aplikasi SAIBA).

Dalam hal pengembalian berupa akun belanja modal, pada Buku Besar
Akrual dicatat sebagai pengurang Aset Tetap/Aset Lainnya. Pencatatan atas
BPN pada aplikasi SAIBA secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai
berikut:

D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxx


K 13xxxx/ Aset Tetap/ xxx
16xxxx Aset Lainnya Yang belum Diregister

Dalam hal belanja modal dimaksud menghasilkan Konstruksi Dalam


Pengerjaan (KDP)/Aset Tak Berwujud (ATB) dalam Pengerjaan, maka
nilai KDP/ATB dalam Pengerjaan pada aplikasi SIMAK BMN, Satker
harus melakukan pengurangan nilai KDP/ATB dalam Pengerjaan sebesar
nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/belanja yang dikembalikan ke Kas
Negara melalui menu Koreksi.

Atas transaksi koreksi tersebut, Aplikasi SIMAK-BMN akan menghasilkan


jurnal sebagai berikut:

D 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi xxx


391118 /Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi
K 13xxxx/ Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tak xxx
16xxxx Berwujud dalam Pengerjaan
Pada saat jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAIBA, dilakukan jurnal
koreksi secara manual untuk mengeliminasi Aset tetap/Aset Lainnya Yang
Belum Diresgiter.

D 13xxxx/ Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tak xxx


16xxxx Berwujud dalam Pengerjaan
K 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi xxx
391118 /Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi

Dalam hal pengembalian berupa akun belanja yang tidak menghasilkan


barang persediaan, pada saat Satker merekam BPN, Aplikasi SAIBA secara
otomatis akan mencatat sebagai pengurang beban tahun berjalan dengan
jurnal sebagai berikut:
D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxx
K 52xxxx Beban xxx

c) Apabila pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran ke Kas Negara dilakukan


setelah tanggal 31 Desember 2018, maka:
1) Pada Neraca per 31 Desember 2018 disajikan sebagai Piutang PNBP sekaligus
mengoreksi pencatatan Beban/Aset Tetap/Aset Lainnya Yang Belum Diregister
sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan,
dengan jurnal manual pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
(a) Jika terkait akun belanja barang yang menghasilkan persediaan:

D 115211 Piutang PNBP xxx


K 117911 Persediaan Yang Belum Diregister xxx

(b) Jika terkait akun belanja modal:

D 115211 Piutang PNBP xxx


K 13xxxx/ Aset Tetap/ xxx
16xxxx Aset Lainnya Yang belum Diregister

(c) Jika terkait akun belanja barang yang tidak menghasilkan persediaan:

D 115211 Piutang PNBP xxx


K 52xxxx Beban xxx xxx
Atas Piutang PNBP tersebut dilakukan penyisihan Piutang Tak Tertagih.

2) Dalam hal pencaiaranjaminan/garansi bank/penyetoran ke Kas Negara terkait


perolehan KDP/ATB dalam Pengerjaan, nilai KDP/ATB Tak Berwujud dalam
Pengerjaan disajikan sebesar nilai realisasi pembayaran kontrak dikurangi
nilai belanja yang dikembalikan. Oleh karena itu, apabila Satker telah
mencatat seluruh realisasi Belanja Modal sebagai KDP/ATB dalam Pengerjaan
di dalam Aplikasi SIMAK BMN, Satker harus melakukan pengurangan nilai
KDP/ATB dalam Pengerjaan sebesar persentase pekerjaan yang tidak
diselesaikan/belanja yang dikembalikan ke Kas Negara pada menu Koreksi.

Atas transasksi koreksi tersebut, Aplikasi SIMAK BMN akan menghasilkan


jurnal sebagai berikut:

D 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi xxx


391118 /Koreksi Nilai Aset Lainya Non Revaluasi
K 13xxxx/ Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tak xxx
16xxxx Berwujud dalam Pengerjaan
Pada saat jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAIBA, pada Aplikasi SAIBA
dilakukan jurnal koreksi secara manual untuk mengeliminasi Aset tetap/Aset
Lainnya Yang Belum Diregister sebagai berikut:

D 13xxxx/ Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tak xxx


16xxxx Berwujud dalam Pengerjaan
K 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi xxx
391118 /Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi

Pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran pengembalian belanja ke Kas


Negara setelah tanggal 31 Desember 2018 dicatat sebagai berikut:
(a) Penyetoran ke Kas Negara menggunakan kode akun Penerimaan Kembali
Belanja Tahun Anggaran yang Lalu (42591x)
(b) Penyetoran pengembalian belanja tersebut dicatat oleh Satker yang
bersangkutan pada tahun 2018 sebagai berikut:
(1) Buku Besar Kas
Pada saat satker merekam BPN, Aplikasi SAIBA secara otomatis akan
mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja tahun Anggaran Yang
Lalu dengan jurnal sebagai berikut:

D 219711 Utang Kepada KUN xxx


K 42395x Penerimaan Kembali Belanja xxx tahun xxx
Anggaran yang lalu

(2) Buku Besar Akrual


Pada saat satker merekam BPN, Aplikasi SAIBA secara otomatis akan
mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja tahun Anggaran Yang
Lalu dengan jurnal sebagai berikut:

D 313121 Diterima Dari Entitas Lain xxx


K 42395x Penerimaan Kembali Belanja xxx tahun xxx
Anggaran yang lalu
Selanjutnya pada Aplikasi SAIBA dibuat jurnal koreksi secara manual sebagai
berikut:

D 42395x Penerimaan Kembali Belanja xxx tahun xxx


Anggaran yang lalu
K 115211 Piutang PNBP xxx

2. Penyajian Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran


Sesuai dengan PMK Nomor 225/PMK.05/2018 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat, Kas Lainnya di Bendahara
Pengeluaran merupakan kas selain yang berasal dari uang persediaan. Kas Lainnya di
Bendahara Pengeluaran dapat berupa pajak yang belum disetor dan uang pihak ketiga
lainnya yang belum diserahkan, seperti honorarium pegawai dan uang perjalanan dinas.
Selain itu, pada Bendahara Pengeluaran dimungkinkan terdapat Kas Lainnya yang
merupakan pendapatan PNBP umum, misalnya pendapatan jasa giro.
Untuk itu, Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran dapat dibedakan menjadi (3) tiga
kategori. Pencatatan Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran dilakukan secara manual
pada Aplikasi SAIBA melalui Jurnal Penyesuaian kategori 9 (Kas Lainnya di Bendahara
Pengeluaran) antara lain:
a. Pendapatan PNBP

D 111821 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran xxxx

K 42xxxx Pendapatan PNBP xxx xxxx

Digunakan untuk mencatat pendapatan yang sampai dengan tanggal 31 Desember


2018 belum disetor ke Kas Negara, misalnya pendapatan jasa giro.

b. Kas Lainnya berupa potongan pajak oleh bendahara pengeluaran tetapi belum disetor
ke kas negara

D 111821 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran xxxx

K 219961 Utang Pajak Bendahara Pengeluaran xxxx


yang Belum Disetor

Digunakan untuk mencatat Kas di Bendahara Pengeluaran yang merupakan potongan


pajak yang belum disetor ke Kas Negara, misalnya potongan pajak atas belanja yang
dilakukan melalui mekanisme UP/TUP.
c. Kas lainnya berupa uang Pihak Ketiga lainnya yang belum diserahkan

D 111821 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran xxxx

K 212191 Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya xxxx

Digunakan untuk mencatat Kas di Bendahara Pengeluaran yang merupakan hak pihak
ketiga/pegawai yang masih belum dibayar, misalnya honorarium pegawai dan uang
perjalanan dinas yang dicairkan melalui rekening Bendahara Pengeluaran.

3. Koreksi Akun Aset Belum Diregister Dikarenakan Ketidaktepatan Penggunakan


Akun Belanja
Kesalahan akun belanja dapat menyebabkan timbulnya akun aset belum diregister pada
neraca yang tidak bisa tereliminasi secara otomatis. Contoh:
a. Akun belanja barang persediaan yang digunakan bukan untuk pengadaan barang
persediaan, tetapi seharusnya untuk beban yang lain
b. Akun belanja modal yang digunakan bukan untuk perolehan atau pengembangan
aset tetap/aset lainnya, tetapi seharusnya menimbulkan beban atau menghasilkan
BMN ekstrakomptabel
c. Akun belanja yang seharusnya tidak menghasilkan persediaan/aset tetap/aset
lainnya, tetapi digunakan untuk mencatat perolehan/pengembangan persediaan/aset
tetap/aset lainnya.
d. Kesalahan pemilihan akun belanja modal, misalnya belanja modal gedung dan
bangunan menghasilkan peralatan dan mesin atau aset tak berwujud.
e. Kesalahan penggunakan akun belanja modal yang digunakan untuk perolehan
barang persediaan
f. Akun belanja persediaan yang digunakan untuk perolehan aset tetap/aset lainnya.

Terhadap ketidaksesuaian ini, seharusnya dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen


realisasi belanja sehingga terdapat kesesuaian antara jenis belanja dengan substansi
output yang dihasilkan. Apabila sampai dengan akhir periode pelaporan tahun 2018,
dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen
realisasi belanja, agar tidak terjadi salah saji dalam laporan keuangan perlu dilakukan
koreksi akuntansi untuk mengeliminasi akun aset yang belum diregister dari neraca.
Tata cara koreksi akuntansi untuk mengeliminasi akun aset yang belum diregister
dilakukan melalui penjurnalan secara manual pada Aplikasi SAIBA, dengan berpedoman
pada PMK Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat. Setiap jurnal manual agar dibuat
berdasarkan Memo Penyesuaian yang telah ditandatangani oleh pihak yang berwenang,
serta dilengkapi dengan dokumen pendukung terkait.
Selain itu, satker wajib secara memadai alasan/pertimbangan manajemen tidak
melakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja didalam CaLK.
4. Hibah Langsung Bentuk Uang yang sampai dengan Akhir Tahun Anggaran 2018
Belum Dilakukan Pengesahan

Bentuk hibah langsung yang diterima Kementerian/Lembaga dapat berupa uang, barang,
atau jasa. Pada saat kas diterima dari donor, satuankerja mencatat kas dari hibah langsung
tersebut sebagai Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan. Setelah mendapatkan
register dari DJPPR, satuan kerja mengajukan revisi DIPA. Selanjutnya, satuan kerja
mengajukan pengesahan pendapatan hibah dan belanja yang bersumber dari hibah
dengan menyampaikan Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung (SP2HL) kepada
KPPN. KPPN akan menerbitkan Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL).
Apabila sampai dengan akhir tahun terdapat pengunaan uang yang berasal dari hibah
langsung dan belum dilakukan pengesahan, dibutuhkan jurnal penyesuaian untuk
mencatat beban, aset, kewajiban, dan ekuitas yang timbul. Jurnal penyesuaian dilakukan
pada tanggal 31 Desember 2018 dengan berpedoman pada PMK Nomor
225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
pada Pemerintah Pusat sebagai berikut:

a. Penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada
Tahun 2018

1) Jika penggunaan uang yang berasal dari hiba langsung dilakukan pada tahun 2018
dan tidak menghasilkan aset, satker membuat jurnal secara manual pada Aplikasi
SAIBA sebagai berikut:

D 5xxxx Beban xxx xxx


K 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah xxx
yang Belum Disahkan

2) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung dilakukan pada tahun
2018 menghasilkan aset, satker membuat jurnal secara manual pada Aplikasi
SAIBA sebagai berikut:

D 117911/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx


13xxxx/ Lainnya Yang Belum Diregister
16xxxx
K 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah xxx
yang Belum Disahkan

Selanjutnya Satker merekam aset tersebut ke dalam Aplikasi Persediaan dan/atau


Aplikasi SIMAK-BMN, serta menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi kriteria
kapitalisasi. Pencatatan pada Aplikasi Persediaan dan/atau Aplikasi SIMAK-
BMN apabila BAST atas perloehan aset tersebut tertanggal tahun 2018 dilakukan
melalui menu Perolehan Lainnya. Jurnal yang terbentuk pada Aplikasi Persediaan
dan/atau SIMAK-BMN:
D 11xxxx/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx
13xxxx/ Lainnya
16xxxx
K 491429 Pendapatan Perolehan Aset xxx
Lainnya

Pada saat jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAIBA, satker agar membuat
jurnal secara manual pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:

D 491429 Pendapatan Perolehan Aset xxx


Lainnya
K 117911/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx
13xxxx/ Lainnya Yang Belum Diregister
16xxxx

b. Penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada
Tahun 2017 dan sebelumnya

1) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada
Tahun 2017 atau sebelumnya tidak menghasilkan aset, maka berdasarkan bukti-
bukti pengeluaran tertanggal tahun 2017 atau sebelumnya tersebut, satker
membuat jurnal secara manual pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:

D 391119 Koreksi Lainnya xxx


K 111827 Kas dari Hibah Langsung yang xxx
Belum Disahkan

2) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung pada tahun 2017 atau
sebelumnya menghasilkan aset, maka berdasarkan bukti-bukti pengeluaran
tertanggal tahun 2017 atau sebelumnya tersebut, satker membuat jurnal secara
manual pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:

D 117xxx/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx


13xxxx/ Lainnya Yang Belum Diregister
16xxxx
K 111827 Kas dari Hibah Langsung yang xxx
Belum Disahkan

Selanjutnya berdasarkan bukti perolehan, satker merekam aset tersebut ke dalam


Aplikasi Persediaan dan/atau Aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca
sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi. Pencatatan pada Aplikasi
Persediaan/atau SIMAK-BMN apabila BAST atas perolehan aset tertanggal
tahun 2016 atau sebelumnya dilakukan melalui menu Saldo Awal. Jurnal yang
terbentuk pada Aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN.
D 11xxxx/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx
13xxxx/ Lainnya
16xxxx
K 391113/ Koreksi Nilai Persediaan/ xxx
391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset
391118 Lainnya Non Revaluasi

Pada saat jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal
secara manual pada APlikasi SAIBA sebagai berikut:

D 391113/ Koreksi Nilai Persediaan/ xxx


391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset
391118 Lainnya Non Revaluasi
K 117911/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx
13xxxx/ Lainnya yang belum diregister
16xxxx

Atas penggunaan dana hibah langsung uang baik pada tahun anggaran 2018
maupun tahun anggaran 2017 atau sebelumnya, satker tetap menyajikan akun
Hibah Langsung yang belum Disahkan di dalam Neraca per 31 Desember 2018
dang mengungkapkan secara memadai di dalam CaLK, termasuk penjelasan atas
belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2018.

5. Penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada Tahun
2018 dan sebelumnya
Terkait hibah langsung berupa barang/jasa berharga yang belum disahkan sampai
dengan akhir tahun anggaran 2018, terdapat beberapa kondisi yaitu:
a. Atas hibah langsung berupa barang dan jasa tersebut sudah diterima dengan
BAST dan satker telah mencatat Beban/Aset serta Hibah Langsung yang
Belum Disahkan sesuai PMK Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat
Atas kondisi ini, Satker tetap menyajikan Hibah Langsung yang Belum Disahkan di
dalam Neraca per 31 Desember 2018 dan mengungkapkan secara memadai di dalam
CaLK, termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan
akhir tahun anggaran 2018.

b. Atas hibah langsung berupa barang/jasa tersebut sudah diterima dengan


BAST tertanggal tahun anggaran 2018 dan satker belum mencatat Aset/Beban
Satker agar melakukan pencatatan hibah barang/jasa pada Aplikasi SAIBA, Aplikasi
Persediaan, dan/atau Aplikasi SIMAK-BMN sesuai PMK Nomor 225/PMK.05/2016
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah Pusat sebagai berikut:
Pada Aplikasi SAIBA, lakukan jurnal manual sebagai berikut:

D 117911/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx


13xxxx/ Lainnya yang belum diregister
16xxxx
K 218211 Hibah Langsung yang belum xxx
Disahkan

Selanjutnya Satker merekam aset tersebut ke dalam Aplikasi Persediaan dan/atau


Aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi kriteria
kapitalisasi. Pencatatan pada Aplikasi Persediaan dan/atau Aplikasi SIMAK-BMN
apabila BAST atas perolehan aset tersebut tertanggal tahun 2018 dilakukan melalui
menu Hibah Masuk. Jurnal yang terbentuk pada Aplikasi Persediaan dan/atau
SIMAK-BMN:

D 11xxxx/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx


13xxxx/ Lainnya
16xxxx
K 117911/ Persediaan/Aset Tetap/Aset xxx
13xxxx/ Lainnya yang belum Diregister
16xxxx

Apabila sampai dengan 31 Desember 2018 belum dilakukan pengesahan, satker


tetap menyajikan akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan mengungkapkan
secara memadai di dalam CaLK, termasuk penjelasan atas belum dilakukannya
pengesahan sampai dengan akhir tahun 2018.

c. Atas hibah langsung berupa barang/jasa tersebut sudah diterima dengan


BAST tertanggal tahun 2017 atau tahun sebelumnya, dan satker belum
mencatat Aset/Beban
Satker membuat jurnal pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:

1) Hibah langsung berupa barang


Apabila atas hibah langsung berupa barang yang telah diterima dengan BAST
tertanggal tahun 2017 atau tahun sebelumnya dan satker belum melakukan
pencatatan aset, maka satker membuat jurnal secara manual pada Aplikasi
SAIBA sebagai berikut:

D 117911/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx


13xxxx/ Lainnya yang belum
16xxxx diregister
K 218211 Hibah Langsung yang xxx
belum Disahkan
Selanjutnya, satker merekam aset tersebut ke dalam Aplikasi Persediaan
dan/atau Aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca sepanjang
memenuhi kriteria kapitalisasi. Pencatatan pada Aplikasi Persediaan dan/atau
Aplikasi SIMAK-BMN apabila BAST atas perolehan aset tersebut tertanggal
tahun 2017 atau tahun sebelumnya dilakukan melalui menu Hibah Masuk.
Jurnal yang terbentuk pada Aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN:

D 11xxxx/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx


13xxxx/ Lainnya
16xxxx
K 117911/ Persediaan/Aset Tetap/ Aset xxx
13xxxx Lainnya yang belum
16xxxx diregister

Apabila sampai dengan 31 Desember 2018 belum dilakukan pengesahan, satker


tetap menyajikan akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan
mengungkapkan secara memadai dalam CaLK, termasuk penjelasan atas belum
dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2018.

2) Hibah langsung berupa jasa

Apabila atas hibah langsung berupa jasa yang telah diterima dengan BAST
tertanggal tahun 2018 atau tahun sebelumnya satker belum melakukan
pencatatan beban, maka satker membuat jurnal secara manual pada Aplikasi
SAIBA sebagai berikut:

D 391119 Koreksi Lainnya xxx


K 218211 Hibah Langsung Yang xxx
Belum Disahkan

Apabila sampai dengan 31 Desember 2018 belum dilakukan pengesahan, Satker


tetap menyajikan akun Hibah Langsung yang belum Disahkan dan
mengungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan
termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir
tahun 2018.

6. Dana Titipan dan dana bantuan yang perolehannya s.d tahun 2018 yang masih
terdapat di rekening Satker.
Dana Titipan mapun dana bantuan yang perolehanya sampai dengan tahun 2018 masih
terdapat di rekening Satker namun tidak diketahui sumber perolehan dan
peruntukkannya adalah sbb:
a. Bagi Satker BLU disahkan sebagai Pendapatan Lain-Lain BLU (424919) dan
menambah Kas Badan Layanan Umum (BLU).
b. Bagi Satker Non BLU disetor ke Kas Negara dengan menggunakan akun
Pendapatan Anggaran Lain-Lain (425999).
Lampiran I

Format Daftar Rincian Kas

Saldo Kas Tunai Saldo Kas Di Bank


Kode
Nama Akun Surat Izin Pembukaan Rekening TOTAL KAS
Akun Nomor
Jumlah Keterangan Nama Rekening Nama Bank Saldo Keterangan
Rekening
Nomor Tanggal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 = 3+10
1116 Kas Di Bendahara Pengeluaran Rp -
Jumlah Rp - Jumlah Rp - Rp -
Rp -
1117 Kas di Bendahara Penerimaan
Rp -
Jumlah Rp - Jumlah Rp - Rp -
Rp -
1118 Kas Lainnya dan Setara Kas
Rp -
Jumlah Rp - Jumlah Rp - Rp -
Dst ... Dst ...

Keterangan
- Kolom 1 : Diisi 4 angka Kode akun Kas - Kolom 9 : Diisi Tanggal Surat Izin Pembukaan Rekening
- Kolom 2 : Diisi Nama Kode akun Kas - Kolom 10 : Diisi Saldo Kas di Rekening Bank
- Kolom 3 : Diisi Jumlah Saldo Kas Tunai - Kolom 11 : Diisi Penjelasan Saldo Kas di Bank
- Kolom 4 : Diisi penjelasan Saldo Kas Tunai - Kolom 12 : Diisi Total Kas yang merupakan penjumlahan kolom 3 dan
- Kolom 5 : Diisi Nomor Rekening Kas di Bank kolom 10
- Kolom 6 : Diisi Nama Rekening Kas di Bank
- Kolom 7 : Diisi Nama Bank tempat penyimpanan Kas
- Kolom 8 : Diisi Nomor Surat Izin Pembukaan Rekening
Contoh pengisian :

Saldo Kas Tunai Saldo Kas Di Bank


Kode
Nama Akun Surat Izin Pembukaan Rekening TOTAL KAS
Akun Nomor
Jumlah Keterangan Nama Rekening Nama Bank Saldo Keterangan
Rekening
Nomor Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1116 Kas Di Bendahara Pengeluaran Rp 528.954 Kas di Brankas 123-000-456-789 Bendahara Pengeluaran BNI 46 S-5372/KU/PB/2018 14-Okt-18 Rp 700.000.000 Sisa TUP
Jumlah Rp 528.954 Jumlah Rp 700.000.000 Rp 700.528.954
1117 Kas di Bendahara Penerimaan Rp 706.528 Kas di Brankas 147-000-258-369 Bendahara Penerimaan BRI S-411/KU/PB/2018 17-Nov-18 Rp 120.000.000 SPP mahasiswa Semester Ganjil
Jumlah Rp 706.528 Jumlah Rp 120.000.000 Rp 120.706.528
Rp 2.500.000 utang pajak bendahara yang belum disetor 159-000-357-8426 Penampungan Hibah Mandiri S-6587/PB/2018 14-Sep-18 Rp 140.000.000 Hibah dari Pemda

165-000-234-5789 Rekening Operasional Fak. Hukum Mandiri S-9857/PB/2018 08-Mar-18 Rp 650.000 Sisa Belanja yang belum disetorkan
1118 Kas Lainnya dan Setara Kas
Rp 78.000.000 LS Bendahara yang belum disalurkan 147-000-258-369 Bendahara Penerimaan BRI S-411/KU/PB/2018 17-Nov-18 Rp 54.500.000 Jasa Giro yang belum disetor ke kas negara
139-000-486-2340 Penampungan Dana Kelolaan BTN S-5798/PB/2018 20-Agu-18 Rp 13.540.000 Living Cost- Dana Bidik misi
Jumlah Rp 80.500.000 Jumlah Rp 208.690.000 Rp 289.190.000
Dst ... Dst ...
Lampiran II

Format Daftar Rincian Piutang dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Format Rincian Piutang

Piutang . . . . . . . . . . . . . . (*)

Kualitas Piutang % Penyisihan Piutang Jumlah


Jumlah Jumlah
No Jenis Piutang Nama Debitur Kurang Penyisihan
Lancar Diragukan Macet Piutang 0,5% 10% 50% 100% Piutang Netto
Lancar Piutang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(4 + 5 + 6 + 7) (4 x 0,5%) (5 x 10%) (6 x 50%) (7 x 100%) (9 + 10 + 11 + 12) (8 - 13)

JUMLAH

(*) : Diisi Piutang PNBP / Piutang dari Kegiatan Operasional BLU / Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU

Jenis Piutang :
1. Piutang Pendidikan
2. Piutang Penjualan, Sewa, dan Jasa
3. Piutang Lain-lain (TP / TGR)

Nama Debitur :
1. Piutang Pendidikan, disesuaikan per Fakultas / Jurusan atau per Nama Mahasiswa
2. Piutang Penjualan, Sewa, dan Jasa, disesuaikan per Nama Rekanan / nama perorangan
3. Piutang Lain-lain (TP / TGR), disesuiakan nama perorangan
Lampiran III

Rincian Piutang Macet yang Telah Diserahkan Ke Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN)

Tanggal Penyerahan ke
No Jenis Piutang Nama Debitur Jumlah Piutang Alamat Debitur
PUPN Cabang
1 2 3 4 5 6

JUMLAH PIUTANG

Jenis Piutang :
1. Piutang Pendidikan
2. Piutang Penjualan, Sewa, dan Jasa
3. Piutang Lain-lain (TP / TGR)

Nama Debitur :
1. Piutang Pendidikan, disesuaikan per Fakultas / Jurusan atau per Nama Mahasiswa
2. Piutang Penjualan, Sewa, dan Jasa, disesuaikan per Nama Rekanan / nama perorangan
3. Piutang Lain-lain (TP / TGR), disesuaikan nama perorangan
Lampiran IV

BERITA ACARA STOCK OPNAME FISIK PERSEDIAAN


PER: ...................................... (a)
Nomor : .................................. (b)

Pada hari ini ........... (c) ........ tanggal ..... (d) .... bulan ....... (e) ....... tahun ..... (f) ...., kami yang bertanda
tangan di bawah ini :

No Nama (g) NIP (h) Jabatan


1 Ketua
2 Anggota
3 Anggota
4 Anggota
5 Anggota

Berdasarkan Surat Tugas ..................... (i) ...... nomor ............... (j) ............ tanggal ......... (k) ....... telah
melakukan Stock Opname/penghitungan fisik persediaan Satuan Kerja .......... (l) ...
pada posisi per ........ (m) ......... dengan hasil sebagai berikut :
Berdasarkan pemeriksaan barang pada gudang persediaan Satuan Kerja .......... (n) ......... per .............
(o) adalah sebesar ............... (p) ................ dengan rincian sebagaimana dalam Lampiran Berita Acara
ini

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab untuk
dipergunakan seperlunya.

PENANGGUNG JAWAB TIM STOCK OPNAME PERSEDIAAN


BARANG PERSEDIAAN : 1. .......... (r) .............. .........................
2. .............................. .........................
(q) 3. .............................. .........................
4. .............................. .........................
( ...................................... ) 5. .............................. .........................
NIP

MENGETAHUI

(s)

( ...................................... )
NIP

Catatan : Boleh menggunakan format yang lain selama masih memuat informasi seperti yang disajikan
dalam format di lampiran ini.
a. Penjelasan Umum
1. Berita Acara Stock Opname Fisik Persediaan dibuat setelah selesai dilakukan perhitungan fisik
barang persediaan
2. Berita Acara Stock Opname Fisik Persediaan diterbitkan minimal 1 kali setiap semester

b. Cara Pengisian Berita Acara Stock Opname Fisik Persediaan


1. Huruf (a) : Diisi tanggal berakhirnya periode pelaporan persediaan
2. Huruf (b) : Diisi nomor surat Berita Acara
3. Huruf (c) : Diisi hari pelaksanaan Stock Opname persediaan
4. Huruf (d) : Diisi tanggal pelaksanaan Stock Opname persediaan
5. Huruf (e) : Diisi bulan pelaksanaan Stock Opname persediaan
6. Huruf (f) : Diisi tahun pelaksanaan Stock Opname persediaan
7. Huruf (g) : Diisi nama Tim Pemeriksa Fisik/Stock Opname persediaan
8. Huruf (h) : Diisi NIP Tim Pemeriksa Fisik/Stock Opname persediaan
9. Huruf (i) : Diisi nama pejabat yang menerbitkan surat tugas pelaksanaan Stock Opname
10. Huruf (j) : Diisi nomor surat tugas pelaksanaan Stock Opname
11. Huruf (k) : Diisi tanggal surat tugas pelaksanaan Stock Opname
12. Huruf (l) : Diisi nama satuan kerja pelaksana Stock Opname
13. Huruf (m) : Diisi tanggal berakhirnya periode pelaporan persediaan
14. Huruf (n) : Diisi nama satuan kerja pelaksana Stock Opname
15. Huruf (o) : Diisi tanggal berakhirnya periode pelaporan persediaan
16. Huruf (p) : Diisi nilai saldo persediaan per tanggal pelaporan yang
dinyatakan bentuk angka dan huruf
17. Huruf (q) : Diisi nama dan NIP Pejabat Pengurus Persediaan
18. Huruf (r) : Diisi nama dan NIP Tim Stock Opname Persediaan
19. Huruf (s) : Diisi nama dan NIP Kuasa Pengguna Barang
LAPORAN STOCK OPNAME
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL ....... (c)
TAHUN ANGGARAN : ...... (d)

UAKPB : ......................... (e)


KODE UAKPB : .......................... (f)

Banyaknya/ Satuan/ Harga Jumlah


No Nama Barang Persediaan
Volume Ukuran Satuan Harga
1 2 3 4 5 6

JUMLAH

................, …......................…… (g)


Pejabat Pengurus Persediaan Petugas Inventaris

(h) (i)
(…………..……………………….) (…………..……………………….)
NIP NIP

Catatan : Boleh menggunakan format yang lain selama masih memuat informasi seperti yang disajikan
dalam format di lampiran ini.

a. Penjelasan Umum

1. Laporan Stock Opname berisi laporan jumlah unit dan nilai saldo masing-
masing barang persediaan hasil Perhitungan Fisik per tanggal pelaporan.
2. Laporan Stock Opname merupakan penjelasan rinci atas nilai saldo barang
persediaan yang tercantum di Berita Acara Stock Opname Fisik Persediaan.
3. Dilampirkan bersama Berita Acara Stock Opname Fisik Persediaan.

b. Cara Pengisian Laporan Stock Opname

1. Huruf (a) : Diisi nomor Berita Acara Stock Opname


2. Huruf (b) : Diisi tanggal Berita Acara Stock Opname
3. Huruf (c) : Diisi tanggal berakhirnya periode pelaporan
4. Huruf (d) : Diisi tahun anggaran berakhirnya periode pelaporan
5. Huruf (e) : Diisi nama Satuan Kerja penyusun laporan
6. Huruf (f) : Diisi kode Satuan Kerja penyusun laporan
7. Kolom 1 : Diisi nomor urut pencatatan nama barang persediaan
8. Kolom 2 : Diisi nama barang persediaan
9. Kolom 3 : Diisi jumlah unit/volume barang persediaan
10. Kolom 4 : Diisi satuan per unit barang persediaan
11. Kolom 5 : Diisi harga satuan per unit barang persediaan
12. Kolom 6 : Diisi jumlah harga barang persediaan yang merupakan
perkalian nilai pada kolom 3 dengan kolom 5
13. Huruf (g) : Diisi tanggal laporan Stock Opname
14. Huruf (h) : Diisi nama dan NIP Pejabat Pengurus Persediaan
15. Huruf (i) : Diisi nama dan NIP Petugas Inventaris Barang Persediaan
Lampiran V

RINCIAN NILAI PEROLEHAN, BEBAN PENYUSUTAN/AMORTISASI, AKUMULASI PENYUSUTAN/AMORTISASI


DAN NILAI BUKU ASET TETAP/ASET LAINNYA

KOREKSI TOT. AK.


KODE AK. PENYUSUTAN BEBAN PENYUSUTAN
NAMA BARANG SAT KUANTITAS NILAI AK. PENYUSUTAN PENYUSUTAN NILAI BUKU
BARANG S.D PERIODE INI PERIODE INI
PERIODE INI S.D PERIODE INI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 6+7+8 10 = 5-9

Keterangan
Kolom 1 : Diisi Kode Sub-Sub Kelompok Barang
Kolom 2 : Diisi Nama Sub-Sub Kelompok Barang
Kolom 3 : Diisi Satuan unit Sub-Sub Kelompok Barang
Kolom 4 : Diisi Kuantitas unit per Sub-Sub Kelompok Barang
Kolom 5 : Diisi Nilai Perolehan per Sub-Sub Kelompok Barang
Kolom 6 : Diisi Nilai Akumulasi Penyusutan/Amortisasi per Sub-Sub Kelompok Barang sampai dengan periode tahun berjalan
Kolom 7 : Diisi Nilai Beban Penyusutan/Amortisasi per Sub-Sub Kelompok Barang dalam periode berjalan
Kolom 8 : Diisi Nilai Koreksi Penyusutan/Amortisasi per Sub-Sub Kelompok Barang dalam periode berjalan
Kolom 9 : Diisi Total Akumulasi Penyusutan per Sub-Sub Kelompok Barang sampai dengan akhir Periode Berjalan yang merupakan penjumlahan
Kolom 6, 7 dan 8
Klom 10 : Diisi Nilai Buku per Sub-Sub Kelompok Barang sampai dengan akhir Periode Berjalan yang merupakan selisih antara kolom 5 dengan
Kolom 9
Lampiran VI
DAFTAR REKAPITULASI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KDP)
PER Desember 2018
KODE SATUAN KERJA/UAKPB :
NAMA SATUAN KERJA/UAKPB :

Kontrak
Konstruksi Dalam Sumber Tanggal % Penyelesaian Jangka Waktu Jumlah Biaya yang Uang Muka Kerja
No NUP Uraian KDP Retensi
Pengerjaan (KDP) Nomor dan Tanggal Nilai (Rupiah) Pendanaan Pembukuan Pekerjaan Fisik Penyelesaian masih Harus dibayar yang diberikan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 TANAH 1 - -
-
-
Jumlah Rp.
2 - -
-
-
Jumlah Rp.
2 GEDUNG & BANGUNAN 1 - -
-
Jumlah Rp.
2 - -
-
-
Jumlah Rp.
3 PERALATAN & MESIN 1 - -
-
-

Jumlah Rp.
4 JALAN, IRIGASI & JARINGAN 1 - -
-
Jumlah Rp.
2 - -
-
Jumlah Rp.

dst..

Keterangan
1. Diisi dengan Nomor Urut
2. Diisi dengan Nama Akun
3. Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran
4. Diisi dengan Uraian Pekerjaan yang menambah Nilai KDP
5. Diisi dengan Nomor dan Tanggal Kontrak
6. Diisi dengan nilai Rupiah Kontrak beserta jumlah yang sudah dikeluarkan
7. Diisi dengan sumber pendanaan KDP
8. Diisi dengan Tanggal Pembukuan KDP pada aplikasi
9. Diisi dengan prosentase penyelesaian pekerjaan fisik
10. Diisi dengan Jangka waktu penyelesaian kontrak
11. Diisi dengan Jumlah Biaya yang masih harus dikeluarkan sampai dengan KDP tersebut menjadi Aset Definitif
12. Diisi dengan Uang Muka kerja kepada rekanan yang telah diberikan
13. Diisi dengan besaran rupiah nilai retensi (jumlah termin (progress billings) yang tidak dibayar / ditahan hingga pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut atau hingga telah diperbaiki)
Lampiran VII

DAFTAR PENERIMAAN HIBAH LANGSUNG

Jenis Nilai Hibah Pengesahan Hibah


BAST/ Bentuk Sumber
No Nama Pemberi Hibah Barang Belum Disahkan Ket.
Dokumen Pendukung Hibah Dana
Hibah Uang Barang Jumlah No Register Tanggal Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

JUMLAH Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Contoh Pengisian

Jenis Nilai Hibah Pengesahan Hibah


BAST/ Bentuk Sumber
No Nama Pemberi Hibah Barang Belum Disahkan Ket.
Dokumen Pendukung Hibah Dana
Hibah Uang Barang Jumlah No Register Tanggal Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
16/NPHD/III/2017 dan
1 Pemerintah Kabupaten Aceh UANG RM - Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000 - Rp - Rp 1.000.000.000 -
832/UN59/KU/2017

2197/PL19/LL/2017, tanggal
2 PT. Indo Dongfeng BARANG Dalam Negeri Alat Lab Rp 129.000.000 Rp 129.000.000 28BG66GA 02/07/2017 Rp 129.000.000 - -
28 April 2017

JUMLAH Rp 1.000.000.000 Rp 129.000.000 Rp 1.129.000.000 Rp 129.000.000 Rp 1.000.000.000


Lampiran VIII
Lampiran IX

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN


TINGKAT UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN (UAKPA)
TAHUN 2018
Kode dan Nama UAKPA : ( .......... ) .................................................
Kode dan Nama UAPPAW : ( .......... ) .................................................
Kode dan Nama E1 : ( .......... ) .................................................
Kode dan Nama K/L: ( ......... ) ..........................................................
Objek Penelaahan Kondisi LK Seharusnya
Beri tanda centang ( √) sesuai Laporan Keuangan. Jika tidak ada data, isi dengan N/A
Bila terisi pada kolom yang tidak seharusnya, agar diuraikan pada lembar lampiran

KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN


Kelengkapan Komponen Laporan Keuangan Pokok (Hardcopy) Ada Tidak Seharusnya
1. Pernyataan Tanggung Jawab Ada
2. LRA face per 31 Desember 2018 Ada
3. Neraca per 31 Desember 2018 Ada
4. Laporan Operasional per 31 Desember 2018 Ada
5. Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2018 Ada
6. Catatan atas Laporan Keuangan Ada

Lampiran Pendukung LK (Cetakan Aplikasi SAIBA Satker yg Wajib. Bisa Softcopy Pdf) Ada Tidak Seharusnya
1. Neraca Percobaan Akrual per 31 Desember 2018 Ada
2. Neraca Percobaan Awal Tahun Anggaran Berjalan Ada
3. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) dengan KPPN/e-Rekon-LK Ada
4. Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja Ada
5 Laporan Barang Kuasa Penguna Ada
6 Berita Acara Stock-Opname Persediaan 31 Desember 2018 Ada

KESESUAIAN DENGAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI


Persamaan dasar akuntansi Sama Tidak Seharusnya
1. Nilai "Surplus/(Defisit)-LO" = Nilai "Surplus/ (Defisit) - LO" di LPE Sama
2. Saldo Ekuitas Akhir di LPE = Saldo Ekuitas di Neraca Sama
3. Neraca: Aset = Kewajiban + Ekuitas Sama

KESESUAIAN DENGAN E-REKON-LK


Kesesuaian Saldo Awal Sama Tidak Seharusnya
Apakah seluruh akun Neraca Percobaan Awal dari SAIBA 2018 sama dengan Neraca Percobaan
- Sama
Awal dari Aplikasi e-Rekon-LK?
Kesesuaian Saldo 30 Juni 2018 Sama Tidak Seharusnya
Apakah seluruh akun Neraca Percobaan bulan Juni dari SAIBA 2018 sama dengan Neraca
- Sama
Percobaan bulan Juni dari Aplikasi e-Rekon-LK?
NERACA PERCOBAAN AKRUAL
Pengecekan Saldo Tidak Normal Ada Tidak Seharusnya
1. Adakah akun dengan uraian "null" atau tidak ada uraiannya Tidak
Pengecekan posisi saldo (Debet atau Kredit) Ya tidak Seharusnya
1. Apakah Akun Aset (1xxxxx) bersaldo (D) (kec.Penyisihan dan Akumulasi) Ya
2. Apakah Akun Penyisihan Piutang (116xxx) bersaldo (K) Ya
3. Apakah Akun Akumulasi Penyusutan (137xxx dan 169xxx) bersaldo (K) Ya
4. Apakah Akun Kewajiban (2xxxxx) bersaldo (K) Ya
5. Apakah Akun Pendapatan (4xxxxx) bersaldo (K) (kec.Pengembalian Pendapatan) Ya
6. Apakah Akun Pengembalian Pendapatan (4xxxxxx) bersaldo (D) Ya
7. Apakah Akun Belanja/beban (5xxxxx) bersaldo (D) (kecuali Beban Penyisihan Piutang) Ya
8. Apakah seluruh Akun Pengembalian Belanja (5xxxxx) bersaldo (K) Ya
Akun-Akun yang tidak boleh ada Ada Tidak Seharusnya
1. Adakah akun 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya) Kec. Di RRI, TVRI dan POLRI Tidak
2. Adakah akun 41xxxx (Pendapatan Perpajakan) Tidak
3. Adakah akun 425719 (Pendapatan Bunga Lainnya) Cat: seharusnya 425764 Tidak
4. Adakah akun 425914 (Penerimaan kembali belanja Pembayaran Kewajiban Utang TAYL) Tidak
5 Adakah akun 425915 (Penerimaan kembali belanja Subsidi TAYL) Tidak
6. Adakah akun 425916 (Penerimaan kembali belanja hibah TAYL) Tidak
7. Adakah akun 425918 (Penerimaan kembali belanja lain-lain TAYL) Tidak
8. Adakah akun 43xxxx (Pendapatan Hibah) Tidak
9. Adakah akun 423XXX Tidak
10. Adakah akun 219671 (Hibah Langsung Yang Belum Disahkan) Tidak
Jika Bukan Satker BLU Ada Tidak Seharusnya
1 Adakah akun 424xxx (Pendapatan BLU) Tidak
2. Adakah akun 525xxx (Belanja Barang dan Jasa BLU) Tidak
3. Adakah akun 527xxx (Belanja Modal BLU) Tidak
Hibah Langsung Ya Tidak Seharusnya
1. Adakah transaksi Penerimaan Hibah Langsung uang/barang/jasa? Ya/tidak
Jika ada Akun 111827 (Kas Lai nnya da ri Hi bah Yang Belum dis ahka n) maka ada akun 218211
2. (Hibah Langsung Yang Belum Disahkan) cat: kebalikannya tidak berlaku jika yang belum disahkan Ya
seluruhnya hibah langsung bentuk barang/Jasa
3. Nilai 111827 lebih kecil atau sama dengan nilai 218211? Ya
4. Jika pada Saldo Awal ada akun 218211, pada LK semesteran juga ada Ya
Transfer Masuk (TM) dan Transfer Keluar (TK) Ya Tidak Seharusnya
1. Apakah ada transaksi transfer masuk (TM) ? Ya/tidak
Jika ya, sebutkan terutama dari mana? ....................................................................................................
Jika ya, apakah ada akun TM? Ya
2. Apakah ada transaskis transfer keluar (TK) ? Ya/tidak
Jika ya, sebutkan terutama kemana? ....................................................................................................
Jika ya, apakah ada akun TK? Ya
3. Apakah seharusnya transfer masuk lebih besar dari transfer keluar? Ya/tidak
Jika ya, apakah akun TM > TK? Ya
4. Apakah seharusnya transfer masuk lebih kecil dari transfer keluar? Ya/tidak
Jika ya, apakah akun TM < TK? Ya
5. Adakah pengawasan Transfer Keluar dan Transfer Masuk? Ya
Telaah Akun 491429 (Pendapatan Perolehan Aset Lainnya Ya Tidak Seharusnya
1. Apakah ada akun 491429 (Pendapatan Perolehan Aset Lainnya)? Ya/tidak
2. Jika ada, mungkinkah Satker ini mendapat Aset dari Perolehan Lainnya? Ya
3. Jika ada, Apakah merupakan Jurnal kiriman dari Aplikasi SIMAK-BMN? Ya
LAPORAN OPERASIONAL
Pengecekan Pos/Akun yang tidak boleh ada Ada Tidak Seharusnya
1. Adakah pendapatan Perpajakan Tidak
2. Adakah pendapatan Hibah Tidak
3. Adakah beban bunga Tidak
4. Adakah beban subsidi Tidak
5. Adakah beban hibah Tidak
6. Adakah beban transfer Tidak
7. Adakah beban lain-lain Tidak
Pengecekan saldo Normal Ada Tidak Seharusnya
8. Adakah akun "null" atau tidak ada uraiannya Tidak

Ya Tidak Seharusnya
1. Apakah seluruh akun di LO bernilai positif? Ya
2. Apakah seluruh akun beban penyisihan piutang bernilai positif? Ya/Tidak
Seluruh Akun LO Nilai Normalnya adalah Positif (baik pada Kegiatan Operasional, Non Operasional maupun Pos Luar Biasa), kecuali
beban penyisihan piutang dapat bernilai negatif. (yang harus positif adalah akunnya, sedangkan penjumlahan/sub penjumlahan pada
LO dapat bernilai Negatif).

Kebenaran Beban Penyisihan Piutang sesuai Perdirjen 43/2015 Ya Tidak Seharusnya

Saldo Awal Penyisihan Piutang (Jk.Pendek dan Jk.Panjang) - Saldo Akhir Penyisihan Piutang (Jk.Pendek
11. Ya
dan Jk.Panjang) + Penghapusan Piutang (Jk.Pendek dan Jk.Panjang) = Beban Penyisihan Piutang LO

Pengecekan Antar Laporan Ya Tidak Seharusnya


12. Adakah beban barang diserahkan ke Masyarakat? Ya/Tidak
Jika Ya, adakah realisasi akun 526xxx? Ya
Jika tidak ada realisasi akun 526xxx, kemungkinannya kesalahan kode barang persediaan (misal pembelian Materai), atau pembelian
tahun lalu yang penyerahannya tahun berjalan.
13. Adakah beban bansos? Ya/Tidak
Jika Ya, adakah realisasi akun 57xxxx? Ya
Jika tidak ada realisasi akun 57xxxx, kemungkinannya kesalahan kode barang persediaan (misal menggunakan kode kelompok bansos),
atau pembelian tahun lalu yang penyerahannya tahun berjalan.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Pengecekan akun tertentu Ada Tidak Seharusnya
1. Adakah Pos "penyesuaian Nilai Aset" Ada
Bila tidak ada, apakah wajar?
2. Adakah akun "Selisih Revaluasi Aset Tetap" ? Tidak
Bila ada, cek apakah berasal dari Inventarisasi dan Penilaian? Akun ini hanya khusus dari IP dan Jurnal kiriman dari SIMAK.
Uraikan hasil pengecekan dalam lampiran TLK
Pengecekan akun Transaksi Antar Entitas Ada Tidak Seharusnya
Adakah akun Diterima dari Entitas Lain (313121) atau akun Ditagihkan ke Entitas Lain (313111)
1. Tidak
dari Jurnal penyesuaian/Jurnal Umum?

NE R A CA

Pengecekan Persamaan Akuntansi Sama Tidak Seharusnya


1. Kas Di Bendahara Pengeluaran = Uang Muka dari KPPN Sama
2. Kas di Bendahara Pengeluaran = BAR Rekon Sama
3. Kas dan Bank BLU = BAR Rekon Sama
4. Kas Lainnya di KL dari Hibah = BAR Rekon Sama
TELAAH ANTAR LAPORAN KEUANGAN

Pengecekan Keterkaitan Transaksi untuk mengetahui telah dilakukan Jurnal Akrual Ada Tidak Seharusnya
Jika Jawaban awal "ADA", maka jawaban sub pertanyaan seharusnya "ADA", sebaliknya, bila jawaban awal "TIDAK", maka jawaban sub
pertanyaan seharusnya juga "TIDAK"
1. Ada Akun Piutang/Piutang TP/Piutang TGR (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak
- Penyisihan Piutang/Penyisihan Bagian Lancar TP/TGR/Penyisihan TP/TGR (Neraca) Ada
- Beban Penyisihan Piutang (di LO) Ada
2. Ada akun Piutang Jangka Panjang (TP/TGR/Lainnya) maka akan ada akun: Ada/Tidak
- Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Ada
3. Ada persediaan (Neraca) maka akan ada akun: Ada
- Beban Persediaan (di LO) Ada
- Penyesuaian Nilai Aset (di LPE) Ada
4. Ada Aset Tetap/Aset Lainnya (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak
- Akumulasi AT/AL (Neraca) Ada
- Beban Penyusutan/Amortisasi (di LO) Ada
5. Ada realisasi pendapatan Sewa di Neraca Percobaan Ada/Tidak
- Ada pendapatan diterima Dimuka (Neraca) Ada/Tidak
6. Ada realisasi Belanja Sewa di Neraca Percobaan Ada/Tidak
- Ada belanja Barang dibayar dimuka (Neraca) Ada/Tidak
7. Ada realisasi belanja Jasa Listrik/telepon/air di Neraca Percobaan Ada/Tidak
- Ada Belanja Barang yang masih harus dibayar (Neraca) Ada

TELAAH KESESUAIAN DENGAN L-BMN


Bandingkan Neraca Percobaan (SAIBA-satker) dengan Laporan Posisi BMN di Neraca (SIMAK-satker) untuk:
Sama Tidak Seharusnya
1. Persediaan Sama
2. Aset Tetap Sama
3. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Sama
4. Aset Lainnya Sama
5. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya Sama

Bandingkan Neraca Percobaan (SAIBA) dengan Laporan Penyusutan Barang Kuasa Pengguna INTRAKOMPTABEL (SIMAK) untuk:
Sama Tidak Seharusnya
1. Akumulasi Penyusutan 137xxx dan 169xxx (SAIBA) dengan SIMAK Sama

Semenjak menggunakan basis Akrual, masing-masing Menu baik di Aplikasi Persediaan maupun di Aplikasi SIMAK akan mengirim jurnal
yang berbeda ke Aplikasi SAIBA. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan di Aplikasi Persediaan dan SIMAK-BMN, apakah input sudah
menggunakan menu yang sesuai atau belum. Lihat Menu Buku/Daftar- Daftar Transaksi BMN
sama tidak Seharusnya
- Dari Daftar Transaksi BMN, Apakah Total Nilai Reklas Masuk = Total Nilai Reklas Keluar? Sama

Akun-akun tertentu terkait ASET, seharusnya hanya kiriman dari Aplikasi Persediaan/SIMAK. Periksa di Aplikasi SAIBA, Laporan Buku
Besar Akrual per Kode Akun, apakah ada transaksi dari JNS DOK: selain SALDO atau JRNBMN
Adakah selain JNS DOK: SALDO atau JRNBMN atas akun-akun dibawah ini? Ya Tidak Seharusnya
Akun 313211 (transfer keluar) kecuali Satker Likuidasi, ada dari JRN NRC Tidak
Akun 313221 (transfer masuk) kecuali Satker Likuidasi, ada dari JRN NRC Tidak
Akun 391113 (Koreksi Nilai Persediaan) Tidak
Akun 391114 (Revaluasi Aset Tetap) Tidak
Akun 391116 (Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi) Tidak
Akun 391117 (Penyesuaian Nilai Persediaan) Tidak
akun 491421 (Pendapatan Sitaan/Rampasan) Tidak
akun 491429 (Pendapatan Perolehan Aset Lainnya) Tidak
Akun 596111 (beban Kerugian Pelepasan Aset) Tidak
Akun 596121 (Kerugian Persediaan Rusak/Usang) Tidak
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Ada Tidak Seharusnya
1 Adakah saldo negatif di LRAB Tidak
2 Ada uraian jenis belanja "tidak ada" Tidak

3 Kesamaan dengan BAR KPPN Sama

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Kesesuaian antara ADK, Face Laporan dan CaLK Sama Tidak Seharusnya
1. Rincian yang ada di CALK sama dengan LK Satker (Neraca Percobaan) Sama

Kecukupan pengungkapan pada CaLK Ya Tidak Seharusnya


2. Apakah pengungkapan KDP telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah/PMK 177/2015 ? Ya
3. Adakah daftar Saldo kas di bendahara Pengeluaran, Hibah Langsung dan BLU? Ya
4. Apakah Format LPE telah sesuai S-5568/PB/2018? ?
5. Apakah penjelasan LPE telah sesuai S-5568/PB/2018? Ya

Pengungkapan Penting Lainnya Ya Tidak Seharusnya


1. Jika ada Likuidasi: Apakah perubahan Manajemen telah diungkapkan? Ya/tidak
2. Adakah pengungkapan lainnya atas pekerjaan kontraktual yang tidak selesai? Ya/tidak
3. Adakah pengungkapan lainnya atas kasus tuntutan kepada satker di Pengadilan? Ya/tidak
4. Adakah Pengungkapan lainnya sesuai kharakteristik masing-masing Satker? Ya

LAMPIRAN KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN

"Uraikan kode akun dan penyebab terisi pada kolom yang TIDAK SEHARUSNYA,
serta hal-hal lainnya yang diperlukan"

Disamping hal-hal diatas, dapat juga melakukan telaah membandingkan LRA dengan Laporan Lainnya yang terkait (LO, LPE dan Neraca), misalnya:

- Beban Pegawai di LO = Realisasi Belanja Pegawai + Belanja Pegawai BLU (akun 525111) + selisih Belj Peg Yg Msh Hrs Dibayar
- Beban Perjalanan Dinas di LO = Realisasi Netto akun 524xxx di LRA + selisih Piutang Pengembalian Perjadin + selisih Pengembalian Perjadin yang
masih di Bendahara
- Kenaikan Aset Tetap di Neraca = Realisasi Belanja Modal di LRA - transfer keluar - penghapusan + Transfer Masuk + Hibah Barang + Perolehan Aset
Lainnya + Koreksi
- dll

Mengetahui Tempat, tanggal-bulan-tahun


Pejabat Penyusun Laporan Keuangan, Penelaah,

( ) ( )
NIP NIP

Catatan
Yang menandatangani Kertas Kerja Telaah Laporan Keuangan adalah :

1. Penelaah yakni pejabat Eselon IV yang menangani penyusunan Laporan Keuangan Satker
2. Pejabat Penyusun Laporan Keuangan yakni pejabat Eselon III yang menangani penyusunan
Laporan Keuangan Satker
Lampiran X

DAFTAR PENYELESAIAN PENGESAHAN HIBAH BARANG /JASA/SURAT BERHARAGA TAHUN ANGGARAN YANG LALU (TAYL)

KODE SATKER : ......................................


NAMA SATKER : .....................................

Status Hibah pada


Jenis Hibah Nilai Nomor Persetujuan
No Dari LK Tahun 2017 Audited Nomor Register Hibah
(Barang/Jasa/Surat Berharga) (Rp) MPHL-BJS
(Tercatat/Belum)
1 2 3 4 5 6 7

Keterangan :
- Kolom 1 : Diisi nomor urut
- Kolom 2 : Diisi jenis seluruh Hibah TAYL yang diterima oleh Satker : Barang/Jasa/Surat Berharga
- Kolom 3 : Diisi Sumber/Pemberi Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga
- Kolom 4 : Diisi Nilai Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga TAYL yang diterima
- Kolom 5 : Diisi Status Hibah Barang/Jasa/Surat Berharaga TAYL baik yang sudah tercatat maupun yang belum tercatat di Laporan Keuangan
- Kolom 6 : Diisi Nomor Register Hibah Barang/Jasa/Surat Berhraga TAYL yang telah diregister di tahun 2018. Bila Hibah TAYL belum
diregister kolom 6 diberi tanda strip (-)
- Kolom 7 : Nomor Memo Persetujuan Hibah Langsung (MPHL) Barang/Jasa/Surat Berharga (BJS) TAYL. Bila belum ada diberi tanda strip (-)
Lampiran XI

Mutasi penambahan dan pengurangan Saldo Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya

Saldo Awal (a) Rp -


Penambahan : (b)
Saldo Awal (100) Rp -
Pembelian (101) Rp -
Transfer Masuk (102) Rp -
Peny. Pembangunan (105) Rp -
Pengembangan Nilai Aset (202) Rp -
Koreksi Pencatatan Nilai (204) Rp -
Reklasifikasi Masuk (107) Rp -
Perolehan KDP Rp -
Reklas dari Aset ke Aset Lainnya (188) Rp -
Perolehan Reklas dari Intra ke Ekstra (199) Rp -
Pengembangan KDP (208) Rp -
Hibah Rp -
Koreksi Nilai Tim Penerbitan Aset (205) Rp -
Perolehan Lainnya (112) Rp -
Reklas dari Aset Lainnya ke Aset Tetap (177) Rp -
Jumlah (c) Rp -
Pengurangan (d)
Transfer Keluar (302) Rp -
Reklasifikasi Keluar (304) Rp -
Koreksi Pencatatan Nilai (305) Rp -
Koreksi Nilai Tim Penerbitan Aset (205) Rp -
Penghapusan (301) Rp -
Penghentian Aset (401) Rp -
Penggunaan Kembali BMN Yang dihentikan (402) Rp -
Jumlah (e) Rp -
Saldo Akhir TA 2018 (SAIBA) (f) = (a)+(c)-(e) Rp -
Saldo Akhir TA 2018 (SIMAK-BMN) (g) Rp -
Selisih (h) Rp -
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 (SAIBA) (i) Rp -
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 (SIMAK) (j) Rp -
Selisih (k) Rp -
Nilai Buku per 31 Desember 2018 (SAIBA) (l) Rp -
Nilai Buku per 31 Desember 2018 (SIMAK) (m) Rp -

Keterangan :
1. Huruf (a) : Saldo Awal tahun 2017
2. Huruf (b) : Rincian Nilai Transaksi Mutasi Penambahan Saldo Awal
3. Huruf (c) : Jumlah Nilai Transaksi Mutasi Penambahan Saldo Awal
4. Huruf (d) : Rincian Nilai Transaksi Mutasi Pengurangan Saldo Awal
5. Huruf (e) : Jumlah Nilai Transaksi Mutasi Pengurangan Saldo Awal
6. Huruf (f) : Huruf (a) + Huruf (c) – Huruf (e)
7. Huruf (g) : Nilai Saldo versi SIMAK BMN
8. Huruf (h) : Selisih Huruf (f) dan (g)
9. Huruf (i) : Akumulasi Penyusutan Aset Tetap/Aset Lainnya versi SAIBA
10. Huruf (j) : Akumulasi Penyusutan Aset Tetap/Aset Lainnya versi SIMAK
11. Huruf (k) : Selisih Huruf (i) dan (j)
12. Huruf (l) : Selisih Huruf (f) dan (i)
13. Huruf (m) : Selisih Huruf (g) dan (j)
14. Huruf (n) : Selisih Huruf (l) dan (m)

Catatan :
Jenis transaksi mutasi penambahan dan pengurangan aset yang disajikan hanya jenis transaksi
mutasi yang ada pada Satuan Kerja. Jenis transaksi mutasi penambahan maupun pengurangan
yang tidak terdapat di Satuan Kerja tidak perlu disajikan.
Lampiran XII

Format Perbandingan Realisasi Pendapatan dan Belanja di LRA dengan Realisasi


Pendapatan dan Beban di LO.

1. Perbandingan PNBP antara Laporan Operasional (LO) dengan Laporan Realisasi


Anggaran (LRA)

PNBP JUMLAH
- PNBP Operasional di LO (a) Rp -
- PNBP Non Operasional di LO (b) Rp -
Jumlah (c) = (a)+(b) Rp -
- PNBP di LRA (d) Rp -
Selisih (e) = (c)-(d) Rp -

Penjelasan Selisih
Selisih saldo PNBP antara Laporan Operasional (LO) dengan Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) sebesar ............. disebabkan oleh ............
1. ..............................
2. ..............................
3. ..............................

Contoh:
PNBP Jumlah

- PNBP Operasional di LO Rp 11.655.332

- PNBP Non Operasional di LO Rp 755.373.451

Jumlah Rp 767.028.783

- PNBP di LRA Rp 418.509.240

Selisih Rp 348.519.543

Selisih sebesar Rp348.519.543,00 merupakan pendapatan akrual yang berasal dari:


1. Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) sebesar Rp899.332,-
2. Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang lalu sebesar
Rp258.333.521,-
3. Pendapatan Penyesuaian Persediaan sebesar Rp89.286.690.-.
2. Perbandingan PNBP antara Laporan Operasional (LO) dengan Laporan Realisasi
Anggaran (LRA)

REALISASI REALISASI
URAIAN JENIS BEBAN BEBAN (LO) BELANJA (LRA) SELISIH
Per 31 Des 2018 Per 31 Des 2018

(a) (b) (c) (d) = (b)-(c)

Jumlah Rp - Rp - Rp -

Selisih Beban dan Belanja ................. sebesar Rp .....................,- disebabkan oleh :


1. ...........................................
2. ...........................................

Contoh :
Rincian Realisasi antara Beban Pegawai
Dengan Belanja Pegawai

REALISASI REALISASI
Uraian
BEBAN (LO) BELANJA (LRA) SELISIH
Jenis Beban
Per 31 Des 2017 Per 31 Des 2017

1. Beban Tunj. Suami/Istri PNS Rp 1.866.199.932 Rp 1.874.150.142 Rp (7.950.210)

2. Beban Tunj. Anak PNS Rp 503.986.771 Rp 505.640.211 Rp (1.653.440)

Jumlah Rp 2.370.186.703 Rp 2.379.790.353 Rp (9.603.650)

Selisih Beban Pegawai dengan Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp9.603.650,-


berasal dari :

1. Selisih Realisasi dan Beban Tunj. Suami/Istri PNS sebesar Rp7.950.210,- yang
terdiri dari:
a. Penyesuaian atas pembayaran kekurangan tunjangan suami/istri PNS a.n.
Hari Purwanto bulan September s.d. Desember 2017 Rp2.248.120,-;
b. Penyesuaian atas pembayaran kekuarangan tunjangan suami/istri 41 PNS eks
Ristek bulan April s.d Desember 2017 sebesar Rp5.031.970,-;
c. Penyesuaian atas pembayaran kekurangan tunjangan suami/istri a.n Jimmy
Akhmadi bulan November s.d Desember 2017 sebesar Rp670.120.
2. Selisih Realisasi dan Beban Beban Tunjangan Anak PNS sebesar Rp1.653.440,-
yang berasal dari penyesuaian atas pembayaran kekurangan tunjangan anak 41
PNS eks Ristek bulan April s.d Desember 2017.
Rincian Realisasi antara Beban Barang dan Jasa
denganBelanja Barang dan Jasa

REALISASI REALISASI
Uraian
BEBAN (LO) BELANJA (LRA) SELISIH
Jenis Beban
Per 31 Des 2017 Per 31 Des 2017

1. Beban Keperluan Kantor Rp 1.554.560.751 Rp 1.720.169.051 Rp (165.608.300)

2. Beban Bahan Rp 7.247.032.349 Rp 7.267.652.549 Rp (20.620.200)

Jumlah Rp 8.801.593.100 Rp 8.987.821.600 Rp (186.228.500)

Selisih Beban Barang dan Jasa dengan Realisasi Belanja Barang dan Jasa sebesar
Rp186.228.500,- berasal dari :

1. Selisih Realisasi Beban Keperluan kantor dengan Realisasi Belanja Keperluan Kantor
sebesar Rp165.608.300,- yang disebabkan oleh Penyesuaian akrual atas belanja
barang persediaan yang menggunakan akun Belanja keperluan kantor (521111).

2. Selisih Realisasi Belanja dan Beban Bahan sebesar Rp20.620.200,- yang berasal dari
penyesuaian atas pengadaan barang persediaan bulan April 2018 yang menggunakan
akun 521211 (Belanja Bahan).
Lampiran XIII

DAFTAR RINCIAN ASET TANAH


PER 31 DESEMBER 2018

Alamat Nomor Dokumen Kepemilikan Penguasaan


No Luas Tanah Nilai Tanah Penggunaan Keterangan
Lokasi Tanah Sertifikat Dokumen Lain Penuh Sebagian Sengketa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jumlah

Catatan :
Kolom 1 : Diisi Nomor Urut
Kolom 2 : Diisi Luas Tanah
Kolom 3 : Diisi Nilai Perolehan Tanah
Kolom 4 : Diisi Alamat Lokasi Tanah
Kolom 5 : Diisi Nomor Sertifikat Kepemilikan Tanah
Kolom 6 : Diisi Nomor dokumen Kepemilikan Tanah lainnya
Kolom 7 : Diisi Penggunaan/Pemanfaatan/Peruntukkan tanah
Kolom 8, 9, 10 : Diisi dengan simbol ()
Kolom 11 : Diisi Keterangan yang relevan

Anda mungkin juga menyukai