Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMATAHAN DORMANSI
KELOMPOK 4
Disusun oleh:
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pematahan dormansi ini bertujuan agar benih tersebut lebih mudah dan cepat
dalam perkecambahan. Pematahan dormansi dapat dilakukan secara fisik dan
kimia. Pematahan dormansi secara fisik yaitu dapat dilakukan antara lain
memecahkan atau membuang sebagian kulit biji untuk benih yang mempunyai
tekstur kulit yang keras misal pada perkecambahan benih semangka, benih jati
dan lain sebagainya. Selain itu pematahan dormansi secara fisik karna benih
dipengaruhi oleh suhu atau cahaya sehingga perlu dikecambahkan ditempat yang
suhunya hangat atau cahaya yang gelap misalnya pada perkecambahan melon,
kelapa sawit atau pepaya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pematahan dormansi benih dengan
perlakuan secara fisik dan kimia.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari ada tidaknya dormansi pada benih
serta cara untuk mematahkan dormansi.
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pematahan dormansi
benih dengan perlakuan secara fisik dan kimia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari ada tidaknya dormansi
pada beni serta cara untuk mematahkan dormansi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
` Dormansi adalah suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda atau keadaan
istirahat, merupakan kondisi yang berlangsung selama suatu periode yang tidak
terbatas walaupun berada dalam keadaan yang menguntungkan untuk
perkecambahan. Biji yang dorman adalah biji yang gagal berkecambah, apabila
diletakkan pada suatu lingkungan yang mendukung perkecambahan anggota
populasi biji yang lain, yang tidak dorman (Gardner, 1991).
4.1 Hasil
ulangan First Final count
count Daya
BN BN ABN BM berkeca
mbah
1 1 13 2 9 56%
Semangka
2 19 2 - 4 84%
Tomat GA3
3 21 - 3 1 84%
Tomat
Bm+air
kelapa
4 15 - - 10 60%
Padi
5 - 1 - 24 4%
Pepaya
6 4 - - 21 16%
Sengon
10 menit
7 3 - - 22 12%
Sengon
20 menit
8 7 - - 18 28%
Cabai
9 - 18 - 7 72%
Cabai
KNO3
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang berjudul pematahan dormansi biji memiliki
tujuan untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji asam yang
berkulit keras dengan melakukan perakuan fisik ataupun kimiawi.
Dalam hal ini dormansi sendiri merupakan masa istirahat dari biji
mengakibatkan tidak terjadinya proses perkecambahan, biasanya dormansi ini di
pengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam dari biji tersebut. Dormansi pada
benih ini berhubungan dengan usaha dari benih itu sendiri yang menunda
perkecambahan, hingga waktu tertentu dimana lingkungan akan mendukung
terjadinya perkecambahan yaitu dengan ketersediaan air ataupun nutrisi yang ada
di lingkungannya baru benih akan berkecambah. Dormansi ini nantinya dapat
terjadi pada kulit biji ataupun pada embryo. Pematahan embryo yang di lakukan
dengan karifikasi di gunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji sedangkan
stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embryo.
Perkecambahan sendiri di mulai dengan proses imbibisi atau penyerapan
air oleh benih atau biji, kemudian biji yang tadinya keras menjadi lunak, dan
terjadi hidrasi oleh protoplasma. Kemudian tahap selanjutnya terjadi kegiatan sel
dan enzim serta naiknya tingkat respirasi benih. Kemudian selanjutnya tahap
penguraian bahan-bahan karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk terlarut
atau sudah di uraikan oleh enzim sebelumnya kemudian di translokasikan ke
semua titik tumbuh. Lalu proses selanjutnya terjadi proses perkecambahan benih
atau biji yaitu terjadi asimilasi dari bahan-bahan yang telah terurai pada daerah
meristematik yang nantinya akan menghasilkan energi yang nantinya di gunakan
untuk kegiatan pembentukan komponen seperti batang daun dan bagian lainnya,
pertumbuhan pun dimulai dari proses perkecambahan melalui proses pembelahan
sel-sel, kemudian diferensiasi sel pada daerah meristematik, lalu sel menjadi sel
yang sudah utuh atau sempurna yang nantinya akan membentuk struktur-struktur
bagian tumbuhan di mulai dari batang dari hipokotil, plumul yang nantinya akan
berubah menjadi daun, radikula yang akan tumbuh menjadi akar sehingga
nantinya akan membentuk tumbuhan yang sempurna. Yang nantinya akan tumbuh
terus pada bagian ujung yaitu bagian sel-sel meristemnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. pematahan dormansi benih dengan perlakuan secara fisik dan kimia
adalah salah satu upaya untuk melwati masa istirahat dari benih.
2. Cara mematahkan dormasi secara fisik dan kimiawi
5.2 Saran
Mahasiswa dalam melakukan praktikum harus memperhatikan keselamatan
kerja agar tidak terjadi kesalahan dan melakukan praktikum seperti prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, F. P. ; R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Jakarta: UI Press
Harjadi. 1991. Dasar-Dasar Teknologi Benih. Dept. Bogor: Agronmi IPB Press