Jurnal
Jurnal
Abstrak
Efisiensi dari dc-dc konverter idealnya 100%, tapi kenyataanya kurang dari itu. Dengan
rendahnya efisiensi dari konverter maka daya listrik yang dapat dimanfaatkan oleh beban akan
berkurang. Untuk waktu yang lama, energi listrik yang hilang pada saklar semikonduktor tidak
dapat diabaikan, apalagi dalam cakupan wilayah yang luas, misalnya untuk seluruh Indonesia.
Untuk menghasilkan konverter dc-dc dengan kerapatan daya yang tinggi, maka frekuensi
pensaklaran dinaikan. Naiknya frekuensi pensaklaran maka keperluan akan komponen reaktif
menjadi kecil, akan tetapi akibatnya daya yang hilang pada saklar semikonduktor menjadi tinggi,
terutama sewaktu turn-on dan turn-off.
Metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan diatas pada penelitian ini adalah metode
Zero Voltage Switching (ZVS). Metode ZVS ini menerapkan pensaklaran tegangan nol sewaktu
turn-on, dengan bantuan komponen induktor resonansi Lr dan kapasitor resonansi Cr. Untuk
memvalidasi metode yang diusulkan maka dilakukan simulasi dan pengujian subyek penelitian
di Laboratoium Elektronika Daya STT Mandala Bandung. Kegiatan penelitian, mulai dari studi
pustaka sampai pelaporan hasil penelitian dilakukan selama delapan bulan.
Dari data hasil pengujian dan analisa menunjukan bahwa terjadi peningkatan rata-rata efisiensi
konverter dc-dc penaik tegangan yang digunakan sebagai koreksi faktor daya beban nonlinier
dengan penerapan metode Zero Voltage Switching (ZVS) sebesar 4%.
1. Pendahuluan
Efisiensi dari dc-dc konverter Kenyataannya secara praktis,
idealnya 100% sehingga daya keluaran efisiensi dari konverter lebih kecil dari
dan daya masukan sama, atau dengan 100%, dan disamping itu beban yang
kata lain tidak terjadi daya yang hilang dipikul oleh konverter menghasilkan
pada konverter. Dc-dc konverter faktor daya (cosϕ) lebih kecil dari satu
merupakan peralatan yang dapat pada sisi tegangan arus bolak-balik
mengkonversikan energi listrik dari (tegangan ac).
tegangan searah tertentu ke tegangan Untuk menghasilkan konverter dc ke
searah yang diinginkan atau teregulasi. dc dengan kerapatan daya yang tinggi,
Dc-dc konverter dapat dikelompokan maka frekuensi pensaklaran dinaikan.
menjadi tiga jenis berdasarkan tegangan Naiknya frekuensi pensaklaran maka
keluaran yang dihasilkan yaitu: penaik keperluan akan komponen reaktif menjadi
tegangan, penurun tegangan dan kecil, akan tetapi akibatnya daya yang
penaik/penurun tegangan. Beban yang hilang pada saklar semikonduktor
dipikul oleh konverter umumnya beban menjadi tinggi, terutama sewaktu turn-
elektronik. Idealnya setiap beban on dan turn- off, sehingga efisiensi
mempunyai faktor daya sama dengan konverter menjadi turun.
satu. Dengan rendahnya efisiensi dari
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 3
konverter maka daya listrik yang dapat pensaklaran sehingga pada frekuensi
dimanfaatkan oleh beban akan berkurang. tinggi rugi pensaklaran didominasi oleh
Untuk waktu yang lama, energi listrik rugi transisi.
yang hilang pada saklar semikonduktor
tidak dapat diabaikan, apalagi dalam
cakupan wilayah yang luas, misalnya 2.2. Rakaian Snubber
untuk seluruh Indonesia. Usaha untuk mereduksi rugi-rugi
Untuk mengatasi masalah diatas pensaklaran, agar konverter dapat
maka perlu diadakan penelitian secara beroperasi pada frekuensi tinggi yaitu
eksperimental, tentang penggunaan dengan menggunakan rangkaian
metode zero voltage switching (ZVS) snubber. Terdapat dua jenis rangkaian
pada saklar semikonduktor dalam snubber yaitu rangkaian turn-on snubber
meningkatkan efisiensi konverter as-as dan turn-off snubber. Rangkaian turn-
yang digunakan sebagai koreksi faktor on snubber adalah rangkaian yang terdiri
daya. dari induktor yang dipasang seri dengan
komponen saklar semikonduktor yang
2. Landasan Teori difungsikan untuk membuat nol
2.1. Rugi-rugi Energi Pada Saklar tegangan pada saklar sewaktu turn-on
Semikonduktor dan setelah itu energi yang tersimpan di
Rugi-rugi energi pada saklar induktor dilepaskan ke resistor melalui
semikonduktor terdiri dari rugi-rugi dioda snubber. Rangkaian turn-off
dalam keadaan statis yaitu dalam snubber adalah rangkaian yang terdiri
keadaan konduksi dan tidak konduksi dari kapasitor yang dipasang paralel
dengan rugi-rugi pada waktu komutasi dengan saklar semikonduktor, dimana
atau transisi dari keadaan konduksi ke sewaktu turn-off kenaikan tegangan pada
keadaan tidak konduksi dan sebaliknya. saklar semikonduktor dibatasi oleh
Rugi-rugi tersebut dapat diekspresikan kenaikan tegangan pada kapasitor dan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut: setelah itu energi yang tersimpan di
kapasitor dilepaskan melalui dioda
(1) snubber ke resistor.
(2)
(3)
Rugi daya rata-rata pada saklar
semikonduktor dapat ditulis dalam bentuk
persamaan sebagai berikut:
(4) (a)
Jumlah rugi daya yang hilang selama
konduksi dan tidak konduksi dengan rugi
daya selama transisi adalah:
(5)
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 4
Gambar 1. dihubungkan dengan suatu rangkaian
(a) rangkaian turn-on snubber, (b) bentuk resonansi LC, dimana kondisi resonansi
gelombang tegangan dan arus untuk Ls ini akan dimanfaatkan oleh saklar
yang kecil, (c) untuk Ls yang besar semikonduktor saat turn-on maupun
turn-off sehingga tidak ada penyilangan
antara tegangan dan arus. Pada gambar di
bawah ditunjukan dua jenis saklar
resonansi Zero Voltage Swithing (ZVS).
Komponen LC tidak menyerap daya aktif
sehingga tidak menyebabkan terjadinya
disipasi daya. komponen LC tersebut
hanya berfungsi sebagai penyimpan
energi sementara.
(a)
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 5
penuh pada setengah perioda, dikontrol
dengan chip perbaikan faktor daya, yang
mana tegangan Vo dideteksi dan
dibandingkan dengan internal referensi
dalam sebuah eror amplifier tegangan dc
dengan lup umpan balik negatip,
menyeting Ton untuk menjaga Vo tetap
konstan pada nilai yang ditetapkan.
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 6
sinus digunakan untuk mengatur waktu
on untuk memaksa dua gelombang sinus
menjadi sama amplitudonya.
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 7
IL(0) = 0 dapat di-on-kan saat tegangan nol..
Vc(0) = Vo Kondisi awal interval ini adalah:
Persamaan diferensial interval ini
adalah: IL = I1 (1 – cos a)
di IL (0) = I1 (1 – cos a)
Lr L = Vc − Vo (14)
dt
(8) dIL
Lr = -Vo
dVc dt
Cr = I1 - I L (15)
dt
(9) Lamanya kondisi ini dapat
Dalam mode setengah gelombang, ditunjukan dengan persamaan:
ketika Vc mencapai nol saat Ta 1 − cos a
T23 = Lr I1
tegangan ini diapit oleh diode anti Vo
pararel D1 yang membawa arus balik. (16)
a Dalam keadaan normal untuk
T12 = operasi setengah gelombang
ω
(10) sakelar Q1 akan turn-on
dimana: setelah Vc mencapai nol saat
Ta dan sebelum arus diode
⎡ Vo ⎤
a = sin –1 ⎢ ⎥ mencapai nol.
⎣ ZnI 1⎦
(11) d. Interval 4 (t3 – t4) dengan
arus IL saat T2 rangkaian ekivalen 2.9d
IL (T2) = I1 (1 – cos a) Interval ini dimulai saat
(12) T3, seluruh input arus I1
untuk mode setengah gelombang: mengalir melalui sakelar Q1
Π dan saat T4 kembali pada
Π <a< 3
2 keadaan semula dimana saklar
(13) dalam keadaan off.
T34 = TS – T01 –T12 – T23
c. Interval 3 (t2 – t3) dengan (17)
rangkaian ekivalen 2.9c
Interval ini dimulai ketika
tegangan kapasitor akan berubah
polaritas menjadi negatif tetapi hal ini
tidak terjadi karena dibatasi diode anti
pararel dengan saklar sehingga saklar
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 8
L1
Do
Vo
18 V ac
D2 8 0 -2 7 0 V a c Ci D1 R vi
Q1 Co Ro
Fvd
Rs
- +
R ci
Rmo R pk2
R vf R cz C pk
C cz
C vf C cp R pk1 C3
7 5 4 3 2 9
15
1 6 V /1 0 V 7 ,5 V VCC
REF RQ
R v ac
10 Run
R ena
2 ,5 V /2 ,2 5 V
EA1
7 ,5 V 16
R b1 A
11 EA2 FF1 18V Ds
R ff1 IM = A B R
6 B C 1
R ff2 R Q
8 7u A X2 C R un S
O sc illa to r
13
U C 3854
14 12
+ +
C ff1 C ss Ct R se t
R ff3 C ff2 C1 C2
Laboratorium
Gambar 10, Diagram rangkaian UC 3854 Konverter yang direalisasikan mempunyai
untuk perbaikan faktor daya spesifikasi sebagai berikut:
1. Tegangan masukan ac bervareasi antara :
80 – 270 V
4. Data Hasil Simulasi dan Pengujian di
2. Tegangan keluaran : 400 V dc pensaklaran keras ditunjukan pada gambar
3. Daya keluaran :150 W 13. Dari gambar tersebut terlihat adanya
4. Frekuensi pensaklaran :50 KHz. persilangan antara arus dan tegangan sewaktu
turn-on maupun turn-off yang akan
Sebelum perakitan dan pengujian objek mengurangi efisiensi dari konverter. Bentuk
penelitian di laboratorium, terlebih dahulu gelombang arus dan tegangan masukan
dilakukan simulasi dengan bantuan software konverter yang berupa arus bolak-balik
PSIM. Pengujian yang dilakukan meliputi ditunjukan pada gambar 14, dari gambar
pengamatan bentuk gelombang tegangan dan tersebut terilihat bahwa tegangan dan arus
arus masukan, factor daya dan efisiensi hampir tidak ada pergeseran pasa atau
konverter. dengan kata lain factor daya cosφ hampir
Bentuk gelombang tegangan dan arus pada sama dengan satu.
jepit saklar semikonduktor yang melakukan
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 9
Gambar 12. Rangkaian simulasi konverter dc-dc penaik tegangan dengan pensaklaran keras
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 10
Gambar 15. Rangkaian simulasi konverter dc-dc penaik tegangan dengan ZVS
keseluruhan.
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 11
6 150 69 82
Vds
Ids
Riwayat Penulis
Anung, adalah Dosen Tetap STT Mandala
Bandung
Rahmad Hidayat, Dosen Kopertis
Wilayah IV dpk di STT Mandala Bandung
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.7 NO.2 JULI 2014 ISSN : 1979-4819 13