Anda di halaman 1dari 5

Kesehatan A-Z

Mengenali Tanda dan Gejala Gangguan Pencernaan

Oleh Lika Aprilia Samiadi

Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: .

perut bunyi saat lapar

Setelah menikmati cheeseburger dengan kentang goreng renyah, Anda mungkin langsung merasa puas.
Tapi setelah Anda selesai atau kadang-kadang selama makan, Anda mungkin merasa perut Anda penuh
dengan sensasi panas. Hal ini adalah tanda dari gangguan pencernaan. Cara terbaik untuk mengatasi
gangguan pencernaan Anda adalah untuk mengetahui terlebih dahulu tanda-tandanya.

Apa itu gangguan pencernaan?

Gangguan pencernaan, juga dikenal sebagai dispepsia, adalah suatu kondisi yang ditandai dengan
sensasi panas di bagian atas bagian perut dan bawah tulang dada. Anda mungkin mengalami perasaan
ini kadang-kadang atau sering. Kadang-kadang rasa sakit disertai dengan rasa panas di belakang tulang
dada. Gangguan pencernaan sering merupakan tanda dari masalah lain seperti penyakit
gastroesophageal reflux (GERD), maag, atau penyakit kandung empedu. Kondisi ini tidak sama dengan
mulas. Mulas biasanya menyebabkan mual dan kembung.

Gangguan pencernaan yang parah dapat menyebabkan masalah permanen dengan sistem pencernaan
Anda seperti jaringan parut esofagus atau bagian perut Anda. Gangguan pencernaan bisa menyerang
siapa saja pada usia berapa pun. Anda lebih berisiko jika:

Anda minum banyak alkohol

Menggunakan aspirin dan penghilang rasa sakit lain yang dapat mengiritasi lambung

Kondisi yang membuat kelainan pada saluran pencernaan Anda, seperti maag

Anda memiliki kecemasan atau depresi

Apa saja gejala gangguan pencernaan?


Gejala-gejala gangguan pencernaan mungkin terjadi selama atau setelah makan dan minum. Stres juga
dapat menyebabkan gejala gangguan pencernaan semakin buruk. Jika Anda memiliki gangguan
pencernaan, Anda mungkin memiliki gejala seperti:

Merasa tidak nyaman seakan perut penuh atau berat

Bersendawa

Makanan atau cairan kembali dari perut Anda ke dalam kerongkongan (esofagus)

Kembung (kurang umum)

Mual dan muntah (kurang umum)

Ada solusi sederhana dan obat yang dapat membantu gangguan pencernaan. Namun, gangguan
pencernaan dapat menunjukkan penyakit serius lainnya. Anda sebaiknya periksa ke dokter Anda jika:

Anda berusia 55 tahun atau lebih

Anda telah kehilangan banyak berat badan tanpa sengaja

Anda merasa sulit untuk menelan

Anda sering muntah

Anda memiliki anemia terkait kekurangan zat besi

Anda dapat merasakan benjolan di perut Anda

Anda muntah darah atau munculnya darah dalam tinja Anda

Apa penyebab dari gangguan pencernaan?

Biasanya, asam dihasilkan oleh perut untuk mencerna makanan yang Anda makan. Namun, kadang-
kadang asam dapat merusak dinding usus, menyebabkan rasa sakit dan iritasi. Gangguan pencernaan
juga bisa dipicu atau diperburuk oleh faktor-faktor lain.

Penyebab paling umum dari gangguan pencernaan adalah makan terlalu banyak, terlalu cepat, memakan
banyak makanan tinggi lemak, atau makan selama situasi stres. Minum terlalu banyak alkohol dan
merokok juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Stres dan kelelahan dilaporkan dapat
membuat pencernaan lebih buruk.
Jika Anda kelebihan berat badan, Anda lebih mungkin untuk mengalami gangguan pencernaan karena
peningkatan tekanan di dalam perut Anda.

Penyakit tertentu dapat mengganggu pembersihan asam lambung dari kerongkongan Anda, atau
menyebabkan sfingter esofagus gagal untuk mencegah asam lambung bergerak kembali ke
kerongkongan Anda. Beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan pencernaan adalah:

Maag

GERD (asam lambung)

Kanker perut (jarang)

Gastroparesis (suatu kondisi di mana perut tidak benar-benar kosong, hal ini sering terjadi pada orang
dengan diabetes)

Infeksi perut

Irritable bowel syndrome

Pankreatitis kronis

Penyakit tiroid

Kehamilan

Beberapa obat dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti nitrat, obat untuk memperluas
pembuluh darah Anda, yang dapat membuat rileks kerongkongan Anda, yang memungkinkan asam
bocor kembali.

Jika Anda memiliki masalah perut, Anda sebaiknya tidak menggunakan NSAID, seperti aspirin dan
ibuprofen, karena dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Anak-anak di bawah usia 16 tahun sebaiknya tidak menggunakan aspirin. Beberapa obat lain yang Anda
sebaiknya tidak gunakan untuk menghindari gangguan pencernaan adalah:

Aspirin dan obat penghilang rasa sakit lainnya, seperti NSAID seperti ibuprofen (Motrin, Advil), dan
naproxen (Naprosyn)

Estrogen dan kontrasepsi oral


Obat steroid

Antibiotik tertentu

Obat tiroid

Apa saja pengobatan untuk gangguan pencernaan?

Sering kali, gangguan pencernaan bisa hilang tanpa pengobatan dalam beberapa jam. Namun, jika gejala
bertambah buruk, Anda sebaiknya periksa ke dokter Anda. Hindari pemicu gangguan pencernaan,
seperti makanan atau kegiatan tertentu, untuk mengobati gangguan pencernaan:

Cobalah untuk tidak mengunyah dengan mulut terbuka, berbicara sambil mengunyah, atau makan
terlalu cepat. Hal ini menyebabkan Anda menelan terlalu banyak udara, yang dapat memperburuk
gangguan pencernaan.

Minum cairan setelah makan dan tidak saat makan

Hindari makan larut malam

Hindari makanan pedas

Berhenti merokok

Hindari minuman beralkohol

Jika gangguan pencernaan tidak reda setelah membuat perubahan ini, dokter mungkin meresepkan obat
untuk mengurangi gejala Anda. Karena gangguan pencernaan adalah gejala dan bukan penyakit,
pengobatan biasanya tergantung pada kondisi yang menyebabkan gangguan pencernaan.

Apa saja tips untuk mengatasi gangguan pencernaan?

Jika Anda memiliki gangguan pencernaan akibat penyakit lain, Anda sebaiknya mengetahui tentang
penyakit tersebut dan bagaimana mengelolanya. Dengan demikian, Anda dapat benar-benar mengurangi
risiko gangguan pencernaan.

Gangguan pencernaan dapat lebih baik dengan membuat perubahan hidup yang positif. Berikut adalah
beberapa tips untuk mengendalikan gangguan pencernaan:

Menjaga berat badan yang sehat


Obesitas membuat lebih mudah bagi asam lambung mengalit ke kerongkongan Anda. Menjaga berat
badan yang sehat dengan olahraga teratur dan memiliki pola makan yang sehat dapat mengurangi
gangguan pencernaan. Anda dapat mengurangi jumlah makanan berlemak, makanan pedas atau apapun
yang mengandung kafein seperti kopi, teh atau coke untuk mencegah gangguan pencernaan.

Berhenti merokok dan minum alkohol

Bahan kimia dalam rokok dan alkohol bisa membuat otot kerongkongan Anda rileks, sehingga terjadi
refluks asam.

Memiliki rutinitas tidur yang baik

Hindari makan 3-4 jam sebelum tidur. Ketika Anda berbaring, kerongkongan jauh lebih santai. Makan
makanan sebelum tidur akan membuat asam dihasilkan dalam perut kita, sehingga meningkatkan risiko
refluks asam. Tempatkan beberapa bantal untuk menopang kepala Anda atau bahu agar pada posisi di
atas dapat mencegah asam lambung bergerak naik dari saluran pencernaan Anda saat Anda sedang
tidur.

Bagikan artikel ini:

Review Date: Februari 9, 2017

Last Modified: Februari 9, 2017

Sumber

Hidup sehat ♡ Hidup bahagia

This website is certified by Health On the Net Foundation. Click to verify.

This site complies with the HONcode standard for trustworthy health information: verify here.

Tentang KamiLowonganKontak KamiKebijakanKebijakan EditorialInformasi PentingInformasi


KesehatanSitemap

© 2019 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak cipta dilindungi.

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai