Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanenan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk
diperhatikan pada budidaya padi. Oleh karena itu pemanenan harus dilakukan
dengan baik dan benar dengan tujuan untuk menekan serendah mungkin
masalah kehilangan padi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tinggi
rendahnya hasil produktifitas padi.
Di jaman yang serbah canggih ini semua kegiatan mulai didukung dengan
teknologi. Sejalan dengan berkembangnya teknologi dari waktu-kewaktu cara
pemanenan hasil pertanian juga ikut mengalami perkembangan sesuai
kebutuhan. Banyak sekali teknologi-teknologi baru yang mulai muncul
sehingga memudahkan para petani untuk melakukan kegiatan budidaya.
Berdasarkan uraian diatas, maka praktikum ini dirasa perlu dilakukan agar
praktikan mampu mempelajari kinerja suatu alat & mesin pemanen padi.

B. Tujuan
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan sebagai untuk mempelajari
watak kerja mesin pemanen padi atau biasa disebut rice harvester yang
ditinjau dari aspek mesin, aspek tanaman serta aspek teknik operasionalnya

C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah praktikan
mengetahui watak kerja mesin pemanen padi atau biasa disebut rice
harvester yang ditinjau dari aspek mesin, aspek tanaman serta aspek teknik
operasionalnya
BAB II
DASAR TEORI

Traktor merupakan mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan


bagi peralatan dan perlengkapan usaha tani sebagai penyedia tenaga (Sembiring
1998). Traktor merupakan mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel. Awal
mulanya traktor digunakan untuk mengoperasikan peralatan lapangan, semua
ditarik dibelakang traktor. Dengan dikembangkannya penyadap daya, traktor
sekarang ada fungsi lain selain mengolah tanah seperti halnya perontok jagung,
pemanen padi dengan bantuan alat & mesin yang dipasang dan dimuat di traktor.
(Sutrisno. 1999).
Panen adalah rangkaian kegiatan pengambilan hasil budidaya berdasarkan
umur, waktu, dan cara sesuai dengan sifat dan karakter produk (Mentri Pertanian
RI, 2013). Panen merupakan pekerjaan terakhir dari rangkaian proses budadaya
(bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu
melakukan persiapan untuk penyimpanan sampai dengan pemasaran. Komoditas
yang dipanen nantinya akan melalui beberapa tahap sampai berada di tangan
konsumen. Oleh karena itu perlu direncanakan dengan baik bagaimana proses
panen sampai pasca panen yang baik dan benar yang sebaiknya dilakukan (Dewa,
R. 1998).
Alat dan mesin pengolahan yang digunakan untuk komoditi padi terdiri
dari perontok (thresher dan reaper), cleaner, pemecah kulit (husker, huller) dan
pemutih (polisher), biasanya perontok dan cleaner untuk komoditi padi tersebut
juga dapat digunakan untuk komoditi kacang kedelai. Sedangkan untuk komoditi
jagung, alat dan mesin pengolahannya terdiri dari pemipil, cleaner, pemisah, dan
penggiling (hammer mill) (Smith dan Wilkes, 1990).
Mesin pemanen reaper dipakai untuk memanen tanaman biji-bijian seperti:
Padi, Gandum, Sorgum dan sebagainya. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja
orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan
menerjang, memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan
tanaman tersebut kearah samping. Ada pula yang mengikat tanaman yang
terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar (mesin reaper binder).
Hasil panen yang direbahkan menggunakan mesin reaper ini selanjutnya akan
dirontok menggunakan perkakas atau mesin tertentu (misalnya thresher).
Combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat memotong
bulirtanaman yang berdiri,merontokkan dan membersihkan gabah sambil
berjalandilapangan. Dengan demikian waktu pemanenanlebih singkat
dibandingkandengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak
membutuhkn jumlahtenaga kerja yang besar pada seperti pemanenan tradisional.
Penggunaan alat inimemerlukan investasi yang besar dan tenaga yang terlatih
yang dapat mengoperasikan alat ini. Pemahaman tentang combine harvester
sangat pentingdalam pengelolaan pertanian tanaman pangan modern. Dengan
mengetahui bagianmesin dan cara kerja serta kinerja, pengelolanya akan dapat
merencanakan danmengatur penggunaan combine harvester dengan efisien dan
ekonomis.
BAB III
METODOLOGI

A. Alat
Pada praktikum kali ini dibutuhkan alat-alat sebagai berikut
 Reaper
 Combine rice harvester
B. Bahan
 Papan jalan
 Alat tulis
 Form pengisian
C. Cara Keja
Pada praktikum ini pertama-tama praktikan men-spesifikasi tiap-tiap
mesin pemanen padi. Bagian-bagian traktor diamati dan menentukan
fungsi dari bagian tersebut. Spesifikasi traktor ditentukan dengan cara
diukur dimensi dari mesin pemanen tersebut. Dibuat sketsa mesin
pemanen padi tersebut. Dan yang terakhir pada hasil penggambaran diberi
keterangan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

A. Spesifikasi Mesin Pemotong Padi (Reaper)


1. Mesin Reaper
a. Nama : Reaper
b. Merek : Mametora
c. Model/Tipe : UK 13 / Dorong
d. Nomor Seri : W UK 2004
e. Negara Pembuat : Jepang
f. Tahun Pembuatan :‒
g. Ukuran
1) Panjang (cm): 270
2) Lebar (cm): 110
3) Tinggi (cm): 92
4) Berat (kg): ‒
5) Lebar pemotongan (cm): ‒
2. Macam tanaman yang dapat dipanen: Padi dan gandum
3. Syarat kondisi anaman yang dipanen
a. Tinggi tanaman : minimal 70 cm
b. Sudut tegak : 60° ‒ 90°
c. Cara tanam : Larikan
4. Kecepatan
a. Jumlah versnelling : 4 maju 2 mundur
b. Kecepatan di atas jalan (m/dt) :‒
c. Kecepatan kerja :‒
5. Motor Penggerak
a. Tipe : Motor otto
1) Karburator/diesel : Karburator
2) Langkah :2
3) Jumlah Silinder :1
4) Tipe pendingin : Udara luar
b. Merek/model : Mametora / UK 13
c. Daya/rpm :3 – 5 HP / 1800 – 2000 rpm
d. Bahan Bakar : Bensin
6. Roda
a. Jumlah :2
b. Tipe : Karet
c. Diameter (cm) : 42
d. Tebal (cm) : 12
e. Jarak renggang roda (cm) : 52
f. Pengaturan :–
7. Transmisi : Utama  Gerak  Gerak maju 
Memotong
8. Marker : Muka  Belakang
a. Mekanisme kopling :‒
b. Model :‒
c. Sistem Kontrol :‒
9. Pengairan :‒
10. Mekanisme Pemanenan : Saat mesin dihidupkan dan berjalan,
gathering
lever mengumpulkan batang padi dan
circular saw memotong batang padi.
Kemudian batang padi dikumpulkan oleh
base holder dan holder lever, setelah penuh
atau tiga kali putaran batang padi dilempar
ke samping oleh straw disposing lever.
11. Gambar dan bagian-bagian Reaper:

Keterangan:
1. Pulley, berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin ke alat
pemanen (meneruskan daya ke mesin dan mengatur kecepatan potong)
2. Straw disposing lever (upper), berfungsi untuk
melempar/membuang/mendorong batang padi
3. Holder lever, berfungsi sebagai batang penahan base holder
4. Base holder, befungsi sebagai tempat menahan padi yang sudah
dipotong
5. Guide road, berfungsi sebagai pemandu operator saat menjalankan
mesin
6. Disposing arm, berfungsi sebagai lengan pendorong straw disposing
lever
7. Tension pulley, berfungsi untuk mengatur tegangan pulley
8. Main belt, berfungsi sebagai penghubung antar pulley
9. Gathering lever, berfungsi mengaitkan dan mengumpulkan batang padi
yang akan dipotong
10. Circular saw, berfungsi sebagai pemotong batang padi
B. Spesifikasi Mesin Pemanen Padi (Combine Harvester)
1. Mesin Combine Harvester
a. Nama : Mini Combine Harvester
b. Merek : Quick
c. Model/Tipe : H-140R / Riding
d. No. Seri :‒
e. Negara Pembuat : Indonesia
f. Tahun Pembuatan :‒
g. Ukuran
1) Panjang (cm) : 372
2) Lebar (cm) : 180
3) Tinggi (cm) : 197
4) Berat (kg) : 1273
5) Lebar pemotongan (cm): 115
2. Macam tanaman yang dapat dipanen : Padi
3. Syarat kondisi tanaman yang dipanen
a. Tinggi tanaman :‒
b. Sudut tegak :‒
c. Cara tanam :‒
4. Kecepatan
a. Jumlah versnelling : 3 maju (2 pemanenan 1
transplanter) dan 1 mundur
b. Kecepatan di atas jalan (m/dt) :‒
c. Kecepatan kerja : 6 – 7 jam/ha
5. Motor penggerak
a. Tipe : diesel
1) Karburator/diesel : diesel
2) Langkah :4
3) Jumlah silinder :1
4) Tipe pendingin : Air dengan radiator
b. Merek/model : Kubota/ RD 140 DI – 2T
c. Daya//rpm : 14 HP/2400 rpm
d. Bahan bakar : Solar
6. Roda
a. Jumlah :2
b. Tipe : Crawler
c. Diameter (cm) :‒
d. Tebal (cm) : 34,5
e. Jarak renggang roda (cm) : 27
f. Pengaturan :‒
7. Transmisi : Utama  Gerak  Gerak maju  Memotong
a. Mekanisme kopling : Van belt
b. Model : Kombinasi gear chain
c. Sistem Kontrol :‒
8. Marker : Muka  Belakang
9. Pengairan : ‒
10. Mekanisme pemanenan: Ketika mesin dinyalakan dan combine
bergerak
maju, revolving reel akan menyinsing padi
bersamaan dengan cutting bar yang
memotong batang padi. Batang padi yang
sudah terpotong akan dikumpulkan oleh
auger drum untuk kemudian masuk ke
feeding elevator agar dapat dibawa ke
thresher. Dari thresher, batang padi akan
dirontokkan dan gabah masuk ke cleaning
elevator kemudian naik ke cleaning unit.
Batang padi yang sudah tidak terpakai
dibuang. Gabah padi cleaning unit akan
dipisahkan yang isi dan kosong dengan
bantuan blower. Gabah kosong akan dibuang
sedangkan gabah isi dikeluarkan lewat grain
oulet yang sudah diberi karung sebelumnya.
11. Gambar dan bagian-bagian combine harvester
Keterangan:
1. Revolver rear, berfungsi untuk menyisir tanaman
2. Cutting bar, berfungsi untuk memotong batang padi
3. Auger drum, berfungsi untuk mengumpulkan batang yang telah dipotong
4. Feeding elevator, berfungsi untuk membawa padi yang terpotong ke
thresher
5. Thresher, berfungsi sebagai perontok gabah
6. Left side cover, berfungsi sebagai menutup rantai kiri
7. Cleaning elevator, berfungsi untuk membawa gabah rontok ke cleaning
unit
8. Cleaning unit, berfungsi untuk memisahkan gabah kotor dengan gabah isi
9. Knalpot, berfungsi sebagai pembuangan sisa pembakaran
10. Air funnel, berfungsi sebagai saluran udara
11. Grain outlet, berfungsi sebagai tempat keluaran gabah isi
12. Grain seat, berfungsi sebagai tempat dudukan karung gabah
13. Operator seat, berfungsi sebagai tempat duduk operator
14. Crawler, berfungsi sebagai sistem penggerak mesin
15. Right side cover, berfungsi untuk menutup rantai kiri
16. Blower, berfungsi sebagai penghembus udara
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bawha
pada mesin reaper, motor penggeraknya menggunakan motor otto,
menggunakan karburator memiliki 2 langkah dan 1 silinder dengan bahan
bakar bensin. Untuk mesin reaper tanaman yang dapat dipanen adalah padi
dan gandung dengan minimal panjang 70 cm dan cara operasionalnya
seperti traktor tangan.
Pada combine harvester menggunakan motor penggerak diesel,
memiliki 4 langkah dan 1 silinder dengan bahan bakar solar, untuk
tanaman yang bisa dipanen menggunakan mesin ini adalah padi.
B. Saran
Pada praktikum kali ini semua berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Dewa, R. 1998. Analisis Kebutuhan Energi Untuk Pemanenan dan


PerontokanGabah Serta Kebutuhan Mesin Panen dan Perontok Gabah (Studi
KasusKecamatan Telgasari, Kabupaten Karawang) [Skripsi]. Bogor:
FakultasTeknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Hardjoanidjojo S, 2000.Pengantar Keteknikan Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Mentri Pertanian RI, 2013. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Diakases 19 Oktober 2018
Sembiring, E. N., Suastawa. I. N. dan Desrial. 1990. Sumber Tenaga Tarik di
Bidang Budidaya Pertanian. JICA-DGHE/IPB PROJECT/ADAET: JTA-9a.
Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor
Smith, H.P., dan Wilkes, L.H. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani.
TerjemahanTri Purwadi. UGM Presss, Yogyakarta.
Sutrisno. 1999. Mesin-Mesin Peralatan.Bumi Aksara:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai