Anda di halaman 1dari 6

2.1.

Perbedaan K13 dan KTSP

2.1.1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-


masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Menurut BSNP (2007) KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman
pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah/madrasah.

Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum
yang disusun oleh BSNP. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip :

1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya,

2. beragam dan terpadu,

3. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, relevan dengan
kebutuhan kehidupan menyeluruh dan berkesinambungan,

4. belajar sepanjang hayat

5. seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Untuk pendidikan
dasar, tujuannya adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang tertuang dalam SI meliputi
lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Kelompok mata pelajaran estetika

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

2.1.2. Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya
yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa
yag ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum
merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Undang – Undang No.20 Tahun 2013 menjadi acuan dalam menentukan Tema
Pengembangan Kurikulum 2013 yaitu membentuk 3 aspek :

Sikap dengan menimbulkan rasa ingin Tahu Mengapa

Pengetahuan yang akan menimbulkan rasa ingin Tahu Apa

Keterampilan yang akan menimbulkan rasa ingin Tahu Bagaimana

Ketiga hal diatas dibentuk dengan memusatkan pengembangan elemen-elemen kurikulum


berikut ini :

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi

Struktur Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Proses Penilaian

Silabus

Rancangan Perencanaan Pembelajaran

Buku-Buku Kurikulum

Aspek perubahan yang ada dalam kurikulum 2013 perubahan mendasar Kurikulum 2013
dengan Kurikulum sebelumnya ialah :

Konsep Kurikulum

Buku

Proses Pembelajaran

Proses Penilaian

Perubahan mendasar lainnya adalah dikuranginya beberapa mata pelajaran di tingkat satuan
pendidikan SD dan SMP, serta dihilangkannya sistem penjurusan pada jejang atau tingkat
satuan pendidikan SMA, jadi nanti tidak akan adalah lagi kasta terbaik dan kasta nomor 2
(pembuangan) seperti yang terjadi pada saat ini, yang katanya jurusan IPA itu favorit,
anaknya pintar-pintar, sedangkan jurusan IPS dan bahasa itu nomor dua, jurusan
“pembuangan” anaknya pada bandel-bandel. Kurikul 2013 sendiri akan mulai diterapkan
secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013 – 2014.

Konsep yang digunakan dalam kurikulum 2013 ini adalah keseimbangan


antaraHardskill dan Softskill, dimulai dari Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian.

Sehingga jika dijabarkan konsep yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah :

Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum

Pendekatan dalam Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum

Penyempurnaan Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum

Secara ringkas perbedaan antara K13 dan KTSP dapat dilihat pada table 1.1.

table 1.1. perbedaan antara K13 dan KTSP

No Kurikulum 2013 KTSP


1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih
ditentukan terlebih dahulu, melalui dahulu melaui Permendiknas No
Permendikbud No 54 Tahun 2013. 22 Tahun 2006. Setelah itu
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, ditentukan SKL (Standar
yang bebentuk Kerangka Dasar Kompetensi Lulusan) melalui
Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendiknas No 23 Tahun
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 2006
Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan hard pengetahuan
skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu
kelas I-VI untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih
banyak dan jumlah mata pelajaran sedikit dan jumlah mata
lebih sedikit dibanding KTSP pelajaran lebih banyak dibanding
Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam
jenjang SD dan semua mata pelajaran pembelajaran terdiri dari
di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Eksplorasi, Elaborasi, dan
dengan pendekatan ilmiah (saintific Konfirmasi
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada
penilaian otentik, yaitu mengukur aspek pengetahuan
semua kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan
mengembangkan potensi siswa masalah siswa

2.2. Perbedaan perbedaan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunanakan K13 dan KTSP
ditinjau dari penyusunan RPP

Dari perbandingan RPP tampak bahwa dalam materi yang sama (Kingdom Fungi) terdapat
perbedaan kegiatan pembelajaran dikarenakan penggunaan kurikulum yang berbeda yaitu
KTSP dan K13. Perbedaan dapat dilihat pada table berikut:

No. Aspek KTSP K13


1. Jumlah pertemuan 4x45 menit (2 pertemuan) 21x45 menit (7 pertemuan)
2. Metode Pembelajaran Diskusi, Pengamatan, Pendekatan scientific, Strategi
Penugasan Cooperative learning, Metode
dan Discovery, diskusi dan
pratikum
3. Kegiatan 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan
Pembelajaran 2. Kegiatan Inti:guru dan 2. Inti: Mengamati, Menanya,
siswa berdiskusi tentang Pengumpulan Data,
materi Mengasosiasi,
3. Penutup Mengkomunikasikan
3. Penutup

4. Sumber, alat, dan Buku kerja Biologi, Buku Buku Biologi, gambar atau poster
media Belajar Biologi, Berbagai jamur berbagai jenis jamur, Powerpoint,
yang bisa dijumpai di alat dan bahan untuk praktikum
sekitar siswa seperti Panci, pengaduk,
dandang, tampah, kompor, daun
pisang, kantung plastik, beras
ketan, dan ragi tape, Beberapa
jamur berbentuk payung,
misalnya jamur merang, cutter,
silet, atau pisau tajam, lup, dan
mikroskop
5. Kegiatan Praktium Tidak ada praktikum, Terdapat 2 kali praktikum
pembuatan tape menjadi
tugas rumah
6. Sistem penilaian Teknik penilaian berupa
tes (tes
tertulis danpenugasan
perseorangan atau
kelompok.

Dari perbandingan diatas tampak bahwa K13 menuntut guru untuk lebih variatif
menggunakan metode dan strategi pembelajaran serta menuntut guru untuk memusatkan
pembelajaran ke peserta didik. Pada KTSP, materi Kingdom Fungi disampaikan melalui
kegiatan diskusi anyata siswa dan guru selama 2 kali pertemuan, sedangkan pada K13 materi
mengenai kingdom fungi dipelajari dalam 7 kali pertemuan dengan pendekatan saintifik,
metode diskusi, discovery, dan praktikum serta strategi pembelajaran cooperative learning.
Maka tampak bahwa K13 lebih mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan
sikap ilmiah siswa daripada KTSP.

2.3. Pandangan Guru Biologi Mengenai Pelaksanaan K13 dan KTSP

a. Narasumber :Sukroni Jam Jamilah

b. Tempat Mengajar :SMA 21 Medan (K13)

c. Teknik pengumpulan data :Wawancara

d. Tempat wawancara :Pasar III Tembung

e. Waktu wawancara :5 Desember 2016

Ibu Sukroni menilai bahwa penggunaan K13 lebih baik daripada KTSP. Menurut Ibu Sukroni
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunak +Bodyan K13 siswa lebih aktif dan kreatif.
Beban kerja guru pada kurikulum KTSP dan K13 sam saja, hanya peran guru lebih
diutamakan sebagai fasilitator, namun standart penlaian pada K13 cukup rumit bagi
guru disbanding dengan standar penilaian KTSP. Kelemahan KTSP ialah guru
cenderungmenggunakan metode Teacher Center, metode ini cenderung membuat siswa
menjadi pasif.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Aspek perubahan yang ada dalam kurikulum 2013 perubahan mendasar Kurikulum
2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terletak pada aspek:Konsep Kurikulum,
buku, proses pembelajaran, dan proses penilaian.
Perbedaan ini dapat dilihat dari penyususnan RPP. Misalnya pada materi pelajaran
Fungi pada KTSP, materi disampaikan melalui kegiatan diskusi antara siswa dan guru selama
2 kali pertemuan, sedangkan pada K13 materi mengenai kingdom fungi dipelajari dalam 7
kali pertemuan dengan pendekatan saintifik, metode diskusi, discovery, dan praktikum serta
strategi pembelajaran cooperative learning. Maka tampak bahwa K13 lebih mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan sikap ilmiah siswa daripada KTSP.

Anda mungkin juga menyukai