Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum
yang disusun oleh BSNP. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip :
1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya,
3. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, relevan dengan
kebutuhan kehidupan menyeluruh dan berkesinambungan,
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Untuk pendidikan
dasar, tujuannya adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang tertuang dalam SI meliputi
lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
Undang – Undang No.20 Tahun 2013 menjadi acuan dalam menentukan Tema
Pengembangan Kurikulum 2013 yaitu membentuk 3 aspek :
Standar Isi
Struktur Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Proses Penilaian
Silabus
Buku-Buku Kurikulum
Aspek perubahan yang ada dalam kurikulum 2013 perubahan mendasar Kurikulum 2013
dengan Kurikulum sebelumnya ialah :
Konsep Kurikulum
Buku
Proses Pembelajaran
Proses Penilaian
Perubahan mendasar lainnya adalah dikuranginya beberapa mata pelajaran di tingkat satuan
pendidikan SD dan SMP, serta dihilangkannya sistem penjurusan pada jejang atau tingkat
satuan pendidikan SMA, jadi nanti tidak akan adalah lagi kasta terbaik dan kasta nomor 2
(pembuangan) seperti yang terjadi pada saat ini, yang katanya jurusan IPA itu favorit,
anaknya pintar-pintar, sedangkan jurusan IPS dan bahasa itu nomor dua, jurusan
“pembuangan” anaknya pada bandel-bandel. Kurikul 2013 sendiri akan mulai diterapkan
secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013 – 2014.
Sehingga jika dijabarkan konsep yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah :
Secara ringkas perbedaan antara K13 dan KTSP dapat dilihat pada table 1.1.
2.2. Perbedaan perbedaan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunanakan K13 dan KTSP
ditinjau dari penyusunan RPP
Dari perbandingan RPP tampak bahwa dalam materi yang sama (Kingdom Fungi) terdapat
perbedaan kegiatan pembelajaran dikarenakan penggunaan kurikulum yang berbeda yaitu
KTSP dan K13. Perbedaan dapat dilihat pada table berikut:
4. Sumber, alat, dan Buku kerja Biologi, Buku Buku Biologi, gambar atau poster
media Belajar Biologi, Berbagai jamur berbagai jenis jamur, Powerpoint,
yang bisa dijumpai di alat dan bahan untuk praktikum
sekitar siswa seperti Panci, pengaduk,
dandang, tampah, kompor, daun
pisang, kantung plastik, beras
ketan, dan ragi tape, Beberapa
jamur berbentuk payung,
misalnya jamur merang, cutter,
silet, atau pisau tajam, lup, dan
mikroskop
5. Kegiatan Praktium Tidak ada praktikum, Terdapat 2 kali praktikum
pembuatan tape menjadi
tugas rumah
6. Sistem penilaian Teknik penilaian berupa
tes (tes
tertulis danpenugasan
perseorangan atau
kelompok.
Dari perbandingan diatas tampak bahwa K13 menuntut guru untuk lebih variatif
menggunakan metode dan strategi pembelajaran serta menuntut guru untuk memusatkan
pembelajaran ke peserta didik. Pada KTSP, materi Kingdom Fungi disampaikan melalui
kegiatan diskusi anyata siswa dan guru selama 2 kali pertemuan, sedangkan pada K13 materi
mengenai kingdom fungi dipelajari dalam 7 kali pertemuan dengan pendekatan saintifik,
metode diskusi, discovery, dan praktikum serta strategi pembelajaran cooperative learning.
Maka tampak bahwa K13 lebih mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan
sikap ilmiah siswa daripada KTSP.
Ibu Sukroni menilai bahwa penggunaan K13 lebih baik daripada KTSP. Menurut Ibu Sukroni
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunak +Bodyan K13 siswa lebih aktif dan kreatif.
Beban kerja guru pada kurikulum KTSP dan K13 sam saja, hanya peran guru lebih
diutamakan sebagai fasilitator, namun standart penlaian pada K13 cukup rumit bagi
guru disbanding dengan standar penilaian KTSP. Kelemahan KTSP ialah guru
cenderungmenggunakan metode Teacher Center, metode ini cenderung membuat siswa
menjadi pasif.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Aspek perubahan yang ada dalam kurikulum 2013 perubahan mendasar Kurikulum
2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terletak pada aspek:Konsep Kurikulum,
buku, proses pembelajaran, dan proses penilaian.
Perbedaan ini dapat dilihat dari penyususnan RPP. Misalnya pada materi pelajaran
Fungi pada KTSP, materi disampaikan melalui kegiatan diskusi antara siswa dan guru selama
2 kali pertemuan, sedangkan pada K13 materi mengenai kingdom fungi dipelajari dalam 7
kali pertemuan dengan pendekatan saintifik, metode diskusi, discovery, dan praktikum serta
strategi pembelajaran cooperative learning. Maka tampak bahwa K13 lebih mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan sikap ilmiah siswa daripada KTSP.