Anda di halaman 1dari 30

Blog ini dibuat untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah

Optoelektronika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd.,


M. Si

APA ITU OPTOELEKTRONIKA ?

PENGENALAN OPTOELEKTRONIKA

Optoelektronika adalah cabang ilmu yang mengkaji peralatan elektronik yang


berhubungan dengan cahaya dan dianggap juga sebagai sub-bidang dari fotonika.
Dalam konteks ini, cahaya yang dikaji juga merangkumi semua spektrum cahaya
dalam gelombang elektromagnetik (spektrum elektromagnetik) seperti sinar gamma,
sinar-X, ultraviolet dan inframerah, yang merupakan bentuk cahaya radiasi yang tak
terlihat selain cahaya yang tampak oleh mata manusia normal (spektrum tampak).
Dalam cabang ilmu ini, kelebihan-kelebihan yang didapati daripada pengabungan
dari bidang optik dan elektronik ini, adalah untuk dapat menghasilkan satu peralatan
yang jauh lebih baik dan bermanfaat terutama yang berkaitan dengan teknologi
telekomunikasi serat optik itu sendiri.
Aspek penting dalam bidang ini adalah bagaimana memanfaatkan sumber foton
sebagai media penghantaran bit informasi.
Optoelektronik adalah suatu aplikasi perangkat elektronik yang berfungsi
mendeteksi dan mengontrol sumber cahaya atau dapat juga dikatakan
sebagai peralatan pengubah dari tenaga listrik ke optik atau sebaliknya.
Sumber cahaya yang digunakan dalam aplikasi ini dihasilkan di antaranya
dari fotodiode injeksi diode, LED, dan laser. Beberapa sumber ini telah
banyak digunakan pada beberapa perangkat optoelektronik yang biasa
digunakan dalam bidang telekomunikasi serat optik.

https://id.wikipedia.org/wiki/Optoelektronika
Pada dasarnya belajar elektronika selalu dimulai dengan pengenalan
dasar komponen-komponen elektronika itu sendiri. Dan untuk tahap
selanjutnya baru masuk kedalam pemahaman yang lebih mendalam,
misalnya pembvuatan sirkuit/rangkaian elektronika dalam skala dasar
maupun yang lebih kompleks.
Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang dapat/berfungsi mengubah suatu
besaran optik (cahaya) menjadi besaran elektrik. Sensor cahaya berdasarkan
perubahan elektrik yang dihasilkan dibagi menjadi 2 jenis yaitu : Photovoltaic : Yaitu
sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besaran optik (cahaya) menjadi
perubahan tegangan. Salah satu sensor cahaya jenis photovoltaic adalah solar cell.
Photoconductive : Yaitu sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besaran
optik (cahay) menjadi perubahan nilai konduktansi (dalam hal ini nilai resistansi).
Contoh sensor cahaya jenis photoconductive adalah LDR, Photo Diode,Photo
Transistor.Solar Cell simbol solarcell,solar cell,solarcell,panel surya,fungsi sel
surya,definisi sel surya,pengertian solar cell Solar cell merupakan jenis sensor
cahaya photovoltaic, solar cell dapat mengubah cahaya yang diterima menjadi
tegangan. Apabiola solar cell menerima pancaran cahaya maka pada kedua kaki
solar cell akan muncul tegangan DC sebesar 0,5 Vdc sampai 0,6 Vdc untuk tiap cell.
Aplikasi solar cell yang paling sering kita jumpai adalah pada calculator. LDR (Light
Dependent Resistor) Simbol LDR (Light Dependent Resistor),LDR,definisi
LDR,pengertian LDR,fungsi LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah sensor
cahaya yang dapat mengubah besaran cahaya yang diterima menjadi besaran
konduktansi. Apabila LDR (Light Dependent Resistor) menerima cahaya maka nilai
konduktansi antara kedua kakinya akan meningkat (resistansi turun). Semakin besar
cahaya yang diterima maka semakin tinggi nilai konduktansinya (nilai resistansinya
semakin rendah). Aplikasi LDR salah satunya pada lampu penerangan jalan yang
akan menyala otomatis pada saat cahaya matahari mulai redup. Photo Diode simbol
photo diode,photo diode,dioda foto,definisi dioda foto,sensor dioda foto Photo diode
adalah sensor cahaya yang mengadopsi prinsip dioda, yaotu hanya akan
mengalirkan arus listrik satu arah saja. Sama seperti LDR, photo diode juaga akan
mengubah besaran cahaya yang diterima menjadi perubahan konduktansi pada
kedua kakinya, semakin besar cahaya yang diterima semakin tinggi juga nilai
konduktansinya dan sebaliknya. http://elektronika-
dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-sensor-cahaya/
Suatu hal yang sangat menarik untuk kita di dalam mempelajari komponen
elektronika, adalah mendalami tentang komponen elektronika optik, atau lebih
dikenal dengan istilah opto-elektronik. Mengapa demikian? Karena semua
komponen opto-elektronik selalu berhubungan dengan cahaya, baik komponen
tersebut bekerja karena ada cahaya, atau menghasilkan cahaya, atau mengubah
cahaya.Sebagai pengingat kembali, kita mulai dari pengertiannya lebih dahulu,
bahwa: komponen opto-elektronik adalah komponen-komponen yang dipengaruhi
oleh sinar (opto-listrik), komponen-komponen pembangkit cahaya (light-emitting),
dan komponen-komponen yang mempengaruhi atau mengubah sinar.

Komponen opto-listrik dapat dikatagorikan sebagai:

 Foto emisi: disini, radiasi yang mengenai katoda, menyebabkan elektron-


elektron di-emisikan dari permukaan katoda itu. Contohnya: tabung
pengganda foto, LED (Light Emitting Diode), LCD (Liquid Crystal Dinamic),
dan dioda laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation)

 Foto konduktif: disini, bila komponen disinari, maka resistansi bahan berubah.
Contohnya: dioda foto (diberi tegangan mundur) dan LDR.

 Foto voltaik: komponen ini akan membangkitkan tegangan pada output yang
sebanding dengan kekuatan radiasi. Contohnya: dioda foto (tanpa diberi
tegangan), solar cell, transistor foto, darlington foto, FET foto, dan opto
electronic coupler.

Semua jenis foto emisi, biasanya menghasilkan sinar dan perpendaran (menjadi
cemerlang) sampai menghasilkan sinar yang amat kuat yang dapat mengelas
logam. Pada LED akan menghasilkan sinar yang bermacam-macam warna-nya,
tergantung dari jenis semikonduktor yang digunakan dan komponen ini umurnya
panjang serta kuat, sehingga saat ini banyak digunakan sebagai pengganti lampu
rem pada mobil atau sepeda motor. Sedangkan perkembangan LCD sangat pesat
dan banyak digunakan sebagai pengganti layar tabung monitor komputer atau TV.
Pada sinar laser, banyak digunakan juga pada kedokteran, pengukuran yang presisi
pada industri, dan lain-lain.

Untuk foto konduktif, komponen ini akan mempunyai resistansi sangat besar (di atas
100 K-Ohm) saat tidak disinari, dan hanya beberapa ratus ohm saat disinari, dan
biasanya digunakan pada lampu taman otomatis. Coba, buatlah/carilah rangkaian
taman otomatis dengan menggunakan LDR, dimana saat mulai senja maka lampu
ditaman atau diteras rumah mulai menyala secara otomatis (pahamilah! cara kerja
rangkaian tersebut mengapa bisa demikian).

Untuk komponen foto voltaik, akan menghasilkan tegangan/arus jika disinari, dan
yang paling banyak digunakan saat ini adalah solar cell yang dipakai sebagai
penghasil tegangan untuk pengisian baterai sebagai pengganti sumber daya saat
listrik AC padam (Coba, kita cari tahu tentang hal itu).

Lebih Dekat dengan Optoelektronika( DALAM BIDANG ELEKTRONIK )

Optoelektronik adalah suatu aplikasi perangkat elektronik yang berfungsi mendeteksi


dan mengontrol sumber cahaya atau dapat juga dikatakan sebagai peralatan pengubah
dari tenaga listrik ke optik atau sebaliknya. Sumber cahaya yang digunakan dalam
aplikasi ini dihasilkan diantaranya dari fotodiode injeksi diode, LED, dan laser.
Beberapa sumber ini telah banyak digunakan pada beberapa perangkat optoelektronik
yang biasa digunakan dalam bidang telekomunikasi serat optik.
Pada awal perkembangan semikonduktor telah diketahui bahwa dioda dan
transistor peka terhadap cahaya dan juga beberapa devais semikonduktor dapat
mengeluarkan cahaya, karena proses rekombinasi. Dari gejala tsb dapat dikembangkan
devais-devais sensitif cahaya baik sebagai detektor ataupun pemancar. Pada
optoelektronika berkaitan dengan cahaya tampak maupun tak tampak (IR maupun
UV). Spektrum gelombang cahaya tsb merupakan bagian dari spektrum gelombang
elektromagnet, seperti ditunjukka pada Gambar 1 berikut :

Besaran-besaran yang biasanya digunakan dalam bidang fotometri dan radiometri


adalah :
Ada banyak sumber cahaya buatan seperti lampu pijar, lampu fuorescent, lampu
gas discharge (Xenon, Merkuri, dll), namun konsentrasi kita pada sumber cahaya
yang dihasilkan dari bahan semikonduktor, seperti LED. Tujuan dari peraga
elektronik adalah untuk mengimplemen informasi visual dari peralatan menggunakan
devais yang memancarkan cahaya maupun termodulasi oleh cahaya, termasuk
pada lampu pijar, lampu gas discharge (tabung Nixie), LCD dan LED.
Masing-masing peraga tadi berbeda dalam hal kemampuannya dan
kebutuhannya, seperti warna dan kecerahannya, disipasi daya, ukuran, tegangan
dan arus yang diperlukan dan pengaruhnya terhadap lingkungan (seperti suhu,
getaran, dll).
Dominasi elektronika digital menyebabkan alat peraga juga bergeser ke alat-alat
peraga kompatibel digital, seperti pada LED, peraga 7-segmen, peraga 4x7-segmen
dan peraga 5x7-segmen, termasuk LCD.

Blog ini dibuat untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah


Optoelektronika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd.,
M. Si
Propagasi Cahaya dalam Pandu Gelombang Fiber
Optik

A) Pengertian Fiber optik


Fiber optik (serat optik) adalah suatu dielektrik waveguide (pandu gelombang) yang
beroperasi pada frekuensi optik atau cahaya. Fiber optik berbentuk silinder dan menyalurkan energi
gelombang elektromagnetik dalam bentuk cahaya di dalam permukaannya dan mengarahkan cahaya
pada sumbu axisnya Hal-hal yang mempengaruhi transmisi dengan waveguide ditentukan oleh
karakteristik bahannya, yang merupakan faktor penting dalam penyaluran suatu sinyal sepanjang
fiber optik. Serat optik merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau
plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan
biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang
ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias
dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik
sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan
(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga
kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan
penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama
dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan
sejumlah cahaya yang merambat didalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian
dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap
oleh serat optik.

Stuktur fiber optik biasanya terdiri atas 3 bagian, yaitu :

a. Bagian yang paling utama dinamakan inti (core) Gelombang cahaya yang dikirim akan merambat dan
mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan kedua, dan terbuat dari kaca. Inti (core) mempunyai
diameter yang bervariasi antara 5 – 50 micro meter tergantung jenis serat optiknya.

b. Bagian kedua dinamakan lapisan selimut / selubung (cladding ) Bagian ini mengelilingi bagian inti
dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibanding dengan bagian inti, dan terbuat dari kaca.

c. Bagian ketiga dinamakan jacket (coating) Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut
yang terbuat dari bahan plastik elastik.Struktur dari fiber optik ini dapat di perlihatkan berikut ini :

Gambar Struktur Fiber Optik

Serat optik merupakan media transmisi atau pandu gelombang cahaya berbentuk silinder
yang dikembangkan diakhir tahun 1960-an sebagai jawaban atas perkembangan sistem komunikasi
yang semakin lama membutuhkan bandwidh yang besar dengan laju transmisi yang tinggi. Serat
optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca. Di dalam serat inilah energi cahaya yang
dibangkitkan oleh sumber cahaya disalurkan sehingga dapat diterima di ujung unit penerima
(receiver).Serat optik terdiri dari dua jenis yaitu serat optik kabel dan serat optik plastik.

1. serat optik kabel

Serat optik kabel banyak digunakan untuk transmisi jarak jauh sementara untuk serat optik
plastik hanya digunakan untuk komunikasi jarak pendek. Serat optik banyak dibuat dari kaca atau
bahan silika (SiO2), yang biasanya diberi doping untuk menaikkan indeks biasnya. Serat optik plastik
tidak jauh berbeda dengan serat optik kabel, hanya saja untuk serat optik kabel dilengkapi dengan
kevlar untuk penguat serat optik.

2. Serat Optik Plastik

Serat optik plastik adalah jenis serat optik yang terbuat dari jenis plastik tertentu dengan
indeks bias tertentu. Serat optik plastik kurang banyak digunakan sebagai media transmisi jarak jauh.

Perkembangan fiber optik saat ini tidak lagi terpusat pada jaringan telekomunikasi sebagai
media transmisi data. Perkembangan teknologi saat ini juga berpengaruh pada bidang optik. fiber
optik menjadi teknologi alternatif yang dapat menggantikan fungsi kabel konvensional sebagai
pengalir isyarat elektrikal. Dimana fiber optik sekarang telah dimanfaatkan sebagai sensor atau yang
dikenal dengan Fiber Optic Sensor (FOS). Pemanfaatan fiber optik sebagai sensor memiliki banyak
kelebihan dibandingkan dengan sensor elektrik yang telah dimanfatkan selama ini. Fiber optik
memiliki beberapa kelebihan, termasuk diameter kecil, ringan, tahan terhadap interferensi
elektromagnetik, dapat digunakan dalam lingkungan yang kurang ramah (seperti di letakkan di
tegangan tinggi dan suhu tinggi), sensitivitas tinggi dan kemampuan untuk merasakan serta
mengirimkan informasi (Malla, 2008). Selain itu fiber optik juga tidak mudah korosi, mempunyai
bahan isolasi elektrikal (tidak membutuhkan kabel listrik), tidak memicu terjadinya kebakaran atau
ledakan akibat dari loncatan elektron seperti halnya pada sensor elektrik.

Sistem sensing (penginderaan) berdasarkan pada fiber optik telah meningkat penggunaannya dalam
telekomunikasi, perangkat listrik, struktur ruang angkasa dan di bidang medis. Pemanfaatan sensor
fiber optik sekarang ini sudah sangat beragam seperti fiber untuk sensor gas (Sekimoto et.al., 2000
and Cao and Duan, 2005), kelembaban (Maddu et.al., 2006), pengukuran suhu (Tam et.al., 2007),
tekanan (Urban et.al., 2010), sensor getaran (Hariyanto et.al., 2011), perpindahan (Gaikward et.al,
2012 ), dan lain sebagainya.

Pemanfaatan Fiber Optic Sensor (FOS) sebagai sensor tekanan, temperatur, strain, bertumpu pada
kinerja fiber optik sebagai sensor pergeseran dengan memanfaatkan daerah kerja sensor pergeseran
tersebut. Namun ada pula sensor fiber optik yang memanfaatkan rugi-rugi pada fiber optik itu
sendiri. Rugi-rugi ini terjadi karena terjadinya pelemahan intensitas cahaya dalam fiber optik karena
adanya gangguan, seperti bengkokan (bending). Karena adanya pelemahan intensitas ini, maka
intensitas yang ditangkap oleh receiverotomatis berkurang. Prinsip inilah yang dapat dimanfaatkan
sebagai sensor. Selain itu ada pelemahan intensitas pada fiber optik juga dapat dilakukan dengan
cara menggores fiber itu sendiri. Saat cahaya yang lewat pada fiber optik melewati daerah yang
tergores, maka sebagian cahaya akan terhambur keluar dan juga intensitas cahaya yang ditangkap
receiver otomatis juga berkurang. Prinsip ini juga dimanfaatkan untuk sensor fiber optik, seperti
sensor fiber berbasis evanescent wave (sensor gas, uap, maupun sensor berbasis kimia).

Sumber: Dari berbagai jurnal.

http://kusnantomukti.blog.uns.ac.id/2013/04/fiber-optik-sensor/

B) Karakteristik Serat Optik

a. Pemantulan Internal Total

Ketika cahaya yang menjalar di dalam bahan transparan yang memiliki perbedaan indeks
bias, sehingga menemui permukaan bahan transparan lainnya, maka dua hal akan terjadi, yaitu:

1. Sebagian cahaya dipantulkan, dan

2. Sebagian cahaya diteruskan ke dalam bahan transparan kedua.

Cahaya yang diteruskan biasanya berubah arah ketika memasuki bahan kedua, yaitu jika
cahaya masuk dengan sebuah sudut terhadap garis normal permukaan bahan. Pembelokan cahaya
ini timbul karena pembiasan yang bergantung pada kecepatan cahaya di dalam suatu bahan, dan
kecepatannya berbeda di dalam bahan di dalam bahan dengan indeks bias berbeda. Seberkas sinar
datang dari medium pertama yang mempunyai indeks bias dengan sudut datang , sinar itu dibiaskan
pada bidang batas dan masuk ke medium kedua yang mempunyai indeks bias dengan sudut bias .
Menurut hukum Snell pembiasan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk:

a. Numerical Aperture Sinar cahaya yang masuk ke dalam inti serat optik membentuk sudut datang
tertentu terhadap poros serat optik. Sudut yang menuju ke arah permukaan serat optik, tidak semua
akan diteruskan. Tetapi ada syarat tertentu agar sinar yang datang tersebut dapat diteruskan.
Gambar 3 menunjukkan adanya sudut yang merupakan batas agar sinar dapat melewati serat optik.
Sudut ini disebut Numerical Aperture Sinar tidak dapat melewati serat optik jika datang dengan
sudut lebih besar dari Sinar ini bisa masuk ke serat optik tetapi tidak dapat melewati serat optik
karena sinar telah diserap oleh cladding. Sedangkan semua sinar dengan sudut datang kurang dari
dapat masuk dan melewati serat optik, sinar ini akan mengalami pematulan internal total yang
menyebabkan sinar tetap berada dalam serat optik.

b. Rugi-Rugi Daya Serat Optik

Daya yang dibawa oleh cahaya akan mengalami pelemahan (rugirugi/loss) akibat terjadinya
kebocoran atau karena kurangnya kejernihan bahan serat optik. Besaran pelemahan daya pada serat
optik dinyatakan sebagai perbandingan antara daya pancaran awal terhadap daya yang diterima dan
dinyatakan dalam deci-Bell (dB). Pelemahan daya disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu absorpsi,
hamburan (scattering) dan lekukan (bending losses). Gelas yang merupakan bahan pembuat serat
optik biasanya terbentuk dari silicon-dioksida (SiO2) yang memiliki indeks bias tertentu. Variasi
indeks bias diperoleh dengan menambahkan bahan lain seperti oksida titanium, thallium,
germanium atau boron. Dengan susunan bahan yang tepat maka akan didapatkan atenuasi yang
kecil. Pelemahan energi yang mengakibatkan pelemahan amplitudo gelombang yang sampai pada
penerima menjadi lebih kecil dari pada amplitudo yang dikirimkan oleh pemancar. Cahaya yang
merambat sepanjang serat optik mengalami penurunan energi secara eksponensial terhadap
jaraknya. Jika P(0) adalah daya optik awal dalam serat (pada z = 0), dan P(z) adalah daya optik
setelah menempuh z, maka diperoleh hubungan sebagai berikut:

P (z) = P (0)

Dengan merupakan koefisien atenuasi satuannya km-1, z adalah panjang lintasan serat optik
yang digunakan untuk perjalanan sinar (gelombang elektromagnetik). Secara ringkas dalam
perhitungan atenuasi dalam serat optik dinyatakan dengan decibel per kilometer (dB/km)

C) Penerapan Fiber optik


LED (Light Emitting Diode)

Dalam transmisi serat optik, digunakan sumber cahaya yang monokromatis. Sumber cahaya
yang monokromatis yang digunakan untuk transmisi cahaya serat optik dapat menggunakan laser,
diode laser, atau LED. Penggunaan laser sebagai sumber cahaya cukup rumit karena menggunakan
sumber tegangan yang cukup tinggi dan pemasangannya harus hati-hati, sehinga digunakan sumber
cahaya lain yang menggunakan sumber tegangan kecil dan pemasangannya mudah yaitu LED atau
diode cahaya. Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua. Dioda mempunyai dua elektroda aktif
dimana isyarat dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satuarah yang
dimilikinya. Kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik
menyearahkan. Fungsi paling umum dari diodaadalah untuk memperbolehkan aliran arus listrik
dalam suatu arah yang disebut kondisi panjar maju dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya
yang disebut kondisi panjar mundur. Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan
semikonduktor seperti silikon atau germanium. LED (Light Emitting Diode) atau kadang disebut juga
diode cahaya adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi yang diketahui
bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan
energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi
cahaya pada semikonduktor, doping yang digunakan adalah galium, arsenik dan phospor. Jenis
doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga
ultraviolet dekat atau inframerah dekat Semikonduktor adalah material dengan konduktivitas
diantara konduktor dan isolator, susunan atom-atomnya membentuk struktur kristal. Akibat
larangan Pauli, yaitu larangan adanya 2 buah elektron yang berada dalam state yang sama dalam
waktu yang sama, sehingga elektron-elektron dari atom-atom kristal semikonduktor pada tingkat
energi yang hampir sama akan membentuk tingkat-tingkat energi yang sangat berdekatan yang
disebut pita energi. Pita energi yang berhubungan dengan pemancaran cahaya adalah pita energi
valensi dan pita energi konduksi.
Jika elektron dari pita valensi karena mendapatkan energi maka tereksitasi ke pita konduksi
sehingga tempat kosong yang ditinggalkan oleh elektron tersebut disebut hole yang dipandang
bermuatan positif. Elektron pada pita konduksi tersebut dapat turun kembali ke pita valensi mengisi
hole, peristiwa ini disebut rekombinasi. Pada peristiwa rekombinasi akan dipancarkan cahaya
bersesuaian dengan selisih kedua pita energi tersebut.Kondisi untuk transisi tersebut adalah
momentum dari elektron secara ideal harus konstan. Pada Gambar (11.a) elektron mengalami
transisi secara langsung dan mudah dari level energi tinggi ke rendah dan cahaya secara mudah
diradiasikan. Pada Gambar (11.b) momentum juga harus berubah, transisi elektron menjadi sulit dan
probabilitas dari cahaya yang diemisikan lebih kecil. Proses pada Gambar (11.a) dan (11.b) disebut
semi-konduktor transisi langsung dan transisi tidak langsung.

Gambar 11. Transisi langsung dan tidak langsung

Panjang gelomang yang dipancarkan bergantung dengan gap energi ;

c adalah kecepatan cahaya, h adalah tetapan Planck dan Eg adalah energi gap antara pita
konduksi dan valensi yang merupakan karakteristik dari material semi- konduktor. Berbagai jenis
material semi-konduktor tersedia sehingga panjang gelombang yang dihasilkan hampir memuat
semua spektrum dari daerah tampak sampai infra-merah dekat.

Pada LED (Light Emiting Diode), cahaya langsung dipancarkan, sedangkan pada diode laser
lapisan tengah elemen semikonduktor dirancang sebagai zona aktif. Ujung-ujung zona aktif ini
memantulkan dan memperkuat intensitas laser sebelum memancar keluar. Besar Serat optik plastik
banyak dikembangkan sebagai sensor karena mudah diubah-ubah dan diberi perlakuan, sedangkan
serat optik kaca terlalu rapuh dan ukurannya yang kecil sehingga sulit untuk diberi perlakuan. Serat
optik plastik terdiri dari teras (core), selongsong (cladding), dan jaket pelindung. Teras dan
selongsong dibuat berbeda indeks bias, agar bisa terjadi pemantulan internal total.

Pemantulan internal total inilah yang menyebabkan cahaya tetap berada dalam serat optik.
Sementara jaket digunakan untuk melindungi serat optik dari kondisi lingkungan yang merusak.
Jaket pelindung adalah pelindung lapisan teras dan selongsong. Serat optik diberi jaket pelindung
yang kegunaannya untuk menghindari terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh luar
baik pada saat penggunaan atau akibat pengaruh lain, bagian ini terlibat dalam memadu cahaya

(Ahmad Mulia Rambe, 2003: 4).

D. Pandu gelombang Fiber Optik

Pandu gelombang adalah sebuah medium yang digunakan untuk memandu gelombang,
seperti gelombang elektromagnetik atau gelombang suara. Pandu gelombang yang digunakan
berbeda-beda disesuaikan dengan jenis gelombang yang akan dipandu. Pandu gelombang yang asli
dan yang paling umum digunakan adalah pipa berongga yang terbuat dari logam yang konduktif
yang digunakan untuk membawa gelombang radio berfrekuensi tinggi khususnya gelombang mikro
(microwaves). Pandu gelombang memiliki bentuk geometri yang berbeda-beda yang dapat menahan
energi dalam satu dimensi seperti pandu gelombang yang berbentuk lempeng (slab waveguide) atau
dalam dua dimensi seperti dalam fiber atau channel waveguide. Selain itu, pandu gelombang yang
berbeda digunakan untuk memandu gelombang dengan frekuensi yang berbeda-beda; contohnya
fiber optic digunakan untuk memandu cahaya (frekuensi tinggi) dan tidak memandu gelombang
micro yang memiliki frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan cahaya tampak.

Sebuah aturan yang harus diingat adalah lebar dari pandu gelombang harus memiliki orde
yang sama dengan besar dari panjang gelombang yang akan dipandu. Terdapat beberapa struktur
dialam yang bertindak sebagai pandu gelombang; contohnya sebuah lapisan di lautan yang dapat
memandu suara paus dalam jarak yang sangat jauh.

Pemanduan cahaya dalam pandu gelombang hanya terjadi bila n2 > n3 ≥ n1 dan tebal lapisan
filmnya harus lebih besar dari tebal terpancungnya. Hal ini disebabkan karena gelombang optik yang
terpandu dalam lapisan film merupakan gelombang optik yang harus mengalami pemantulan
internal total setelah menumbuk bidang batas film-substrat dan film-kover.

Pada fiber optik, indeks bias inti haruslah lebih besar daripada indeks bias selubung/selimut,
agar berkas cahaya yang masuk dalam fiber optik mengalami pemantulan dalam total sehingga
dapat terpandu sepanjang fiber optik.

Penggunaan dari pandu gelombang untuk mentransmisikan sinyal telah diketahui bahkan
sebelum istilah tersebut diciptakan. Fenomena dari gelombang suara yang dipandukan melalui
kawat tegang (taut wire) telah diketahui sejak lama, serta suara yang dipandukan melalui pipa
berongga seperti “cave” atau “medical stethoscope”. Penggunaan lain dari pandu gelombang adalah
mentransmisikan energy diantara komponen-komponen dari sebuah system seperti peralatan radio,
radar, tau optic. Pandu gelombang merupakan prinsip dasar dari “guided wave testing (GWT)” yaitu
salah satu dari banyak metode dari “non-destructive evaluation”.

Contoh khusus:

· Fiber optic mentransmisikan cahaya dan sinyal untuk jarak yang sangat jauh dan dengan laju sinyal
yang tinggi.

· Dalam sebuah oven microwave, sebuah pandu gelombang mengarahkan energy dari magnetron
dimana gelombang-gelombang dibentuk dalam cooking chamber.

· Dalam sebuah radar, pandu gelombang mengarahkan gelombang ke antenna, dimana dibutuhkan
impedansi yang sesuai agar transmisi energinya efisien.

· Sebuah pandu gelombang yang disebut “stripline” dapat dibuat dalam sebuah “printed circuit
board”, dan digunkan untuk mentransmisikan sinyal gelombang mikro dalam sebuah papan. Pandu
gelombang jenis ini sangat mudah untuk di fabrikasi dan memiliki dimensi yang kecil yang muat
dengan “printed circuit board”.
· Pandu gelombang digunakan dalam instrument ilmiah untuk mengukur sifat-sifat optic, akustik, dan
elastic dari sebuah material dan objek. Pandu gelombang dapat dihubungkan dengan sampel dengan
meletakkannya pada sampel seperti dalam “Medical Ultrasonography”.Gelombang elektromagnetik
yang dipropagasikan sepanjang sumbu pandu gelombang dapat dijelaskan melalui persamaan
gelombang yang diturunkan dari persamaan Maxwell, dan dimana panjang gelombangnya
bergantung terhadap struktur dari pandu gelombang, dan material yang berada di dalamnya (udara,
plastic, vakum, dll), dan juga frekuensi dari gelombangnya.Distribusi spasial dari medan listrik dan
medan magent yang bergantung waktu di dalam pandu gelombang bergantung terhadap kondisi
pada syarat batas yang ditetapkan oleh bentuk dan material dari pandu gelombang. Kita anggap
pandu gelombang terbuat dari bahan logam konduktor yang baik sehingga dapat kita anggap sebagai
konduktor yang sempurna. Hampir semua pandu gelombang memiliki tembaga pada bagian
dalamnya, ettapi bebebrapa diantaranya bahkan dilapisi dengan perak atau emas pada bagian dalam
(konduktor yang sangat baik dan tahan terhadap korosi). Sekarang, kondisi pada syarat batasnya
adalah sebgai berikut:

· Gelombang elektromagentik tidak melewati konduktor, melainkan direfleksikan

· Setiap medan listrik yang menyentuh konduktor harus berada dalam posisi tegak lurus terhadap
sumbu pansu gelombang.

· Setiap medan magentik yang berada dalam konduktor harus berada dalam posisi sejajar terhadap
sumbu pandu gelombang.

Kondisi syarat batas ini menghilangkan solusi persamaan gelombang yang tak terbatas, salah satu
yang tersisa merupakan solusi yang paling mungkin untuk persamaan gelombang dalam pandu
gelombang. Analisis dari solusi yang tersisa pada gelombang elektromagnetik sangat matematis.

Mode propagasi dalam sebuah pandu gelombang merupakan salah satu solusi dari
persamaan gelombang, atau dengan kata lain bentuk dari gelombangnya. Karena “constraint” dari
kondisi batas, maka frekuensi dan bentuk dari fungsi gelombang yang dapat di propagasikan dalam
pandu gelombang menjadi terbatas. Frekuensi terendah dalam mode tertentu yang dapat di
propagasikan disebut “cutoff frequency” dari mode tersebut. Mode dengan “cutoff frequency”
terendah merupakan mode dasar daripandu gelombang

http://dear-optolenika.blogspot.co.id/2015/03/apa-itu-pandu-gelombang.html

E. Propagasi cahaya daalm pandu gelombang fiber optik

Gelombang-gelombang dalam ruang terbuka (misalnya cahaya) dipropagasikan ke semua


arah, seperti gelombang speris (bola). Dengan cara ini, mereka akan kehilangan energinya sebanding
dengan kuadrat jaraknya; oleh karena itu pada jarak R dari sumber besar energinya adalah energy
sumber dibagi dengan R2. Pandu gelombang menahan gelombang untuk dipropagasikan dalam satu
dimensi, sehingga dalam kondisi ideal gelombang tidak akan kehilangan energinya selama
dipropagasikan.
Gelombang cahaya dalam pandu gelombang tertahan karena total refleksi dari dinding
gelombang, sehingga propagasi dalam pandu gelombang kira-kira dapat digambarkan seperti
“zigzag” diantara dinding-dinding pandu gelombang. Deskripsi ini tepat untuk gelombang
elektromagnetik dalam tabung berongga yang berbentuk persegi atau lingkaran.

Konsep dasar moda terpandu biasanya dijelaskan dengan menggunakan model sinar optik. Moda
tersebut dapat digunakan karena proses pemanduan cahaya dalam pandu gelombang erat kaitannya
dengan fenomena-fenomena sinar optik pada bidang batas antara dua medium. Gelombang optik
yang terpandu dalam pandu gelombang dalam bentuk moda gelombang optik adalah gelombang
optik yang mengalami pantulan internal total pada kedua bidang batas film-kover dan film-substrat.
Dalam penjabaran mekanisme perambatan cahaya pada serat optik, biasanya dijelaskan
berdasarkan teori sinar.

Propagasi cahaya dalam pandu gelombang serat optik terjadi dalam struktur fiber optik, yaitu
inti(core), kulit(cladding), dan jaket(coating). Kulit terbuat dari silika tanpa atau dengan sedikit
doping, indeks bias kulit sedikit lebih rendah daripada rendah daripada indeks bias teras. Komposisi
teras kulit yang demikian diperlukan agar sinar yang masuk ke dalam dapat terpantul-pantul secara
sempurna sepanjang perjalanannya. Pantulan sempurna hanya dapat terjadi jika sinar datang dari
medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat dan sinar datang dengan sudut datang yang
melebihi sudut kritiknya, peristiwa fisis semacam ini sering kita lihat di jalanan pada waktu terik
matahari sebagai asap (mirage).

Fungsi lain dari kulit yang tak kalah pentingnya adalah :

1. melindungi teras dari kotoran-kotoran

2. menaikkan ketahanan serat terhadap usikan-usikan mekanis

3. mengurangi kerugian akibat hamburan oleh diskontinuitas dielektrik di permukaan teras

Pada peristiwa pantulan sempurna oleh kulit, sebetulnya masih disertai juga oleh rembesan sinar ke
dalam kulit. Hal ini dapat menyebabkan kerugian transmisi dan menyebabkan sinar yang tak sejajar
sumbu serat mencapai ujung seberang lebih dulu, sinar memiliki laju rambat yang lebih besar di
dalam kulit daripada di dalam teras.

Sebuah sinar di dalam serat terdiri dari dua komponen, yaitu komponen sejajar sumbu dan
komponen tegak lurus sumbu. Komponen yang tegak lurus sumbu berarti tegak lurus pula dengan
perbatasan teras kulit. Ternyata hanya sinar yang komponen tegak lurusnya membentuk gelombang
diam (stasioner) yang dapat menjalar sepanjang serat, kibatnya sinar yang merambat dalam serat
cacahnya terbatas (disebut mode). Di dalam serat yang diameter terasnya kecil (1-2mm) hanya satu
mode saja yang dapat merambat, serat ini disebut serat bermode tunggal. Di dalam serat semacam
ini pantulan sempurna tidak akan terjadi jika amplitudo sinar melebihi jari-jari teras. Ukuran serat
mode tunggal yang kecil itu tidak menguntungkan, karena terdapat kesulitan mengumpan sinar
masuk ke dalamnya. Ukurannya dapat diperbesar dengan cara membuat indeks bias terasnya. Serat
bermode tunggal biasanya juga dikaitkan dengan panjang gelombang sinar yang lewat, serat ini
menggunakan diode laser sebagai pengumpan sinarnya, kita tahu bahwa laser memiliki panjang
gelombang tunggal sehingga cocok dengan nama mode tunggal. Penggunaan laser di sini
mengakibatkan serat mampu membawa data dengan laju yang amat cepat dan dengan distorsi yang
minimal.

Serat yang mengijinkan beberapa mode merambat di dalamnya disebut serat bermode
banyak (multimode). Jika indeks bias teras dan kulit berbeda drastis, disebut indeks-langkah (step-
index), setiap mode yang lewat memiliki jarak tempuh yang berbedabeda. Akibatnya mereka tiba di
ujung seberang pada seberang pada saat yang tidak sama pula, dikatakan terjadi pelebaran pulsa
yang akan menurunkan laju transmisi datanya. Peristiwa dispersi antar mode ini dapat dikurangi
dengan cara membuat indeks bias yang turun sedikit demi sedikit dari teras sampai ke kulit, serat
yang demikian ini disebut serat dengan graded-index. Sistem Penyaluran Gelombang optik

(1) Sistem Propagasi Ruang Bebas Sistem propagasi ruang secara optik mempunyai keuntungan dari
sifat keserdehanaannya dan pengunaan sistem ini dengan kapasitas kecil pada saat ini sudah
mungkin untuk dilaksanakan.

Gambar. 9.2.1 Diagram Penyaluran Cahaya Untuk Sistem Gelombang Pembawa.

(2) Sistem Penyaluran Melalui Kabel

Ada suatu media bagi penyaluran gelombang oprik seperti kabel optik yang mempunyai sifat
flexibel seperti kabel biasa. Dengan metoda ini maka penyaluranya tidak lagi terpengaruh oleh
keadaan cuaca dll, yang selalu mempunyai pengaruh terhadap propagasi ruang. Pada saat ini ada 2
tipe fiber optik bagi pembuatan kabel optik yang mengkin dipergunakan bagi masa mendatang. Jenis
ini adalah : tipe focussing dan tipe clad. Pada tipe focussing indek bias menuju pusat dari gelas fiber
terbagi secara parabolik (parabolically distributed). Sedangkan untuk tipe clad bagian luar gelas fiber
ditutup dengan gelas fiber lain yang mempunyai indek bias kecil, sehingga sinar tidak keluar dari
gelas fiber disebabkan refleksi total pada permukaan yang mempunyai indek bias yang tidak merata.

Gambar 9.2.2 Konsep diagram sistem penyaluran cahaya lewat kabel

(3) Sistem penyaluran Optik dengan pancaran terpimpin (Optical beam guide transmission system).
Pancaran optik yang terpimpin (suatu sistem penyaluran optik, dimana lensa-lensa optik atau kaca-
kaca cermin diatur pada kedudukan yang teratur bagi keperluan membimbing sinar) mempunyai
keuntungan dengan rendahnya redaman penyaluran (mempunyai redaman kira-kira 0,5 dB/Km).

Gambar 9.2.3 Berkas Cahaya dalam tabung penyalur

https://efendybloger.blogspot.co.id/2012/11/Apa-itu-Fiber-Optik-dan-Bagaimana-Cara-
Kerjanya.html

http://optoelektronikarickyas.blogspot.co.id/2015/01/propagasi-cahaya-dalam-pandu-
gelombang.html

PEMBUATAN KABEL FIBER OPTIK


BAB I
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

1.1 Pengertian Fiber Optik


Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter
sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam
sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital
yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
Kira-kira lebih dari 20 tahun yang lalu, kabel serat optik (Fiber Optic) telah
mengambil alih dan mengubah wajah teknologi industri telepon jarak jauh maupun industri
automasi dengan pengontrolan jarak jauh. Serat optik juga memberikan peranan besar
membuat Internet dapat digunakan di seluruh dunia. Ketika serat optik menggantikan
tembaga (copper) sebagai long distance calls maupun internet traffic yang secara tidak
langsung berdampak pada penurunan biaya produksi.
Untuk memahami bagaimana sebuah kabel serat optik bekerja, sebagai contoh coba
bayangkan sebuah sedotan plastik atau pipa plastik panjang fleksible berukuran besar.
Bayangkan pipa tersebut mempunyai panjang seratus meter dan anda melihat kedalam dari
salah satu sisi pipa. Seratus meter di sebelah sana seorang teman menghidupkan lampu senter
dan diarahkan kedalam pipa. dikarenakan bagian dalam pipa terbuat dari bahan kaca
sempurna, maka cahaya senter akan di refleksikan pada sisi yang lain meskipun bentuk pipa
bengkok atau terpilin masih dapat terlihatpantulan cahaya tersebut pada sisi ujungnya. Jika
misalnya seorang teman anda menyalakan cahaya senter hidup dan mati seperti kode morse,
maka anda dan teman anda dapat berkomunikasi melalui pipa tersebut. Seperti itulah prinsip
dasar dari serat optik atau yang biasa dikenal dengan nama fiber optic cable.
 Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana
pengiriman sinar dilakukan.

 Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar
kembali ke dalam inti(core).

 Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.

1.2 Cara Kerja Fiber Optik

Sebuah kabel fiber optik terbuat dari serat kaca murni, sehingga meskipun kabel
mempunyai panjang sampai beratus2 meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke
ujung lainnya. Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus, ketebalannya kira-kira sama
dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic
coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin
disekitar serat kaca.
Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam
serat kaca), sama seperti jika kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca,
kemudian anda mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus dengan kaca , maka cahaya
senter akan tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke
jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka
kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam
ruangan. demikian pada serat optik, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang
rendah.
Untuk mengirimkan percakapan2 telepon melalui serat optik, suara analog di rubah menjadi
sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel on/off untuk mengirimkan
setiap bit sinyal.
System fiber optik Modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second.
Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali/second. System terbaru laser
transmitter dapat mentransmitkan warna2 yang berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal
digital dalam fiber optik yang sama.

Kabel fiber optik modern dapat membawa sinyal digital dengan jarak kurang lebih 60 mil
(sekitar 100 Km). Pada jalur distribusi jarak jauh biasanya terdapat peralatan tambahan
(equipment hut) setiap 40-60 mil,yang berfungsi pick-up equipment yang akan menampung,
menguatkan sinyal, dan kemudian me- retransmit-kan sinyal ke equipment selanjutnya.

BAB II
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

2.1 Proses Pembuatan Kabel Fiber Optik


Untuk proses pembuatan kabel fiber optik dapat menggunakan 4 macam teknik/metode yang
berbeda, metode tersebut yaitu :
1.OVPO (Outside Vapor Phase Oxidation)
Pembuatan fiber pertama yang memiliki loss kurang dari 20 dB/km adalah oleh Corning
Glass Works dengan metode OVPO. Sebuah layer partikel SiO2 yang disebut sebagai “soot”
disimpan secara bertahap dari burner (pembakar) ke rotating graphite (ceramic mandrel-bait
rod). Glass soot tersebut menempel pada mandrel dari layer per layer.
Dengan melakukan kontrolling terhadap aliran komponen uap logam halida selama
proses pembentukan perform tersebut, komposisi dan dimensi untuk core dan cladding bisa
dibuat, selain itu step index ataupun gradded index perform juga bisa dibuat.
Setelah proses pembentukan preform selesai, mandrel kemudian dilepaskan. Selanjutnya
pada preform dilakukan proses vitrification/ dipanaskan pada temperatur yang tinggi (>
1400o) untuk menghasilkan clear glass perform (rod/ tube).
2. VAD (Vapor-phase Axial Deposition)
Pada metode VAD, proses pembentukan partikel SiO2 sama dengan yang terjadi pada OVPO.
Partikel-partikel tersebut disatukan oleh torches (suluh/pemanas) didalam reaction chamber,
kemudian disimpan pada ujung permukaan batang glass selika yang telah terbentuk
sebelumnya seperti biji/ bibit yang menempel.
Porous perform bergerak secara axial keatas dan berputar secara kontinyu untuk
memastikan kesimetrian silindris dari proses pembentukan perform tersebut. Seiring dengan
pergerakan porous perform yang terus keatas, kemudian akan dilakukan proses pemanasan
sampai ke tahap zone melting oleh carbon ring heater sehingga bisa didapatkan transparant
rod preform yang kemudian akan dirubah menjadi lebih padat (solid).
Keuntungan:

  Perform tidak memiliki central hole seperti pada OVPO

  Perform bisa dibuat lebih panjang tetapi pasti berpengaruh pada cost dan hasilnya

  Posisi reaction chamber dan zone melting (ring heater) yang terhubung satu sama
lain mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi ekternal dari seperti karena
adanya debu atau uap air

3. MCVD (Modified Chemical Vapor Deposition)

Pertama dilakukan oleh Bell Laboratories dan kemudian diadopsi secara luas yang digunakan
untuk memproduksi very low loss gradded-index fiber. Uap partikel glass didapatkan dari
reaksi antara bahan gas logam halida dengan oxigen yang mengalir didalam silica pipe.
Kemudian partikel glass tersebut disimpan dan dilakukan proses sintering oleh H2O2
burner (oxyhydrogen) yang berjalan sepanjang silica pipe sehingga diperoleh clear glass layer
(sintered glass). Ketika ukuran/ ketebalan dari glass sudah sesuai dengan yang diinginkan
aliran uap partikel glass tadi dihentikan dan kemudian tabung (pipe) dipanaskan sampai suhu
yang tinggi sehingga dihasilkan solid rod preform.
Fiber yang dihasilkan dari preform MCVD akan memiliki core yang terdiri dari
vapor-deposited material dan cladding yang terbuat dari original silica tube.

4. PCVD (Plasma-activated Chemical Vapor Deposition)

Metode PCVD ditemukan oleh scientists at Philips Research. PCVD mirip dengan MCVD
pada proses pembentukan yang terjadi pada silica tube. Nonisothermal plasma beroperasi
pada tekanan yang rendah untuk menginialisasi reaksi kimia. Silica tube berada pada
temperatur 1000-1200oC untuk mengurangi tekanan. Microwave resonator yang bekerja pada
2.45 GHz berjalan sepanjang silica tube untuk menghasilkan plasma.
Proses pembuatan dengan teknik PCVD ini menghasilkan dan menyimpan clear glass
material secara langsung pada dinding tube tanpa melalui soot formation, jadi tidak ada
proses sintering didalamnya. Ketika ketebalan/ diameter dari glass sudah sesuai dengan yang
diinginkan tube (tabung) berubah membentuk jadi preform seperti yang terjadi pada MCVD.
2.2 Syarat Material Kabel Fiber Optik
• Syarat material yang bisa dibuat sebagai bahan penyusun kabel (fiber) optik:
– Material harus bisa dibuat panjang (long), ramping (thin), dan serat yang fleksibel
– Material harus transparan pada panjang gelombang optik agar cahaya bisa terbimbing dalam
fiber secara efisien
– Secara fisik, material tersebut harus mampu memberikan perbedaan indek bias antara core
dan cladding
• Material yang memenuhi syarat tersebut adalah bahan kaca (glasses) dan plastik
• Kebanyakan fiber optik terbuat dari bahan kaca yang terdiri dari silica/ silicate (SiO2)
2.3 Berdasarkan Bahan Penyusunnya Serat Optik Dibagi Menjadi Lima
[a] Glass fibers
Glass fiber dibuat melalui reaksi fusi dari oksida logam, sulfida, atau seleneida Ketika
glass/ kaca dipanaskan dari suhu ruangan kemudian dinaikan temperaturnya secara teratur
maka glass tersebut akan berubah wujud dari yang sangat padat kemudian meleleh sampai
dengan wujudnya yang sangat cair pada suhu yang sangat tinggi.
“Melting temperature” adalah parameter penting yang digunakan dalam fabrikasi
glass. Parameter tersebut menyatakan rentang nilai temperature dimana glass/ kaca masih
memiliki wujud cukup cair (fluid enough/ melt) dan tidak terdapat gelembung udara
didalamnya.
Jenis optical glass yang memiliki tingkat transparansi yang tinggi adalah fiber yang
terbuat dari bahan oksida glass. Oksida glass yang paling sering digunakan adalah silica
(SiO2) yang memiliki indeks bias 1,458 pada panjang gelombang 850 nm.

Untuk membuat dua material yang memiliki perbedaan indeks bias kecil untuk core dan
cladding dapat dilakukan dengan memberikan dopant yang bisa berasal dari bahan fluorine
atau variasi bahan oksida (B2O3, GeO2, P2O5) yang ditambahkan kedalam silika (SiO2).

[b] Halide Glass Fibers


Fluoride glasses termasuk kedalam golongan gelas halida dimana material anion nya
adalah elemen dari golongan VIIA dari tabel periodik unsur (F, Cl, Br, I). Material yang
diteliti itu adalah heavy metal fluoride glass yang menggunakan ZrF4 sebagai komponen
utamanya. Selain ZrF4 ada komponen lainnya yang dapat digunakan untuk membuat Halide
Glass Fiber yaitu BaF2, LaF3, AlF3, NaF yang semua material itu diistilahkan dengan
ZBLAN (ZrF4, BaF2, LaF3, AlF3, NaF).
Material ZBLAN tersebut membentuk bagian core dari fiber, sedangkan untuk
mendapatkan indek bias yang lebih rendah salah satu bagian dari ZrF4 diganti dengan HaF4
sehingga menjadi ZHBLAN yang digunakan sebagai cladding (kulit)
• Keuntungan, memiliki redaman yang rendah 0,01 – 0,001 dB/km
• Kerugian, dalam fabrikasi sulit untuk dibuat panjang karena:
– Material harus sangat murni untuk bisa mendapatkan low loss level
– Fluoride glass sangat mudah mengalami devitrification yang bisa menyebabkan efek
scattering losses

Unsur Pokok ZBLAN

[c] Active Glass Fibers


Penambahan elemen yang sangat jarang di bumi yaitu atom nomor 57-71 kedalam
passive glass sehingga menghasilkan material serat optik dengan spesifikasi yang baru dan
berbeda. Efek dari penambahan elemen tersebut adalah fiber bisa memiliki sifat
amplification, attenuation, atau phase retardation ketika cahaya optik ditransmisikan
kedalam fiber tersebut
Doping bisa ditambahkan kedalam silica atau halide glasses. Dua elemen yang sering
digunakan sebagai doping adalah Erbium dan Neodymium  EDFA (Erbium Doped Fiber
Amplifier) . Konsentrasi dari elemen doping tersebut adalah rendah (0,005 – 0,05 percent
mol)

[d] Chalgenide Glass Fibers


Terbuat dari unsur chalcogen (S, Se, Te) dan elemen lainnya seperti P, I, Cl, Br, Cd,
Ba, Si, atau Tl. Diantara banyak variasi chalcogen glass As2S3 adalah salah satu material yang
sering digunakan .
Single mode fiber telah dibuat menggunakan As40S58Se2 dan As2S3 sebagai bahan
penyusun core dan claddingnya, redaman yang muncul sebesar 1 dB/m (cukup besar).
Chalgenide glass memanfaatkan sifat nonlinearitas optik yang tinggi untuk dimanfaatkan
pada beberapa aplikasi lainnya seperti optical switch dan fiber laser

[e] Plastic Optical Fibers


Menghasilkan fiber optik gradded index dengan bandwidth yang tinggi. Core bisa
dibuat dari PMMA (Poly Methyl MethacrylAte) atau PFP (Per Fluorinated Polymer).
Kelemahan:
 Redaman yang lebih besar dibandingkan dengan glass fiber,
 Efektif untuk komunikasi jarak pendek


characteristic PMMA PFP
Core diameter 0.4 mm 0.125-0.30 mm
Cladding diameter 1.0 mm 0.25-0.60 mm
Numerical aperture 0.25 mm 0.20 mm
Attenuation 150 dB/km at 650 nm 60-80 dB/km at 650-1300 nm
Bandwidth 2.5 Gb/s over 100m 2.5 Gb/s over 300m

2.3 Biaya Operasional dan Pemeliharaan Jika Dibandingkan dengan wireless


Biaya pembangunan pada jalur kedua tempat biasanya memerlukan biaya tambahan,
untuk tiang pembangunan, jalur untuk kedua sisi, dan penutupan konstruksi. Jika penutupan
kabel fiber terletak bersamaan dengan penyedia lainnya maka akan ada biaya tambahan.
Wireless juga memiliki biaya yang berulang, seperti pemasangan tower, atau peyewaan
tempat pada bangunan tinggi. Untuk mengatasi biaya ini, beberapa penyedia layanan
menciptakan perjanjian kreatif dengan pemilik gedung. Hal ini akan mengurangi biaya sewa.
Dalam hal biaya pemeliharaan, biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan
sambungan fiber lebih mahal daripada sambungan wireless pada kedua titik yang sama.
Jaringan fiber rentan terhadap berbagai masalah fisik karena menggunakan kabel fisik, dan
sekali terjadi kesalahan , maka itu mungkin terjadi di sepanjang rute kabel sejauh beberapa
mil. Sedangkan wireless, tidak ada infrastruktur fisik antara penyedia layanan dan konsumen,
dan jika terjadi kesalahan dapat terdeteksi pada bagian akhir atau yang lainnya.
2.4 Kelebihan kabel Fiber Optik :

 Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi
dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan
coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya dapat mencapai 1000
mbps.(mega byte per second).

 Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa
paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).

 Kabel jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan
jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater
atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km
seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.

 Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan
untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya
(panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet
karena tidak gampang rusak.

 Kemampuan kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak
membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya
perawatan pun jadi kian murah.

 Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat
terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.

 Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi
untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung,
di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan
karakteristik yang berbeda-beda.

 Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan
fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik.
Dengan bagitu maka kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada
kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.

 Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan
bobotnya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena
bersifat fleksibel.

 Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya


korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi
karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar

 Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan
terjadinya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena
dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
 Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu
mengubah sistem kabel yang ada.

Sumber :
Power point penjelaasan fiber optik Fakultas Teknik Elektro Telkom University
http://www.sby.dnet.net.id/dnews/september-2015/article-perbandingan-akses-teknologi-
fiber-optik-vs-wireless-405.html
http://mbahasilmu.blogspot.co.id/2016/02/kabel-fiber-optic-dan-3-kabel-komponen.html
http://satriaramdhana128.blogspot.co.id/2013/09/mengenal-kabel-fiber-optik-dan-
prinsip.html

Loading...

Powered by Printable Calendar

WIB

Jadwal Shalat

ASMA'UL HUSNA "99 NAMA ALLAH SWT

Random Ayat
Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka syurga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya;
dalam syurga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera
halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.
Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;
(QS. AL KAHFI:31)

Hadits Rosululloh SAW

Kabel Fiber Optik dan Prinsip Kerjanya dan Cara Pembuatannya


13:39 Komputer No comments

Mengenal Kabel Fiber Optik dan Prinsip Kerjanya


September, 10, 2013 at 1:42 pm komentar

Di pinggir jalan raya mungkin anda pernah melihat pengerjaan


galian tanah untuk kabel optik. Kabel optik atau fiber optik biasanya digunakan untuk keperluan telekomunikasi.
Kabel fiber optik ini memiliki kelebihan dan daya transfer tinggi sehingga menjadi pilihan perusahaan-perusahaan
telekomunikasi dalam membangun infrastruktur jaringannya.

Berikut ini keterangan tentang fiber optik dan prinsip kerjanya;

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan
dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan
digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.

Kira-kira lebih dari 20 tahun yang lalu, kabel serat optik (Fiber Optic) telah mengambil alih dan mengubah wajah
teknologi industri telepon jarak jauh maupun industri automasi dengan pengontrolan jarak jauh. Serat optik juga
memberikan peranan besar membuat Internet dapat digunakan di seluruh dunia.
Ketika serat optik menggantikan tembaga (copper) sebagai long distance calls maupun internet traffic yang
secara tidak langsung berdampak pada penurunan biaya produksi.

Untuk memahami bagaimana sebuah kabel serat optik bekerja, sebagai contoh coba bayangkan sebuah sedotan
plastik atau pipa plastik panjang fleksible berukuran besar. Bayangkan pipa tersebut mempunyai panjang seratus
meter dan anda melihat kedalam dari salah satu sisi pipa. Seratus meter di sebelah sana seorang teman
menghidupkan lampu senter dan diarahkan kedalam pipa. dikarenakan bagian dalam pipa terbuat dari bahan
kaca sempurna, maka cahaya senter akan di refleksikan pada sisi yang lain meskipun bentuk pipa bengkok atau
terpilin masih dapat terlihatpantulan cahaya tersebut pada sisi ujungnya. Jika misalnya seorang teman anda
menyalakan cahaya senter hidup dan mati seperti kode morse, maka anda dan teman anda dapat berkomunikasi
melalui pipa tersebut. Seperti itulah prinsip dasar dari serat optik atau yang biasa dikenal dengan nama fiber
optic cable.
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.

Jenis-jenis fiber optik:

1. Single-mode fibers

Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser
inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)

2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar
laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

Cara Kerja Fiber Optik

Sebuah kabel fiber optik terbuat dari serat kaca murni, sehingga meskipun kabel mempunyai panjang sampai
beratus2 meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. Helai serat kaca tersebut didesain
sangat halus,ketebalannya kira-kira sama dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan
plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah
cermin disekitar serat kaca.
Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca), sama seperti jika
kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian anda mengarahkan cahaya senter 90
derajat tegak lurus dengan kaca , maka cahaya senter akan tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya
senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya
aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam
ruangan. demikian pada serat optik, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.

Untuk mengirimkan percakapan2 telepon melalui serat optik, suara analog di rubah menjadi sinyal digital.
Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber
optik Modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter
on dan off jutaan kali /second.
System terbaru laser transmitter dapat mentransmitkan warna2 yang berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal
digital dalam fiber optik yang sama.

Kabel fiber optik modern dapat membawa sinyal digital dengan jarak kurang lebih 60 mil (sekitar 100 Km). Pada
jalur distribusi jarak jauh biasanya terdapat peralatan tambahan (equipment hut) setiap 40-60 mil,yang berfungsi
pick-up equipment yang akan menampung, menguatkan sinyal, dan kemudian me- retransmit-kan sinyal ke
equipment selanjutnya.

Keuntungan Fiber Optik


Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital.

Bagaimana Fiber Optik Dibuat

Proses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD). Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen
membentuk SiO2 dan GeO2. SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca. Proses ini dilakukan secara
otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.

Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower. Kemudian dipanaskan 1900-
2200 derajat celcius sampai meleleh. Lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer sehingga preform
membentuk benang. Dilakukan proses coating dan UV Curing.
Uji Akhir Fiber Optik;

Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.


Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.
Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam.
Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak.
Information carrying capacity : bandwith
Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core.
Operating temperature

Kabel Optik Yang Sering Digunakan

Aerial Cable/Self-Supporting

Hybrid & Composite Cable

Armored Cable

Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

Sumber dari : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8689910

Anda mungkin juga menyukai