Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Asesmen Pembelajaran
yang dibina oleh Dr. Furaidah, M.A

Oleh :
Disca Maharini (182103850597)
Muh. Roziq Muzakiansyah (182103850548)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN DASAR
Februari 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga makalah yang berjudul " Prinsip Dasar
Asesmen Pembelajaran" ini dapat terselesaikan tepat waktu. Terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada Dr. Furaidah, M.A, selaku dosen matakuliah Asesmen
Pembelajaran yang telah membimbing dan memberikan pengarahan.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam mengerjakan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata
penulis sampaikan terimakasih.

Malang, Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang ..................................................................................................1
B Rumusan Masalah..............................................................................................2
C Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakekat dan Tujuan Hasil Belajar dalam Pembelajaran..................................3
B. Penerapan Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran.............................................
C. Manfaat Penilaian Hasil Belajar Belajar dalam Pembelajaran.........................
D. Penerapan Asesmen dalam Pembelajaran.........................................................

BAB III PENUTUP


A.Simpulan............................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN............................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pembelajaran,
tanpa penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didik menerima
informasi yang telah diberikan. Penilaian dirancang dan dilaksanakan oleh guru
sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Sistem penilaian harus
dikembangkan sejalan dengan perkembangan model dan strategi pembelajaran
yang digunakan. Penilaian digunakan oleh guru untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, juga dapat
mengetahui bagian-bagian mana dari program pengajaran yang masih lemah dan
perlu diperbaiki. Salah satu cara yang digunakan dalam penilaian diantaranya
dengan menggunakan teknik pengumpulan data tes, melalui tes kita dapat
mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran yang telah
diberikan.
Namun penilaian yang ada tidak serta merta dilakukan begitu saja
dan asal-asalan tanpa arah yang jelas. Penilaian yang dilakukan secara asal-asalan
pada akhirnya akan menghasilkan informasi tentang hasil pencapaian
pembelajaran peserta didik yang tidak akurat dan tidak sesuai dengan apa yang
ada di lapangan. Proses penilaian harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
sehingga hasil akhir dari asesmen akan mendorong lahirnya berbagai keputusan
dan kebijakan yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu
harus ada prosedur sebagai acuan dalam melakukan asesmen pembelajaran.
Keberadaan prinsip dan penerapan dalam penilaian ini akan menjadi
pembahasan dalam makalah ini. Hal ini dikarenakan bahwa di lapangan masih
banyak penilaian yang dilakukan oleh para pendidik yang hanya sebatas
formalitas dalam melakukan penilaian tanpa mengacu pada prinsip yang telah ada.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Hakikat Dan Tujuan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran ?


2. Bagaimana Penerapan Penilaian Kelas Dalam Pembelajaan ?
3. Apa Manfaat Penilaian Hasil Belajar Dalam Pembelajaran?
4. Bagaimana Penerapan Asesmen Dalam Pembelajaran ?
C. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan Hakikat Dan Tujuan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran


2. Menjelaskan Penerapan Penilaian Kelas Dalam Pembelajaan
3. Menjelaskan Manfaat Penilaian Hasil Belajar Dalam Pembelajaran
4. Menjelaskan Penerapan Asesmen Dalam Pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN
A. Hakikat Dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar Dalam Pembelajaran
1. Pengertian penelaian pembalajaran
Menurut Anthony sebagaimana dikutip oleh Uno & Koni, (2012: 1) assessment
merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi yang digunakan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan mengenai para siswa, kurikulum, program-
program, dan kebijakan pendidikan, metode atau instrumen pendidikan lainnya oleh suatu
badan, lembaga, organisasi atau institusi resmi yang menyelenggarakan suatu aktifitas
tertentu.
Assessment adalah sebuah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang prestasi atau kinerja peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk evaluasi.
Assessment kelas merupakan proses sistematis meliputi pengumpulan informasi proses dan
hasil belajar (angka, deskripsi verbal), analisis interprestasi informasi untuk membuat
keputusan. Assessment kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi
oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil
belajar/kompetensi siswa. Assessment kelas difokuskan pada keberhasilan belajar peserta
didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan (Suprijono, 2010: 135).
Berdasarkan pengertian di atas bahwa assessment merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam memperoleh suatu informasi mengenai kondisi peserta didik.
Kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah mencari informasi pada peserta didiknya dengan
cara melakukan penilaian. Informasi yang akan diketahui yaitu sejauh mana kinerja
maupun kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. Informasi atau data
yang diperoleh berupa data deskriptif maupun angka. Oleh karena itu untuk mendapatkan
suatu informasi tersebut dilakukanlah suatu kegiatan penilaian (assessment) dengan suatu
cara tertentu yang disebut dengan teknik penilaian. Jadi assessment yang dimaksud adalah
penilaian pada pembelajaran.
Sedangkan Penilaian kelas pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan
pendidik yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
Untuk kepentingan itu dilakukan pengumpulan data sebagai informasi akurat
untuk pengambilan keputusan. Pengumpulan data dengan prosedur dan alat
penilaian yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang akan dinilai
yang dalam subunit terdahulu kita sebut dengan asesmen. Dari proses asesmen ini,
pendidik akan memperoleh potret atau profil kemampuan peserta didik dalam
mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan
Berdasarkan Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang Penilaian pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi
deskriptif mengenai perilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu.
2. Prinsip penilaian hasil belajar berdasarkan permendikbud No 23 tahun
2016 yaitu:
a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d.terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
i. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya
3. Tujuan Penilaian Hasil Belajar Dalam Pembelajaran
Tujuan Penilaian Hasil Belajar dalam pembelajaran ada 2 meliputi tujuan
umum dan tujuan khusus, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
2) Memperbaiki proses pembelajaran;
3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.
b. Tujuan Khusus :
1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
2) Mendiagnosis kesulitan belajar;
3) Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4) Penentuan kenaikan kelas;
5) Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan
merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
Tujuan penilaian di kelas yang dilakukan oleh guru hendaknya diarahkan
pada empat (4) hal berikut.
1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak
didik tetap sesuai dengan rencana,
2. Checking-up, yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang
dialami anak didik dalam proses pembelajaran,
3. Finding-out, yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang
menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses
pembelajaran,
4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah mencapai
kompetensi yang ditetapkan atau belum.
Secara rinci tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Dengan melakukan asesmen berbasis kelas ini pendidik dapat mengetahui
seberapa jauh siswa dapat mencapai tingkat pencapai kompetensi yang
dipersyaratkan, baik selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses
pembelajaran berlangsung.
2. Saat melaksanakan asesmen ini, Anda sebagai pendidik juga akan bisa
langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik, sehingga tidak pelu lagi
menunda atau menunggu ulangan semester untuk bisa mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.

3. Dalam asesmen berbasis kelas ini, Anda juga secara terus menerus dapat
melakukan pemantauan kemajuan belajar yang dicapai setiap peserta didik,
sekaligus Anda dapat mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik
sehingga secara tepat dapat menentukan siswa mana yang perlu pengayaan dan
siswa yang perlu pembelajaran remedial untuk mencapai kompetensi
yang dipersyaratkan.
4. Hasil pemantauan kemajuan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan
terus menerus tersebut juga akan dapat dipakai sebagai umpan balik bagi Anda
untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang
digunakan, sesuai dengan kebutuhan materi dan juga kebutuhan siswa.

5. Hasil-hasil pemantauan tersebut, kemudian dapat Anda jadikan sebagai


landasan untuk memilih alternatif jenis dan model penilaian mana yang tepat
untuk digunakan pada materi tertentu dan pada mata pelajaran tertentu, yang
sudah barang tentu akan berbeda. Anda sebagai pendidik yang tahu persis
pertimbangan pemilihannya

6. Hasil dari asesmen ini dapat pula memberikan informasi kepada orang tua
dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan, tidak perlu menunggu akhir
semester atau akhir tahun. Komunikasi antara pendidik, orang tua dan komite
harus dijalin dan dilakukan terus menerus sesuai kebutuhan.

B. Penerapan Penilaian Kelas/Penilaian Berbasis Kelas Dalam


Pembelajaran
Penilaian terhadap siswa tidak hanya mencakup penilaian perubahan atau
perkembangan perilaku belajar setelah siswa telah menempuh suatu pelajaran
tertentu tetapi penilaian yang sebenarnya adalah penilain yang mencakup
kecakapan, pengetahauan, dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, maka
dari itu penilaian yang dapat diterapkan oleh guru yang berbasis penilaian kelas
adalah penilaian otentik.
Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui
berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan
secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan
dicapai. Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian otentik.
1) Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part
of, not apart from, instruction),
2) Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems),
bukan masalah dunia sekolah (school work-kind of problems),
3) Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang
sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
4) Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (kognitif, afektif, dan sensori-motorik).
Agar tujuan penilaian tersebut tercapai, guru harus menggunakan berbagai
metoda dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan karakteristik pengalaman belajar yang dilaluinya. Tujuan dan pengalaman
belajar tertentu mungkin cukup efektif dinilai melalui tes tertulis (paper-pencil
test), sedangkan tujuan dan pengalaman belajar yang lain (seperti bercakap
dan praktikum IPA) akan sangat efektif dinilai dengan tes praktek (performance
assessment). Demikian juga, metoda observasi sangat efektif digunakan
untuk menilai aktivitas pembelajaran siswa dalam kelompok, dan skala sikap (rating
scale) sangat cocok untuk menilai aspek afektif, minat dan motivasi anak didik. Oleh
sebab itu, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan kemahiran tentang berbagai metoda
dan teknik penilaian sehingga dapat memilih dan melaksanakan dengan tepat metoda dan
teknik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta
pengalaman belajar yang telah ditetapkan.
Di samping itu, karena tujuan utama dari penilaian berbasis kelas yang
dilakukan oleh guru adalah untuk memantau kemajuan dan pencapaian belajar siswa
sesuai dengan matriks kompetensi belajar yang telah ditetapkan, guru atau wali kelas
diharapkan mengembangkan sistem portofolio individu siswa (student portfolio) yang
berisi kumpulan yang sistematis tentang kemajuan dan hasil belajar siswa. Portofolio
siswa memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian belajar
siswa pada kurun waktu tertentu. Portofolio siswa dapat berupa rekaman perkembangan
belajar dan psikososial anak (developmental), catatan prestasi khusus yang dicapai siswa
(showcase), catatan menyeluruh kegiatan belajar siswa dari awal sampai akhir
(comprehensive), atau kumpulan tentang kompetensi yang telah dikuasai anak secara
kumulatif (exit). Portofolio ini sangat berguna baik bagi sekolah maupun bagi orang tua
serta pihak-pihak lain yang memerlukan informasi secara rinci tentang perkembangan
belajar anak dan aspek psikososialnya sehingga mereka dapat memberikan bimbingan
dan bantuan yang relevan bagi keberhasilan belajar anak.

C. Manfaat Penilaian Hasil Belajar Dalam Pembelajaran


Penilaian pembelajaran merupakan kegiatan yang berkaitan dengan mengukur dan
menilai aspek psikis yang berupa proses dan hasil belajar sehingga manfaat penilaian
hasil belajar dalam pembelajaran antara lain:
(1) memberi penjelasan secara lengkap tentang target pembelajaran yang dapat
dijelaskan; sebelum pendidik melakukan asesmen terhadap siswanya terlebih dulu harus
mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan siswa, informasi yang dibutuhkan tentang
pengetahuan, keterampilan, dan performa siswa. Pengetahuan, keterampilan dan
performa siswa yang dibutuhkan dalam pembelajaran disebut dengan target atau hasil
pembelajaran;
(2) memilih teknik asesmen untuk kebutuhan masing-masing siswa, bila mungkin guru
dapat menggunakan beberapa indicator keberhasilan untuk setiap taget pembelajaran;
masing masing target pembelajaran memerlukan pemilihan teknik asesmen yang berbeda,
misalnya untuk dapat melakukan asesmen kemampuan siswa dalam pemecahan masalah
dalam matematika tentu akan sangat berbeda dengan kemampuan membaca atau
mendengarkan, dan berbeda pula untuk pemecahan masalah IPS yang memerlukan
diskusi;
(3) memilih teknik asesmen untuk setiap target pembelajaran, pemilihan teknik asesmen
harus didasarkan pada kebutuhan praktis di lapangan dan efisiensi. Teknik asesmen ini
harus dapat mengungkapkan kemampuan khusus serta untuk mengembangkan
kemampuan siswa, sehingga ketika memilih teknik asesmen harus pula dipertimbangkan
manfaatnya untuk umpan balik bagi siswa. Sebab itu, ketika melakukan interpretasi dari
hasil asesmen haruslah dengan cermat, dengan menghindari berbagai keterbatasan yang
bersumber dari subyektifitas pelaksana asesmen.
Dengan demikian manfaat penilaian hasil belajar dalam pembelajaran dapat
memberi penjelasan secara lengkap tentang target pembelajaran yang dapat dijelaskan,
dapat memilih teknik asesmen untuk kebutuhan masing-masing siswa, dan dapat memilih
teknik asesmen untuk setiap target pembelajaran meliputi pemilihan teknik asesmen harus
didasarkan pada kebutuhan praktis di lapangan dan efisiensi.

D. Penerapan Asesmen Dalam Pembelajaran


Pada prinsipnya penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi siswa
(lulus atau tidak lulus) atau menghukum siswa, tetapi untuk mendiferensiasi siswa
(sejauh mana seorang siswa membuat kemajuan atau posisi masing-masing siswa
dalam rentang cakupan pencapaian suatu kompetensi). Berbagai aktivitas penilaian
harus memberikan gambaran kemampuan siswa, bukan gambaran
ketidakmampuannya. Jadi, penilaian yang mendidik artinya proses penilaian hasil
belajar harus mampu memberikan sumbangan positif pada peningkatan pencapaian
hasil belajar peserta didik, dimana hasil penilaian harus dapat memberikan umpan
balik dan motivasi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar. Pada akhirnya
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki
proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta
didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Bentuk penerapan asesmen dalam pembelajaran agar penerapan asesmen tersebut
menjadi berkualitas maka guru harus 1) makukan tes/ulangan sebagai alat bantu
mengajar. 2) menetapkan kompetensi dasar dan indikator pencapaiannya. 3)
menumbuhkan sikap positif dari murid. 4. membuat kalendar jadwal ulangan disertai: a)
pengumuman tanggal ulangan/tes walaupun setiap murid telah memiliki kalendar jadwal
ulangan, karena siswa membutuhkan waktu luang yang cukup banyak untuk belajar, b)
tentukan lingkup topik yang akan di uji dan informasikan kepada murid format ulangan
dan garis besar topik yang akan ditanyakan, c) bantu murid untuk menyusun jadwal
belajar mereka. Rencanakan bersama jawal belajar harian di rumah dengan para murid,
kemudian minta mereka untuk menyalinnya di buku tugas mereka. 5) Dalam
melaksanakan penilaian, guru sebaiknya: a. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-
mengajar secara terpadu. b. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat
penilaian sebagai cermin diri. c. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program
pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta
didik. d. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik. Dengan cara
tersebut maka keahlian murid dalam belajar akan meningkat sekaligus sebagai panduan
bagi orangtua dalam membantu anak mereka belajar.
Tujuan Penilaian Hasil Belajar dalam pembelajaran yaitu menilai pencapaian
kompetensi peserta didik; memperbaiki proses pembelajaran; sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan belajar siswa, mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa,
mendiagnosis kesulitan belajar; memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar
mengajar; penentuan kenaikan kelas; dan memotivasi belajar siswa dengan cara
mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Penilaian kelas merupakan rangkaian kegiatan pendidik yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik
selama mengikuti proses pembelajaran. Untuk kepentingan itu dilakukan pengumpulan
data sebagai informasi akurat untuk pengambilan keputusan. Pengumpulan data dengan
prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang
akan dinilai yang dalam subunit terdahulu kita sebut dengan asesmen. Dari proses
asesmen ini, pendidik akan memperoleh potret atau profil kemampuan peserta didik
dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan.
Tujuan Penilaian Hasil Belajar dalam pembelajaran yaitu menilai pencapaian
kompetensi peserta didik; memperbaiki proses pembelajaran; sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan belajar siswa, mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa,
mendiagnosis kesulitan belajar; memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar
mengajar; penentuan kenaikan kelas; dan memotivasi belajar siswa dengan cara
mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
Pada prinsipnya penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi siswa (lulus
atau tidak lulus) atau menghukum siswa, tetapi untuk mendiferensiasi siswa (sejauh mana
seorang siswa membuat kemajuan atau posisi masing-masing siswa dalam rentang
cakupan pencapaian suatu kompetensi). Berbagai aktivitas penilaian harus memberikan
gambaran kemampuan siswa, bukan gambaran ketidakmampuannya. Jadi, penilaian yang
mendidik artinya proses penilaian hasil belajar harus mampu memberikan sumbangan
positif pada peningkatan pencapaian hasil belajar peserta didik.

B. Saran
Berdasarkan materi yang telah kami sampaikan mengenai prinsip asesmen
pembelajaran semoga dapat menjadi acuan untuk menerapkan asesmen penialian
dalam pembelajaran, sehingga kita sebagai calon pendidik bukan hanya
memahamai tapi mempelajari bagaimana menilai proses hasil belajar siswa yang
berkualitas.
Daftar Rujukan

Anonom. tanggal. Dokumen. (Online)


(https://kemenag.go.id/file/dokumen/PP1905.pdf) diakses pada tanggal 2
Februari 2019

Academia. tanggal. Penilaian Berbasis Kelas, (Online),


(https://www.academia.edu/12046471/Penilaian_Berbasis_Kelas) diakses
pada tanggal 2 Februari 2019

Permendikbud No 23 Tahun 2016

Endang Poerwanti. Tanggal . Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. (Online),


(http://storage.kopertis6.or.id/kelembagaan/Applied
%20Approach/MATERI/Drs.%20Suwarno,%20M.Si/1-Konsep-Dasar-
Asesmen-Pembelajaran.pdf) diakses pada tnggal 5 Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai