MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Asesmen Pembelajaran
yang dibina oleh Dr. Furaidah, M.A
Oleh :
Disca Maharini (182103850597)
Muh. Roziq Muzakiansyah (182103850548)
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga makalah yang berjudul " Prinsip Dasar
Asesmen Pembelajaran" ini dapat terselesaikan tepat waktu. Terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada Dr. Furaidah, M.A, selaku dosen matakuliah Asesmen
Pembelajaran yang telah membimbing dan memberikan pengarahan.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam mengerjakan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata
penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang ..................................................................................................1
B Rumusan Masalah..............................................................................................2
C Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakekat dan Tujuan Hasil Belajar dalam Pembelajaran..................................3
B. Penerapan Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran.............................................
C. Manfaat Penilaian Hasil Belajar Belajar dalam Pembelajaran.........................
D. Penerapan Asesmen dalam Pembelajaran.........................................................
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pembelajaran,
tanpa penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didik menerima
informasi yang telah diberikan. Penilaian dirancang dan dilaksanakan oleh guru
sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Sistem penilaian harus
dikembangkan sejalan dengan perkembangan model dan strategi pembelajaran
yang digunakan. Penilaian digunakan oleh guru untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, juga dapat
mengetahui bagian-bagian mana dari program pengajaran yang masih lemah dan
perlu diperbaiki. Salah satu cara yang digunakan dalam penilaian diantaranya
dengan menggunakan teknik pengumpulan data tes, melalui tes kita dapat
mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran yang telah
diberikan.
Namun penilaian yang ada tidak serta merta dilakukan begitu saja
dan asal-asalan tanpa arah yang jelas. Penilaian yang dilakukan secara asal-asalan
pada akhirnya akan menghasilkan informasi tentang hasil pencapaian
pembelajaran peserta didik yang tidak akurat dan tidak sesuai dengan apa yang
ada di lapangan. Proses penilaian harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
sehingga hasil akhir dari asesmen akan mendorong lahirnya berbagai keputusan
dan kebijakan yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu
harus ada prosedur sebagai acuan dalam melakukan asesmen pembelajaran.
Keberadaan prinsip dan penerapan dalam penilaian ini akan menjadi
pembahasan dalam makalah ini. Hal ini dikarenakan bahwa di lapangan masih
banyak penilaian yang dilakukan oleh para pendidik yang hanya sebatas
formalitas dalam melakukan penilaian tanpa mengacu pada prinsip yang telah ada.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar Dalam Pembelajaran
1. Pengertian penelaian pembalajaran
Menurut Anthony sebagaimana dikutip oleh Uno & Koni, (2012: 1) assessment
merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi yang digunakan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan mengenai para siswa, kurikulum, program-
program, dan kebijakan pendidikan, metode atau instrumen pendidikan lainnya oleh suatu
badan, lembaga, organisasi atau institusi resmi yang menyelenggarakan suatu aktifitas
tertentu.
Assessment adalah sebuah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang prestasi atau kinerja peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk evaluasi.
Assessment kelas merupakan proses sistematis meliputi pengumpulan informasi proses dan
hasil belajar (angka, deskripsi verbal), analisis interprestasi informasi untuk membuat
keputusan. Assessment kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi
oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil
belajar/kompetensi siswa. Assessment kelas difokuskan pada keberhasilan belajar peserta
didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan (Suprijono, 2010: 135).
Berdasarkan pengertian di atas bahwa assessment merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam memperoleh suatu informasi mengenai kondisi peserta didik.
Kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah mencari informasi pada peserta didiknya dengan
cara melakukan penilaian. Informasi yang akan diketahui yaitu sejauh mana kinerja
maupun kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. Informasi atau data
yang diperoleh berupa data deskriptif maupun angka. Oleh karena itu untuk mendapatkan
suatu informasi tersebut dilakukanlah suatu kegiatan penilaian (assessment) dengan suatu
cara tertentu yang disebut dengan teknik penilaian. Jadi assessment yang dimaksud adalah
penilaian pada pembelajaran.
Sedangkan Penilaian kelas pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan
pendidik yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
Untuk kepentingan itu dilakukan pengumpulan data sebagai informasi akurat
untuk pengambilan keputusan. Pengumpulan data dengan prosedur dan alat
penilaian yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang akan dinilai
yang dalam subunit terdahulu kita sebut dengan asesmen. Dari proses asesmen ini,
pendidik akan memperoleh potret atau profil kemampuan peserta didik dalam
mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan
Berdasarkan Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang Penilaian pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi
deskriptif mengenai perilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu.
2. Prinsip penilaian hasil belajar berdasarkan permendikbud No 23 tahun
2016 yaitu:
a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d.terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
i. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya
3. Tujuan Penilaian Hasil Belajar Dalam Pembelajaran
Tujuan Penilaian Hasil Belajar dalam pembelajaran ada 2 meliputi tujuan
umum dan tujuan khusus, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
2) Memperbaiki proses pembelajaran;
3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.
b. Tujuan Khusus :
1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
2) Mendiagnosis kesulitan belajar;
3) Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4) Penentuan kenaikan kelas;
5) Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan
merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
Tujuan penilaian di kelas yang dilakukan oleh guru hendaknya diarahkan
pada empat (4) hal berikut.
1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak
didik tetap sesuai dengan rencana,
2. Checking-up, yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang
dialami anak didik dalam proses pembelajaran,
3. Finding-out, yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang
menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses
pembelajaran,
4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah mencapai
kompetensi yang ditetapkan atau belum.
Secara rinci tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Dengan melakukan asesmen berbasis kelas ini pendidik dapat mengetahui
seberapa jauh siswa dapat mencapai tingkat pencapai kompetensi yang
dipersyaratkan, baik selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses
pembelajaran berlangsung.
2. Saat melaksanakan asesmen ini, Anda sebagai pendidik juga akan bisa
langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik, sehingga tidak pelu lagi
menunda atau menunggu ulangan semester untuk bisa mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
3. Dalam asesmen berbasis kelas ini, Anda juga secara terus menerus dapat
melakukan pemantauan kemajuan belajar yang dicapai setiap peserta didik,
sekaligus Anda dapat mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik
sehingga secara tepat dapat menentukan siswa mana yang perlu pengayaan dan
siswa yang perlu pembelajaran remedial untuk mencapai kompetensi
yang dipersyaratkan.
4. Hasil pemantauan kemajuan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan
terus menerus tersebut juga akan dapat dipakai sebagai umpan balik bagi Anda
untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang
digunakan, sesuai dengan kebutuhan materi dan juga kebutuhan siswa.
6. Hasil dari asesmen ini dapat pula memberikan informasi kepada orang tua
dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan, tidak perlu menunggu akhir
semester atau akhir tahun. Komunikasi antara pendidik, orang tua dan komite
harus dijalin dan dilakukan terus menerus sesuai kebutuhan.
B. Saran
Berdasarkan materi yang telah kami sampaikan mengenai prinsip asesmen
pembelajaran semoga dapat menjadi acuan untuk menerapkan asesmen penialian
dalam pembelajaran, sehingga kita sebagai calon pendidik bukan hanya
memahamai tapi mempelajari bagaimana menilai proses hasil belajar siswa yang
berkualitas.
Daftar Rujukan