Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BOTANI

“DAUN”

Disusun oleh : Kelompok 1

 Intan Permata H. 165040207111084

 Haechal Satriyo I.R 165040207111085

 Jonmarani Purba 165040207111086

 Nilam Kinanti 165040207111087

 Mirayunda Suparanti 165040207111088

 Febri Fitria Selly 165040207111089

KELAS :R

DOSEN : IR.Koesriharti, MS.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan berperan penting dalam kehidupan di muka bumi ini.
Tumbuhan sebagai penghasil oksigen yang digunakan untuk bernapas manusia
serta hewan dan mahluk hidup lainn yang memerlukan oksigen agar dapat
bertahan hidup.Untuk memelihara dan melestarikan tumbuhan tentu kita pelru
mempelajari struktur tumbuhan itu sendiri.Dalam mempelajari tumbuhan kita
perlu untuk mengetahui bentuk dan fungsi dari masing-masing bagian yang ada
di tumbuhan.Secara umum tumbuhan terdiri dari daun (falium),batang (caulis)
,dan akar (radix). Setiap tumbuhan memiliki daun yang merupakan bagian
terpenting dari tumbuhan,pada umumnya daun berwarna hijau. Hampir semua
tumbuhan mempunyai daun dalam jumlah yang tidak sedikit..Daun mempunyai
memiliki fungsi seperti sebagai alat pengolah zat makanan,alat respirasi,dan
fugsi penting lainnya.Dengan mengetahui anatomi,morfologi serta fungsi dari
daun kita dapat mengetahui lebih dalam ilmu tentang struktur dari tumbuhan
dan memudahkan kita mengidentifikasi tumbuhan.

B. Tujuan
1. Untuk lebih memahami morfologi dan anatomi daun
2. Untuk memahami fungsi daun
3. Unutk lebih memahami bentuk serta kegunaan dari bagian bagian daun
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Daun dan fungsinya


Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang sangat penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian tumbuhan
yang lain.Bagian tempat menempelnya daun dinamakan buku batang (nodus)
dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara daun dan batang yang
dinamakan ketiak daun (axilla).Rumput dan kebanyakan monokotil lain tidak
memiliki tangkai daun dan sebagai gantinya dasar daun membentuk seludang
yag membungkus batang.
Daun memiliki batasan umur dimana daun akan gugur dan meninggalkan
batangnya.Daun-daun yang gugur biasanya berwarna kuning daun gugur akan
digantikan dengan daun dan biasanya daun yang tumbuh melebihi dari daun
yang gugur. Seperti jati yang akan mengugurkan keseluruh daunya untuk
mengurangi penguapan saat musim kemarau. Daun pada umumnya berwana
hijau. Pigmen zat hijau pada daun yang dinamakan klorofil.
Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten yang
berwarna jingga, xantofil berwarna kuning, dan antosiasin berwarna merah,
biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman. Daun tua kehilangan klorofil
sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan
jelas pada daun yang gugur).

B. Struktur Daun
Struktur daun dibagi menjadi dua yaitu morfologi (struktur luar) daun dan
anatomi (struktur dalam) daun.
1. Morfologi daun
Daun biasanya berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau.Pada
umumnya daun memiliki tangkai daun (petiolus) dan bagian bagian helaian
daun (lamina). Pada tangkai daun terdapat bagian yang menempel pada batang
yang disebut pangkal tangkai daun . Ada jenis tumbuhan tertentu yang daunnya
tidak bertangkai daun. misalnya rumput. Pada tumbuhan monokotil , pangkal
daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun
tersebut disebut pelepah daun (folius). Misalnya pelepah daun yang terdapat
pada daun pisang dan talas.
Daun yang memilikiu ketiga bagian daun yaitu helaian daun, tangkai daun,
dan pelepah daun disebut daun sempurna (daun Iengkap). misalnya daun
pisang dan daun talas (Gambar 6. 14 a ) Daun yang tidak memiliki )satu
atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna (daun tidak Iengkap),
misalnya daun jambu dan daun mangga (Gambar 6.14 b).

2. Anatomi Daun

a) Jaringan epidermis
Jaringan ini merupaka satu lapisan sel yang didndingnya mengakami
penebalan dari zat kutin (kutikula) atau juga lignin.Pada epidermis ini
biasanya terdapat stomata yang diapit oleh dua sel penutup. Letak dari
stomata pada daun ini dapat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya. Ada
yang letak stomatanya berada di lapisan atas, ada yang stomatanya terletak di
bagian bawah saja, atau bisa juga terletak di lapisan atas dan bawah.
Apabila stomata berada di epidermis atas dan bawah dinamakan
amfistomatik,jika stomata hanya berada di epidermis bawah dinamakan
hipostomatik,dan jika stomata hanya berada di epidermis atas dinamakan
apistomatik.Stomata terletak di epidermis Stomata ini letaknya berderet
diantara urat-urat daun, fungsi stomata pada daun dikotil yaitu sebagai jalan
masuk dan keluarnya udara pada daun, stomata merupakan elemen penting
dalam proses respirasi tumbuhan.Stomata ini juga memiliki yang dinamakan
sel penjaga. Sel penjaga ini berfungsi untuk mengontrol proses terbuka dan
tertutupnya stomata.
Pada daun bertipe dikotil kutikula umumnya terletak pada permukaan
atas dan bawah daun, sama seperti epidermis. Selain itu, kutikula juga
mengalami penebalan dari zat kutin, sama seperti epidermis Namun, berbeda
dengan epidermis, kutikula ini lebih bekerja sebagai pelapis permukaan atas
dan bawah dari daun. Fungsi utama dari kutikula ini adalah untuk mencegah
proses penguapan air yang terjadi pada permukaan daun.

b) Jaringan Mesofil
Jaringan mesofil tersusun dari sel-sel parenkim yang tersusun cukup
longgar sehingga memiliki ruang antarsel atau rongga antarsel. Nah, jaringan
mesofil ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
 Jaringan Palisade – Jaringan palisade atau yang biasa disebut sebagai
jaringan tiang ini memiliki sel yang berbentuk silinder dan tersusun
sangat rapat. Di dalam jaringan palisade ini, terdapat banyak kloroplas
dan jaringan ini juga berfungsi dalam proses pembuatan makanan.
 Jaringan Spons – Jaringan spons atau yang biasa disebut juga dengan
jaringan bunga karang ini memiliki sel yang susunannya lebih longgar
jika dibandingkan dengan jaringan palisade. Jaringan spons ini memiliki
fungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
c) Berkas Pembuluh Angkut
Berkas pembuluh angkut ini terdapat pada tulang daun dan fungsinya
secara umum adalah alat transpor dan juga sebagai penguat daun. Berkas
pembuluh angkut ini terbagi menjadi 2 macam bagian, yaitu :
 Xylem atau yang biasa juga disebut dengan pembuluh kayu ini memiliki
fungsi untuk mengalirkan air beserta zat haranya menuju ke daun.
 Floem atau yang biasa juga disebut pembuluh tapis ini memiliki fungsi
untuk menyalurkan hasil fotosintesis tumbuhan dari bagian daun ke
bagian tumbuhan yang lain.

C. Fungsi Daun
Daun memiliki fungsi sebagai :
a. Alat pengambil zat-zat makanan (resorbsi,), terutama berupa zat
gas(C02).
b. Alat pengolah zat-zat makanan (asimilasi) .Daun berguna sebagai dapur
tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses pembuatan makanan (pemasakan
makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses
hidupnya dan jika lebih disimpan.
c. alat penguapan air (transpirasi) .Tidak semua air yang diserap akar
dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat
menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak
digunakan dibuang melalui mulut daun, dalam bentuk uap air. Pada
malam hari, kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses
ini disebut gutasi.
d. Alat pernafasan (respirasi).Di permukaan daun terdapat mulut
daun (stomata). Melalui stomata inilah, pertukaran gas terjadi. Daun
mengambil karbondioksida dari udara dan melepasoksigen ke udara.
Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di
bawah pohon pada siang hari
D. Macam –macam daun

Berdasarkan jumlah tangkai anak daun dalam satu tangkai, daun dibedakan
menjadi :
 Daun tunggal: hanya memiliki satu helai daun disetiap tangkainya.
Bagian dari batang yang menjadi tempat duduknya daun disebut nodus,
dan sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun.Tunas aksiler
terletak di tempat tangkai daun menyatu dengan batang.
 Daun majemuk: memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya. Yaitu
jika pada tumbuhan tersebut, tangkainya terlihat bercabang-cabang, dan
baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya.Adapun struktursl
daun bisa menahan angin kencang dengan sedikit keruskana dan mebatasi
patogen tang menyerang pada sehelai anak daun saja,bukan keseluruhan
daun.

Berdasarkan susuan tulang daun dibagi menjadi:


 Menyirip
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan,
tersusun rapi mulai dari tangkai daun hingga ujung dari helai daun.Contoh
tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu,
mangga, dan rambutan.
 Melengkung
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis – garis
melengkung.Tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai
tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun siri, gadung, dan
genjer
 Menjari
Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar dan bentuknya
seperti jari-jari tangan manusia.Misalnya tulang daun pepaya, jarak, singkong,
dan kapas.
 Sejajar
Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar, mulai dari
pangkal daun hingga ujungdaun.Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu.
Biasanya bentuk daunnya panjang-panjang.Misalnya, tulang daun tebu, padi,
jagung, alang-alang, dan semua jenis rumput-rumputan.

E. Bentuk-bentuk Ujung Daun (Apex Folli)

 runcing(acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi
sedikit sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak daun
membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90 derajat). Ujung daun
yang runcing lazim kita dapati pada daun-daun bangun: bulat memanjang,
lanset, segitiga, delta, belah ketupat, dll. Contohnya ujung daun
oleander (Nerium oleander L).
 Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik
pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun
nampak sempit panjang dan runcing, misalnya ujung daun sirsak (Annona
muricata L).
 Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang,
cepat menju kesuatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul,
sering dijumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip,
misalnya ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub).
 Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak
terbentuk sudut sama saekali, hingga uung daun merupakan semacam
suatu busur, terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun
bangun ginjal, misalnya ujung daun teratai besar(Nelumbium nelumbo
Duce).
 Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata,
misalnya ujung anak daun semanggi (Marsilea crenata Presl.), daun
jambu monyet (Anacardium occidentale L.).
 Terbelah (retusus), ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,
kadang-kadang amat jelas, misalnya ujung daun sidaguri (Sida retusa L.),
kadang-kadang terbelahnya ujung hanya akan kelihatan jelas jika diadakan
pemeriksaan yang teliti, seperti misalnya ujung daun bayam (Amaranthus
hybridus L.).
 Berduri (mucronatus), yaitu jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian
yang runcing keras, merupakan suatu duri, misalnya ujung daun nanas
sebrang (Agave sp).

F. Rambut (trikoma) pada permukaan daun

Permukaan daun, dan juga bagian-bagian lain tumbuhan, acap kali


tertutupi oleh semacam rambut dalam berbagai bentuk dan ukuran. Rambut-
rambut ini lebih tepat disebut dengan istilah trikoma (trichomes). Pengertian
dalam beberapa istilah di bawah ini mungkin ada yang saling tumpang tindih.
 Arachnosus, arachnoideus: dengan rambut halus, tipis, silang menyilang
laiknya sarang laba-laba.
 Canescens: dengan rambut beledu berwarna kelabu keputihan.
 Ciliatus: dengan rambut halus di tepi daun (margin).
 Ciliolatus: dengan rambut halus dan sangat pendek.
 Floccosus: dengan kelompok-kelompok rambut lunak seperti wol, yang
mudah terhapus.
 Glandular: dengan rambut kelenjar; rambut memiliki kelenjar di ujungnya.
 Hirsutus: dengan rambut yang agak kasar atau agak kaku.
 Hispidus: dengan rambut yang kaku. Hispidulus: dengan rambut kaku yang
amat pendek.
 Lanatus, lanosus: dengan rambut serupa wol
 Pilosus: dengan rambut lunak, tegak namun jarang, terkesan acak-acakan.
 Puberulus: dengan rambut halus, lembut, lurus, tegak dan sangat pendek;
sukar terlihat dengan mata telanjang.
 Pubescens: dengan rambut beledu; lembut dan pendek.
 Scabrus: dengan rambut kasar; terasa kasar atau memasir
 Sericeus: dengan rambut yang tampak mengilap seperti sutera; rambut-rambut
halus, lurus, dan rebah melekat di permukaan.
 Stellatus: dengan rambut bintang; yakni rambut yang bercabang-cabang
dengan penampakan serupa bintang.
 Strigosus: dengan rambut rebah, lurus, kaku, tajam, dan acap kali pangkalnya
menggembung.
 Tomentosus: dengan rambut lunak ikal serupa wol, yang tersusun rapat
mirip permadani
 Velutinus: dengan rambut tegak, lurus, cenderung lunak, tersusun rapat
laksana beledu.
 Villus: dengan rambut lunak, panjang dan kerap kali acak-acakan atau saling
berjalin dengan kusut.
G. Perubahan Struktur Daun pada tanaman Xerofit dan Hidrofit
a) Tumbuhan Xerofit hidup pada kondisi linngkungan kering.Daun
berukuran kecil,ukuran sel kecil,dinding sel lebih tebal,jaringan pembuluh
rapat.Stomata terlindung dibagian lebih dalam dari epidermis.Epidermis
berdinding tebal.Jaringan Palisade umumnya lebih dari satu lapisan sel.
Pada permukaan daun terdapat kutikula dan trikma.
Pada tumbuhan sekulen terdapat banyak sel parenkim yang berfungsi
menyimpan air.Daun pada tanaman xerofit seperti suku cactaceae pada
umunya berubah menjadi duri untuk megurangi penguapan.Sel
penyimpan air berdinding tipis.

b) Tumbuhan Hidrofit yaitu tumbuhan yang hidup di air.Jaringan


penyokong dan pelindung tereduksi,jaringan pembuluh berkurang
(terutama xilem).Terbentuk ruang udara yang cukup besar (aerenkim)
untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan
tangkai daun menggembung berisi udara.
Epidermis tidak berfungsi sebagai pelindung,melainkan untuk
pemgambilam nutrisi.Pada banyak tumbuhan air,epidermis memiliki
klorofil.Namun kutikula dan dindng selnya sangat tipis.Pada daun
tumbuhanair yang terapung terdapat stomata pada permukaan atas daun
(apistomatik) dan daun yang tenggelam biasaya tidak mempunyai
stomata.Pada tumbuhan air tenggelam mempunyai sekelompok sel yang
disebut hidropotes yang berfungsi untuk memudahkan pengangkutan air
dan garam keluar dan kedalam tumbuhan.
Tumbuhan air yang terendam mempunyai dinding sel yang kuat
dan tebal unutk mengurangi tekanan osmosis ke dalam sel.
Contoh : Hydrilla,Vallisneri.
Adapun beberapa faktor yang mendorong tanaman hidrofit
mengalami adaptasi khusus terhadap habitatnya adalah kelebihan air dan
medium kurang menunjang terhadap pertumbuhan tanaman.

H. Modifikasi Daun
Pada umumnya daun tumbuhan dikotil maupun monokotil memiliki
bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Pada beberapa tumbuhan, keragaman
tersebut semakin bertambah dengan adanya perkembangan ke arah tertentu
yang menyebabkan daun tampak berubah, baik bentuk maupun ukurannya.
Daun-daun yang demikian itu dikatakan telah mengalami modifikasi.
Modifikasi pada daun terjadi sebagai akibat adanya reduksi atau penambahan
jaringan-jaringan tertentu selama perkembangannya. Modifikasi tersebut dapat
terjadi pada daun secara keseluruhan (daun secara utuh) atau hanya bagian-
bagian tertentu dari daun. Bagian daun tambahan, seperti stipula juga dapat
termodifikasi menjadi bentuk lain.Daun yang termodifikasi secara keseluruhan
(daun secara utuh) dapat berubah antara lain menjadi
 duri (spina phyllogenum),Daun berubah jadi runcung dan keras beruah
menjadi duri.Fungsi fotosintesis di lakukan oleh batang.
Contohnya kaktus suku cactaceae
 sulur (tendril), Daun bermodifikasi menjadi sulur yang berubah adalah
tangkai daun pada (Nephentes kantong semar) seluruh daun atau ujung
daun.Contohnya terdapat pada tanaman anggur, gloriosa superba
 Tanaman bawang,baik bawang merah (alliun cepa) maupun bawang putih
(allium sativum) menyimpan cadangan makanannya dipangkal-pangkal
daun yang berubah menjadi bentuk umbi lapis atau bulbus.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang sangat penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian tumbuhan
yang lain. Setiap tumbuhan memiliki daun yang merupakan bagian terpenting
dari tumbuhan,pada umumnya daun berwarna hijau.Namun sebenarnya daun
juga memilki pigmen zat warna lain selain hijau.Misalnya karoten
(jingga),xantofil (kuning),antosiasin. Hampir semua tumbuhan mempunyai
daun dalam jumlah yang tidak sedikit.Daun mempunyai memiliki fungsi
seperti sebagai alat pengolah zat makanan,alat respirasi,tempat
fotosintesis,tempat penguapan air. Daun mempunyai peranan penting bagi
tumbuhan
Oleh sebab itu kita mempelajari struktur dari tumbuhan yang terdiri atas
akar,batang,dan daun. Kita harus mempelajarinya agar kita lebih memahami
tentang morfologi , anatomi dan fisiologi tumbuhan itu sendiri.

B. Saran
Semoga kedepannya presentasi lebih baik lagi dan makin aktif serta kita
semua dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah dipresentasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo,G.1985.Morfologi Tumbuhan .Yogyakarta.Gajah Mada


University.

Campbell,N.A,Reece,J.B,Urry,L.A,Wasserman,S.A,Minorsky,P.V,Jackson,R.B.
2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2.Terjemahan
Wulandari,D.T.2012.Jakarta.Erlangga.

Tunnisa,Kurniah.”Anatomi Daun”.3 Oktober 2016.


http://www.slideshare.net/kurniahtunnisa/anatomi-daun-29098274

Saktiyono.2004.Biologi:Jilid II.Jakarta.Esis

Anda mungkin juga menyukai