Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Lempar
Lembing”. Dalam proses penulisan Makalah ini, saya pun mendapat banyak
ilmu yang berguna bagi diri sendiri dan untuk kedepannya.
Demikianlah kata pengantar ini saya buat, apabila ada kekurangan dan
kesalahan dalam pembuatan Makalah ini saya mohon maaf, atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
a. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali
pegangan lembing Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri
: 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600
gram
b. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
c. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
d. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan
lengkung lemparan
Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat manusia
memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan
masa nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai
menetap dengan membangun perkampungan atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti
melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan
menjadi suatu olahraga yang dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh
makanan (berburu) berubah menjadi upaya pemenuhan akan hiburan dan
prestasi.
Olahraga lain yang bernuansa militer pun juga sama populernya, seperti gulat,
tinju, memanah, dan balap kereta. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan
militer Yunani berpengaruh pada perkembangan olah raga mereka.
Jamak diketahui bahwa peradaban Yunani klasik adalah tempat lahirnya
olahraga atletik saat ini. Bahkan, pertandingan Olimpiade pada zaman modern
meniru Olimpiade yang pertama kali digagas oleh bangsa yang terkenal dengan
para filsufnya itu. Termasuk masa dilangsungkannya, yaitu setiap empat tahun
sekali.
Karenanya, Olimpiade puya nilai sakral. Pada saat acara tersebut berlangsung,
segala konflik bersenjata (perang) dan eksekusi bagi para narapidana
ditangguhkan. Tujuannya agar perayaan berlangsung damai. Sehingga para atlet
yang bertanding dapat berkompetisi dalam suasana saling menghargai.
Selain di peradaban Yunani klasik. Lempar lembing juga tercatat dilakukan di
beberapa peradaban klasik lainnya. Seperti peradaban Cina dan Mesir (Egypt)
Klasik. Namun, tidak sepopuler seperti di Yunani.
Olahraga yang populer di peradaban Cina Klasik adalah senam atau akrobat.
Sedangkan di Mesir, olahraga yang paling diminati adalah renang dan
memancing. Mengingat Sungai Nil sebagai pusat peradaban bangsa Mesir,
menjadikan kedua olahraga tersebut lebih sering dilakukan oleh mereka.
Termasuk juga untuk dipertandingkan.
Sehingga sangat beralasan jika banyak ahli yang lebih memilih peradaban
Yunani klasik sebagai awal mulanya olahraga lempar lembing. Olahraga yang
berakar pada aktivitas berburu leluhur manusia pada zaman purba.
2.2 Peraturan Perlombaan Lempar Lembing
2.2.1 Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah
Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat
atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar
secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.
Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum
bagian lembing lainnya.
Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu
garis atau jalur paralel.
Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau
anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-
siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan
garis-garis itu semua.
cara Amerika : antara jari telunjuk dan ibu jari berada tepat pada bagian
belakang balutan lembing.
cara Finlandia :antara jari tengah dan ibu jari berada tepat pada bagian belakang
balutan lembing, sedangkan letak jari telunjuk pp sikap sewajarnya.
2.4 Peralatan
2.4.1 Lembing
- Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan
lembing dan (3) tali pegangan
- Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh
sebuah mata lembing yang runcing
- Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan
tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan
lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
- Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m.
Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
2.4.2 Jalur Lari Awalan
- Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari
30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling
terpisah sejauh 4 m.
- Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
Dalam lari awalan merupakan kerja dari otot-otot tungkai, langkah menyilang
juga kerja dari otot-otot tungkai, memposisikan tubuh merupakan kerja dari
bagian togok (trunk) dan terakhir melempar sebagai momentum penting dalam
menghasilkan lempayan meliputi kekuatan otot lengan atas dan bawah.
Kemudian ada bagian lain yang penting adalah pegangan lembing yang di
dukung oleh wrist dan jari-jari tangan. Untuk dapat melakukan lemparan yang
baik dalam lempar lembing, selain kondisi fisik yang prima maka harus
didukung oleh teknik yang baik. Kondisi fisik yang besar jika tidak didukung
oleh teknih yang sempurna, kegagalanlah yang akan diperoleh. Sebab salah
sedikit jatuhnya lembing, maka lemparan dinyatakan batal. Bentuk lembing
mirip sebuah tombak dengan struktur batang yang aerodinamik. Bagian
ujungnya dibungkus dengan bahan logam agar tak mudah rusak pada waktu
menancap ke tanah.
3.2 Saran
Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga
atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada
beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu : cara
memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing tanpa awalan, dan
lempar lembing dengan awalan.
Demikianlah Makalah ini saya tulis agar para pembaca dapat mengetahui
sejarah,dan peraturan nya lempar lembing. Makalah ini belum terlalu sempurna,
maka penulis mengarapkan kritik dan saran yang sifat nya menbangun guna
kesempurnaan makalah ini.