Anda di halaman 1dari 3

ANAMNESIS

 Keluhan Utama: Mulut mencong ke kiri


- Onset dan kronologi
 Sejak kapan?
 Sudah berapa lama?
 Apakah hilang timbul atau menetap?
 Apakah terjadi secara tiba-tiba?
 Apakah ada waktu-waktu tertentu keluhan timbul?
- Kuantitas keluhan
 Seberapa sering keluhan muncul/hari?
 Seberapa berat keluhan yang dirasakan?
 Apakah keluhan mengganggu aktivitas sehari-hari?
 Apakah mengganggu pekerjaan penderita atau aktivitas fisik lainnya?
- Kualitas keluhan
 Berapa lama durasi keluhan?
 Bagaimana pola/bentuk keluhan?
- Faktor pemberat
 Apakah keluhan dipengaruhi oleh aktivitas?
 Apakah memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat?
 Apakah dipengaruhi oleh keadaan atau posisi tertentu?
- Faktor peringan
 Apakah pernah konsumsi obat untuk memperingan?
 Apakah ada sesuatu usaha untuk meringankan keluhan?

 Keluhan penyerta : kelopak mata kanan tidak bisa menutup dan telinga berdenging
- Onset dan kronologi
 Sejak kapan?
 Sudah berapa lama?
 Apakah hilang timbul atau menetap?
 Apakah terjadi secara tiba-tiba?
 Apakah ada waktu-waktu tertentu keluhan timbul?
- Kuantitas keluhan
 Seberapa sering keluhan muncul/hari?
 Seberapa berat keluhan yang dirasakan?
 Apakah keluhan mengganggu aktivitas sehari-hari?
 Apakah mengganggu pekerjaan penderita atau aktivitas fisik lainnya?
- Kualitas keluhan
 Berapa lama durasi keluhan?
 Bagaimana pola/bentuk keluhan?
- Faktor pemberat
 Apakah keluhan dipengaruhi oleh aktivitas?
 Apakah memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat?
 Apakah dipengaruhi oleh keadaan atau posisi tertentu?
- Faktor peringan
 Apakah pernah konsumsi obat untuk memperingan?
 Apakah ada sesuatu usaha untuk meringankan keluhan?

 Riwayat penyakit dahulu


 Apakah sebelumnya pernah mengalami hal serupa?
 Apakah sebelumnya pernah mengalami epilepsi?
 Apakah pernah mengonsumsi obat dengan penyakit tertentu? Penyakit apa?
 Pernah menderita infeksi?
 Apakah ada riwayat HT?
 Apakah ada riwayat DM?
 Apakah ada riwayat alergi?
 Apakah ada riwayat trauma?

 Riwayat penyakit keluarga


 Apakah ada keluarga yang sakit dengan keluhan yang sama?
 Apakah di keluarga ada penderita DM?
 Apakah dikeluarga ada yang menderita penyakit tertentu?
 Apaka dikeluarga ada yang menderita HT?
 Apakah dikeluarga ada yang menderita penyakit infeksi?

 Riwayat sosial ekonomi


 Apakah pasien perokok atau peminum alkohol?
 Apakah pasien peserta BPJS?
 Apakah penghasilan mencukupi?
 Apa pendidikan terakhir pasien?
Manifestasi klinis

1. Gejala pada sisi wajah ipsilateral berupa kelemahan otot wajah ipsilateral yang terjadi secara
tiba-tiba beberapa jam sampai beberapa hari (maksimal 7 hari)
2. kerutan dahi menghilang ipsilateral
3. tampak seperti orang letih
4. tidak mampu atau sulit mengedipkan mata
5. berkurangnya produksi air mata
6. hidung terasa kaku
7. sulit berbicara
8. sulit makan dan minum
9. salivasi yang berlebihan atau berkurang
10. pembengkakan wajah
11. berkurang atau hilangnya rasa kecap
12. dan air liur sering keluar
13. Pasien juga mengeluhkan nyeri di sekitar telinga
14. sensitif terhadap suara berupa hiperakusis
15. rasa bengkak atau kaku pada wajah walaupun tidak ada gangguan sensorik.

Berdasarkan letak lesi, manifestasi klinis Bell’s palsy dapat berbeda.

 Bila lesi di foramen stylomastoid, dapat terjadi gangguan komplit yang menyebabkan
paralisis semua otot ekspresi wajah. Saat menutup kelopak mata, kedua mata melakukan
rotasi ke atas (Bell’s phenomenon). Selain itu, mata dapat terasa berair karena aliran air
mata ke sakus lakrimalis yang dibantu muskulus orbikularis okuli terganggu. Manifestasi
komplit lainnya ditunjukkan dengan makanan yang tersimpan antara gigi dan pipi akibat
gangguan gerakan wajah dan air liur keluar dari sudut mulut.
 Lesi di kanalis fasialis (di atas persimpangan dengan korda timpani tetapi di bawah ganglion
genikulatum) akan menunjuk semua gejala seperti lesi di foramen stylomastoid ditambah
pengecapan menghilang pada dua per tiga anterior lidah pada sisi yang sama. Bila lesi
terdapat di saraf yang menuju ke muskulus stapedius dapat terjadi hiperakusis (sensitivitas
nyeri terhadap suara keras). Selain itu, lesi pada ganglion genikulatum akan menimbulkan
lakrimasi dan berkurangnya salivasi serta dapat melibatkan saraf kedelapan.

Anda mungkin juga menyukai