Anda di halaman 1dari 9

Profesi Kependidikan

“critical book report”

DISUSUN
Oleh :

NAMA : AGUS HARIANTO BERUTU

NIM : 2163342004

PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA.2016/2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat tuhan Yang Maha Esa dan dengan rahmat
dan karunianya, Tugas Critical book Report ini dapat saya buat, sebagai bahan pembelajaran
kami dengan harapan dapat diterima dan dipahami secara bersama.

Tugas Critical book report ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah profesi
kependidkan. Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Akhirnya saya dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan atau penguraian Tugas Critical book Report saya dengan harapan dapat diterima
oleh bapak dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.

Medan, 04 april 2017

Penulis,

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

BAB III PENUTUP .................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 6

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut


keahlian, menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari
lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang
berpendapat bahwa guru adalah jabatan semi profesional, namun sebenarnya lebih dari itu. Hal ini
dimungkinkan karena jabatan guru hanya dapat diperoleh pada lembaga pendidikan yang lulusannya
menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi profesi, kode etik dan ada aturan tentang jabatan
fungsional guru (SK Menpan No. 26/1989).

Semakin dituntutnya profesionalitas seorang guru, maka guru sebagai tenaga pengajar dan
pemberi informasi kepada siswanya tentu harus mengetahui bagaimana seorang guru yang
professional itu.

Secara umum, sikap profesional seorang guru dilihat dari faktor luar. Akan tetapi, hal tersebut
belum mencerminkan seberapa baik potensi yang dimiliki guru sebagai seorang tenaga pendidik.
Menurut PP No. 74 Tahun 2008 pasal 1.1 Tentang Guru dan UU. No. 14 Tahun 2005 pasal 1.1
Tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU. No. 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1.4). Guru sebagai pendidik professional dituntut untuk selalu
menjadi teladan bagi masyarakat di sekelilingnya. Masyarakat akan melihat bagaimana sikap dan
perbuatan guru sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak.

Walaupun segala perilaku guru selalu diperhatikan masyarakat, tetapi guru memiliki beberapa
perilaku yang berhubungan dengan profesinya, hal yang berhubungan dengan pola tingkah laku guru
dalam memahami, menghayati, serta mengamalkan sikap profesionalnya, pola pikir itu membahas
tentang sasaranya. Sasaran sikap keprofesional guru ada tujuh yakni;

1. Sikap terhadap peraturan perundang-undangan


2. Sikap terhadap organisasi profesi
3. Sikap terhadap teman sejawat
4. Sikap terhadap anak didik5. Sikap terhadap tempat kerja
5. Sikap terhadap pemimpin
6. Sikap terhadap pekerjaan
Yang akan penulis garis bawahi adalah sikap profesional guru terhadap pemimpin.

1
Guru sebagi seorang anggota organisasi, dan seseorang yang bekerja di sekolah yang
dipimpin oleh seorang pemimpin (kepala sekolah) seorang guru harus memiliki sikap profesioanal
terhadap pemimpinya, baik pemimpin sekolah maupun pemimpin organisasi.
Dalam kejasama dengan para pemimpinya guru di tuntut patuh dalam melaksanakan arahan dan
petunjuk yang diberikan kepada guru.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang sikap profesional guru terhadap pemimpin
2. Mengetahui sikap profesional guru terhadap pemimpin.
3. Mengetahui pengembangan sikap profesi
4. Memenuhi tugas Profesi Kependidikan

C. PERUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah makalah ini adalah:
1. Apa dasar yuridis dari sikap profesional guru terhadap pemimpin?
2. Apa saja aplikasi sikap profesional guru terhadap pemimpin dalam bentuk contoh-contoh perilaku
dalam pendidikan?
3. Apa pengembangkan sikap profesional?

2
BAB II PEMBAHASAN

A. LANDASAN YURIDIS
Sikap profesional seorang guru terhadap pemimpin memiliki landasan yuridis yakni terdapat
pada kode etik guru no 9 yang berbunyi “guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan” dengan adanya kode etik guru tersebut guru dituntut memiliki sekap profesional
terhadap pemimpin baik pemimpin pusat maupun pemimpin sekolah. Dalam kerjasama yang dituntut
pemimpin tersebut guru diberi tuntutan akan kepatuhan dalam melaksanakan arahan dan petunjuk
yang diberikan dalam bentuk usaha dan kritis yang membangun demi pencapaian tujuan yang telah
digariskan bahwa sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif, dalam pengertian harus
kerjasama dalam mensukseskan program yang sudah disepakati, baik disekolah maupun diluar
sekolah.

Guru juga dituntut melaksanakan segala kebijakan pemimpin demi tercapainya tujuan yang
positif. Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi, baik organisasi guru maupun
organisasi yang lebih besar (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) guru akan selalu berada dalam
bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari
pengurus cabang, daerah, sampai ke pusat. Begitu juga sebagai anggota keluarga besar Dipdikbud,
ada pembagian pengawasan mulai dari kepala sekolah, kakandep, dan seterusnya sampai ke menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudah jelas bahwa pemimpin suatu unit atau organisasi akan mempunyai kebijaksanaan dan
arahan dalam memimpin organissasinya, dimana tiap anggota organisasi dituntut berusaha untuk
bekerja sama dalam melaksanakan tujuan organisasi tersebut.

B. APLIKASI SIKAP PROFESIONAL GURU TERHADAP PEMIMPIN DALAM BENTUK


CONTOH-CONTOH PERILAKU DALAM PENDIDIKAN.

Seorang guru harus mampu menerapkan sikap profesionalnya terhadap pemimpin dalam
kehidupanya sehari-hari berikut adalah beberapa contoh-contoh penerapan sikap seorang guru
terhadap pemimpinya:
1. Contoh kepada pemimpin (kepala sekolah)

Dalam sebuah sekolah seorang kepala sekolah memiliki beberapa program kerja yang
melibatkan guru-guru sekolah tersebut. Isi proker itu adalah mendidik anak supaya mahir dalam ilmu
IPTEK dan dibarengi dengan kecakapan IPTEK. Maka ketika seorang guru memiliki sikap
profesional terhadap pemimpinya, ia harus mampu membantu dalam menjalankan program kerja
kepala sekolah dan akan memberikan saran-saran dan kritikan yang membangun sehingga akan
tercapainya tujuan dari kepala sekolah yang ingin membangun untuk menjadi lebih baik

2. Contoh kepada pemimpin (ketua organisasi)

Organisasi disini adalah organisasi PGRI yang merupakan wadah perkumpulan guru seleruh
indonesia. Dalam organisasi yang memiliki seorang pemimpin yang menginginkan seluruh
anggotanya mampu mencerdaskan bangsa. Seorang guru yang memiliki sikap profesional terhadap
pemimpin maka ia akan merasa tertuntut untuk memenuhi perintah pemimpinnya, dengan memulai

3
dengan totalitas dengan profesinya sebagai seorang guru yang profesional dalam menyampaikan
pelajaran demi tercapainya perintah pemimpin tersebut.

3. Contoh kepada pemimpin (pemerintah)

Dalam hal ini pemimpin yang dimaksud adalah pemimpin pusat atau Departemen pendidikan
yang di ketuai oleh Mendiknas. Masalah yang sekarang berkembang adalah mengenai UN yang
ditetapkan menuai banyak kritikan dari banyak kalangan guru, seharusnya sebagai guru yang
memiliki sikap profesional terhadap pemimpin guru dituntut untuk menjalankan UN sebagaimana
mestinya bukan dengan mencoreng nama baik pendidikan Indonesia dengan membuat contekan untuk
peserta didiknya.

C. PENGEMBANGKAN SIKAP PROFESIONAL

Untuk meningkatkan mutu, baik mutu profesional maupun mutu layanan, guru harus
meningkatkan sikap profesioalnya. Ini berarti dari ketujuh sasaran penyikapan harus selalu dipupuk
dan dikembangkan. Pengembangan sikap profesional ini meliputi; Pengembangan sikap selama
pendidikan prajabatan, Pengembangan sikap selama dalam jabatan.
1. Pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan

Calon guru didik dalam berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam
pekerjaanya nanti yang merupakan pendidikan persiapan mahasiswa untuk meniti karir dlam bidang
pendidikan dan pengajaran. Karena tugasnya yang bersifat unik, guru selalu menjadi panutan bagi
siwanya, dan bahkan bagi masyarakat sekelilingnya. Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap
terhadap pekerjaan dan jabatannya selalu perhatian siswa dan masyarakat.

Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja, tetapi harus dibina sejak
calon guru memulai pendidikan di lembaga pendidikan guru. Berbagai usaha dan latihan, contoh-
conto dan aplikasi penerapan ilmu, keterampilan dan bahkan sikap profesional dirancang dan
dilaksanakan selama calon guru berada dalam pendidikan prajabatan. Sering juga pembentukan sikap
tertentu terjadi sebagai hasil sampingan (by-product) dari pengetahuan yang diperoleh calon guru.
Sikap teliti dan disiplin, misalnya dapat terbentuk sebagai hasil sampingan dari hasil belajar
matematika yang benar, karena belajar matematika selalu menuntut ketelitian dan kedisiplinan
penggunaan aturan atau prosedur yang telah ditentukan. Sementara itu tentu saja pembentukan sikap
dapat diberikan dengan memberikan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan khusus yang
direncanakan, sebagaimana halnya mempelajari pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila
(P4) yang diberikan kepada seluruh siswa sejak dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

2. Pengembangan sikap selama dalam jabatan

Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru selesai mendapatkan
pendidikan prajabatan. Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka prningkatan sikap
profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru.
Peningkatan ini dapat dilakukan dengan car formal melalui kegiatan mengikuti penataran, lokakarya,
seminar, atau kegiata ilmiah lainnya, ataupun cara informal melalui media massa televisi, radio,
koran, dan majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan, sekaligus dapat juga meningkatkan sikap profesional keguruan.

4
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi, baik organisasi guru maupun
organisasi yang lebih besar (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) guru akan selalu berada dalam
bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari
pengurus cabang, daerah, sampai ke pusat. Begitu juga sebagai anggota keluarga besar Dipdikbud,
ada pembagian pengawasan mulai dari kepala sekolah, kakandep, dan seterusnya sampai ke menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudah jelas bahwa pemimpin suatu unit atau organisasi akan mempunyai kebijaksanaan dan
arahan dalam memimpin organissasinya, dimana tiap anggota organisasi dituntut berusaha untuk
bekerja sama dalam melaksanakan tujuan organisasi tersebut.

Seorang guru juga harus mampu mengembangkan sikap prfesionalnya baik itu pada masa
prajabatan maupun pada masa jabatan.

B. KRITIK DAN SARAN

Dalam penyusunan makalah ini kami mohon dengan sangat masukan dan kritikan dari Bapak
dosen agar kami menjadi lebih baik, karena dalam penyusunan makalah ini kami mungkin banyak
kata atau penulisan kata yang salah.

5
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
http://www.scribd.com/doc/20744431/Sikap-Profesional-Keguruan#fullscreen:on

Anda mungkin juga menyukai