Di susun oleh:
DESTURA/ I4052181034
I. Identitas
Usia : 45 Tahun
tahun terakhir, sedangkan luka kaki diabetes yang dialaminya saat ini terjadi
sejak 1 bulan yang lalu, dimana luka kaki diabetes bermula dengan munculnya
kulit melepuh secara tiba-tiba tanpa ada penyebab dipunggung kaki kanannya.
b. Pemeriksaan Laboratorium
16 Febuari 2019
c. Pemberian Terapi
Terapi Oral
Gluvas 2 x 1 mg
Fenitrin 3 x 1 mg
Inburmin 3 x 1 mg
Amoldipin 1 x 10 mg
Hari Pertama
Hari kedua
Hambatan 18-2-2019 10.15 1. Mengkaji kemampuan klien dalam mobilisasi 1. Klien mengatkan hanya mampu duduk dan
Mobilitas fisik 10.20 2. Mendampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan baring diatas tempat tidur 4 4
bantu penuhi kebutuhan ADLs klien 4 3
10.25 3. Mengajarkan klien menggunakan alat bantu gerak 2. ADL klien tampak dibantu oleh keluarga
10.30 4. Memberikan edukasi kepada klien mengenai 3. Klien tidak mampu untuk berjalan
pentingnya meningkatkan mobilitas 4. Klien mengatakan mengerti mengenai
5. Menganjarkan klien untuk ROM di atas tempat pentingnya mobilitas fisik
10.35
tidur 5. Klien mampu menggerakkan kakinya dengan
10.40 6. Memberikan alat bantu jika klien memerlukan bantuan tangan
10.45 7. Mengajarkan klien bagaimana merubah posisi dan 6. Klien diberikan alat bantu urin kateter dan kursi
berikan bantuan jika diperlukan roda
7. Klien mengubah posisi nya dengan dibantu oleh
anaknya
Hari ketiga
Hari pertama
Diagnosa
Tanggal SOAP Paraf
Keperawatan
S:
- Klien mengatakan telapak kaki kiri dan
kaki kanan nya tidak terasa saat diberi
rangsangan seperti nyeri tekan, tajam dan
tumpul
- Klien mengatakan luka pada kaki
kanannya selalu dilakukan perawatan luka
setiap paginya oleh perawat
O:
- Kondisi luka pasien tampak kurang
vaskularisasi
- Kaki kiri pasien (area luka) tanpak
mengalami edema
- SpO2 kaki kanan 98%
- TTV
Ketidakefektifan TD : 120/60 mmHg T : 36,2 0C
18-2-2019 perfusi jaringan N : 92 x/menit RR : 20 x /menit
perifer - GDS : 228 mg/dl
- ABI kanan 0,8
- Klien dilakukan perawatan luka 1 kali
sehari (pagi hari)
- Klien dilakukan pembalutan sesuai
kondisi luka
A:
- Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
P:
- Lanjutkan Intervensi:
1. Kaji ekstermitas atau tungkai peka
terhadap stimulus (nyeri, tumpul dan
tajam)
2. Kaji kondisi luka
3. Evaluasi edema pada tungkai
4. Monitor SpO2 klien, tanda-tanda vital
dan kadar gula darah
5. Ukur ABI (angkle brachial indek)
6. Lakukan tinggikan kaki 2000
7. Ubah posisi pasien setiap 2 jam sekali
8. Lakukan perawatan luka
9. Lakukan pembalutan yang tepat sesuai
dengan tipe dan ukuran luka
S:
- Klien mengatakan makan 1 porsi setiap kali
jam makan
- Klien mengatakan dilakukan perawatan
luka dengan madu
O:
- Dalam pengkajian didapatkan skor 9
(terlampir)
- Kaki sinistra klien diberi alas underpad dan
bantal (selimut)
- Mengganti balutan setiap hari (pagi)
- Kondisi luka dengan kedalaman sampai
tendon plantar, terdapat nekrosis dan tanda
infeksi (abses/slough, kemerahan sekitar
luka, teraba hangat dan nyeri) dan ukuran
Kerusakan
luka 20 x 5 cm, kedalaman 2 cm
18/02/19 integritas
- ABI 0,8 kaki kanan
jaringan
- SpO2 98% kaki kanan
A:
- Kerusakan Integritas Jaringan
P:
- Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji luka dengan pengkaijan
MUNGS
2. Monitor kulit akan adanya kemerahan
3. Lakukan teknik perawatan luka secara
steril
4. Berikan posisi untuk mengurangi
tekanan pada luka
5. Evaluasi balutan pada interval waktu
yang sesuai dan kondisi luka
6. Dokumentasikan lokasi luka ukuran
dan tampilan
7. Kolaborasi pemberian antibotik
8. Kolaborasi nutrisi dengan ahli gizi
S :
- Klien mengatakan kaki kanan terasa nyeri
saat dilakukan perawatan luka
- Pengkajian nyeri
P : Saat bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
R : Kaki kanan
S : Skala 6 (sedang)
T : Terus menerus
O :
- Klien tampak meringis menahan nyeri
- Klien tampah gelisah
- S : 36,2o C N : 92 x/ menit
TD: 120/60 mmHg RR: 20 x/menit
A :
18/02/19 Nyeri akut
- Nyeri akut
P :
- Intervensi di lanjutkan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Ciptakan lingkungan untuk mengurangi
nyeri
4. Monitor tanda-tanda vital klien
5. Anjurkan klien melakukan relaksasi
napas dalam
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik
S :
- Klien mengatakan hanya mampu duduk
dan baring diatas tempat tidur
- Klien mengatakan ADLs nya dibantu oleh
keluarga
- Klien mengatakan mengerti arti pentingnya
mobilitas/bergerak
- Klien mengatakan tidak mampu untuk
berjalan
18/02/19 Hambatan
mobilitas fisik O:
- Klien mampu menggerakkan kakinya
dengan bantuan tangan
- Klien diberikan alat bantu pispot dan kursi
roda
- Klien tampak mengubah posisi nya dengan
dibantu oleh keluarga
A:
- Hambatan mobilitas fisik
P:
- Intervensi dilanjutkan
1. Kaji kemampuan klien dalam
mobilisasi
2. Dampingi dan bantu klien saat
mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
ADLs klien
3. Mengajarkan klien menggunakan alat
bantu gerak
4. Berikan edukasi kepada klien mengenai
pentingnya meningkatkan mobilitas
5. Anjurkan klien untuk ROM di atas
tempat tidur
6. Berikan alat bantu jika klien
memerlukan
7. Ajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
Hari kedua
Diagnosa
Tanggal SOAP Paraf
Keperawatan
S:
- Klien mengatakan telapak kaki kiri dan
kaki kanan nya tidak terasa saat diberi
rangsangan seperti nyeri tekan, tajam dan
tumpul
- Klien mengatakan luka pada kaki
kanannya selalu dilakukan perawatan luka
setiap paginya oleh perawat
O:
- Kondisi luka pasien tampak kurang
vaskularisasi
- Kaki kiri pasien (area luka) tanpak
mengalami edema
- SpO2 kaki kanan 97%
- TTV
TD : 120/60 mmHg T : 36,2 0C
Ketidakefektifan N : 92 x/menit RR : 20 x /menit
19-2-2019 perfusi jaringan - GDS : 228 mg/dl
perifer - ABI kanan 0,7
- Klien dilakukan perawatan luka 1 kali
sehari (pagi hari)
- Klien dilakukan pembalutan sesuai
kondisi luka
A:
- Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
P:
- Lanjutkan Intervensi:
1. Kaji ekstermitas atau tungkai peka
terhadap stimulus (nyeri, tumpul dan
tajam)
2. Kaji kondisi luka
3. Evaluasi edema pada tungkai
4. Monitor SpO2 klien, tanda-tanda vital
dan kadar gula darah
5. Ukur ABI (angkle brachial indek)
6. Lakukan tinggikan kaki 2000
7. Ubah posisi pasien setiap 2 jam sekali
8. Lakukan perawatan luka
9. Lakukan pembalutan yang tepat sesuai
dengan tipe dan ukuran luka
S:
- Klien mengatakan makan 1 porsi setiap kali
jam makan
- Klien mengatakan dilakukan perawatan
luka dengan madu
O:
- Dalam pengkajian didapatkan skor 9
(terlampir)
- Kaki sinistra klien diberi alas underpad dan
bantal (selimut)
- Mengganti balutan setiap hari (pagi)
- Kondisi luka dengan kedalaman sampai
tendon plantar, terdapat nekrosis dan tanda
infeksi (abses/slough, kemerahan sekitar
luka, teraba hangat dan nyeri) dan ukuran
luka 25 x 5 cm, kedalaman 4 cm
Kerusakan
- ABI 0,7 kaki kanan
19/02/19 integritas
- SpO2 97% kaki kanan
jaringan
A:
- Kerusakan Integritas Jaringan
P:
- Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji luka dengan pengkaijan
MUNGS
2. Monitor kulit akan adanya kemerahan
3. Lakukan teknik perawatan luka secara
steril
4. Berikan posisi untuk mengurangi
tekanan pada luka
5. Evaluasi balutan pada interval waktu
yang sesuai dan kondisi luka
6. Dokumentasikan lokasi luka ukuran
dan tampilan
7. Kolaborasi pemberian antibotik
8. Kolaborasi nutrisi dengan ahli gizi
S :
- Klien mengatakan kaki kanan terasa nyeri
saat dilakukan perawatan luka
- Pengkajian nyeri
P : Saat bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
R : Kaki kanan
S : Skala 6 (sedang)
T : Terus menerus
O :
- Klien tampak meringis menahan nyeri
- Klien tampah gelisah
- S : 36,2o C N : 92 x/ menit
TD: 120/60 mmHg RR: 20 x/menit
A :
19/02/19 Nyeri akut
- Nyeri akut
P :
- Intervensi di lanjutkan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Ciptakan lingkungan untuk mengurangi
nyeri
4. Monitor tanda-tanda vital klien
5. Anjurkan klien melakukan relaksasi
napas dalam
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik
S :
- Klien mengatakan hanya mampu duduk
dan baring diatas tempat tidur
- Klien mengatakan ADLs nya dibantu oleh
keluarga
- Klien mengatakan mengerti arti pentingnya
mobilitas/bergerak
- Klien mengatakan tidak mampu untuk
berjalan
19/02/19 Hambatan
mobilitas fisik O:
- Klien mampu menggerakkan kakinya
dengan bantuan tangan
- Klien diberikan alat bantu pispot dan kursi
roda
- Klien tampak mengubah posisi nya dengan
dibantu oleh keluarga
A:
- Hambatan mobilitas fisik
P:
- Intervensi dilanjutkan
1. Kaji kemampuan klien dalam
mobilisasi
2. Dampingi dan bantu klien saat
mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
ADLs klien
3. Mengajarkan klien menggunakan alat
bantu gerak
4. Berikan edukasi kepada klien mengenai
pentingnya meningkatkan mobilitas
5. Anjurkan klien untuk ROM di atas
tempat tidur
6. Berikan alat bantu jika klien
memerlukan
7. Ajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
Hari ketiga
Diagnosa
Tanggal SOAP Paraf
Keperawatan
S:
- Klien mengatakan telapak kaki kiri dan
kaki kanan nya tidak terasa saat diberi
rangsangan seperti nyeri tekan, tajam dan
tumpul
- Klien mengatakan luka pada kaki
kanannya selalu dilakukan perawatan luka
setiap paginya oleh perawat
O:
- Kondisi luka pasien tampak kurang
vaskularisasi
- Kaki kiri pasien (area luka) tanpak
mengalami edema
- SpO2 kaki kanan 97%
- TTV
TD : 120/60 mmHg T : 36,20 C
Ketidakefektifan N : 92 x/menit RR : 20 x /menit
20-2-2019 perfusi jaringan - GDS : 228 mg/dl
perifer - ABI kanan 0,7
- Klien dilakukan perawatan luka 1 kali
sehari (pagi hari)
- Klien dilakukan pembalutan sesuai
kondisi luka
A:
- Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
P:
- Lanjutkan Intervensi:
1. Kaji ekstermitas atau tungkai peka
terhadap stimulus (nyeri, tumpul dan
tajam)
2. Kaji kondisi luka
3. Evaluasi edema pada tungkai
4. Monitor SpO2 klien, tanda-tanda vital
dan kadar gula darah
5. Ukur ABI (angkle brachial indek)
6. Lakukan tinggikan kaki 2000
7. Ubah posisi pasien setiap 2 jam sekali
8. Lakukan perawatan luka
9. Lakukan pembalutan yang tepat sesuai
dengan tipe dan ukuran luka
S:
- Klien mengatakan makan 1 porsi setiap kali
jam makan
- Klien mengatakan dilakukan perawatan
luka dengan madu
O:
- Dalam pengkajian didapatkan skor 9
(terlampir)
- Kaki kanan klien diberi alas underpad dan
bantal (selimut)
- Mengganti balutan setiap hari (pagi)
- Kondisi luka dengan kedalaman sampai
tendon plantar, terdapat nekrosis dan tanda
infeksi (abses/slough, kemerahan sekitar
luka, teraba hangat dan nyeri) dan ukuran
luka 25 x 5 cm, kedalaman 4 cm
Kerusakan
- ABI 0,7 kaki kanan
20/02/19 integritas
- SpO2 97% kaki kanan
jaringan
A:
- Kerusakan Integritas Jaringan
P:
- Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji luka dengan pengkaijan
MUNGS
2. Monitor kulit akan adanya kemerahan
3. Lakukan teknik perawatan luka secara
steril
4. Berikan posisi untuk mengurangi
tekanan pada luka
5. Evaluasi balutan pada interval waktu
yang sesuai dan kondisi luka
6. Dokumentasikan lokasi luka ukuran
dan tampilan
7. Kolaborasi pemberian antibotik
8. Kolaborasi nutrisi dengan ahli gizi
S :
- Klien mengatakan kaki kanan terasa nyeri
saat dilakukan perawatan luka
- Pengkajian nyeri
P : Saat bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
R : Kaki kanan
S : Skala 6 (sedang)
T : Terus-menerus
O :
- Klien tampak meringis menahan nyeri
- Klien tampah gelisah
- S : 36,2o C N : 92 x/ menit
TD: 120/60 mmHg RR: 20 x/menit
A :
20/02/19 Nyeri akut
- Nyeri akut
P :
- Intervensi di lanjutkan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Ciptakan lingkungan untuk mengurangi
nyeri
4. Monitor tanda-tanda vital klien
5. Anjurkan klien melakukan relaksasi
napas dalam
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik
S :
- Klien mengatakan hanya mampu duduk
dan baring diatas tempat tidur
- Klien mengatakan ADLs nya dibantu oleh
keluarga
- Klien mengatakan mengerti arti pentingnya
mobilitas/bergerak
- Klien mengatakan tidak mampu untuk
berjalan
20/02/19 Hambatan
mobilitas fisik O:
- Klien mampu menggerakkan kakinya
dengan bantuan tangan
- Klien diberikan alat bantu pispot dan kursi
roda
- Klien tampak mengubah posisi nya dengan
dibantu oleh keluarga
A:
- Hambatan mobilitas fisik
P:
- Intervensi dilanjutkan
1. Kaji kemampuan klien dalam
mobilisasi
2. Dampingi dan bantu klien saat
mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
ADLs klien
3. Mengajarkan klien menggunakan alat
bantu gerak
4. Berikan edukasi kepada klien mengenai
pentingnya meningkatkan mobilitas
5. Anjurkan klien untuk ROM di atas
tempat tidur
6. Berikan alat bantu jika klien
memerlukan
7. Ajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
DOKUMENTASI
Total 9 9 9
DOKUMENTASI