Summary Dokumen AMDAL
Summary Dokumen AMDAL
LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN PT. BIMA FEROINDO
Disusun oleh :
Christophorus Ivander ( 1623063 )
Charly Djingga ( 1623081 )
Komponen Sosekbudkesmas
Dampak penting yang dapat muncul adalah adanya persepsi
masyarakat sekitar tentang proyek penambangan tersebut. Persepsi ini
bergantung pada apakah masyarakat sekitar mendapatkan manfaat dari
kegiatan penambangan yang dilakukan, ataupun justru dirasa merugikan
masyarakat sekitarnya. Selain itu, konflik dapat muncul karena adanya
kegiatan pembebasam lahan, perubahan status lahan, yang berpengaruh
pada hilangnya mata pencaharian ataupun penghasilan tetap yang dimiliki
masyarakat sekitar.
Dan juga, penurunan kualitas lingkungan yang dapat terjadi karena
proyek tersebut dapat mengakibatkan pada kemungkinan penyebaran
penyakit. Oleh karena itu, untuk menelaah pengelolaan perlu dicari dasar-
dasar pengelolaan kesehatan masyarakat dengan adanya penyuluhan-
penyuluhan.
Pendekatan Institusi
Pengelolaan lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemrakarsa
semata, melainkan juga tanggung jawab masyarakat dan institusi /
lembaga yang terkait. Untuk itu perlu adanya partisipasi aktif pihak lain
dalam pengelolaan lingkungan hidup pada proyek ini.
e. Peningkatan Kebisingan
Sumber Dampak, berasal dari pengoperasian alat dan sarana
prasarana selama proyek berlangsung
Dampak Besar dan Penting, mengganggu kenyamanan
masyarakat sekitar, mengganggu komunikasi antar pekerja dan
merusak pendengaran pekerja.
Tolak Ukur, tingkat kebisingan sebelum kegiatan yakni 52,55-
68,04 dB.
Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, agar
kebisingan yang dihasilkan selama tahap persiapan hingga pasca
operasi minim.
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan pendekatan teknologi,
pekerja diwajibkan mengenakan penutup telinga serta
mempertahankan pepohonan dan penghijauan. Pendekatan
sosial ekonomi adalah dengan melakukan monitoring pada
setiap karyawan dan masyarakat sekitar agar dapat mengatasi
dampak negatif. Pendekatan institusional adalah dengan
memantau kebisingan secara berkala dengan bantuan
pemerintah
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada areal tambang,
houling road, kantor dan mess
Jangka Waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup, dilakukan dari
awal pembangunan hingga pasca operasi berlangsung.
Pembiayaan Pengelolaan, berasal dari pemrakarsa
b. Bidang Biologi
a. Flora
Sumber Dampak, berasal dari pembukaan dan pembersihan
lahan, pembangunan jalan dan prasarana
Dampak Besar dan Penting, berkurangnya populasi flora baik
vegetasi kebun maupun hutan sekunder.
Tolak Ukur, perubahan setelah dan sebelum dalam hal kualitas
lingkungan flora.
Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, melindungi
dan menjaga flora serta menghijaukan areal bekas tambang.
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan pendekatan teknologi,
melakukan revegetasi/reboisasi, memberikan larangan untuk
areal tertentu. Pendekatan sosial ekonomi adalahg dengan
memberikan penyuluhan terkait flora di areal proyek.
Pendekatan institusional dengan integrasi dan koordinasi dengan
instansi terkait, pembinaan kawasan konservasi.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada kawasan
konservasi sempadan teluk, akses jalan, perkantoran, sarana
prasarana lainnya, lahan terbuka.
Jangka Waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup, penetapan
kawasan konservasi dan pemasangan pal batas pada tahun
pertama, penanaman / penghijauan pada tahap awal operasi,
reklamasi dilakukan setelah backfilling pertama, patroli setiap
bulan
Pembiayaan Pengelolaan, berasal dari pemrakarsa
b. Fauna Darat
Sumber Dampak, berasal dari pembersihan lahan, pembangunan
sarana prasarana
Dampak Besar dan Penting, berkurangnya kelimpahan dan
keanekaragaman fauna sekitar lokasi proyek.
Tolak Ukur, perubahan kualitas lingkungan fauna setelah
kegiatan dibandingkan dengan rona awal.
Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, untuk menjaga
kelestarian keanekaragaman dan kelimpahan fauna baik yg
dilindungi maupun tidak.
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan pendekatan teknologi,
memberlakukan larangan, membangun pos penjagaan, dan
pemantauan. Pendekatan sosial ekonomi dengan
mensosialisasikan kepada maysarakat dan karyawan tentang
satwa liar perlu dilestarikan. Penmdekatan institusionalnya
dengan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada kawasan berhutan
dalam lokasi konsensi.
Jangka Waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup, dilakukan di
awal proyek dijalankan
Pembiayaan Pengelolaan, berasal dari pemrakarsa
c. Biota Air
Pada identifikasi biota air sama seperti flora dan fauna, yang
membedakan hanyalah lokasinya yakni di teluk wawurada dan teluk
teluk sekitarnya.
c. Komponen Sosekbudkesmas
a. Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat terhadap perusahaan tersebut cukup baik
hanya saja perlu diaadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi
kedua belah pihak, dan pengolahan tanah harus dirundingkan
bersama-sama dengan masyarakat
b. Konflik Sosial
Konflik ini terjadi karena kegiatan sosialisasi , pembebasan lahan,
penerimaan tenaga kerja , pembuatan jalan , pembangunan sarana
dan prasarana , reklamasi dan revegetasi serta penagannan tenaga
kerja pada paska operasi.
Dampak pada konflik timbulkan dampak negatif berupa konflik
sosial antara masyarakat dengan pemarkasa antara masyarakat lokal
dengan tenaga kerja pendatang, maupun antara masyarakat
sendiri.karena itu harus dilakukan kegiatan yang meminimalisir
maupun menimbulkan dampak positif seperti berupa pembebasan
lahan ,pengandaan lahan ,proses penambangan ,penanganan limba
serta memperhatikan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat.
f. Kesehatan Masyarakat
Kegiatan pemerkaraan ini berdampak dari adalah kemungkinan
gangguan terhadapat pada kesehatan masyarakat . operasi ini secara
langusung dan tidak langsung menimbulkan dampak kesehatan bagi
masyarakat seperti polusi udara , air, kebisingan dan tanah .oleh
karena itu pengurangan dampak-dampak tersebut harus dilakukan
misalnya dengan pengelolaan dilakukan dengan baik, pembangunan
dan penyediaan sarana dan prasarana serta bantuan kesehatan
mungkin dibutuhkan, pemanfaatkan teknologi ramah lingkungan.
g. Kerusakan jalan
Kerusakan jalan berasal dari mobilisasi peralatan dan material serta
pengangkutan bijih besi . kegiatan pertambangan akan membawa
kemacetan lalu lintas dan kerusakan pada jalan hal ini disebabkan
karena banyaknya kendaraan yang melewati jalan-jalan di sekitar
pertambangan.
Oleh karena itu dilakukan pendekatan teknologi berupa pemasangan
rambu-rambu lalu lintas dan peringatan di tempat-tempat yang di
butuhkan , membatasi tosane kendaraan pemkarasa sesuai dengan
kelas yang dlewati dan mengatur bergilir kendaraan perusahaan yang
melewati jalur.
i. Pemberdayaan masyarakat
Untuk menjaga dan keberlanjutan serta kelancaran perusahaan
maka hal yang di perlukan adalah pemberdayan masyarakat maka
diharapkan kegiatan community development akan mampu
membawa dampak positif bagi masyarakat.
5. INSTITUSI DAN PELAKSANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
Pelaksanaan Pengolahan Lingkungan Hidup
Bagian yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pembiyaan
pengolahaan lingkungan hidup ini adalah pihak pemraksa.