1
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Journal Reading
Peran Indeks Gejala Refluks dan Skor Temuan Refluks dalam Evaluasi Hasil
Pengobatan pada Pasien Refluks Laringofaringeal
tidak tersedia secara luas dalam praktik lebih dari 13 dianggap mengindikasikan
klinis karena ketidaknyamanan dan biaya, LPR. Skor berkisar dari 0 hingga 45 (skor
pemeriksaan video laringoskopi lebih mudah terburuk). Sebaliknya, skor temuan refluks 9
diakses. memiliki 8 item skala penilaian keparahan
Belafsky et al7 mengembangkan klinis, berdasarkan temuan endoskopik.
instrumen ekonomis sederhana yang Skala ini mencakup temuan laring yang
noninvasif, yang mereka namakan RSI dan paling umum terkait dengan LPR. Telah
RFS.9 Pemeriksaan video laryngoskopik disimpulkan bahwa setiap individu dengan
merupakan prosedur utama untuk RFS lebih dari 7 memiliki probabilitas lebih
mendiagnosis LPR. Feng et al11 telah dari 95% untuk mengalami LPR.9 Belafsky
menemukan bahwa pemantauan pH et al menyimpulkan bahwa RFS secara
laringofaringeal dan skor RSI memiliki nilai akurat mendokumentasikan kemanjuran
yang sama dalam mendiagnosis penyakit pengobatan pada pasien dengan LPR. Skor
LPR. berkisar dari 0 hingga 26. Penelitian ini
dilakukan untuk mengevaluasi karakteristik
Tabel 1. Index gejala refluks klinis LPR dan peran RSI dan RFS dalam
Dalam 1 bulan terakhir, 0= Tidak ada menilai hasil pengobatan pada pasien
bagaimana pengaruh masalah dengan penyakit LPR.
gejala di bawah ini 5= Masalah
terhadap anda? berat
Tabel 2. Skor temuan refluks
Suara serak atau ganguan 1 2 3 4 5
suara Temuan Skor
Berdehem 1 2 3 4 5 Edema subglotis 2= ada, 0= tidak ada
Mukus tenggorok atau 1 2 3 4 5 Obliterasi 2= parsial, 4=
postnasal drip yang ventrikular komplit
banyak Eritema/hiperemia 2= hanya aritenoid,
Kesulitan menelan 1 2 3 4 5 4=difus
makanan, minuman, atau Edema vocal cord 1= ringan, 2=
obat sedang, 3= berat, 4=
Batuk setelah makan atau 1 2 3 4 5 polipoid
berbaring Edema laryngeal 1= ringan, 2=
Kesulitan bernafas atau 1 2 3 4 5 difus sedang, 3= berat, 4=
epsode choking obstruksi
Sensasi sesuatu menempel 1 2 3 4 5 Hipertrofi 1= ringan, 2=
pada tenggorok atau komissura posterior sedang, 3= berat, 4=
dinding tenggorok obstruksi
Heartburn, nyeri dada, 1 2 3 4 5 Granuloma/granula 2= ada, 0= tidak ada
indigestion, atau kenaikan si
asam lambung Mukus tebal 2= ada, 0= tidak ada
Total endolaryngeal/lainn
ya
Indeks gejala refluks7 adalah instrumen Total
hasil yang memiliki 9 item dan self- MATERIAL DAN METODE
administered. Telah dinyatakan secara Studi ini adalah studi prospektif yang
akurat dengan mendokumentasikan gejala dilakukan di Departemen THT di Era’s
pasien dengan LPR. Indeks ini valid dan Lucknow Medical College dan Rumah Sakit
sangat dapat direproduksi. RSI dengan nilai Lucknow, Uttar Pradesh, India, setelah
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
3
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
memperoleh izin dari Komite Etik Sebanyak 120 pasien (laki-laki 64,
Institusional. perempuan 56; usia rata-rata 34,3 dan rasio
Studi dilakukan dari April 2015 hingga pedesaan dan perkotaan menjadi 11: 4;
Maret 2016. Tabel 3) dengan gejala dan tanda-tanda LPR
Ukuran sampel: 120 pasien yang terdaftar. Pada kelompok sosial
Kriteria Inklusi ekonomi persentase tertinggi adalah kelas
Pasien terdaftar berdasarkan RSI dan menengah ke bawah (39%) (Tabel 4 dan
RFS. Pasien yang termasuk adalah dari Grafik 1). Adanya riwayat mengonsumsi
kelompok usia 18 hingga 65 tahun dengan tembakau pada 22,5%, alkohol (10%), dan
gejala LPR selama 1 bulan terakhir dan merokok (12%) pada pasien (Tabel 5).
memiliki RSI lebih dari 13 (Tabel 1) dan
RFS lebih besar dari 7 (Tabel 2).9
Kriteria Eksklusi
Pasien dengan penyebab lain dari
gejala dan tanda, seperti infeksi, keganasan,
dan penyakit kronis dikeluarkan. Semua
pasien yang memenuhi kriteria inklusi
menyelesaikan kuesioner pada awal
penelitian. Kuesioner terdiri dari status
demografi, status sosial ekonomi, kualifikasi
pendidikan, penggunaan tembakau, merokok
dan penggunaan alkohol, dan adanya gejala
menurut RSI. Pasien diminta untuk
melaporkan ada atau tidak adanya gejala, Gambar 1. Status sosioekonomi
seperti suara serak, berdehem, batuk, (persentase)
benjolan di tenggorok, rasa terbakar,
Tabel 3. Data demografi
regurgitasi, masalah menelan, nyeri dada,
dan lendir tenggorok yang berlebihan. Variabel Mean ± SD
Mereka juga diminta untuk menilai tingkat Usia (tahun) 34,3 ± 12,15
keparahan menggunakan skala 0 hingga 5 [0 Jenis Kelamin 8:7
(tidak ada masalah) hingga 5 (masalah (male:female)
parah)]. Zona (rural:urban) 11:4
Setiap pasien menjalani pemeriksaan SD: Standar deviasi
THT lengkap diikuti dengan pemeriksaan
Tabel 4. Status sosioekonomi
endoskopi laring. Diagnosis LPR dibuat
berdasarkan skor RSI dan RFS. Pasien Variabel Jumlah (%)
dengan RSI lebih besar dari 13 dan RFS Bawah 39 (32,5)
lebih besar dari 7 diberikan PPI, yaitu, Menengah kebawah 47 (39)
omeprazole 20 mg dua kali sehari selama 8 Upper lower 12 (10)
minggu. Endoskopi laring diulangi setelah 8 Upper middle 22 (18,3)
minggu dan skor RSI dan RFS dihitung lagi.
Tabel 5. Riwayat kebiasaan
Bahkan setelah 8 minggu, pasien tetap
menjalani follow-up bulanan dengan Variabel Jumlah (%)
konseling untuk modifikasi gaya hidup dan Tembakau 27 (22,5)
pengobatan, jika diperlukan. Merokok 15 (12,5)
HASIL Alkohol 12 (10)
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
4
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
terapi PPI pada pasien LPR sangatlah signifikan. Setelah 2 bulan pengobatan PPI,
bervariasi.13 Hal ini dikarenakan LPR skor RFS dan RSI menurun secara
membutuhkan terapi yang lebih agresif dan signifikan. Weber21 dan peneliti telah
lebih lama dibandingkan GERD. Kamani T membuktikan adanya pemulihan total dari
et al telah membuktikan bahawa alkohol gejala LPR setelah 4 minggu dengan 40 mg
bukan faktor risiko dari gejala-gejala LPR.15 omeprazole setiap hari; Kamel dan Hanson22
Hal ini tidak hanya sebuah kontroversi pada mendapatkan hal serupa sebesar 92%; Wo
LPR, namun juga pada GERD sebagai hasil dan Hunter23, Hanson et al24, Pieter Noordzij
dari beragamnya dan banyaknya hal yang dan Khidir25, Tauber dan Gross26, dan
berseberangan dari hasil penelitian. Sejalan Williams dan Azxzesniak27 melaporkan
dengan beragamnya kontroversi efek respon serupa sebesar 47% dan 63% dalam
merokok dan konsumsi alcohol pada LPR, pengobatan omeprazole selama 6 dan 12
maka rekomendasi modifikasi gaya hidup minggu, Delgaudio dan Waring28, Issing dan
seperti berhenti merokok dan membatasi Karkos29, Bilgem dan Ogut30, Toros31,
konsumsi alcohol juga diberikan.16 Pada Zalenik et al.32 Untuk meminimalisir
studi ini, peneliti menemukan 26 orang subjektifitas penilian, sebuah kelompok
(22,5%) yang mengunyah tembakau, 15 peneliti menggagas system skoring RFS
orang (12,5%) perokok aktif, dan 12 orang berdasarkan temuan inflamasi endolaringeal
(10%) pengkonsumsi alkohol. Penelitian ini yang menunjukkan sugestif refluks.
melibatkan populasi yang besar dari Instrumen ini telah divalidasi di Inggris pada
pedesaan, dengan persentasi tebesar berasal tahun 2001 leh Belafsky et al dan
dari kelompok sosioekomi kelas menengah pubikasinya telah digunakan secara luas
kebawah. Penulis menekankan agar untuk diagnosis LPR. Derajat skor
meningkatkan kesadaran gejala-gejala minor menunjukkan tingkat keparahan dari tanda
LPR dan menggunakan RFS dan RSI inflamasi dan keberadaan lesi sugestif LPR.
sebagai instrumen diagnosis dini pada faskes RFS telah teruji reproduksibilitas dan
primer. Ada 4 kategori obat yang digunakan realibilitasnya, sehingga seorang pasien
untuk mengobati LPR; (1) PPIs, (2) dengan RFS ≥7 merepresentasikan LPR
Antagonis reseptor-H2, (3) Agen Prokinetik, sebesar 94%. RFS juga digunakan untuk
dan (4) Sitoprotektan mukosa. PPIs memonitor evolusi dan respons penyakit
merupakan obat yang paling terhadap pengobatan. 33 Mayoritas pasien
dipertimbangkan.17 Pengobatan empiris LPR menunjukkan skor RFS dan RSI yang
dengan PPIs direkomendasikan selama 2-3 sesuai dengan teori. Hal ini menunjukkan
bulan direkomendasikan berbagai literature bahwa RSI adalah parameter diagnosa klinis
sebagai terapi yang ekonomis dan berguna yang penting. Para ahli dapat mengevaluasi
untuk diagnose dini LPR.18 Rekomendasi sistem skoring ini untuk memberikan
pengobatan harus menggunakan PPIs penuh korelasi antara parameter gejala dengan
selama 2-3 bulan.18,19 PPIs juga biasa temuan endoskopi.7,9,33
diberikan sebelum makan pada hampir
seluruh penelitian. Pemberian dosis 2 kali KESIMPULAN
sehari dilakukan untuk kontrol yang lebih Penyakit LPR merupakan kondisi kelainan
baik terhadap paparan asam lambung- faring dan suara yang sering ditemukan.
esophagus diwaktu malam dan siang hari. LPR merupakan penyakit kronik intermitten,
Pada studi ini, peneliti menggunakan PPI 2 dimana diagnosanya dapat ditegakkan
kali sehari selama 2 bulan20 dan terdapat melalui riwayat pasien dan pemeriksaan
penurunan gejala dan tanda LPR yang klinis yang diikuti dengan pemeriksaan
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas