Anda di halaman 1dari 8

Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019

1
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Journal Reading

Peran Indeks Gejala Refluks dan Skor Temuan Refluks dalam Evaluasi Hasil
Pengobatan pada Pasien Refluks Laringofaringeal

ABSTRAK tahun 1996, Koufman mengusulkan istilah


Pendahuluan: Laryngopharyngeal reflux untuk merujuk pada gejala, tanda, atau
(LPR) didefinisikan sebagai refluks isi kerusakan LPR yang disebabkan oleh agresi
lambung ke laring dan faring dengan gejala dari isi gastrointestinal pada traktus
seperti sensasi benda asing di tenggorok, aerodigestif bagian atas.3
batuk, rasa terbakar, nyeri dada, kesulitan Berbagai istilah untuk LPR telah
menelan, dan suara serak. digunakan dalam literatur medis: Refluks
Desain studi: Studi prospektif. supraesofageal, refluks ekstraesofageal,
Durasi studi: April 2015 hingga Maret refluks laringitis, refluks laring, refluks
2016. gastrofaringeal, refluks faringoesofageal,
Bahan dan metode: Pasien dengan suspek dan refluks atipikal. Pasien dengan tanda
LPR dievaluasi menggunakan indeks gejala dan gejala terkait refluks ekstraesophagea
refluks (RSI) dan skor temuan refluks (RFS) dapat meliputi lebih dari 10% keluhan pada
dan diobati dengan inhibitor pompa proton praktek otolaringologis.2 LPR dapat
(PPI). RSI dan RFS sebelum dan sesudah bermanifestasi sebagai gejala laringeal,
terapi dibandingkan. seperti batuk, sakit tenggorok, suara serak,
Hasil: Sebanyak 120 pasien dilibatkan disfonia, dan globus, serta tanda-tanda iritasi
dalam jangka waktu 12 bulan. Skor total laring pada laringoskopi.5
rata-rata RSI dan RFS sebelum terapi adalah Gejala laringofaringeal semakin
masing-masing 23,37 ± 7,26 dan 10,36 ± dikenali oleh dokter umum, spesialis paru,
3,11, dan berkurang menjadi (RSI dan RFS) dan ahli bedah telinga, hidung, dan
masing-masing 5,24 ± 2,51 dan 4,31 ± 2,00 tenggorok (ENT). LPR dianggap sebagai
(p <0,001). penyakit yang berbeda dengan penyakit
Kesimpulan: Implementasi RFS dan RSI refluks klasik atau penyakit refluks
dalam praktik dapat mengurangi biaya- gastroesofageal (GERD). Dipercaya bahwa
intensif dan waktu pemeriksaan, sehingga defek primer pada LPR mungkin adalah
akan membantu dalam diagnosis dini LPR disfungsi sfingter esofagus bagian atas pada
dan mengurangi komplikasi serius LPR. kurang dari setengah pasien LPR dengan
Kata kunci: Penyakit refluks GERD.2 Untuk laring, sedikitnya tiga
gastroesofageal, refluks Laryngofaringeal, episode dalam satu minggu telah terbukti
skor temuan refluks, refluks laringitis, terkait dengan perkembangan penyakit yang
indeks gejala refluks. signifikan. 2
Diagnosis LPR dapat ditegakkan
PENDAHULUAN dengan mewawancarai pasien dan
Istilah "refluks" secara harfiah berarti menanyai tentang gejala spesifik, evaluasi
aliran balik (Latin, re- kembali + fluere - videolaringoskopik laring, atau pemantauan
mengalir). Refluks laringofaringeal pH probe ganda. 7-9 Monitoring pH
didefinisikan sebagai refluks isi lambung ke Ambulatory probe ganda 24 jam (faring dan
laring dan faring.1 Istilah LPR diciptakan esofagus) sangat sensitif dan spesifik untuk
oleh James pada tahun 1980.2 Pada diagnosis LPR.10 Meskipun pemantauan pH
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

tidak tersedia secara luas dalam praktik lebih dari 13 dianggap mengindikasikan
klinis karena ketidaknyamanan dan biaya, LPR. Skor berkisar dari 0 hingga 45 (skor
pemeriksaan video laringoskopi lebih mudah terburuk). Sebaliknya, skor temuan refluks 9
diakses. memiliki 8 item skala penilaian keparahan
Belafsky et al7 mengembangkan klinis, berdasarkan temuan endoskopik.
instrumen ekonomis sederhana yang Skala ini mencakup temuan laring yang
noninvasif, yang mereka namakan RSI dan paling umum terkait dengan LPR. Telah
RFS.9 Pemeriksaan video laryngoskopik disimpulkan bahwa setiap individu dengan
merupakan prosedur utama untuk RFS lebih dari 7 memiliki probabilitas lebih
mendiagnosis LPR. Feng et al11 telah dari 95% untuk mengalami LPR.9 Belafsky
menemukan bahwa pemantauan pH et al menyimpulkan bahwa RFS secara
laringofaringeal dan skor RSI memiliki nilai akurat mendokumentasikan kemanjuran
yang sama dalam mendiagnosis penyakit pengobatan pada pasien dengan LPR. Skor
LPR. berkisar dari 0 hingga 26. Penelitian ini
dilakukan untuk mengevaluasi karakteristik
Tabel 1. Index gejala refluks klinis LPR dan peran RSI dan RFS dalam
Dalam 1 bulan terakhir, 0= Tidak ada menilai hasil pengobatan pada pasien
bagaimana pengaruh masalah dengan penyakit LPR.
gejala di bawah ini 5= Masalah
terhadap anda? berat
Tabel 2. Skor temuan refluks
Suara serak atau ganguan 1 2 3 4 5
suara Temuan Skor
Berdehem 1 2 3 4 5 Edema subglotis 2= ada, 0= tidak ada
Mukus tenggorok atau 1 2 3 4 5 Obliterasi 2= parsial, 4=
postnasal drip yang ventrikular komplit
banyak Eritema/hiperemia 2= hanya aritenoid,
Kesulitan menelan 1 2 3 4 5 4=difus
makanan, minuman, atau Edema vocal cord 1= ringan, 2=
obat sedang, 3= berat, 4=
Batuk setelah makan atau 1 2 3 4 5 polipoid
berbaring Edema laryngeal 1= ringan, 2=
Kesulitan bernafas atau 1 2 3 4 5 difus sedang, 3= berat, 4=
epsode choking obstruksi
Sensasi sesuatu menempel 1 2 3 4 5 Hipertrofi 1= ringan, 2=
pada tenggorok atau komissura posterior sedang, 3= berat, 4=
dinding tenggorok obstruksi
Heartburn, nyeri dada, 1 2 3 4 5 Granuloma/granula 2= ada, 0= tidak ada
indigestion, atau kenaikan si
asam lambung Mukus tebal 2= ada, 0= tidak ada
Total endolaryngeal/lainn
ya
Indeks gejala refluks7 adalah instrumen Total
hasil yang memiliki 9 item dan self- MATERIAL DAN METODE
administered. Telah dinyatakan secara Studi ini adalah studi prospektif yang
akurat dengan mendokumentasikan gejala dilakukan di Departemen THT di Era’s
pasien dengan LPR. Indeks ini valid dan Lucknow Medical College dan Rumah Sakit
sangat dapat direproduksi. RSI dengan nilai Lucknow, Uttar Pradesh, India, setelah
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
3
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

memperoleh izin dari Komite Etik Sebanyak 120 pasien (laki-laki 64,
Institusional. perempuan 56; usia rata-rata 34,3 dan rasio
Studi dilakukan dari April 2015 hingga pedesaan dan perkotaan menjadi 11: 4;
Maret 2016. Tabel 3) dengan gejala dan tanda-tanda LPR
Ukuran sampel: 120 pasien yang terdaftar. Pada kelompok sosial
Kriteria Inklusi ekonomi persentase tertinggi adalah kelas
Pasien terdaftar berdasarkan RSI dan menengah ke bawah (39%) (Tabel 4 dan
RFS. Pasien yang termasuk adalah dari Grafik 1). Adanya riwayat mengonsumsi
kelompok usia 18 hingga 65 tahun dengan tembakau pada 22,5%, alkohol (10%), dan
gejala LPR selama 1 bulan terakhir dan merokok (12%) pada pasien (Tabel 5).
memiliki RSI lebih dari 13 (Tabel 1) dan
RFS lebih besar dari 7 (Tabel 2).9
Kriteria Eksklusi
Pasien dengan penyebab lain dari
gejala dan tanda, seperti infeksi, keganasan,
dan penyakit kronis dikeluarkan. Semua
pasien yang memenuhi kriteria inklusi
menyelesaikan kuesioner pada awal
penelitian. Kuesioner terdiri dari status
demografi, status sosial ekonomi, kualifikasi
pendidikan, penggunaan tembakau, merokok
dan penggunaan alkohol, dan adanya gejala
menurut RSI. Pasien diminta untuk
melaporkan ada atau tidak adanya gejala, Gambar 1. Status sosioekonomi
seperti suara serak, berdehem, batuk, (persentase)
benjolan di tenggorok, rasa terbakar,
Tabel 3. Data demografi
regurgitasi, masalah menelan, nyeri dada,
dan lendir tenggorok yang berlebihan. Variabel Mean ± SD
Mereka juga diminta untuk menilai tingkat Usia (tahun) 34,3 ± 12,15
keparahan menggunakan skala 0 hingga 5 [0 Jenis Kelamin 8:7
(tidak ada masalah) hingga 5 (masalah (male:female)
parah)]. Zona (rural:urban) 11:4
Setiap pasien menjalani pemeriksaan SD: Standar deviasi
THT lengkap diikuti dengan pemeriksaan
Tabel 4. Status sosioekonomi
endoskopi laring. Diagnosis LPR dibuat
berdasarkan skor RSI dan RFS. Pasien Variabel Jumlah (%)
dengan RSI lebih besar dari 13 dan RFS Bawah 39 (32,5)
lebih besar dari 7 diberikan PPI, yaitu, Menengah kebawah 47 (39)
omeprazole 20 mg dua kali sehari selama 8 Upper lower 12 (10)
minggu. Endoskopi laring diulangi setelah 8 Upper middle 22 (18,3)
minggu dan skor RSI dan RFS dihitung lagi.
Tabel 5. Riwayat kebiasaan
Bahkan setelah 8 minggu, pasien tetap
menjalani follow-up bulanan dengan Variabel Jumlah (%)
konseling untuk modifikasi gaya hidup dan Tembakau 27 (22,5)
pengobatan, jika diperlukan. Merokok 15 (12,5)
HASIL Alkohol 12 (10)
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
4
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

pseudosulcus (15%), granuloma/granulasi


(40%), lendir endolaring yang tebal (54%).
Kami menemukan perbedaan yang
signifikan secara statistik pada RSI dan RFS
antara pra dan pasca perawatan dengan PPI.
Skor total median RSI dan RFS sebelum
terapi adalah masing-masing 23,37 ± 7,26
dan 10,36 ± 3,11, dan telah berkurang
menjadi (RSI dan RFS) masing-masing 5,24
± 2,51 dan 4,31 ± 2,00 (p <0,001).

Gambar 2. Gejala utama


Tabel 6. Gejala utama
Variabel Jumlah (%)
Nyeri tenggorok 85 (71)
Sensasi benda asing pada 66 (55)
tenggorok
Batuk 61 (51)
Heartburn/chest pain 34 (28,3)
Kesulitan menelan 28 (23,3)
Suara serak 48 (40)
Mukus tenggorok berlebih 30 (25) Gambar 3. Skor temuan refluks
Batuk setelah makan atau 25 (20,8) Tabel 7. Skor temuan refluks
berbaring
Variabel Jumlah (%)
Kesulitan bernafas 21 (17,5)
Eritema/hiperema 86 (71,6)
Hipertrofi komissura 74 (61,6)
Indeks Gejala Refluks
posterior
Gejala yang muncul (rata-rata skor
Obliterasi ventrikular 68 (56,6)
keparahan gejala pada skala 0-5) antara lain
Edema vocal cord 26 (21,6)
seringnya membersihkan tenggorok atau
Edema laryngeal difus 26 (21,6)
berdehem (71%), sensasi benda asing di
Pseudosulkus 18 (15)
tenggorok (55%), batuk (51%), rasa terbakar
Granuloma/granulasi 48 (40)
di ulu hati/ nyeri dada (28%), kesulitan
Mukus tebal 65 (54,1)
menelan (23,5%), suara serak (40%), lendir
endolaryngeal/lainnya
tenggorok berlebihan (25%), batuk setelah
makan atau setelah berbaring (21%), dan
DISKUSI
kesulitan bernapas (17%) (Tabel 6 dan
LPR menjadi penyakit yang sering
Grafik 2) .
ditemukan di divisi otorinolaringologi.
Berbagai studi telah dipublikasikan dalam
Skor Temuan Refluks
berbagai literatur kedokteran selama
Tabel 7 dan grafik 3 mencantumkan
beberapa tahun terakhir menunjukkan LPR
skor untuk eritema/ hiperemia (72%),
masih menjadi dilema.12 Kombinasi dari
hipertrofi komisura posterior (62%),
gejala dan karakteristik temuan pemeriksaan
obliterasi ventrikel (57%), edema pita suara
laringoskopi dapat menunjukkan sugestif
(22%), edema laring difus (22%),
LPR. Tidak seperti pada GERD, respon
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
5
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

terapi PPI pada pasien LPR sangatlah signifikan. Setelah 2 bulan pengobatan PPI,
bervariasi.13 Hal ini dikarenakan LPR skor RFS dan RSI menurun secara
membutuhkan terapi yang lebih agresif dan signifikan. Weber21 dan peneliti telah
lebih lama dibandingkan GERD. Kamani T membuktikan adanya pemulihan total dari
et al telah membuktikan bahawa alkohol gejala LPR setelah 4 minggu dengan 40 mg
bukan faktor risiko dari gejala-gejala LPR.15 omeprazole setiap hari; Kamel dan Hanson22
Hal ini tidak hanya sebuah kontroversi pada mendapatkan hal serupa sebesar 92%; Wo
LPR, namun juga pada GERD sebagai hasil dan Hunter23, Hanson et al24, Pieter Noordzij
dari beragamnya dan banyaknya hal yang dan Khidir25, Tauber dan Gross26, dan
berseberangan dari hasil penelitian. Sejalan Williams dan Azxzesniak27 melaporkan
dengan beragamnya kontroversi efek respon serupa sebesar 47% dan 63% dalam
merokok dan konsumsi alcohol pada LPR, pengobatan omeprazole selama 6 dan 12
maka rekomendasi modifikasi gaya hidup minggu, Delgaudio dan Waring28, Issing dan
seperti berhenti merokok dan membatasi Karkos29, Bilgem dan Ogut30, Toros31,
konsumsi alcohol juga diberikan.16 Pada Zalenik et al.32 Untuk meminimalisir
studi ini, peneliti menemukan 26 orang subjektifitas penilian, sebuah kelompok
(22,5%) yang mengunyah tembakau, 15 peneliti menggagas system skoring RFS
orang (12,5%) perokok aktif, dan 12 orang berdasarkan temuan inflamasi endolaringeal
(10%) pengkonsumsi alkohol. Penelitian ini yang menunjukkan sugestif refluks.
melibatkan populasi yang besar dari Instrumen ini telah divalidasi di Inggris pada
pedesaan, dengan persentasi tebesar berasal tahun 2001 leh Belafsky et al dan
dari kelompok sosioekomi kelas menengah pubikasinya telah digunakan secara luas
kebawah. Penulis menekankan agar untuk diagnosis LPR. Derajat skor
meningkatkan kesadaran gejala-gejala minor menunjukkan tingkat keparahan dari tanda
LPR dan menggunakan RFS dan RSI inflamasi dan keberadaan lesi sugestif LPR.
sebagai instrumen diagnosis dini pada faskes RFS telah teruji reproduksibilitas dan
primer. Ada 4 kategori obat yang digunakan realibilitasnya, sehingga seorang pasien
untuk mengobati LPR; (1) PPIs, (2) dengan RFS ≥7 merepresentasikan LPR
Antagonis reseptor-H2, (3) Agen Prokinetik, sebesar 94%. RFS juga digunakan untuk
dan (4) Sitoprotektan mukosa. PPIs memonitor evolusi dan respons penyakit
merupakan obat yang paling terhadap pengobatan. 33 Mayoritas pasien
dipertimbangkan.17 Pengobatan empiris LPR menunjukkan skor RFS dan RSI yang
dengan PPIs direkomendasikan selama 2-3 sesuai dengan teori. Hal ini menunjukkan
bulan direkomendasikan berbagai literature bahwa RSI adalah parameter diagnosa klinis
sebagai terapi yang ekonomis dan berguna yang penting. Para ahli dapat mengevaluasi
untuk diagnose dini LPR.18 Rekomendasi sistem skoring ini untuk memberikan
pengobatan harus menggunakan PPIs penuh korelasi antara parameter gejala dengan
selama 2-3 bulan.18,19 PPIs juga biasa temuan endoskopi.7,9,33
diberikan sebelum makan pada hampir
seluruh penelitian. Pemberian dosis 2 kali KESIMPULAN
sehari dilakukan untuk kontrol yang lebih Penyakit LPR merupakan kondisi kelainan
baik terhadap paparan asam lambung- faring dan suara yang sering ditemukan.
esophagus diwaktu malam dan siang hari. LPR merupakan penyakit kronik intermitten,
Pada studi ini, peneliti menggunakan PPI 2 dimana diagnosanya dapat ditegakkan
kali sehari selama 2 bulan20 dan terdapat melalui riwayat pasien dan pemeriksaan
penurunan gejala dan tanda LPR yang klinis yang diikuti dengan pemeriksaan
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

endoskopi. Sebagian besar pasien tidak 5. Vaezi M, Hicks D, Abelson T, Richter


membutuhkan pemeriksaan yang memakan J. Laryngeal signs and symptoms and
waktu dan biaya dengan pemakaian RFS dan gastroesophageal reflux disease
RSI, sehingga LPR dapat didiagnosa dini. (GERD): a critical assessment of cause
Karena hal ini dapat mengurangi komplikasi and effect association. Clin Gas-
LPR, seperi granuloma laring, stenosis troenterol Hepatol 2003 Sep;1(5):333-
subglotis, laringospasme, dan karsinoma 344.
laring. Peningkatan kesadaran pemakaian
6. Richter J. Extraesophageal presentations
RFS dan RSI dapat membantu penegakkan
of gastroesophageal reflux disease: an
diagnoss dan tatalaksana LPR secara dini
sehingga dapat meminimalisir konsekuensi overview. Am J Gastroenterol 2000
yang diakibatkan oleh LPR. Aug;95 (Suppl 8):S1-S3.
7. Belafsky PC, Postma GN, Koufman JA.
DAFTAR PUSTAKA Validity and reliability of the reflux
symptom index (RSI). J Voice 2002
1. Vakil N, van Zanten S, Kahrilas P, Jun;16(2):274-277.
Dent J, Jones R. The Mon- treal 8. Beaver ME, Stasney CR, Weitzel E,
definition and classification of Stewart MG, Donovan DT, Parke RB Jr,
gastroesophageal reflux disease: a Rodriguez M. Diagnosis of
global evidence-based consensus. Am laryngopharyngeal reflux disease with
J Gastroen- terol 2006 digital imaging. Otolaryngol Head Neck
Aug;101(8):1900-1920. Surg 2003 Jan;128(1):103-108.
2. Koufman JA. The otolaryngologic 9. Belafsky PC, Postma GN, Koufman JA.
manifestations of gastro- esophageal The validity and reli- ability of the
reflux disease (GERD): a clinical reflux finding score (RFS).
investigation of 225 patients using Laryngoscope 2001 Aug;111(8):1313-
ambulatory 24-hour pH monitoring 1317.
and an experimental investigation of 10. Postma GN, Belafsky PC, Aviv JE,
the role of acid and pepsin in the Koufman JA. Laryngo- pharyngeal
development of laryngeal injury. reflux testing. Ear Nose Throat J 2002
Laryngoscope 1991 Apr;101(4 Pt 2 Sep;81 (9 Suppl 2):14-18.
Suppl 53):1-78. 11. Feng GJ, Zhang LH, Zhao LL, Liu YL.
3. Koufman J, Sataloff RT, Toohill R. A pilot study on diag- nosing
Laryngopharyngeal reflux: consensus laryngopharyngeal reflux disease by pH
conference report. J Voice 1996 monitoring in laryngopharynx.
Sep;10(3):215-216. Zhonghua Yi Xue Za Zhi 2008
4. Koufman JA, Aviv JE, Casiano RR. Mar;88(12): 805-808.
Laryngopharyngeal reflux; position 12. Axford SE, Sharp N, Ross PE, Pearson JP,
statement of the committe on speech, Dettmar PW, Panetti M, Koufman JA.
voice, and swal- lowing disorders of the Cell biology of laryngeal epithelial
American academy of otolaryngology defenses in health and disease:
head and neck surgery. Otolaryngol preliminary studies. Ann Otol Rhinol
Head Neck Surg 2002 Jul;127(1):32- Laryngol 2001 Dec;110(12):1099-1108.
35. 13. Vaezi MF. Extraesophageal
manifestations of gastroesophageal
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
7
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

reflux disease. Clin Cornerstone 135(4):1392-1413, e1-e5.


2003;5(4):32-38. 21. Jasperson D, Weber R. Effect of
14. Park W, Hicks DM, Khandwala F, omeprazole on the course of associated
Richter JE, Abelson TI, Mil- stein C, esophagitis and laryngitis. J
Vaezi MF. Laryngopharyngeal reflux: Gastroenterol 1996 Dec;31(6):765-
prospective co- hort study evaluating 776.
optimal dose of proton-pump inhibitor 22. Kamel PL, Hanson D. Omeprazole for
therapy and pretherapy predictors of the treatment of poste- rior laryngitis.
response. Laryngoscope 2005 Am J Med 1994 Apr;96(4):321-326.
Jul;115(7):1230-1238.
23. Wo JM, Hunter JG. Dual-channel
15. Kamani T, Penney S, Midra I, Pothula
ambulatory pH monitoring-a useful
V. The prevalence of
diagnostic tool. Dig Dis Sci 1997
laryngopharyngeal reflux in the English
Nov;42(11):2222-2226.
population. Eur Arch Otorhinolaryngol
2012 Oct;269(9):2219-2225. 24. Hanson DG, Kamel PL, Kahrilas PJ.
16. Martinucci I, de Bortoli N, Savarino E, Outcomes of antireflux therapy for the
Nacci A, Romeo SO, Bellini M, treatment of chronic laryngitis. Ann
Savarino V, Fattori B, Marchi S. Otol Rhinol Laryngol 1995
Optimal treatment of laryngopharyngeal Jul;104(7):550-555.
reflux disease. Ther Adv Chronic Dis 25. Pieter Noordzij J, Khidir A.
2013 Nov;4(6):287-301. Correlation of pH probe mea- sured
17. Berardi RR. A critical evaluation of laryngopharyngeal reflux with
proton pump inhibitors in the treatment symptoms and signs of reflux
of gastroesophageal reflux disease. Am J laryngitis. The Laryngoscope 2002
Manag Care 2000 May;6(Suppl Dec;112(12): 2192-2195.
9):S491-S505. 26. Tauber S, Gross M. Association of
18. Ford CN. Evaluation and management of laryngopharyngeal symp- toms with
laryngopharyngeal reflux. JAMA 2005 gastroesophageal reflux disease.
Sep;294(12):1534-1540. Laryngoscope 2002 May;112(5):879-
19. Bove MJ, Rosen C. Diagnosis and 886.
management of laryngo- pharyngeal 27. Williams RB, Szczesniak MM.
reflux disease. Curr Opin Otolaryngol Predictors of outcome in an open
Head Neck Surg 2006 Jun;14(3):116- label, therapeutic trial of high dose
123.
omeprazole in laryngitis. Am J
20. Kahrilas PJ, Shaheen NJ, Vaezi MF. Gastroenterol. 2004 May;99(5):777-
American Gastroen- terological 785.
Association Institute; Clinical Practice 28. Delgaudio JM, Waring P. Empiric
and Quality Management Committee. esomeprazole in the treatment of
American Gastroenterological laryngopharyngeal reflux.
Association Institute technical review Laryngoscope 2003 Apr;113(4):598-
on the management of 601.
gastroesophageal reflux disease. 29. Issing WJ, Karkos PD. Dual probe 24
Gastroenterology 2008 Oct; hour ambulatory pH monitoring for
Dokter Muda THT-KL Periode Desember-Januari 2019
8
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

diagnosis of laryngopharyngeal reflux.


J Laryngol Otol 2004
Nov;118(11):845-848.
30. Bilgen C, Ogut F. The comparison of
empiric proton pump inhibitor trial
versus 24 hour double probe Ph
monitoring in laryngopharyngeal
reflux. J Laryngo Otol 2003
May;117(5): 386-390.
31. Toros SZ, Toros AB. Association of
laryngopharyngeal manifes- tation and
gastroesophageal reflux. Eur Arch
Otorhinolaryngol 2008;266(3):403-409.
32. Zelenik K, Matousek P, Tedla M,
Syrovatka J, Kominek P.
Extraesophageal reflux: what is the
best parameter for ph- monitoring data
analysis from the perspective of patient
response to proton pump inhibitors?
Gastroenterol Res Pract
2013;2013:Article ID 736486, 5 pages.
33. Mesallam TA, Stemple JC, Sobeih
TM, Elluru RG. Reflux symptom
index versus reflux finding score. Ann
Otol Rhinol Laryngol 2007
Jun;116(6):436-440.

Anda mungkin juga menyukai