2016
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi .
Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi ( Competence Based
Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai
referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar
pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi
kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut , maka disusunlah modul pelatihan
berbasis kompetensi dengan judul “MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR
SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI TERTENTU DENGAN WAKTU SIKLUS ( CYCLE TIME)
MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME ) “.
menyadari bahwa modul yang di susun ini masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu,
sangat diharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan
modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian disampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan dalam melakukan
berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan oleh lembaga
pelatihan kerja .
Direktur
Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi
DAFTAR ISI
Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Jabatan Kerja Operator
Excavator dengan uraian sebagai berikut:
2. Menggali material dengan waktu siklus 2.1 Excavator ditempatkan pada posisi yang
(cycle time) maksimal 150% dari rata, track menyentuh tanah secara penuh
waktu siklus (standard cycle time ) (full contact) sesuai dengan prosedur
menggali dan membuang material ( loading
& unloading)
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 3 dari 7
time )
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
BASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini harus diterapkan secara perorangan pada operator Excavator
2. Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian yang menjadi pedoman
pemeliharaan harian harus tersedia.
3. Konsultasi dengan unit terkait lain dalam kegiatan pengoperasian dan
pemeliharaan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan
pengetahuan di bidang :
a. Penerapan keselamatan kerja
b. Pemeliharaan harian excavator
c. Pengoperasian excavator pada jenis pekerjaan tertentu dengan tingkat
keterampilan yang sesuai dengan yang ditentukan
2. Konteks penilaian :
a. Unit ini dapat dinilai didalam atau diluar tempat kerja
b. Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja
c. Unit ini harus didukung serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan
keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi MUK)
3. Aspek penting penilaian
Aspek yang harus diperhatikan :
a. Disiplin dalam melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan
b. Disiplin dalam melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi
dan teknik pengoperasiannya
c. Penerapan keselamatan kerja selama pelaksanaan pengoperasian
4. Kaitan dengan Unit :
Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator
excavator yaitu terkait dengan :
Lampiran
1. Buku informasi
2. Buku kerja
3. Buku penilaian
INA.5220.222.02.03.05
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 5
A. Tujuan Umum. ................................................................................... 5
B. Tujuan Khusus.................................................................................... 5
BAB II MELAKSANAKAN PERSIAPAN OPERASI ........................................................ 6
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melaksanakan Persiapan Operasi. ..... 6
1. Komponen excavator. ...................................................................... 6
2. Instrumen panel ............................................................................. 7
3. Tombol/skalar................................................................................. 9
4. Gerakkan Boom, Arm/stick dan Bucket. ........................................... 10
5. Tuas kontrol ................................................................................. 11
6. Gerakan maneuver. ....................................................................... 12
7. Gerakan travelling ......................................................................... 13
BAB III MENGGALI MATERIAL DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL
150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR ( STANDARD CYCLE TIME) ................ 30
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Menggali Material dengan Waktu
Siklus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle
Time). ............................................................................................. 30
1. Menggali material .......................................................................... 30
2. Cycle time 150% ........................................................................... 30
C. Sikap Kerja dalam Menggali Material dengan Waktu Siklus ( Cycle Time)
Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time). .................. 37
1. Tidak boleh beroperasi dengan menggunakan tenaga swing .............. 37
2. Tidak boleh beroperasi dengan menggunakan tenaga mundur (travel) 38
3. Tidak boleh beroperasi dengan menumbukkan bucket ....................... 38
4. Tidak boleh menggunakan berat unit sebagai tenaga gali tambahan ... 39
BAB IV Membuat Parit dengan waktu siklus (cycle time) 150% dari waktu siklus
standar (standard cycle time)................................................................... 40
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Parit dengan Waktu Siklus
(cycle time) 150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle time). ....... 40
B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat Parit dengan Waktu Siklus
(cycle time) 150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle time). ....... 40
C. Sikap Kerja dalam Membuat Parit dengan Waktu Siklus (cycle time) 150%
dari Waktu Siklus Standar (standard cycle time) ................................... 43
BAB V MEMUAT MATERIAL KE DALAM DUMP TRUCK DENGAN WAKTU SIKLUS ( CYCLE
TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR ( STANDARD CYCLE
TIME).................................................................................................... 44
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memuat Material ke dalam Dump
Truck dengan Waktu sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus
Standar (Standard Cycle Time). .......................................................... 44
B. Keterampilan yang diperlukan untuk Memuat Material ke dalam Dump
Truck dengan Waktu sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus
Standar (Standard Cycle Time). .......................................................... 44
1. Menempati excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah
secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur penggalian material
yang akan dimuat ke dalam dump truck........................................... 44
2. Melakukan pemuatan material dengan mengatur gerakan
simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan menuang
material) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil
pemuatan material yang optimal. .................................................... 45
3. Memantau hasil pemuatan material ke dalam dump, untuk menghasilkan
muatan dump truck yang stabil. ...................................................... 46
4. Produksi pemuatan material ke dalam dump truck dihitung pada akhir
pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan
evaluasi produktivitas operator. ...................................................... 47
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 3 dari 52
time )
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
C. Sikap Kerja dalam Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu
sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus Standar ( Standard
Cycle Time)...................................................................................... 48
BAB VI SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI .... 49
A. Sumber Daya Manusia. ........................................................................ 49
1. Pelatih ....................................................................................... 499
2. Penilai........................................................................................ 499
3. Teman kerja/sesama peserta pelatihan ............................................ 49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum.
B. Tujuan Khusus
BAB II
MELAKSANAKAN PERSIAPAN OPERASI
1. Komponen excavator.
Agar dapat mengoperasikan dan memelihara excavator dengan baik dan benar,
operator harus mengetahui letak serta fungsi dari komponen-komponen unit yang
akan digunakan, seperti terlihat pada Gambar II.1,II.2 dan II.3
Arm/Stick
Connecting link/H-Link
Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar II.3
2. Instrumen panel
Instrument panel terdiri dari alat monitor dan lampu lampu seperti nampak pada
Gambar II.4. Instrument panel berguna untuk memberikan peringatan/petunjuk
kepada operator pada saat unit dihidupkan/dioperasikan, agar operator bisa memonitor
dan melakukan pemeriksaan dengan benar.
Monitor yang dipasang pada unit belum sepenuhnya menjamin kondisi dari excavator,
pemeriksaan harian harus dilakukan sesuai dengan bab pemeliharaan. Bila unit
mengalami masalah maka lampu peringatan akan menyala disertai dengan bunyi
buzzer/alarm/stick. Dalam hal ini tekan tombol stop buzzer untuk memberhentikan
suara buzzer, tetapi lampu peringatan masih tetap menyala sampai masalah diperbaiki.
Gambar II.4
b. Tuas dan pedal
Tuas dan Pedal pada excavator digunakan untuk mengoperasikan unit sesuai
dengan fungsinya, Gambar II.5 adalah contoh dari
Tuas digerakan dengan tangan dan pedal digerakan dengan kaki.
- Tuas pengontrol kanan digunakan untuk mengontrol gerakan Boom dan
Bucket
- Tuas pengontrol kiri digunakan untuk mengontrol gerakan Swing dan
Arm/stick
- Tuas Travel digunakan untuk menggerakan unit maju, mundur, berbelok kekiri
atau kekanan dengan cara mendorong atau menariknya dengan tangan.
- Pedal Travel digunakan untuk menggerakan unit maju, mundur, berbelok
kekiri atau kekanan dengan cara menginjak bagian depan atau belakang
dengan kaki.
Gambar II.5
3. Tombol/saklar
Tombol/Saklar digunakan untuk mengaktif kan atau non aktifkan sistim pada unit
dengan cara diputar, disentuh/tekan (Gambar II.6).
Gambar II.6
Gambar II.7
Suhu yang cocok untuk oli hidraulik siap kerja adalah sekitar 50 oC .Jika suhu tersebut
belum tercapai dan unit langsung untuk bekerja,maka akan menyebabkan kerusakan
pada sistim hidrolik.
• Hidupkan engine pada putaran rendah sekitar 5 menit.
• Naikan gas secara bertahap keputaran normal.
• Gerakan bucket sekitar 5 menit,dan jangan mengoperasikan yang lain selain
bucket.
• Setelah itu gerakan bucket dan arm/stick sekitar 5 -10 menit ( hanya bucket dan
arm/stick )
• Jika pemanasan sudah cukup,maka gerakan semua attachment.
5. Tuas kontrol
Gambar II.8
Tuas kontrol sebalah kiri untuk gerakan swing dan arm/stick. (Gambar II.9)
• Tuas digerakkan ke arah no.1 (kedepan) Arm/stick keluar atau menjauh
• Tuas digerakkan kearah no. 2 (kebelakang) Arm/stick masuk atau mendekat
• Tuas digerakkan kearah no. 3 (kekanan) Swing kekanan atau memutar kekanan
• Tuas digerakkan kearah no. 4 (kekiri) Swing kekiri atau memutar kekiri
Gambar II.9
Tuas kontrol sebalah kanan untuk gerakan Boom dan Bucket. (Gambar II.10)
• Tuas digerakkan ke arah no.5 (kedepan) Boom turun atau kebawah
• Tuas digerakkan kearah no. 6 (kebelakang) Boom naik atau keatas
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 11 dari 52
time )
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
Gambar II.10
6. Gerakan maneuver.
Gerakan travel/jalan dapat dioperasikan dengan menggerakan tuas dan pedal (Gambar
II.11). Kecepatan gerak dapat dikontrol dengan mendorong tuas atau pedal
berdasarkan panjang langkah tuas atau pedal. Untuk menghentikan unit posisikan
tuas/pedal travel posisi netral/ditengah. Apabila tuas/pedal dilepaskan, maka ia akan
kembali keposisi netral/tengah. Pada posisi ini rem aktif.
Gambar II.11
a. Posisi Travel/Jalan
Posisikan perlengkapan kerja dekat ke unit, buatlah bentuk se-stabil mungkin
(seperti Gambar II.12). Pastikan travel motor dibagian belakang dan front idler
dibagian depan
• Jangan berjalan terus menerus terlalu lama.
• Kurangi kecepatan unit saat melewati jalan yang tidak rata.
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 12 dari 52
time )
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
• Hati-hati bila arah gerak unit diubah180 0 maka seluruh bagian unit akan
bergerak pula.
Gambar II.12
7. Gerakan travelling
Gerakan travel / jalan dapat dioperasikan dengan menggerakkan tuas dan pedal.
Kecepatan gerak dapat dikontrol dengan menggerakk an tuas atau pedal berdasarkan
panjang langkah tuas atau pedal. Untuk menghentikan unit posisikan tuas/pedal travel
ditengah. Apabila tuas/pedal dilepaskan, maka ia akan kembali keposisi tengah. Pada
posisi ini rem aktif. Pilih route jalan yang dituju serata mungkin. Kendalikan unit selurus
mungkin danbila berbelok buatlah sedikit perubahan berangsur -angsur pada arah yang
diinginkan. Apabila unit harus berjalan jarak jauh, maka roller komponen undercarriage
akan kontak terus menerus, yang akan mengakibatkan panas. Oleh karena itu untuk
menghindari over heat pada travel motor dan komponen undercarriage , maka setiap
berjalan 2 jam berhenti 30 menit (disesuaikan dengan Operation and Maintenance
Manual) (Gambar II.13).
Gambar II.13
Sebelum melintasi jembatan ketahuilah kekuatan pada jembatan -tersebut dan berat
operasi alat. Bila melintasi jalan beraspal gunakan kayu agar supaya tidak merusak
jalan aspal. Bila menyeberangi rel kereta api, gunakan balok kayu agar tidak merusak
rel. Dilarang menyentuh kabel-kebel listrik dan tebing jembatan dengan unit.
Bila excavator melewati rintangan seperti batu yang besar atau tunggul pohon,
excavator akan mengalami kejutan yang besar. Untuk meredam kejutan tersebut,
turunkan kecepatan jalannya dan jalankan melalui rintangan pada tengah-tengah track.
Sedapat mungkin, singkirkan rintangan tersebut atau hindari rintangan ketika
menjalankan excavator (Gambar II.14).
Gambar II.14
Pada dasar jalan yang tidak rata terdiri dari batu alam yang besar atau jalan berbatu
besar, jalankan excavator dengan kecepatan rendah (l ow speed). Bila menjalankan
dengan kecepatan tinggi (high speed) dasar jalan harus dalam kondisi rata atau tidak
berbatu. (Gambar II.15).
Gambar II.15
Saat menjalankan excavator keluar dari air dan kelian pendakian melebihi 150 (26%),
maka bagian belakang upperstructure akan terendam dan air akan dihempaskan oleh
kipas pendingin radiator. Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya kipas tersebut. Oleh
sebab itu, perlu perhatian lebih bila menjalankan excavator melalui air (Gambar II.16).
Gambar II.16
Jangan membenamkan excavator dalam air melebihi kedalaman yang diizinkan, yaitu
dibawah titik pusat carrier roller . Perlu diketahui bahwa untuk semua parts yang
terbenam dalam air dalam waktu lama, harus dilakukan penggemukan sampai gemuk
yang lama keluar dari bantalan (bearing), yaitu pada bucket pin dan yang lainnya sekitar
bucket pin (Gambar II.17).
Gambar II.17
1. Mencoba gerakan boom, arm/stick, bucket dan swing sesuai dengan teknik dasar yang
benar, baik secara individu maupun simultan/kombinasi, untuk meyakinkan bahwa
semua gerakan dapat berfungsi dengan baik.
Gambar II.18
Gerakan tuas control sebelah kiri untuk kombinasi/simultan Swing dan Arm/stick
(Gambar II.18)
• Tuas digerakkan kearah no.5 (menyilang/cros kekanan depan) terjadi gerakkan
Swing kekanan, Arm/stick kedepan
• Tuas digerakkan kearah no.6 (menyilang/cros kekanan belakang) terjadi gerakkan
Swing kekanan, Arm/stick kebelakang
• Tuas digerakkan kearah no.7 (menyilang/cros kekiri belakang) terjadi gerakkan
Swing kekiri, Arm/stick kebelakang
• Tuas digerakkan kearah no.8 (menyilang/cros kekiri depan) terjadi gerakkan Swing
kekiri, Arm/stick kedepan
Gambar II.19
Gerakan tuas control sebelah kanan untuk kombinasi/simultan boom dan bucket.
(Gambar II.19)
• Tuas digerakkan kearah no.5 (menyilang/cros kekiri bawah) terjadi gerakkan Boom
naik, Bucket masuk
• Tuas digerakkan kearah no.6 (menyilang/cros kekiri depan) terjadi gerakkan Boom
turun, Bucket Masuk
• Tuas digerakkan kearah no.7 (menyilang/cros kekanan atas) terjadi gerakkan Boom
turun, Bucket membuka
• Tuas digerakkan kearah no.8 (menyilang/cros kekanan bawah) terjadi gerakkan
Boom naik, Bucket membuka
2. Mencoba gerakan maju-mundur, belok kiri dan kanan untuk meyakinkan bahwa gerakan
manouver dari excavator dapat berfungsi dengan baik.
Gambar II.20
Gambar II.21
Gambar II.22
Gambar II.23
Gambar II.24
Gambar II.25
Gambar II.26
Gambar II.27
3. Melakukan gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki dan menurun serta
menyeberang parit dengan benar sesuai dengan prosedur.
Gambar II.28
slip atau tergelincir dari lereng. Posisikan arm/stick dan boom membentuk sudut 90 0 -
110 0 dan angkatlah bucket kirakira setinggi 20-30 cm diatas tanah dan turunkan
kecepatan engine (Gambar II.29)
Ketika unit di lereng dan tebing, operator perlu memantau setiap jalur traksi dan
pastikan unit tersebut berjalan dalam garis lurus ke atas lereng. Jika salah satu track
memiliki traksi kurang , unit akan cenderung membelok ke satu sisi, menyebabkan track
akan turun /mundur yang mana membuat unit tidak stabil. Pada tanah yang lembek,
track excavator cenderung untuk slip sehingga unit akan mundur kebelakang. Posisikan
motor travel berada dibelakang, perlengkapan kerja/implement dekat ke unit.
Gambar II.29
Jika kemiringan terlalu curam dan material lepas, bagian belakang unit dapat turun
memungkinkan excavator untuk mundur ke belakang. Menjaga boom dan arm/stick
diperpanjang akan membantu mendistribusikan beban pada track lebih merata yang
meningkatkan traksi.(Gambar II.30).
Gambar II.30
Jika excavator yang tidak dapat terus naik karena kemiringan, mengatur/ menancapkan
gigi bucket ke lereng/tanah dan mulai menarik unit dengan arm/stick (Gambar II.31)
Operator perlu mengawasi bagian depan trek untuk membuat yakin unit tidak sedang
keadaan mundur sambil arm/stick ditarik masuk, dan diimbangi dengan mengangkat
boom untuk menjaga trek selalu kontak penuh dengan tanah/lereng.
Gambar II.31
Ketika bucket mendekat ke unit, maka bucket perlu diperpanjang sampai lereng untuk
ditancapkan lagi, seperti yang dilakukan sebelumnya. Operator perlu memperhatikan
unit untuk memastikan tidak akan geser ke bawah bukit. Pada lereng curam,
penancapan bucket perlu dibuat lebih sering sehingga boom dan bucket menahan berat
untuk traksi yang lebih baik dan stabilitas (Gambar II.32).
Gambar II.32
ketika excavator sampai dekat dengan bagian atas lereng, menggapai dengan arm/stick
dan boom dan tancapkan tooth bucket ke tanah di depan alat Lanjutkan untuk menarik
unit maju sampai ujung. Menurunkan bagian depan unit dengan boom dan terus maju
melewati dari lereng (Gambar II.33).
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 23 dari 52
time )
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
Gambar II.33
Gambar II.34
Gambar II.35
Ketika titik berat unit berada di puncak lereng, angkat boom sedikit untuk melihat
apakah unit akan bergerak turun ke depan. Jika tidak, majulah perlahan-lahan sambil
bucket ditekan dan arm/stick ditarik sehingga titik berat unit akan condong bergerak
turun ke lereng (Gambar II.36).
Gambar II.36
Setelah unit bergerak turun ke arah lereng Excavator turun pelan-pelan dengan hati-
hati sambil boom diangkat sampai track menyentuh rata dengan permukaan tanah
(Gambar II.37)
Gambar II.37
angkat bucket dari tanah sampai bebas dari permukaan lereng (Gambar II.38)
Gambar II.38
Gambar II.39
Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah dengan memperhitungkan jarak dengan
unitnya (agak jauh) (Gambar II.40) Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan
arm/stick masuk, boom turun dan kedudukan bucket tetap sampai track menapak
diseberang parit.
Gambar II.40
Lakukan swing ke kiri atau ke kanan dengan sudut putar 180 o.(Gambar II.41)
Gambar II.41
Turunkan boom dan letakkan bucket ke tanah dengan memperhitungkan jarak dengan
unitnya (agak dekat). Bergeraklah mundur sambil diimbangi gerakan arm/stick keluar,
boom turun dan kedudukan bucket tetap hingga track menapak seluruhnya diseberang
parit. Angkat boom dan bergerak mundur menjauhi parit (Gambar II.42)
Gambar II.42
Gambar II.44
Gambar II.45
Gambar II.46
Gambar II.49
Waspadalah jika terjadi kebakaran.
Pastikan selalu alat pemadam
kebakaran berfungsi dengan baik dan
nomor telpon darurat dinas pemadam
kebakaran dekat telpon (Gambar
II.50)
Gambar II.50
BAB III
MENGGALI MATERIAL DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL
150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME )
1. Menggali material
Menggali material adalah fungsi utama dari Excavator, walaupun dalam aplikasinya
dapat untuk memuat dan mengangkat beban sesuai dengan ketentuan. Pekerjaan
menggali meliputi :
- Menggali untuk meratakan
- Menggali untuk membuat kolam/pondasi
- Menggali untuk membuat parit/saluran
- Menggali untuk membuat slope
- Menggali untuk memuat material
Gambar III.1
1. Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh
(full contact) sesuai dengan prosedur menggali dan membuang material ( loading &
unloading).
Posisikan unit pada tempat yang rata dan sproket berada dibelakang, dengan posisi ini
penggalian akan lebih stabil dari pada sproket berada didepan
Gambar III.2
Posisi menggali dapat dilakukan dari depan dan samping dengan sudut swing kurang
dari 90o. Penggalian dari depan, panjang track diatas permukaan tanah (A) adalah
lebihpanjang dari pada track (B), sehingga bekerja dari depan akan lebih stabil.
(Gambar 4.52) Usahakan bekerja dari depan apabila keadaan memungkinkan.
Gambar III.3
Gambar III.4
Gambar III.5
Gunakan tenaga gali yang efisien. Untuk mendapatkan kekuatan maksimal menggali,
arm/stick silinder dan silinder bucket harus diletakkan di 90 derajat satu sama lain.
(Lihat gambar) ini memberikan tenaga dorong yang maksimum dari kedua silinder Dan
punggung bucket membentuk sudut 30 derajat (Gambar III.6).
Gambar III.6
Horisontal menggali
Perluas Arm/stick dan Bucket, lalu turunkan boom dan meletakkan Bucket ke dalam
tanah. Tariklah Arm/stick sambil diimbangi dengan mengangkat boom Ketika arm/stick
menjadi vertikal ke boom, selanjutnya bucket digerakkan untuk memuat tanah secara
bertahap. Angkat bucket untuk meraup tanah ketika lengan dan boom berada di sudut
30 derajat satu sama lain (Gambar III.7) (untuk mencapai cycle time 150% maka tinggi
bench sepanjang arm/stick)
Gambar III.7
Gambar III.8
Gambar III.9
Membuang material bisa ditempatkan disisi kiri atau kanan dari unit, ini bila penggalian
dilakukan dari arah depan (Gambar III.10).
Gambar III.10
Dan membuang material dapat juga ditempatkan didepan unit bila dilakukan penggalian
dari arah samping (Gambar III.11). Membuang material yang paling jauh yaitu pada
posisi 180 o. Untuk mengoptimalkan tempat buangan material sehingga dicapai efisiensi
pembuangan yang tinggi, maka untuk membuang material doronglah material buangan
yang telah ada dan diikuti dengan gerakan membuang material dari bucket
Gambar III.11
Membuang material dapat juga ditempatkan didalam dump truck sehingga dapat
dibuang dilokasi yang jauh dari unit (Gambar III.12)
Gambar III.12
4. Menghitung produksi galian pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan
laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator
Hasil produksi akhir galian material / tanah dapat dihitung dengan menghitung volume
galian (Gambar III.13).
Contoh menghitung hasil galian adalah :
- Panjang (P) = 20 m
- Lebar (L) = 10 m
- Kedalaman (T) = 2m
Volume galian adalah :
=PxLxT
= 20 x 10 x 2 = 400 m³ ( tanah asli/bank )
Gambar III.13
C. Sikap Kerja dalam Menggali Material dengan Waktu Siklus (Cycle Time )
Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time ).
Gambar III.14
Gambar III.15
Gambar III.16
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 38 dari 52
time )
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
Gambar III.17
BAB IV
MEMBUAT PARIT DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) 150% DARI
WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME)
Posisikan unit peralatan di tempat yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh
(Full Contact) dan luruskan arah penggalian pada batas yang telah ditentukan ( Gambar
IV.1)
Gambar IV.1
Tempatkan unit parallel dengan galian parit, sprocket berada dibelakang dan ikuti pada
batas ukuran yang telah ditentukan
1. Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh
(full contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan pembuatan parit/saluran.
Unit pada posisi yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh (full contact),
luruskan arah penggalian pada batas yang telah ditentukan (Gambar IV.2) Pengalian
parit dapat dilakukan dari arah depan atau parallel dan dari arah sampingatau melintang
sesuai dengan rencana pembuatan parit (Gambar IV.3).
Gambar IV.2
Gambar IV.3
Gambar IV.4
Penggalian parit dapat dilaksanakan dengan efisien bila lebar parit/saluran sesuai
dengan lebar bucket Posisikan track sejajar dengan parit/ saluran yang akan digali.Bila
menggali parit/ saluran yang lebar, dimulai dengan menggali pada ke dua sisi parit/
saluran dan kemudian diakhiri dengan penggalian bagian tengah (Gambar IV.5).
Gambar IV.5
3. Memantau hasil galian secara teliti untuk menghasilkan parit yang rapih sesuai dengan
rambu operasional.
Hasil pembuatan parit dapat dipantau dengan cara mencek hasil fisik apakahsudah
sesuai dengan ukuran yang telahditentukan dalam gambar kerja/ spesif ikasidan bila
mana tidak sesuai, agar di adakan pembetulan (Gambar IV.6)
Gambar IV.6
4. Menghitung produksi pembuatan parit pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan
pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator.
Hasil produksi pembuatan parit dapat dihitung dengan menghitung volume hasil galian
dan ditentukan dalam besaran (m³ ) dalam gambar sebagai berikut (Gambar IV.7)
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 42 dari 52
time )
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
Gambar IV.7
C. Sikap Kerja dalam Membuat Parit dengan Waktu Siklus (c ycle time )
150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle time )
Penggalian parit harus dilakukan dengan cermat dan mengatur gerakan simultan (gerakan
bucket, arm/stick boom dan swing) sesuai dengan teknik aplikasi menggali yang benar.
BAB V
MEMUAT MATERIAL KE DALAM DUMP TRUCK DENGAN WAKTU SIKLUS
(CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR
(STANDARD CYCLE TIME )
1. Penilaian area tempat unit bekerja dipilih yang rata dan track menyentuh tanah (full
Contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan pemuatan material ke dump truck.
1. Menempati excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh ( full
contact) sesuai dengan prosedur penggalian material yang akan dimuat ke dalam dump
truck.
Posisikan excavator pada tempat yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh
(full contact). Posisi excavator untuk memuat material bisa satu lsan dengan dump
truck atau lebih tinggi kira-kira setinggi bak dump truck. Dump Truck ditempatkan pada
lokasi yang mudah dilihat oleh operator excavator dengan posisi pada sudut
pembuangan yang paling efisien. Penggalian dan pemuatan material dilakukan dengan
mengatur gerakan arm/stick, boom dan bucket secara simultan /kombinasi sesuai
teknik aplikasi yang benar. (Gambar V.1). Pemuatan akan lebih mudah dan
kapasitasnya akan lebih besar bila pemuatan dimulai dari samping dengan tinggi bench
sesuai dengan tinggi dump body (vessel) truck jika dibandingkan dengan pemuatan
dimulai dari sisi sejajar dump body (vessel) dari dump truck.
Gambar V.1
Posisikan dump truck dimana operator dapat dengan mudah melihat tempat material
yang akan dimuat. Pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan simultan
(swing, boom, arm/stick dan bucket) sesuai dengan gerakanteknik aplikasi
pembuangan material yang benar. Letakkan material kedalam dump truck dari mulai
yang paling jauh sampai mendekat. Sehingga muatan dump truck menjadi stabil.
(Gambar V.2)
Gambar V.2
3. Memantau hasil pemuatan material ke dalam dump, untuk menghasilkan muatan dump
truck yang stabil.
Apabila mengisi material ke dump truck jangan dilakukan melewati bagian depan/ruang
kabin, karena bila materialnya berserakan akan menjatuhi kaca kabin dari dump truck.
Material yang dimuat jangan sampai berlebihan, agar tidak tercecer dijalan dan
posisinya harus seimbang anatara kanan dan kirinya. Agar dump truck ketika membawa
material menjadi stabil. (Gambar V.3)
Gambar V.3
Untuk menghindari penyok pada plat body bagian belakang ketika memuat batu
yang besar, muatilah tanah terlebih dahulu pada bak, baru muati batu (Gambar
V.4)
Gambar V.4
4. Produksi pemuatan material ke dalam dump truck dihitung pada akhir pekerjaan setiap
hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator.
a. Hasil akhir dari produksi material/tanah dapat dihitung dengan dua cara yaitu
Menghitung volume profil hasil galian
b. Menghitung folume material/ tanah yangdihasil dari pembuangan dump truck
(Gambar V.5)
Gambar V.5
Contoh perhitungan:
Menghitung profil hasil galian, menghasilkan profil hasil galian adalah
- panjang ( P) = 20 m
- lebar ( L ) = 10 m
- kedalaman ( T ) = 2 m
Volume galaian adalah
=pxLxT
Gambar V.6
C. Sikap Kerja dalam Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu
sikus (Cycle Time ) Maksimal 150% dari Waktu Siklus Standar (Standard
Cycle Time ).
Pengisian material ke dump truck jangan dilakukan melewati bagian depan/ruang kabin,
karena bila materialnya berserakan akan menjatuhi kaca kabin dari dump truck
sehingga membahayakan saat bekerja
BAB VI
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Pelatih
Pelatih dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan mengenai proses belajar .
d. Membantu untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
2. Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.
Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila telah siap dan merencanakan proses belajar dan
penilaian selanjutnya.
b. Menjelaskan kepada mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya.
c. Mencatat pencapaian / perolehan
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar .
B. Sumber-sumber Kepustakaan.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam PBK mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber -
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika
ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak
tersedia/tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
1. Buku Panduan Operator Excavator
2. Buku penuntun Pengoperasian dan Perawatan
B. Manual
1. Pengoperasian Komatsu Hidraulik Excavator PC 200 -5
2. Operator’s Manual Robex 210 LC-7
C. Refernsi Lainnya
1. Pusat Pembinaan Peralatan – Departemen PU, PEDOMAN TEKNIK PENGOPERASIAN
PERALATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM , Pusbinal –
Departemen PU – Jakarta.
2. Pusat Pelatihan Keterampilan Jasa Konstruksi – Departemen PU, PEMELIHARAAN
ALAT-ALAT BERAT , Pelatihan Manager Alat Berat – Puslatjakons Departemen PU –
Jakarta.
3. Komatsu, OPERATION & MAINTENANCE MANUAL PC 200, 200 LC-6 HYDRAULIC
EXCAVATOR, Komatsu – Japan.
4. Komatsu, SPECIFICATION AND APPLICATION HANDBOOK, EDITION 14 , Komatsu
– Japan.
5. Caterpillar, PERFORMANCE HANDBOOK, EDITION 31 , Caterpillar, USA.
INA.5220.222.02.03.05
2016
PENJELASAN UMUM
Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen
kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI. Ruang lingkup buku kerja ini
meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja.
DAFTAR ISI
A. Langkah-langkah/Tahapan Belajar.
1. Penyajian
Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh
rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
2. Isi perencanaan
Isi perencanaan merupakan kaitan antara Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dengan pokok-
pokok keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja, yang merupakan persyaratan
kompetensi yang harus dicapai pada setiap KUK yang dijabarkan dalam Indikator Unjuk
Kerja (IUK).
A. Tugas Teori
Tugas tertulis dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Peserta
dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja.
Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika
Penilai kurang puas dengan kesiapan Peserta dalam melakukan Penilaian Unj uk Kerja,
maka rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan
antara Peserta dan Penilai.
1. Buku apa yang harus dibaca oleh seorang operator sebelum mengoperasikan mesin ?
a. Buku Pengoperasian
b. Buku Pemeliharaan
c. Buku Operator Manual
d. Buku Riwayat Alat
3. Komponen yang berguna untuk memberikan peringatan kepada operator bila terjadi
ketidak normalan pada kerja mesin disebut :
a. monitor
b. indikator
c. gauge
d. Instrument panel
5. Alat Pelindung Diri ( APD ) yang digunakan oleh operator excavator adalah :
a. Pakaian pelindung, helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan, kaca mata
dan pelindung telinga
b. Pakaian pelindung termasuk helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan,
kaca mata, masker dan pelindung telinga
c. Helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan, kaca mata dan pelindung telinga
d. Sepatu pelindung, helm penyelamat, sarung tangan, kaca mata dan pelindung telinga
8. Bila tuas control kanan dan kiri ditarik secara bersamaan apa yang terjadi ?
a. Boom naik, bersamaan dengan swing kekanan
b. Bucket memuat, bersamaan dengan arm/stick masuk
c. Boom turun, bersamaan dengan arm/stick masuk
d. Arm/stick masuk, bersamaan dengan boom naik
9. Bila tuas kiri digerakkan kearah menyilang/cros kekanan depan apa yang terjadi ?
a. Gerakkan Swing kekanan, Arm/stick kebelakang
b. Gerakkan Swing kekanan, Arm/stick kedepan
c. Gerakkan Swing kekiri, Arm/stick kebelakang
d. Gerakkan Swing kekiri, Arm/stick kedepan
10. Bila tuas kanan digerakkan kearah menyilang/cros kekanan bawah apa yang terjadi ?
a. Gerakkan Boom naik, Bucket membuka
b. Gerakkan Boom turun, Bucket membuka
c. Gerakkan Boom turun, Bucket Masuk
d. Gerakkan Boom naik, Bucket masuk
11. Apa yang terjadi bila tuas/pedal Travel sebelah kiri didorong kedepan ?
a. Berbelok kekiri maju
b. Berbelok kekanan maju
c. Berbelok kekanan mundur
d. Berbelok kekiri mundur
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 6 dari 18
time )
Buku Kerja Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
12. Apa yang terjadi bila tuas/pedal kiri digerakkan kedepan dan tuas/pedal kanan
digerakkan kebelakang ?
a. Berbelok kekiri putaran panjang
b. Berbelok kekanan putran panjang
c. Berbelok kekiri putaran pendek
d. Berbelok kekenan putaran pendek
14. Apabila unit harus berjalan jarak jauh, untuk menghindari kerusakan undercarriage
apa yang harus dilakukan ?
a. Berjalan secepatnya agar cepat sampai tujuan
b. Berjalan dengan berhenti setiap saat
c. Berjalan dengan perlahan-lahan
d. Berjalan 1 jam berhenti 15 menit
15. Bila excavator beroperasi atau melalui daerah yang berair/sungai, harus diperhatikan
batas kedalaman yang diizinkan terendam air yaitu :
a. Sampai track shoe bagian atas
b. Sampai slewing gear
c. Sampai titik pusat carrier roller.
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 7 dari 18
time )
Buku Kerja Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
16. Bagaimana cara menjalankan excavator bila terpaksa melalui rintangan seperti batu
yang besar atau tanggul pohon ?
a. Singkirkan rintangan tersebut
b. Turunkan kecepatan jalankan pada tengah-tengah dari track
c. Tambah kecepatan dan lalui ringtangan tersebut
d. Hindari rintangan tersebut
17. Ketika excavator mendaki dan salah satu track memiliki traksi kurang apa yang terjadi?
a. Excavator akan cenderung membelok ke satu sisi
b. Excavator tetap berjalan maju
c. Excavator akan berjalan mundur
d. Excavator akan berhenti
18. Jika kemiringan terlalu curam dan material lepas, bagian belakang mesin dapat turun
memungkinkan excavator untuk mundur ke belakang apa yang harusdilakukan?
a. Menjaga boom dan bucket ditutup
b. Menjaga boom dan bucket dibuka
c. Menjaga boom dan arm/stick diperpanjang
d. Menjaga boom dan arm/stick dilipat kedalam
20. Apa yang anda lakukan untuk menyeberangi parit setelah unit maju sampai sedikit
melewati parit ?
a. Turunkan boom dan langsung maju untuk menyeberangi parit
b. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah
c. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah dengan memperhitungkan jarak
dengan unitnya (agak jauh)
d. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah mendekati unit
21. Setelah memposisikan boom dan bucket apa yang anda lakukan selanjutnya untuk
menyeberangi parit ?
a. Bergeraklah maju sampai track menapak diseberang parit.
b. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick keluar, boom naik dan
kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
c. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick masuk, boom naik dan
kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
d. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick masuk, boom turun dan
kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
23. Ketika excavator melaksanakan operasi penggalian dan pemindahan material pada
posisi ditempat, gerakan kerja apa yang dilakukan ?
a. Gerakan boom, arm/stick dan bucket
b. Gerakan arm/stick, bucket dan swing
c. Gerakan arm/stick, boom, bucket serta gerakan swing
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 9 dari 18
time )
Buku Kerja Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
24. Apa yang pertama kali digunakan pada waktu melakukan penggalian ?
a. Boom
b. Arm/stick
c. Bucket
d. Swing
28. Posisi yang benar pada saat menggali parit/saluran seukuran lebar bucket adalah :
a. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian mundur.
b. Posisi excavator sproket berada didepan dengan metode galian mundur
c. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian maju
d. Posisi excavator sproket berada dibelakang dengan metode galian maju
29. Pada waktu loading (pemuatan material) ditempat yang luas/bebas, posisi terhadap
material yang dikerjakan adalah :
a. Kedudukan excavator sama tinggi dengan material
b. Kedudukan excavator lebih tinggi dari material
c. Kedudukan excavator lebih rendah dari material
d. Kedudukan excavator tidak banyak mempengaruhi efisiensi pemuatan
material
30. Pemuatan material ke dalam dump truck yang paling mudah dan kapasitasnya akan
lebih besar, bila :
a. Dimulai dari bagian samping dump body
b. Dimulai dari bagian depan dump body
c. Dimulai dari bagian tengah dump body
d. Dimulai dari bagian belakang dump body
2. Mengapa untuk dapat mengoperasikan dengan benar dan aman, operator harus
memahami dengan baik komponen utama dan tuas kendali operasi ?
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
4. Mengapa ketika akan menjalankan unit (traveling) operator harus memeriksa posisi
sprocket atau front idler
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..............................................................................................................................
7. Apabila unit terpaksa harus berjalan jarak jauh, apa yang harus dilakukan ?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Mengapa operator excavator harus mencoba gerakan operasi dari unit tersebut
sebelum dioperasikan pada pekerjaan dilapangan ?
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 12 dari 18
time )
Buku Kerja Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
9. Pada rentang sudut berapa posisi arm/stick agar dicapai gerakan menggali yang efektif
?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Pada saat membuang material, biasanya didahului dengan gerakan mendorong
material buangan yang telah ada. Mengapa ?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
13. Bagaimana prinsip operasi excavator bila melewati jalan mendaki dengan
kemiringan yang agak curam ?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
15. Mengapa apabila mengisi material ke dump truck tidak boleh dilakukan melewati
bagian depan/ruang kabin ?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Catatan Penilai :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
D. Tugas-tugas Praktek
Tugas 1
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 1
Persiapan Operasi.
a. Daftar Peralatan:
APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
Tugas 2
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 2
a. Daftar Peralatan:
APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
Tugas 3
Mendemontrasikan KUKdari Elemen Kompetensi 3
a. - Daftar Peralatan:
- APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
Tugas 4
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 4
a. - Daftar Peralatan:
- APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus ( cycle time ) maksimal 150% dari waktu siklus standar ( standard cycle Halaman 16 dari 18
time )
Buku Kerja Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
INA.5220.222.02.03.05
2016
PENELASAN UMUM
Buku penilaian untuk unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan dibuat
sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh
tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi
dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka
untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji
komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam
buku penilaian ini.
Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta
pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif
dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten
terhadap unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan.
Metoda Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian yang opsinya sebagai berikut:
1. Metoda Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tertulis
Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih
dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang
dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi
tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban
singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama
tes essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi faktor subyektif penilai.
b. Tes Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu
diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penil ai dengan
peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang.
2. Metoda Penilaian Keterampilan
a. Tes Simulasi
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 1 dari 21
time)
Buku Penilaian Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media
bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat
kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan
obyek kerja yang sebenarnya.
b. Aktivitas Praktik
Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan
menggunakan obyek kerja sebenarnya.
3. Metoda Penilaian Sikap Kerja
a. Observasi
Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya
pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan
sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh
lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta
pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat
pada keterampilan tersebut.
DAFTAR ISI
BAB I
PENILAIAN TEORI
1. Buku apa yang harus dibaca oleh seorang operator sebelum mengoperasikan
mesin ?
a. Buku Pengoperasian
b. Buku Pemeliharaan
c. Buku Operator Manual
d. Buku Riwayat Alat
Jawab : c
3. Komponen yang berguna untuk memberikan peringatan kepada operator bila terjadi
ketidak normalan pada kerja mesin disebut :
a. monitor
b. indikator
c. gauge
d. Instrument panel
Jawab : d
Jawab : c
8. Bila tuas control kanan dan kiri ditarik secara bersamaan apa yang terjadi ?
a. Boom naik, bersamaan dengan swing kekanan
b. Bucket memuat, bersamaan dengan arm/stick masuk
c. Boom turun, bersamaan dengan arm/stick masuk
d. Arm/stick masuk, bersamaan dengan boom naik
Jawab : d
9. Bila tuas kiri digerakkan kearah menyilang/cros kekanan depan apa yang terjadi ?
a. Gerakkan Swing kekanan, Arm/stick kebelakang
b. Gerakkan Swing kekanan, Arm/stick kedepan
c. Gerakkan Swing kekiri, Arm/stick kebelakang
d. Gerakkan Swing kekiri, Arm/stick kedepan
Jawab : b
10. Bila tuas kanan digerakkan kearah menyilang/cros kekanan bawah apa yang terjadi ?
a. Gerakkan Boom naik, Bucket membuka
b. Gerakkan Boom turun, Bucket membuka
c. Gerakkan Boom turun, Bucket Masuk
d. Gerakkan Boom naik, Bucket masuk
Jawab : a
11. Apa yang terjadi bila tuas/pedal Travel sebelah kiri didorong kedepan ?
a. Berbelok kekiri maju
b. Berbelok kekanan maju
c. Berbelok kekanan mundur
d. Berbelok kekiri mundur
Jawab : b
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 6 dari 21
time)
Buku Penilaian Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
12. Apa yang terjadi bila tuas/pedal kiri digerakkan kedepan dan tuas/pedal kanan
digerakkan kebelakang ?
a. Berbelok kekiri putaran panjang
b. Berbelok kekanan putran panjang
c. Berbelok kekiri putaran pendek
d. Berbelok kekenan putaran pendek
Jawab : d
14. Apabila unit harus berjalan jarak jauh, untuk menghindari kerusakan undercarriage
apa yang harus dilakukan ?
a. Berjalan secepatnya agar cepat sampai tujuan
b. Berjalan dengan berhenti setiap saat
c. Berjalan dengan perlahan-lahan
d. Berjalan 1 jam berhenti 15 menit
Jawab : d
15. Bila excavator beroperasi atau melalui daerah yang berair/sungai, harus
diperhatikan batas kedalaman yang diizinkan terendam air yaitu :
a. Sampai track shoe bagian atas
b. Sampai slewing gear
c. Sampai titik pusat carrier roller.
d. Sampai bagian atas track frame.
Jawab : c
16. Bagaimana cara menjalankan excavator bila terpaksa melalui rintangan seperti batu
yang besar atau tanggul pohon ?
a. Singkirkan rintangan tersebut
b. Turunkan kecepatan jalankan pada tengah-tengah dari track
c. Tambah kecepatan dan lalui ringtangan tersebut
d. Hindari rintangan tersebut
Jawab : b
17. Ketika excavator mendaki dan salah satu track memiliki traksi kurang apa yang
terjadi ?
a. Excavator akan cenderung membelok ke satu sisi
b. Excavator tetap berjalan maju
c. Excavator akan berjalan mundur
d. Excavator akan berhenti
Jawab : a
18. Jika kemiringan terlalu curam dan material lepas, bagian belakang mesin dapat turun
memungkinkan excavator untuk mundur ke belakang apa yang harus dilakukan ?
a. Menjaga boom dan bucket ditutup
b. Menjaga boom dan bucket dibuka
c. Menjaga boom dan arm/stick diperpanjang
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 8 dari 21
time)
Buku Penilaian Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
20. Apa yang anda lakukan untuk menyeberangi parit setelah unit maju sampai sedikit
melewati parit ?
a. Turunkan boom dan langsung maju untuk menyeberangi parit
b. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah
c. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah dengan memperhitungkan jarak dengan
unitnya (agak jauh)
d. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah mendekati unit
Jawab : c
21. Setelah memposisikan boom dan bucket apa yang anda lakukan selanjutnya untuk
menyeberangi parit ?
a. Bergeraklah maju sampai track menapak diseberang parit.
b. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick keluar, boom naik dan kedudukan
bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
c. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick masuk, boom naik dan
kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
d. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick masuk, boom turun dan
kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 9 dari 21
time)
Buku Penilaian Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
Jawab : d
23. Ketika excavator melaksanakan operasi penggalian dan pemindahan material pada
posisi ditempat, gerakan kerja apa yang dilakukan ?
a. Gerakan boom, arm/stick dan bucket
b. Gerakan arm/stick, bucket dan swing
c. Gerakan arm/stick, boom, bucket serta gerakan swing
d. Gerakan boom, arm/stick dan bucket serta gerakan traveling
Jawab : c
24. Apa yang pertama kali digunakan pada waktu melakukan penggalian ?
a. Boom
b. Arm/stick
c. Bucket
d. Swing
Jawab : b
Jawab : a
28. Posisi yang benar pada saat menggali parit/saluran seukuran lebar bucket adalah :
a. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian mundur.
b. Posisi excavator sproket berada didepan dengan metode galian mundur
c. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian maju
d. Posisi excavator sproket berada dibelakang dengan metode galian maju
Jawab : a
29. Pada waktu loading (pemuatan material) ditempat yang luas/bebas, posisi terhadap
material yang dikerjakan adalah :
a. Kedudukan excavator sama tinggi dengan material
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 11 dari 21
time)
Buku Penilaian Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
30. Pemuatan material ke dalam dump truck yang paling mudah dan kapasitasnya akan
lebih besar, bila :
a. Dimulai dari bagian samping dump body
b. Dimulai dari bagian depan dump body
c. Dimulai dari bagian tengah dump body
d. Dimulai dari bagian belakang dump body
Jawab : b
2. Mengapa untuk dapat mengoperasikan dengan benar dan aman, operator harus
memahami dengan baik komponen utama dan tuas kendali operasi ?
Jawab :
Karena pada dasarnya mengoperasikan excavator adalah mengoperasikan komponen
utama (bucket, arm/stick, boom) dan lainnya dengan menggerakkan tuas kendali operasi
4. Mengapa ketika akan menjalankan unit (traveling) operator harus memeriksa posisi
sprocket atau front idler
Jawab :
Karena posisi tersebut akan menentukan arah excavator ke depan atau ke belakang,
sehingga akan mempengaruhi cara menggerakkan tuas kendali jalan
7. Apabila unit terpaksa harus berjalan jarak jauh, apa yang harus dilakukan ?
Jawab :
yaitu dengan berhenti setiap saat agar dingin ( berjalan 1 jam berhenti 15 menit ).
8. Mengapa operator excavator harus mencoba gerakan operasi dari unit tersebut sebelum
dioperasikan pada pekerjaan dilapangan ?
Jawab :
Untuk meyakinkan bahwa semua gerakan operasi dalam keadaan baik dan siap untuk
dioperasikan
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu
siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 13 dari 21
time)
Buku Penilaian Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.03.05
9. Pada rentang sudut berapa posisi arm/stick agar dicapai gerakan menggali yang efektif?
Jawab :
Rentang sudut 450 ke arah luar dan 300 ke arah dalam/mesin
10. Pada saat membuang material, biasanya didahului dengan gerakan mendorong
material buangan yang telah ada. Mengapa ?
Jawab :
Untuk mengoptimalkan tempat buangan material, sehingga dicapai efisiensi pembuangan
yang lebih tinggi
13. Bagaimana prinsip operasi excavator bila melewati jalan mendaki dengan kemiringan
yang agak curam ?
Jawab :
Menjaga boom dan arm/stick diperpanjang akan membantu mendistribusikan beban pada
track lebih merata yang meningkatkan traksi.
14. Bila beroperasi dengan menggunakan tenaga swing untuk meratakan/menyapu. Apa
yang akan terjadi pada excavator tersebut ?
Jawab :
Akan menyebabkan puntiran dan bengkok
15. Mengapa apabila mengisi material ke dump truck tidak boleh dilakukan melewati
bagian depan/ruang kabin ?
Jawab :
Karena bila materialnya berserakan akan menjatuhi kaca kabin dari dump truck
1.2. Gerakan maju-mundur, belok kiri dan 1) Melakukan pengetesan kondisi danfungsi
kanan dicoba untuk meyakinkan bahwa tuas/pedal control trevel
gerakan manouver dari excavator dapat • Memposisikan unit pada posisitravel,
berfungsi dengan baik sprocket berada dibelakang.
• Menggerakan tuas/pedal travel untuk
maju/mundur
• Menggerakkan tuas/pedal travel untuk
belok kanan/kiri
• Memastikan gerakan tus/pedal travel
dalam kondisi baik
2) Melakukan gerakan maneuver maju, mundur ,
belok kanan dan belok kiri.
Tugas 2
Jawaban Tugas 3
aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil • Memposisikan arm/stick silinder dan
pemuatan material yang optimal bucket silinder pada sudut 90 derajat,
dan bucket dengan tanah 30 derajat
• Menarik lengan (arm/stick) untuk
menggali dan diimbangi dengan boom
digunakan bersama-sama dengan
tenaga gali dari bucket, hingga
material penuh
• Melakukan swing sambil mengangkat
boom sampai batas ketinggian dump
truck.
• Meletakkan material dibagian
belakang dump truck dengan
kombinasi gerakan kerja
4.3. Hasil pemuatan material ke dalam dump 1) Memantau hasil muatan dump truck
selalu dipantau untuk menghasilkan muatan • Mengatur penempatan material pada
dump truck yang stabil dump
• Menyeimbangkan muatan material
diatas dump truck
4.4. Produksi pemuatan material ke dalam dump 1) Menghitung hasil produksi/muatan
truck dihitung pada akhir pekerjaan setiap • Menghitung produksi muatan dump
hari untuk bahan pembuatan laporan truk
operasi dan evaluasi produktivitas operator 2) Catatlah hasil produksi/muatan
• Mencatat hasil perhitungan
• Mengisikan
D. Lembar Penilaian
Unit Kompetensi : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan
aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle time)
Kode Unit Kompetensi : INA.5220.222.02.03.05
Nama Peserta Pelatihan :
Nama Instruktur :
Kompeten
Peserta dinilai
Kompetensi yang dicapai
Tanda tangan :
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan
Tanda tangan penilai :
Tanggal :
Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut
Tanda tangan Peserta Pelatihan :
Tanggal :