Anda di halaman 1dari 7

Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret


Sekretariat : Jalan Kolonel Soetarto 150 K, Surakarta

TOR ( TERM OF REFFERENCE ) SYMPOSIUM


“Biopsychosocial Readjustment to Optimize Intellectual Adolescence in Modern Era”

A. LATAR BELAKANG

Manusia dalam perkembangannya melewati beberapa fase, salah satunya adalah


masa remaja. Remaja atau adolescense (Inggris) dapat diartikan sebagai tumbuh ke arah
kematangan, yang memiliki arti yang sangat luas, mencakup kematangan mental,
emosional, sosial dan fisik (Lubis, 2013). Proporsi remaja di Indonesia pada tahun 2013
mencapai sekitar 75 juta atau 30% dari total penduduk Indonesia sebesar 250,6 juta jiwa
(Badan Pusat Statistik, 2015). Jumlah penduduk remaja yang banyak, perlu mendapat
perhatian serius karena remaja termasuk dalam usia sekolah dan usia kerja, mereka sangat
berisiko terhadap masalah-masalah kesehatan reproduksi (Wahyuni, 2011).

Pada saat seorang anak memasuki usia remaja terjadi beberapa perubahan yang
mencolok. Perubahan yang terjadi meliputi perubahan fisik maupun perubahan psikologis,
yang merupakan sebuah ciri dari anak-anak menuju pada kedewasaan. Sepanjang fase
perkembangan ini sejumlah masalah muncul, seperti masalah pada fisik, sosial, dan
psikologis yang bergabung untuk menciptakan karakteristik, perilaku dan kebutuhan yang
unik. Perkembangan ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku remaja, serta
menimbulkan persoalan dan permasalahan remaja. Persoalan dan permasalahan remaja
menarik untuk dikaji karena remaja tidak mempunyai status yang jelas dalam periode
perkembangannya dan berada dalam masa peralihan.

Dilihat dari siklus kehidupan, setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas
adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja (Prawirohardjo, 2011). Di dalam masa
pubertas akan terjadi pertumbuhan karakteristik seks sekunder dan dicapainya kemampuan
reproduksi seks.

Seiring dengan proses pertumbuhan dan perkembangan seorang remaja saat ini,
mulai banyak penyimpangan yang terjadi di lapangan. Mulai dari penyalahgunaan media
teknologi hingga penyimpangan perilaku pada remaja. Hal-hal yang membahayakan
Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Sekretariat : Jalan Kolonel Soetarto 150 K, Surakarta

tersebut seperti adanya seks bebas, penggunaan narkotika, terjadinya globalisasi sikap,
tingkah laku dan psikologis hingga merubah pola pikir dan perilaku remaja. Salah satu
contoh perilaku remaja yang menyimpang tersebut adalah menyukai sesama jenis yang
sangat jelas membahayakan remaja sebagai generasi penerus bangsa Indonesia ini.

Teknologi yang begitu pesat dalam lingkungan masyarakat, memberikan kemudahan


bagi masyarakat dalam memperoleh informasi, mengirim data, dan membangun relasi
melalui media sosial. Di zaman yang canggih seperti sekarang ini, kehidupan remaja tentu
tidak sama seperti kehidupan remaja zaman dahulu. Saat ini banyak fasilitas atau hal-hal
tertentu yang membuat para remaja merasa dimudahkan dan nyaman, namun tidak sedikit
pula yang merugikan kehidupan mereka.

Akses informasi yang mudah untuk dikonsumsi segala usia tersebut dapat memicu
terjadinya penyimpangan-penyimpangan sosial, khususnya usia yang membahayakan
seperti usia remaja. Salah satu contohnya adalah kemudahan mengakses gambar atau video
porno yang diakses oleh para remaja. Penyalahgunaan ini akan berdampak langsung pada
lingkungan sosial yang tercipta di lingkungan remaja itu sendiri. Para generasi muda ini
lebih cenderung menjerumuskan diri ke arah negatif daripada memanfaatkan nilai-nilai
positif yang bisa didapat dari kemajuan teknologi.

Masih rendahnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi, kuatnya


dukungan sosial dan semakin pesatnya perkembangan teknologi di masyarakat tersebut
membuat remaja menjadi kelompok yang berisiko. Departemen Kesehatan RI pada tahun
2010 menyatakan bahwa kesehatan reproduksi remaja merupakan faktor penting yang
harus mendapat perhatian untuk mewujudkan masyarakat sehat, sesuai visi Indonesia Sehat
2015 dan program kinerja kementerian kesehatan RI Bina Keluarga Remaja (BKR). Oleh
karena itu perlunya suatu bidikan informasi dan ilmu pengetahuan yang perlu diketahui
oleh para bidan atau tenaga kesehatan lain, orang tua, dan masyarakat umum untuk
mengetahui dan membantu dalam antisipasi penyimpangan oleh remaja. Selain itu
informasi dan ilmu pengetahuan penting juga diketahui oleh remaja untuk mengetahui cara
mengoptimalkan masa remaja mereka guna menjadi pemuda berkarakter yang semuanya
itu bertujuan menciptakan generasi penerus bangsa Indonesia yang bekualitas.
Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Sekretariat : Jalan Kolonel Soetarto 150 K, Surakarta

Simposium Nasional Kebidanan “BRAIN” atau Biopsychosocial Readjustment to


Optimize Intellectual Adolescence in Modern Era” ini digagas sebagai sumbangsih
mahasiswi-mahasiswi D4 Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

B. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan diadakannya Simposium Nasional Kebidanan yang bertemakan
Biopsychosocial Readjustment to Optimize Intellectual Adolescence in Modern Era
(BRAIN) ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya pertumbuhan reproduksi yang optimal
pada masa pubertas
2. Mengetahui peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dalam
masa pubertas
3. Memberikan pengetahuan mengenai peran teknologi pada pertumbuhan kesehatan
reproduksi remaja
4. Menjadi wadah untuk mendapatkan pengetahuan/ informasi mengenai cara
perlindungan dini kesehtan reproduksi pada masa pubertas.
5. Mengetahuiisu-isu terkini mengenai kesehatan reproduksi remaja.

C. KONSEP ACARA
1. Tempat : Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Tanggal : 14 Agustus 2016
3. Waktu : 07.00 – 14.00 WIB
4. Jumlah peserta : 1000 peserta
5. Kondisi peserta : Mahasiswa Kebidanan, Bidan, Tenaga kesehatan, Umum
6. Diskusi Ilmiah:
a. SESI I
1) Moderator : Ria Tustina Handayani, S.Ked
2) Pembicara : Yetti Leoni Irawati, M.Sc (Ketua II IkatanBidan Indonesia )
3) Materi :Peran Bidan dalam Kesuksesan Program Pemerintah Bina
Keluarga Remaja (BKR) dan Peluang Bidan dalam Pengembangan Potensi
Remaja di Era Modern
Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Sekretariat : Jalan Kolonel Soetarto 150 K, Surakarta

b. SESI II
1) Moderator : dr. Andri Putranto, M.Si
2) Pembicara : dr. Rizal Alaydrus, CNN (Konsultan Nutrisi dan Host Healty
Life)
3) Materi : Aspek Biologis dan Kesehatan Reproduksi pada Masa Remaja
c. SESI III
1) Moderator : dr. Andri Putranto, M.Si
2) Pembicara : M. R. Agustina Puspitasari, M.Psi (Psikolog)
3) Materi :Isu Kesehatan Reproduksi Remaja: Seks Pranikah, berapa
Harga yang Harus Dibayar?? Gebrakan Lindungi Harga diri Remaja
d. SESI IV
1) Moderator : dr. Andri Putranto, M.Si
2) Pembicara : Eka Indarto (Dosen UII dan Praktisi IT)
3) Materi : Efektivitas Media Teknologi dalam Pelayanan Kesehatan
D. SESI DISKUSI
Moderator : Ria Tustina Handayani, S.Ked yang akan memoderatori:
1. Pembicara 1 : Yetti Leoni Irawati, M.Sc (Ketua I Ikatan Bidan Indonesia)
Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Sekretariat : Jalan Kolonel Soetarto 150 K, Surakarta

Ruang Lingkup Substansi Diskusi :

Materi ibuYetti Leoni Irawati, M.Sc (Ketua I Ikatan Bidan Indonesia)


Peran Bidan dalam Kesuksesan Program Pemerintah Bina Keluarga Remaja (BKR)
dan Peluang Bidan dalam Pengembangan Potensi Remaja di Era Modern
Waktu : 45 Menit (30 menit Materi, 15 menit Tanya jawab)

1. Latar belakang dari program BKR


Remaja dan permasalahannya menjadi isu penting saat ini. Dari jumlah yang besar,
mengakibatkan remaja memerlukan perhatian besar dalam pembinaannya. Disamping itu
remaja sangat rentan terhadap resiko Triad KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan
AIDS). Seperti halnya yang terjadi kasus kasus pelecehan atau penganiayaan. Contoh–
contoh kasus pelecehan seksual remaja ,missal kasus pemerkosaanYuyun, Enok bulan Mei
2016, atau kasus yang tidak terliput oleh media massa.

2. Peran Bidan dalam mencegah kenakalan remaja


a. Peran bidan dalam melakukan asuhan kebidanan pada remaja adalah sebagai pendidik
dimana bidan mempromosikan ‘wellness’ kepada remaja putri agar terlepas dari
kenakalan remaja
b. Bidan juga sebagai konselor bagi orangtua sehingga orangtua memberikasih saying
kepada remaja putrinya. Dengan adanya rasa kasih saying dari orangtua maka anak
merasa diperhatikan dan dibimbing serta mengontrol remaja.

3. Program BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga
yang mempunyai remaja usia 10 – 24 tahun. BKR bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan
dan pembinaan tumbuh kembang remaja, dalam rangka meningkatkan kesertaan,
pembinaan, dan kemandirian ber KB bagi anggota kelompok.
Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Sekretariat : Jalan Kolonel Soetarto 150 K, Surakarta

4. Peran Bidan dalam pembinaan remaja dan program BKR


a. Melakukan tindakan advokasi untuk memperoleh dukungan masyarakat terhadap
program pembinaan remaja maupun program Bina Keluarga Remaja (BKR).
b. Menjalankan program BKR
Dengan cara melakukan edukasi, penyuluhan dan pembinaan kepada kader/ fasilitator/
motivator dari tenaga sukarela masyarakat yang akan membantu dan membimbing
kelompok-kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) yang terdiri dari orang tua dan
remaja.
c. Melibatkan kaum remaja dalam kegiatan atau aktifitas yang bermanfaat
d. Memberikan informasi mengenai HIV & PMS di kalangan remaja, kehamilan dini ,
pendidikan seks berbasis sekolah dan memberikan pelayanan klinik kesehatan
reproduksi bagi remaja

5. Peran bidan dalam meningkatkan potensi Remaja


Salah satu fungsi bidan sebagai pendidik adalah member penyuluhan kepada individu,
keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta KB.
a. Bidan menjadi pendengar dalam masalah-masalah berupa perubahan-perubahan yang
dialami remaja dan member edukasi tentang perubahan-perubahan baik fisik maupun
hormonal.
b. Menjadi konselor bagi orangtua sehingga orang tua dapat membantu remaja dalam
menentukan minat, tujuan, dan jati diri
c. Menjadi sahabat bagi remaja dengan meyakinkan kemampuan dan potensi yang dimiliki
remaja.
d. Memberi dorongan dan motivasi bagi remaja, serta mengikutsertakan remaja dalam
aktifitas yang bermanfaat.

Materi yang dijabarkan tersebut hanya garis besar, sedangkan untuk teknis dan
sebagainya kami serahkan sepenuhnya kepada Pemateri. *Mohon materi yang
disampaikan padat berisi, update dengan ilmu yang baru, dan dapat berkolaborasi
dengan pembicara, moderator, dan audience pada sesi ini. Pada saat H – 3 minggu
Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Sekretariat : Jalan Kolonel Soetarto 150 K, Surakarta

mohon pembicara berkenan untuk mengirimkan file materi dalam bentuk soft file
untuk keperluan pencetakkan buku seminar dan H – 1 minggu memberikan PPT
yang akan disampaikan saat seminar untuk keperluan persiapan display oleh
panitia.

PENUTUP

Demikian TOR ini kami susun dengan harapan bisa memberikan gambaran yang
jelas kepada Pemateri maupun moderator. Semoga bermanfaat. Atas kerjasamanya kami
mengucapkan terimakasih.

Surakarta, Mei 2016

Panitia

Nb :
Contact Person LO
Triana Ulfa N : 085736139049
Renita R Danti : 085655937860

Anda mungkin juga menyukai