STANDAR 02 Januari 2012 Direktur utama PROSEDUR OPERASIONAL
dr. Ignatius Ivan Putrantyo
NIK. 247.02.070618 PENGERTIAN Memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita.
TUJUAN Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik penderita.
KEBIJAKAN Mendahulukan penderita yang lebih gawat bukan yang datang dahulu
PROSEDUR 1. Penderita datang diterima petugas/paramedis UGD
2. In form concern (penandatanganan persetujuan tindakan) oleh keluarga pasien 3. Diruang triase dilakukan anamneses dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih/ dokter 4. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode huruf: a. P III adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat misalnya: penderita common cold, penderita rawat jalan, abses, luka robek b. P II adalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak urgent misalnya: penderita thipoid, hipertensi, DM TRIASE
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
DM/IGD/07 01 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
STANDAR 02 Januari 2012 Direktur utama PROSEDUR OPERASIONAL
dr. Ignatius Ivan Putrantyo
NIK. 247.02.070618 mengancam) misalnya: penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic acuta, KLL, CVA, MIA, asma bronchial dll 5. penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna: P I- PII-PIII 6. Pada waktu jam kerja penderita dengan prioritas PIII dikirim ke BP / rawat jalan