Anda di halaman 1dari 7

TUTORIAL

ESSENTIAL OF PATHOPHYSIOLOGY

Disusun oleh :

Ilmu Keperawatan A’2017

1. Alya Nisrinavira (011711004)


2. Dike Dwi Mareta (011711019)
3. Faizah Suci Damayanti (011711021)
4. Rachma Fajri Lestari (011711039)
5. Rindiyani (011711043)
6. Siti Aulia Septiani (011711046)
7. Siti Maeda (011711047)

UNIVERSITAS BINAWAN

JL. KALIBATA RAYA NO. 25-30 JAKARTA TIMUR

TAHUN 2018
Celullar Adaption

1. Pg. Fig 2.3. Changes in growth of cells

Describe three normal physiological adaptive responses to pathological


(disease)

Answer :

a. Perubahan ukuran di dalam sel

-Atrofi : Pengurangan ukuran sel yang merupakan proses fisiologi dan


kerusakan jaringan, yang melibatkan apoptosis.
-Hipertrofi : Penigkatan ukuran sel yang disertai dengan pembesaran
komponen sel.
b. Perubahan jumlah di dalam sel
-Involution : Penurunan jumlah sel.
-Hiperplasia : Peningkatan jumlah sel.
c. Perubahan perbedaan di dalam sel
-Metaplasia : Perubahan satu jenis sel menjadi sel normal lainnya.

2. Pg. 13 fig. 2.4. Adaptive responses resulting in increased tissue mass

-What is definition of hyperplasia and hypertrophy?

Answer :

Hiperplasia adalah peningkatan jumlah sel dalam jaringan yang disebabkan oleh
peningkatan proses pembelahan (mitosis).

Hipertrofi adalah peningkatan ukuran sel yang disertai dengan pembesaran


komponen sel.

-Mention the simulus that usually causes hyertrophy and hyperplasia?

Answer :

Stimulus yang diberikan pada hipertrofi dan hiperplasia, yaitu saat mengalami
peningkatan aktivitas sel, penurunan aktivitas sel dan perubahan morfologi sel.
3. pg 13 fig 2.5. Hypertrophy of skeletal muscle cells

Describe based on fig 2.5. a and b the hypertrophy cells

Answer :

Pada gambar hipertrofi sel A, laki-laki usia 50 tahun normal terlihat ukuran sel
kecil karena tidak mengalami peningkatan aktivitas di dalam jaringan serta
menunjukan serat otot melintang dari otot soleus. Sedangkan pada gambar B
menunjukan serat otot dari pelari maraton veteran yang mengalami pembesaran
komponen sel dari ukuran normal, karena kebutuhan metabolik yang lebih
banyak oleh seorang atlet.

4. Hyperplasic and hypertrophy of myometrium in pregnancy

Differenctiate between normal uteri with uterus from recently pregnant woman
based on picture.

Answer :

Perbedaan dari uterus normal dengan uterus wanita hamil yaitu, terlihat normal
mess pada dinding otot uterus yang lebih halus dan sedikit bergelombang.
Sedangkan pada uterus ibu hamil dinding otot terlihat jelas tidak halus lagi dan
bergelombang. Kedua uterus ini memiliki kesamaan dalam peningkatan jumlah
sel (hiperplasia) dan peningkatan ukuran sel (hipertrofi) saat dinding otot
uterus wanita mengalami perkembangan.

5. pg. 17 fig 2.12. Apoptosis

Describe the process of Apoptosis.

Answer :

Apoptosis yaitu proses kematian sel terprogram. Apotisis digunakan oleh


organisme multisel untuk membuang sel yang sudah tidak difungsikan oleh
tubuh. Apoptisis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat
menguntungkan bagi tubuh. Proses terjadinya apoptosis yaitu, sel mulai
membulat karena struktur protein yang menyusun cytokleton dan mengalami
pemotongan oleh peptidase yang disebut caspae. Kromatin mengalami
degenerasi dan kondensasi lebih lanjut, lalu membentuk potongan padat pada
membran inti. Membran inti terbelah dan DNA terpotong, setelah itu lapisan
dalam membran sel yaitu lapisan lipid fosfatidilserina akan mencuat keluar. Sel
pecah menjadi beberapa bagian yang disebut apoptosis yang dikenali oleh
fagosit, kemudian sel mengalami fagositosis.

6. pg. 27 fig 3.5 Relationship between sub lethal and lethal cell damage

-Describe how is damage cell can recovery by own self

Answer :

Sel dapat pulih kembali jika kerusakan yang didapatkan lebih sedikit, dan
stimulus pada kerusakan sel dapat mengikuti proses pemulihan. Protein yang
rusak beserta organel dihilangkan oleh sel yang disintesis. Hal ini disebut
kerusakan subletal sel yang berhubungan dengan perubahan struktural. Dimulai
dari RE membuang sel yang rusak, yaitu pembengkakan mitokondria dibantu
oleh ribosom dan menghilangkan komponen sel yang rusak di dalamnya.

-Describe how is damage cell cannot recovery and progress to cell death.

Answer :

Sel tidak dapat pulih kembali jika disebabkan oleh kerusakan subletal dan
menjadi kematian sel. Sel yang menimbulkan perubahan struktural dan
prosesnya lama mengakibatkan kematian sel disebut necrosis. Kematian sel
yang lebih awal ditunjukan dengan hilangnya nukleus, tidak ada ribososm, dan
terjadi pembengkakan di mitokondria serta RE. Nuklear berkondensasi lalu
membran plasma dan lisosom hancur. Terjadi fregmentasi di dalam membran
yang menyebabkan nuklear hancur lalu terjadi kematian sel.
7. pg 28 fig 3.6 sub lethal cell damage

-Differentiate between normal and injured liver cells injured liver cells on
hydropic degeneration of liver

Answer :

Perbedaan dari normal sel dengan sel cidera pada hati yaitu, sel hati yang
normal bewarna merah muda dengan sedikit warna ungu (basofilia) karena
ribososom, terutama pada bagian RE. Saat terjadi cidera hati ditunjukan
dengan pembesaran RE, lalu jumlah ribosom berkurang sehingga warna
unggu di sitoplasma menjadi berkurang. Setelah itu, terjadi pembesaran yang
disebabkan progresif RE dan mitokondria dikenal dengan bengkak keruh sel
saat ringan dan degenerasi hydropic ketika kecil. lalu berkembangnya diskrit
vakuola yang berkemang di sitoplasma.

- Describe the fatty change of the liver from an alcohonic patient

Answer :

Pada pasien alkoholik menunjukan perubahan lemak yang luas, dengan


vakuola lemak yang besar di dalam hepatosit. Alkohol digunakan sebagai
pelarut histologis untuk persiapan dalam melarutkan lemak dan meninggakan
ruang lemak yang bersih. Lipid dapat positif jika ditunjukan hanya
menggunakan bagian beku.

8. pg.29 fig 3.8 Cellular events in ncrosis

Differentiate and then describe with your own words about normal cell,
pyokinesis, karyorrhexin, and karyolysis..

Answer :

a. Sel normal merupakan terjadinya awal sel necrotic yang menunjukan


peningkatan dan penurunan di sitoplasma eosinophilia. Beberapa kehilangan
sitplasma RNA mengakibatkan kurangnya warna ungu pada
basopilic.Sitoplasma warna merah muda dengan sedikit ungu dari sel RNA
di dalam RE kasar.
b. Pyokinesis yaitu terjadinya kondensasi kromatin yang tidak dapat diubah
dalam nukleus sel yang mengalami nekrosis. Dapat juga diamati pada
pematangan eritrosit dan netrofil. Neutrofil yang matang akan mengembun
nukleusnya menjadi beberapa lobus yang terhubung didalam sel sampai akhir
kehidupan selnya.

c. Karyorrhexin merupakan proses kerusakan sel yang ditandai dengan


pecahnya inti sel dan rusaknya kromatin yang di distribusikan secara tidak
teratur pada sitoplasma, dan terjadi karena adanya kerusakan sel secara alami
atau yang disebabkan oleh serangan bakteri.

d. Karyolysis merupakan proses larutannya kromatin di dalam inti sel yang


terjadi secara alami atau dikarenakan adanya kerusakan pada jaringan tubuh.
Ciri-cirinya sel menjadi pucat dan tidak terbentuk.

9. pg. 30 fig. 3.9. Several different patternt of necrosis

Identify the varying macroscopic appearances of the necrotic tissue and


describe from the picture.

Answer :

a. Koagulatif: formasi substansi gelatin pada jaringan mati yang mana


arsitektur jaingan bertahan dan dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
Koagulasi terjadi akibat denaturasi protein, menyebabkan albumin
bertransformasi keadaan kaku dan tidak tembus cahaya. Pola nekrosis terlihat
pada lingkungan hipoksik (rendah oksigen), seperti infark.

b. Nekrosis likuifaktif: berlawanan dari nekrosis koagulatif, bercirikan


pencernaan sel mati membentuk badan cairan kental. Ciri ini tipikal infeksi
bakteri atau jamur karena kemampuan merespon peradangan. Badan cairan
nekrotik sering bewarna kuning krem karna leukosit mati dan umumnya
dikenal sebagai pus.

c. Nekrosis caseous: gabungan dari kombinasi nekrosis koagulatif dan


likuifaktif, akibat mikrobakteria (seperti tuberkulosis) dan beberapa zat asing
lainnya. Jaringan nekrotik tampak putih dan rapuh, seperti gumpalan keju. Sel
mati hancur tetapi tidak sepenuhnya dicerna, pratikel granular tersisa.

d. Nekrosis gumatous: nekrosis terbatas yang melibatkan spirochaetal infeksi


(seperti sifilis). Seperti di nekrosis caseous sel yang mati dari mess amorphus
protein dimana bentuknya tidak dapat dilihat secara histologikal.

e. Nekrosis haemorhagik: Penyumbatan drainase vena dari satu organ atau


jaringan. Menggambarkan jaringan mati yang mencukupi dengan pengeluaran
darah sel merah.

f. Nekrosis lemak: nekrosis khusus jaringan lemak akibat aktivitas lipase


teraktivasi pada jaringan lemak seperti pankreas. Keadaan dimana pankreas
bocor ke rongga peritoneal dan mencairkan membran dengan membelah ester
trigliserida menjadi asam lemak

g. Nekrosis fibrinoid: bentuk khusus nekrosis yang biasanya disebabkan oleh


kerusakan pembuluh darah termediasi imun. Kondisi ini ditandai dengan
antigen yang kompleks dan antibodi yang disebut sebagai kompleks imun
yang terdeposit dalam dinding arteri bersama fibrin.

Sumber :
Wikipedia. (2016). Apoptosis. (httpss://id.wikipedia.org, diakses 19 September
2018).
Wikipedia. (2017). Nekrosis. (https://id.wikipedia.org, diakses 19 september
2018).

Anda mungkin juga menyukai