24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Undang-
undangnya tersusun dengan baik. Namun dilihat dari kondisi/bencana yang baru saja terjadi perlu adanya peningkatan dan pengawasan yang lebih ketat. Seperti yang tercantum dalam Bab II LANDASAN,ASAS DAN TUJUAN Pasal 4 poin c mengenai tujuan penanggulangan bencana yang berisi “Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh”. Dalam poin ini di jelaska bahwa penanggulangan bencana harus dilakukan secara terkoordinasi dan menyeluruh, namun dalam kasus Tsunami di Palu masih banyak daerah yang belum terjamah dengan bantuan finansial dari pemerintah maupun dari para donatur sehingga perlu ditingkatkan lagi dalam pengontrolan pemberian bantuan sehingga semua daerah dapat terjamah bantuan. Dalam pasal 21 poin c dan d mengenai prosedur tetap dalam penanganan bencana perlu dijelaskan secara terperinci agar penanggulangan bencana secara benar dapat meminimalisirkan korban bencana. Dalam pemantauan penaggulangan bencana di Indonesia, sudah terlaksana dengan baik dan cepat sehingga para korban bencana seperti yang terjadi di Selat unda dapat ditemukan dengan cepat. (Pasal 22 ayat 1 poin b). Mengenai hak masyarakat untuk memperoleh pendidikan,pelatihan dan keterampilan penanggulangan bencana perlu di tingkatkan agar masyarakat dapat mengantisipasi dengan cepat bencana yang sewaktu akan terjadi dan dapat meminimalisirkan korban bencana dan di usahakan agar pendidikan, pelatihan dan keterampilan tersebut dibuat semenarik mungin dan sederhana agar masyarakat memahami serta tertarik mempelajari penaggulangan bencana sejak dini.