HSV disebarkan melalui kontak langsung antara virus dengan mukosa atau setiap kerusakan
di kulit. Virus herpes tidak dapat hidup di luar lingkungan yang lembab dan penyebaran
infeksi melalui cara selain kontak langsung kecil kemungkinannya terjadi. HSV memiliki
kemampuan untuk menginvasi beragam sel melalui fusi langsung dengan membrane sel. Pada
infeksi aktif primer, virus menginvasi sel pejamu dan cepat berkembang dengan
biak, menghancurkan sel pejamu dan melepaskan lebih banyak virion untuk menginfeksi sel-
sel disekitarnya. Pada infeksi aktif primer, virus menyebar melalui saluran limfe ke kelenjar
limfe regional dan menyebabkan limfa denopati
Tubuh melakukan respon imun seluler dan humoral yang menahan infeksi tetapi tidakd apat
mencegah kekambuhan infeksi aktif. Setelah infeksi awal timbul fase laten. Selama masa ini
virus masuk ke dalam sel-sel sensorik yang mempersarafi daerah yang terinfeksi dan
bermigrasi disepanjang akson untuk bersembunyi di dalam ganglion radiks dorsalis tempat
virus berdiam tanpa menimbulkan sitotoksisitas atau gejala pada manusia
Infeksi HSV dapat menyebar ke bagian kulit mana saja, misalnya : mengenai jari-jari tangan
(herpetic whitlow) terutama pada dokter gigi dan perawat yang melakukan kontak kulit
dengan penderita. Tenaga kesehatan yang sering terpapar dengan sekresi oral merupakan
orang yang paling sering terinfeksi (Habif, 2004). Bisa juga mengenai para pegulat (herpes
gladiatorum) maupun olahraga lain yang melakukan kontak tubuh (misalnya rugby) yang
dapat menyebar ke seluruh anggota tim (Sterry, 2006).
Virus yang menyebabkan herpes zoster ini adalah golongan varicella yang mula-mula adalah
penyebab dari cacar air atau varicella yang sudah tidak aktif atau dorman dan kemudian
diaktifkan lagi oleh tubuh. Herpes zoster disebabkan oleh virus herpes yang sama dengan
virus penyebab varisella. Herpes zoster atau shingles, biasanya menyerang pasien yang
berusia lanjut. Virus varicella yang dorman atau tidak aktif, akan diaktifkan lagi dan timbul
vesikel-vesikel meradang unilateral di sepanjang satu dermatom. Kulit di sekitarnya
mengalami edema dan perdarahan. Keadaan ini biasanya didahului atau disertai dengan rasa
nyeri hebat dan / atau disertai dengan rasa terbakar. Meskipun setiap syaraf dapat terkena,
tetapi syaraf torakal, lumbal atau kranial agaknya paling sering terserang. Herpes zoster dapat
berlangsung selama kurang lebih tiga minggu. Rasa nyeri yang timbul sesudah serangan
herpes disebut neuralgie posterpetika dan biasanya berlangsung beberapa bulan, bahkan
kadang-kadang sampai beberapa tahun. Neuralgie posterpetika lebih sering dialami pasien
yang lanjut usia. Jika herpes zoster menyerang ke seluruh tubuh, paru-paru dan otak maka
mungkin akann terjadi suatu kefatalan. Penyebaran ini biasanya tampak pada pasien
menderita limfoma atau leukemia. Dengan demikian setiap pasien yang menderita herpes
zoster yang tersebar harus dievaluasi kemungkinan adanya factor keganasan.
C. Pathway
Kelompok kami menyimpulkan bahwa diagnosa keperawatan Herpes zoster ada 6, yaitu
dibawah ini :
Namun dari kelompok kami memilih diagnosa keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh untuk kami fokus mengatasi masalah dan mencamtumkan intervensi tentang kebutuhan
nutrisi pada pasien dengan hepes.
D. Intervensi