Anda di halaman 1dari 1

Organ-organ internal yang digunakan untuk uji diatom

Ketika seseorang akan tenggelam di air yang mengandung diatom, maka diatom tersebut
dapat masuk kedalam tubuh oleh karena proses aspirasi air melalui paru-paru. Inspirasi dan
ekspirasi yang kuat dapat menyebabkan beberapa diatom mikroskopis masuk kedalam aliran darah
dan menetap pada organ-organ vital dari korban tenggelam. Pada awalnya diatom akan teraspirasi
melalui saluran pernapasan korban, kemudian berkembang didalam dinding alveolar dan
selanjutnya masuk ke peredaran darah korban dan menyebar ke beberapa organ. Beberapa
penelitian di seluruh dunia menyatakan bahwa organ-organ internal yang berbeda dapat digunakan
untuk mendeteksi diatom.
Penelitian yang dilakukan oleh Aghayev et all menunjukkan bahwa darah pada ventrikel
kiri dapat digunakan untuk uji diatom, sedangkan menurut Pachar dan Cameron, hati, ginjal, dan
otak dapat digunakan untuk mendeteksi diatom. Matsumoto dan Fukui menyatakan bahwa paru-
paru dapat digunakan untuk mendeteksi diatom. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh
nadia Fucci, paru, hati, dan ginjal serta otak dapat digunakan untuk mendeteksi diatom pada 10
kasus korban tenggelam. Sumsum tulang dianggap paling baik untuk membuktikan antemortem
tenggelam, karena pada korban postmortem tenggelam, sumsum tulang korban dapat dipengaruhi
oleh kontaminasi lain selama proses tenggelam. Menurut Anand dan Unmesh, sumsum tulang,
sinus paranasalis dan paru-paru efektif digunakan untuk uji diatom pada penelitian mereka dengan
50 korban tenggelam. Sementara berdasarkan penelitian Pathak dan Mangal, mereka menemukan
bahwa tulang sternum juga dapat digunakan untuk mendeteksi diatom pada 86 korban tenggelam
yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai