Latihan 8.1
Lanjutan
"Selanjutnya,s dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi Selama
saya tidak ada. Sehingga s lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. S
mau praktikkan ke pasien lain? mau pukul berapa mencobanya. Mari kita
masukkan pada jadwal kegiatan harian S."
"Besok pagi pukul 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S berkenalan
dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, S mau kan?" "Baiklah, sampai
jumpa."
Latihan 8.2
Kerja:
(Bersama-sama S Anda mendekati kader N)
"Selamat pagi Bu N, ini S ingin berkenalan dengan ibu."
"Baiklah S, dapat berkenalan dengan ibu kader N seperti yang kita
praktikkan kemarin."
(Pasien mendokumentasikan cara berkenalan dengan kader N: memberi
salam, menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya.)
Latihan 8.3
Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang kedua
(seorang pasien))
Orientasi:
"Selamat pagi, S! bagaimana perasaan S hari ini?
"Apakah S bercakap-cakap dengan bu kader kemarin?"
(Jika jawaban pasien ya, Anda dapat lanjutkan komunikasi berikutnya kepada
orang lain.)
"Bagaimana perasaan S setelah bercakap-cakap dengan kadar N kemarin
siang."
"Bagus sekali S menjadi senang karena punya teman lagi."
"Kalau begitu S ingin punya banyak teman lagi?"
"Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan dengan orang lain, yaitu
Tetangga O?"
"Seperti biasa kira-kira 10 menit."
"Mari kita temui dia di ruangan makan."
Kerja:
"Bersama-sama S, Anda mendekati pasien).
"Selamat pagi, ini ada pasien saya yang ingin berkenalan."
"Baiklah S, S sekarang dapat berkenalan dengannya seperti yang telah S
lakukan sebelumnya."
(Pasien mendokumentasikan cara berkenalan: memberi salam, menyebutkan
nama, nama panggilan, asal, hobi, dan menanyakan hal yang sama).
"Ada lagi yang S ingin tanyakan kepada O?"
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas 137-138
"Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, S dapat Sudahi Perkenalkan
ini. Lalu dapat Buat janji bertemu lagi, mis., bertemu lagi pukul 4 sore
nanti."
(S Membuat janji untuk bertemu kembali dengan O)
"Baiklah O, karena S sudah selesai perkenalkan, saya dan S akan kembali ke
rumah S. Selamat pagi."
Terminasi :
"Bagaimana perasaan S setelah berkenalan dengan O?"
"Dibandingkan kemarin pagi, S tampak lebih baik saat berkenalan dengan
O" "Pertahankan apa yang sudah S lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu
kembali dengan pukul 04 sore nanti."
"Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap
dengan orang lain kita Tambahkan lagi di jadwal harian? Jadi 1 hari S dapat
berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak 3 kali, pukul 10 pagi, pukul
01siang, dan pukul 8 malam, S dapat bertemu dengan N, dan yang lain.
Selanjutnya S dapat berkenalan dengan orang lain lagi secara bertahap.
Bagaimana S setuju kan?"
"Baiklah, besok kita bertemu lagi untuk membicarakan pengalaman S. Pada
pukul yang sama dan tempat yang sama ya. Sampai besok."
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas 138
Latihan 8.4
Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi sosial,
penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.
Peragakan kepada pasangan Anda komunikasi di bawah ini!
Orientasi:
"Selamat pagi, Pak!"
"Perkenalkan saya perawat H dari Puskesmas..., saya yang merawat anak
bapak."
"Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?"
"Bagaimana perasaan Bapak hari ini? bagaimana keadaan anak S sekarang?"
"Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak Bapak dan
cara perawatannya?"
"Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama Bapak punya waktu? Bagaimana
kalau setengah jam?"
Kerja:
"Apa masalah yang Bapak atau Ibu hadapi dalam merawat S ? apa yang
sudah dilakukan?"
"Masalah yang dialami oleh S anak disebut isolasi sosial. Ini adalah salah
satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien pasien gangguan jiwa
lain."
"Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung
diri, kalau pun berbicara sekedar dengan wajah menunduk."
Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi sosial,
penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.
Peragakan kepada pasangan Anda komunikasi di bawah ini!
"Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman mengecewakan
saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai
atau berpisah dengan orang-orang terdekat."
"Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang dapat
mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang
sebetulnya tidak ada."
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas 139-141
Terminasi:
“Coba Bapak ulangi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-
tanda orang yang mengalami isolasi sosial.”
“nanti kalau ketemu S coba Bapak/Ibu lakukan. Dan tolong ceritakan kepada
semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sam.”
“Bagaimana kalau kita bertemu tiga hari lagi untuk latihan langsung kepada
S?”
“Kita ketemu di rumah Bapak saja, pada pukul yang sama, selamat lagi.”
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas 141
Latihan 8.5
Latihan 8.5
“mulai sekarang Bapak sudah dapat melakukan cara merawat tadi kepada
S.”
“Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman Bapak
melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya
sama sepertinya sekarang Pak.”
“sampai jumpa!”
Latihan 8.6
Jelaskan perawatan lanjutan
Orientasi :
“selamat pagi,Bapak/Ibu!”
“karena kunjungan saya sudah mau berakhir, maka perlu kita bicarakan
perawatan lanjutan di rumah.”
“bagaimana kalau kita membicarakan perawatan lanjutan tersebut disini
saja?”
“berapa lama kita dapat bicara? Bagaimana kalau 30 menit?”
Kerja :
“bapak/ibu, ini jadwal yang sudah di buat. Coba dilihat, mungkinkah
dilanjutkan? Bapak/Ibu lanjutkan jadwal ini, naik jadwal kegiatan maupun
jadwal minum obatnya.”
“hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh anak Bapak. Mis.., kalau S terus menerus tidak mau
bergaul dengan orang lain, menolak minum obat atau memperlihatkan
perilaku membahayakan orang lain. Jika hak ini terjadi, segera hubungi
perawat K di puskesmas indara putrid, ini nomor telpon puskesmasnya
xxxxxx.”
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas 142
Terminasi:
“bagaimana, Pak/bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian S.
Jangan lupa control ke PKM sebelum obat habis atau ada gejala yang
tampak.”
Modul 9 147
Leaflet ini adalah leaflet tentang cara merawat pasien drngan solasi sosial
yang dapat digunakan sebagai media dalam pendidikan kesehatan jiwa.
Leaflet ini membahas tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab, dan
cara keluarga merawat pasien dengan isolasi sosial.
Leaflet Cara Merawat Pasien dengan Halusinasi 164
Leafleat ini adalah leafleat tantang cara merawat pasien denagn deficit
perawatan diri yang dapat digunakan sebagai media dalam pendidikan kesehatan
jiwa.
Leaflet ini membahas tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab, dan
cara keluarga merawat pasien dengan deficit keperawatan diri.
leafleat cara merawat pasien dengan halusinasi 170
D PENGERTIAN 4. Tidak mampu buang air besar / 2. Melatih pasien tentang cara
Defisit keperawatan diri adalah kecil: BAB/BAK tidak pada berhias/ berdanda:
tempatnya, tidakmembersihkan a. Pria meliputi :
ketidakmampuan dalam : diri setelah BAB/BAK. Berpakaian
1. Kebersihan diri. Menyisir rambut
2. Berhias diri. PENYEBAB Bercukur
3. Makan sendiri. 1. Tidak ada kemauan merawat diri b. Wanita meliputi :
4. Buang air besar/kecil sendiri. 2. Gangguan jiwa Berpakaian
Menyisir rambut
5.
CARA KELUARGA MERAWAT Berdandan
TANDA DAN GEJALA PASIEN c. Membantu membuat jadwal
1. Kurang merawat kebersihan 1. Melatih pasien tentang cara kegiatan merawat diri.
diri: rambut kotor, gigi kotor, merawat kebersihan diri: d. Memberikan pujian terhadap
a. Menjelaskan pentingnya penampilan pasien.
kulit berdaki, bau, kuku
panjang/ kotor, kebersihan diri.
3. Melatih pasien tentang cara
b. Mejelaskan alat-alat
2. Tidak mampu berhias/ makan:
kebersihan diri. a. Menjelaskan cara
berdandan : rambut acak- c. Menjelaskan cara melakukan mempersiapkan makanan
acakan, pakaian kotor, tidak kebersihan diri. b. Menjelaskan cara makan yang
rapi, tidak sesuai, pria tidak d. Melatih pasien dalam tertib : mencuci tangan,
bercukur, wanita tidak mempratikan kebersihan diri. mengambil makanan, duduk di
berdandan. e. Membantu pasien dalam meja makan, berdoa.
membuat jadwal : mandi, c. Menjelaskan cara merapikan
3. Tidak mampu makan sendiri: peralatan makan.
keramas, mengosok gigi,
tidak mampu makan sendiri, d. Mempraktikan makan sesuai
.memotong kuku.
makan bececeran, makan tidak f. Member pujian terhadap dengan tahap makan yang baik.
pada tempatnya. e. Memberikan pujian terhadap
perilaku pasien yang positif penampilan pasien.
leafleat cara merawat pasien dengan halusinasi 172
Nama Perawat :
No. Telepon Perawat :
leafleat cara merawat pasien dengan Harga diri rendah 174
PENGERTIAN PENYEBAB
1. Kegagalan.
Harga diri rendah adalah perasaan 2. Kehilangan 5. Membantu pasien dalam melatih
Tidak berharga, tidak berarti, dan rendah 3. Ketidakmampuan kemampuan, mulai dari pekerjaan rumah
Diri yang berkepanjangan akibat evaluasi 4. Sikap negatif lingkungan. tangga dan hobi.
Negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan
6. Menyusun jadwal kegiatan yang telah
Diri.
dilatih
CARA KELUARGA MERAWAT PASIEN
TANDA DAN GEJALA 7. Mendorong pasien melakukan kegiatan
1. Memberi pujian terhadap
sesuai dengan jadwal.
kemampuan- Pasien.
1. Merasa tidajk mampu.
8. Jika pasien mendapat obat, keluarga
2. Mengkritik/menyalahkan diri.
2. Menghindari menghina pasien. membantu pasien untuk patuh minum
3. Pesimis dalam menghadapi hidup
3. Melibatkan pasien dalam kegiatan
obat.
4. Menyangkal pujian yang diberikan.
4. membantu pasien dalam menilai 9. Tidak lupa untuk kontrol secara teratur
5. Produktivitas menurun.
Kemampuan positifnya: kegiatan ke puskesmas.
6. Tidak berani menatap lawan bicara.
rumah Tangga, hobi.
8. Bicara lambat.
9. Nada Suara lemah