Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. SPORT GLOVE INDONESIA - SLEMAN
BIDANG PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJA DAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI
TEMPAT KERJA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN XIX

KELOMPOK 2 :
1. DONDI PUTRANTO, S.T.
2. DITA WAHYUNI A.Md.
3. FAISAL DIMAS A., S.T.
4. HASYINA FURQON, A.Md.
5. MUHAMMAD HABI TRIANLA, A.Md.
6. SYAHARUDDIN
7. WAWAN KURNIADI SOLIHIN, A.Md.
8. YOGA ADI S., S.T.

PENYELENGGARA
PT. AJISAKA NUSA ILMU
YOGYAKARTA, 19 SEPTEMBER 2018
PERSEMBAHAN

1. Terima kasih kepada PT. SPORT GLOVE INDONESIA yang telah


memberikan kesempatan kepada team untuk melakukan observasi kunjungan
lapangan.
2. Terima kasih kepada PT. Ajisaka Nusa Ilmu yang selama ini telah memberikan
kontribusi dan pembinaannya sehingga laporan bisa terselesaikan.
3. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga banyak
referensi yang di peroleh.
4. Terima kasih kepada team : Mas Dimas, Mas Dondy, Mas Habi, Mas Syaharudin, Mas
Wawan, Mbak Dita dan Mbak Hasyina
5. Terima kasih kepada mas Hery dan Mbak Evelyn serta terkhusus kepada Mas Istihadi
yang telah bersabar membina kami.
6. Terima kasih kepada pihak hotel Indah Palace yang telah bersabar tempat nya di
gunakan oleh team.
ABSTRAK

Perusahaan mangalami kerugian yang sangat besar setiap tahunnya akibat terjadinya
berbagai macam kecelakaan, baik kecelakaan ringan,sedang mapun berat. Pencegahan atau
minimal pengurangan kejadian kecelakaan kerja dapat dicapai dalah satunya dengan mencari
penyebab dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja. Untuk itu
penyelidikan terhadap semua kecelakaan yang terjadi sangat perlu untuk menghindari kecelakaan
serupa terulang kembali di masa datang. Praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk Mengetahui
gambaran kondisi fisik Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja di PT.
Sport Glove Indonesia
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecalakaan serta upaya perbaikan yang telah
dilakukan. Kerangka pemikiran pembuatan laporan ini bermula dari kegiatan produksi yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan,dan selanjutnya bisa menyebabkan terjadinya kerugian.
Dari timbulnya kecelakaan tersebut dilakukan penyelidikan dan observasi di PT. Sport Glove
Indonesia, dengan cara mencari potensi bahaya dan penyebab dasar yang bisa menyebabkan
terjadinya kecelakaan.
Jenis laporan ini adalah Deskriptif, yaitu metode yang membergambaran dengan sejelas-
jelasnya mengenai penyelidikan penyebab kecelakaan yang dilakukan di pada tahun 2018 dalam
menemukan potensi penyebab langsung dan potensi penyebab dasar yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan. Data yang digunakan berasal dari data sekunder.
Data sekunder diperoleh dari data-data yang ada di PT. Sport Glove Indonesia
Wawancara,studi pencegahan dan analisis serta kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil
penelitian dan pembahasan yaitu mencegah penyebab yang bisa menimbulkan kecelakaan di PT.
Sport Glove Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diambil adalah masih perlu
ditingkatkannya usaha peningkatan pencegahan serta menjamin keselamatan dan kesehatan kerja
pada perusahaan dalam rangka menciptakan zero accident/nihil kecelakaan.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN ............................................................................................................................ iii
ABSTRAK ......................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup ........................................................................................................................... 3
D. Dasar Hukum ............................................................................................................................. 3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ......................................................................................... 6
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................................................................ 6
B. Temuan Hasil Observasi ………………………………………………………………... 7
BAB III ANALISA .......................................................................................................................... 11
A. Temuan Positif ........................................................................................................................... 11
B. Temuan Negatif ......................................................................................................................... 21

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 29


A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 29
B. Saran ............................................................................................................................................. 29
REFERENSI...................................................................................................................................... 30
LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 31
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kebutuhan pasar yang memicu perkembangan industri yang semakin
meningkat, menyebabkan pengunaan peralatan semakin meningkat pula baik jumlah
maupun jenisnya. Sehingga potensi bahaya yang dihasilkan semakin besar dari
pengunaan peralatan tersebut dan juga di lapangan banyak ditemui peralatan yang
semakin tua dan tidak layak digunakan lagi. Setiap tenaga kerja maupun perusahaan
tidak ada yang menghendaki terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja dan
pencemaran lingkungan yang dapat membahayakan serta dapat menyebabkan celaka
kepada para tenaga kerja serta tentu dapat menimbulkan kerugian yang dapat dialami
oleh perusahaan. Suatu kemungkinan bahaya besar, berupa kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan oleh
kesalahan dalam penggunaan peralatan, pemahaman dan kemampuan serta
keterampilan tenaga kerja yang kurang memadai.
Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya
sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
memungkinkan para pegawai untuk bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat
mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana
dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan
aktivitas sehingga waktu kerjadipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja
pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang
terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja yang terbentuk antara sesama
pegawai, hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisika tempat
pegawai bekerja.

1
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Bahan
Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, masalah ini memerlukan penanggulangan
secara maksimal. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di
Indonesia khususnya di PT. Sport Glove Indonesia secara umum diperkirakan
termasuk sangat rendah sehingga angka kejadian yang merugikan sangat jarang di
temui dan kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya di
tempat kerja. Sehubungan dengan perkembangan sektor industri yang semakin
kompleks, terdapat banyak sumber yang berpotensi menimbulkan bahaya Akibat
Bahan Kimia Berbahaya. Bahan Kimia Berbahaya adalah salah satu musuh utama
pada setiap kegiatan produksi. Dengan memperhatikan banyaknya dampak buruk yang
diakibatkan oleh bahaya Bahan Kimia baik yang diderita oleh pekerja maupun
pengusaha maka dengan demikian sudah saatnya di lingkungan kerja menyediakan
sarana keselamatan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja
terutama di bidang industri yang rentan dengan risiko Dampak Bahan Kimia
Berbahaya. Namun kenyataan yang ada pada saat ini penggunaan berbagai macam
material, mesin-mesin, alat-alat kerja, energi, proses kerja yang buruk, kurang
keterampilan dan latihan kerja, serta tidak adanya pengetahuan tentang sumber bahaya
dalam industrialisasi berpotensi menimbulkan Bahaya dari Bahan Kimia.
Pembahasan mengenai penerapan dan pengawasan pengawasan Lingkungan
Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja bertujuan untuk meningkatkan
usaha-usaha pencegahan dengan segala akibatnya, dan merupakan pedoman untuk
melaksanakan UU Keselamatan Kerja sehingga bisa menciptakan lingkungan kerja
yang sangat aman dan berstandart sehingga bia menjadi rujukan perusahaan lainnya.

2
B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk:

1. Membekali para calon Ahli K3 melalui praktek nyata dalam penerapan


persyaratan dan pembinaan K3 ditempat kerja yang meliputi bidang pengawasan
Lingkungan Kerja dan bahan Kimia Berbahaya di tempat Kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 ditempat kerja, sehingga para
calon Ahli K3 dapat bertindak secara professional didalam bekerja dan dapat
memberikan kontribusi yang nilai dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan kinerja K3 ditempat kerja yang menjadi ruang lingkup tanggung
jawabnya.
3. Bisa mengaplikasikan praktek kerja lapangan sehingga bisa mengetahui potensi
yang bisa menimbulkan bahaya.
4. Menciptakan ruang lingkup kerja yang aman dan selamat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di Indonesia.

C. RUANG LINGKUP PENGAWASAN

1. Bidang Lingkungan Kerja


2. Bidang Bahan Kimia Berbahaya di tempat Kerja

D. PENGERTIAN K3

K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja) saat ini menjadi sebuah hal yang cukup
familiar dalam dunia kerja. Namun belum semua orang mengetahui pengertian K3
sebenarnya. Berikut adalah beberapa pengertian K3 menurut ILO (International Labour
Organization) dan beberapa ahli :

3
1. ILO (International Labour Organization)

Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik,


mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan
penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan diringkaskan sebagai
adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada jabatannya.

2. Mangkunegara (2002)

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.

3. Suma’mur (2001)

Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja


yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang
bersangkutan.

4. Simanjuntak (1994)

Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan
dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi
mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.

5. Mathis dan Jackson (2002)

Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik


seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk
pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

4
6. Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat
dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

7. Jackson (1999)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-


fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang
disediakan oleh perusahaan.

E. DASAR HUKUM
1. UU RI No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. UU RI No. 3 Tahun 1969 tentang persetujuan Konvensi ILO No. 120 mengenai
Hygiene dalam perniagaan dan kantor-kantor pasal 7.
3. Permenaker No.Per.05/Men/2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja.
4. Permenakertrans No.Per.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung
Diri(APD).
5. Kepmenaker No.Kep. 187/MEN/Tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.

6. SE No.01 tahun 1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara
Lingkungan Kerja.

7. SE. MENAKERTRANS R.I 140/MEN/2004 tentang pemenuhan kewajiban


syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri Kimia dengan Potensi
Bahaya Besar (Major Hazard Installation).

8. Permenaker No.Pen 04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Sport Glove indonesia merupakan perusahaan manufacture dibidang Industri


Sarung tangan. Merupakan pengembangan dari pabrik dengan nama yang sama, yang
telah berdiri sebelumnya di Tangerang. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2002. Didirikan
oleh Mr. Mark C. Robba, Status Perusahaan PMA. Total karyawan saat ini berjumlah
sekitar 4200 Karyawan. Kapasitas Produksi per tahun ± 12.000.000 pcs. PT. Mitra Adi
Jaya membuktikan komitmen dalam menerapkan SMK3 dalam kebijakan yang dibuat
guna melindungi hak dan kewajiban setiap tenaga kerja. PT. Mitra Adi Jaya
mengimplementasikan SMK3 dan Lingkungan berdasarkan standar persyaratan buyer.
PT. Sport Glove Indonesia (PT. SGI) didirikan pada bulan agustus 002 di jalan
kaliurang Km 10, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dan pada pertengahan tahun 2003 pindah
di desa Krandon, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Hal ini dilakukan karena rencana
pengembangan yang menjadi tujuan utama didirikannya pabrik ini di Yogyakarta. Selain
di Indonesia, pabrik ini didirikan juga di beberapa Negara lain, salah satunya di india.
Pabrik yang berlokasi di Indonesia ini murni di gunakan untuk proses produksi,
sedangkan untuk proses pemasaran dan kantornya berada di Tangerang.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. PT. Sport Glove Indonesia (PT. SGI) telah menerapkan SMK3 sudah cukup
baik, terbukti dengan sudah dibentuknya P2K3.
2. Fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) kurang memadai dan tidak sebanding
dengan jumlah pekerja.
3. PT. SGI tidak mempunyai dokumen pengendalian potensi bahaya
besar/menengah.
4. PT. SGI tidak mempunyai gudang penyimpanan bahan Kimia dan Limbah
B3.

5. PT. SGI Tidak melakukan riksa uji bahan kimia dan riksa uji instalasi.

6. PT. SGI sudah memiliki lembar data keselamatan bahan LDKB dan Label.

7. PT. SGI sudah bekerja sama dengan PT. Ara Enviromental Indonesia Yang
memiliki izin Pengolaham dalam hal pengumpulan Limbah B3.
8. Tidak semua karyawan sadar akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di perusahaan dan masih ada yang tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri(APD).

B. SARAN
1. Perbaikan toilet untuk karyawan dan fasilitas toilet.
2. Perlu melengkapi dokumen pengendalian potensi bahaya besar/menengah.
3. Perlu ketegasan kepada karyawan perihal penggunaan APD.
4. Perlu melakukan riksa uji bahan kimia dan riksa uji instalasi.
5. PT. SGI harus membuat gudang penyimpanan bahan kimia dan limbah B3.
DAFTAR PUSTAKA

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3).


2018. Yogyakarta: Ajisaka Nusa Ilmu.
Suma’mur. 2014. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes).
Jakarta: Sagung Seto.
Bambang, Kusriyanto. 1991. Meningkatkan Produktvitas Karyawan. Pustaka
Binaman Pressindo: Jakarta.
Bennet N.B. Silalahi dan Rumondang Silalahi, 1995. Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Binaman
Pressindo.
Depnaker RI, 1996 Permenaker No. 05/MEN/1996. Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Departemen
Tenaga Kerja.
Depnaker RI, 1970 Undang-Undang No. 01/MEN/1970. Keselamatan Kerja.
Jakarta : Departemen Tenaga Kerja RI.Direktorat Pengawasan Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DPNK3),2007.
Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta : Departemen Tenaga Kerja RI.
Tarwaka, 2008. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja . Surakarta :

Anda mungkin juga menyukai