Anda di halaman 1dari 2

B.

Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan

Adapun Kerajaan-Kerajaan Islam yang ada di Kalimantan yaitu :

1. Kesultanan Pasir

Dahulunya rakyat dayak pasir, diperintahkan oleh kepala-kepala dari rakyat dayak sendiri . ada
seorang kepala suku dayak yang sangat berpengaruh , yang bernama tamanggung tokio,
mengusulkan agar didaerah daerah dikepali oleh sorang kepala suku dan untuk itu diminta sultan
yang dekat tempat tinggalnya. Mereka telah berangkat dengan perahu yang penuh bermuatan emas
dan perak, yang dianugrahkan kepada nya kepada raja yang baru , mereka telah pergi ke utara dan
selatan, tetapi tak ada mendapat seorangpun yang dipandang cakap. Tamanggung tokio sangatlah
sedih sampai tidak minum dan makan , kemudian dalam mimpinya ia melihat seorang tua yang
berkata kepadanya:

Untuk mendapat raja, baiklah engkau pergi kelaut, dan disitu engkau memperoleh sepotong bambu,
yang ruasnya tarapung apung dilaut ambilah bambu itu, dan bungkuslah dengan sutra kuning,
karena didalam bambu itu ada sebutir telur yang harus dirabun diberi asap dupa, menyan dan garu.
Dan dari telur itu nanti akan dilahirkan seorang raja perempuan.

Pada esokkan harinya sesudah dia bangun, tamanggung tokio menuruti pesan perempuan dalam
mimpinya . sesudah 3 hari 3 malam telur itu didupakan, maka terbelah dua lah buluh itu dan dari
telur itu pecah pula dan dilahirkan seorang bayi puteriyang cantik jelita. Anak itu sama sekali tidak
mampu menyusu, setelah berusaha dapatlah ia diberi makanan dengan susu kerbau putih: lambat
laun menjadi akil balig.

Puteri inilah yang diangkat jadi raja *(ratu pasir) , dan waktu ia berumur 15 tahun ia telah
dinikahnkan , tetapi malang sekali ia tidak mendapat keturunan sihingga harus diceraikan beberapa
kali.

Seterusnya sesudah kawin yang ketujuh kali , belum juga mempunyai anak, kebetulan datang lah
seorang arab dari jawa (gresik), terus dikawin kan dengan sang puteri . orang yang dari gresik
tersebut dicarinya dukun agar membuang sari bambu yang ada pada sang puteri sehingga bisa
melahirkan 2 puteri dan satu putera. Puetri yang tertua dikawinkan dengan seorang arab yang
membawa agama islam dipasir (1600). Yang putera sesudah ibunda mangkat, mengantikan duduk
disingasana. Inilah cerita ringkas dari raja pasir, yang berasal dari sebutir telur dan bersuamikan
putera arab dari jawa.

2. Kesultanan Banjar

Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin (berdiri 1520, masuk Islam 24 September 1526,
dihapuskan Belanda 11 Juni 1860, pemerintahan darurat/pelarian berakhir 24 Januari 1905) adalah
sebuah kesultanan wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Kesultanan ini semula beribukota di Banjarmasin kemudian dipindahkan ke Martapura dan
sekitarnya (kabupaten Banjar). Ketika beribukota di Martapura disebut juga Kerajaan Kayu Tangi.

Ketika ibukotanya masih di Banjarmasin, maka kesultanan ini disebut Kesultanan Banjarmasin.
Kesultanan Banjar merupakan penerus dari Kerajaan Negara Daha yaitu kerajaan Hindu yang
beribukota di kota Negara, sekarang merupakan ibukota kecamatan Daha Selatan, Hulu Sungai
Selatan.
3. Kesultanan Kota Waringin

Kerajaan Kotawaringin adalah sebuah kerajaan Islam (kepangeranan cabang Kesultanan Banjar) di
wilayah yang menjadi Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini di Kalimantan Tengah yang menurut
catatan istana al-Nursari (terletak di Kotawaringin Lama) didirikan pada tahun 1615 atau 1530, dan
Belanda pertama kali melakukan kontrak dengan Kotawaringin pada 1637, tahun ini dianggap
sebagai tahun berdirinya sesuai dengan Hikayat Banjar dan Kotawaringin (Hikayat Banjar versi I)
yang bagian terakhirnya saja ditulis tahun 1663 dan di antara isinya tentang berdirinya Kerajaan
Kotawaringin pada masa Sultan Mustain Billah. Pada mulanya Kotawaringin merupakan keadipatian
yang dipimpin oleh Dipati Ngganding.

Kerajaan Pagatan (1750). Kerajaan Pagatan (1775-1908) adalah salah satu kerajaan yang pernah
berdiri di wilayah Tanah Kusan atau daerah aliran sungai Kusan, sekarang wila

Anda mungkin juga menyukai