Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Stroke merupakan msalah kesehatan yang utama bagi


masyarakat modern saat ini. Dewasa ini, stroke semakin
menjadi masalah serius yang dihadapi diseluruh dunia. Hal
tersebut dikarenakan serangan stroke yang mendadak dapat
mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental baik
pada usia produktif maupun usia lanjut ( Junaidi, 2011 ).

Stroke non hemoragik adalah sindroma klinis yang


awalnya timbul mendadak, progresi cepat berupa deficit
neurologis fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau
lebih langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak non straumatik (Arif
Mansjoer, 2000).

Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya


iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya
terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di
pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. Namun terjadi
iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat
timbul edema sekunder. (Arif Muttaqin, 2008)

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevelensi


penyakit stroke tertinggi di indonesia meningkat seiring
bertambahnya umur. Kasus stroke tertinggi yang
terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas
(43,1%) dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun
yaitu sebesar 0,2%. prevelensi stroke berdasarkan jenis
kelamin lebih banyak laki-laki (7,1%) dibandingkan
dengan perempuan (6,8%). berdasarkan tempat tinggal,
prevelensi stroke di perkotaan lebih tinggi (8,2%)
dibandingkan dengan daerah pedesaan (5,7%).

Stroke merupakan penyebab kematian utama di


indonesia dan kedua di dunia. Terdapat 2 macam patologi
stroke yaitu stroke iskemik dan hemoragik. Salah satu
faktor resiko iskemik adalah fibrilasi atrium. Fibrilasi
atrium dapat menyebabkan stroke iskemik melalui
terbentuknya emboli yang menyumbat pembuluh darah
otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara fibrilasi atrium dengan kejadian stroke iskemik..

Penyebab stroke iskemik lebih heterogen pada


pasien-pasien yang berusia muda dibandingkan dengan
pasien-pasien yang berusia lebih tua. Gangguan jantung
merupakan penyebab stroke yang sangat potensial pada
segala usia terutama bila terjadi emboli yang berasal dari
material-material yang bersumber dari jantung yang
menuju ke otak maupun organ-organ lainnya. Kurang lebih
20% stroke iskemik dan serangan otak sepintas (transient
ischemic attack) disebabkan oleh emboli yang berasal dari
jantung. Substansi berasal dari fibrilasi atrial baik yang non
rematik maupun yang remati8k, endokarditis infektif,
katup jantung prothese, infark mikoard yang baru,
kardiomiopati dan stenosis mitral rematik.

B. Tujuan penulisan

1. Mengetahui manajemen asuhan keperawatan pada


pasien dengan kasus stroke iskemik (embolik)
dengan fibrilasi atrial dan stenosis mitral.

2. Mengetahui peran perawat dalam menjalankan


intervensi pada pasien dengan kasus stroke
iskemik (embolik) dengan fibrilasi atrial dan
stenosis mitral.

C. Manfaat penulisan

1. Memberi gambaran mengenai kasus stroke


iskemik (embolik) dengan fibrilasi atrial dan
stenosis mitral secara umum maupun
terperinci.

2. Bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai bahan


referensi terkait dengan kasus stroke iskemik
(embolik) dengan fibrilasi atrial dan stenosis
mitral.

3. Bagi pihak umum, sebagai bahan bacaan dan


sebagai sumber informasi mengenai kasus stroke
iskemik (embolik) dengan fibrilasi atrial dan
stenosis mitral.

Anda mungkin juga menyukai