masyarakat modern saat ini. Dewasa ini, stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi diseluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan serangan stroke yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental baik pada usia produktif maupun usia lanjut ( Junaidi, 2011 ).
Stroke non hemoragik adalah sindroma klinis yang
awalnya timbul mendadak, progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non straumatik (Arif Mansjoer, 2000).
Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya
iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. Namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. (Arif Muttaqin, 2008)
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevelensi
penyakit stroke tertinggi di indonesia meningkat seiring bertambahnya umur. Kasus stroke tertinggi yang terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas (43,1%) dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. prevelensi stroke berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki (7,1%) dibandingkan dengan perempuan (6,8%). berdasarkan tempat tinggal, prevelensi stroke di perkotaan lebih tinggi (8,2%) dibandingkan dengan daerah pedesaan (5,7%).
Stroke merupakan penyebab kematian utama di
indonesia dan kedua di dunia. Terdapat 2 macam patologi stroke yaitu stroke iskemik dan hemoragik. Salah satu faktor resiko iskemik adalah fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium dapat menyebabkan stroke iskemik melalui terbentuknya emboli yang menyumbat pembuluh darah otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fibrilasi atrium dengan kejadian stroke iskemik..
Penyebab stroke iskemik lebih heterogen pada
pasien-pasien yang berusia muda dibandingkan dengan pasien-pasien yang berusia lebih tua. Gangguan jantung merupakan penyebab stroke yang sangat potensial pada segala usia terutama bila terjadi emboli yang berasal dari material-material yang bersumber dari jantung yang menuju ke otak maupun organ-organ lainnya. Kurang lebih 20% stroke iskemik dan serangan otak sepintas (transient ischemic attack) disebabkan oleh emboli yang berasal dari jantung. Substansi berasal dari fibrilasi atrial baik yang non rematik maupun yang remati8k, endokarditis infektif, katup jantung prothese, infark mikoard yang baru, kardiomiopati dan stenosis mitral rematik.
B. Tujuan penulisan
1. Mengetahui manajemen asuhan keperawatan pada
pasien dengan kasus stroke iskemik (embolik) dengan fibrilasi atrial dan stenosis mitral.
2. Mengetahui peran perawat dalam menjalankan
intervensi pada pasien dengan kasus stroke iskemik (embolik) dengan fibrilasi atrial dan stenosis mitral.
C. Manfaat penulisan
1. Memberi gambaran mengenai kasus stroke
iskemik (embolik) dengan fibrilasi atrial dan stenosis mitral secara umum maupun terperinci.
2. Bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai bahan
referensi terkait dengan kasus stroke iskemik (embolik) dengan fibrilasi atrial dan stenosis mitral.
3. Bagi pihak umum, sebagai bahan bacaan dan
sebagai sumber informasi mengenai kasus stroke iskemik (embolik) dengan fibrilasi atrial dan stenosis mitral.