Bahan Ajar Sistem Hidrolik
Bahan Ajar Sistem Hidrolik
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 1 Agustus 2018
BAHAN AJAR
SISTEM POWER
TRAIN ALAT BERAT
KODE MK 15P02279
2 SKS
PTO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2018
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2 1 Agustus 2018
Pada hari ini Rabu tanggal 1 bulan Agustus tahun 2018 Bahan Ajar Mata Kuliah
Sistem Power Train Alat Berat Program Studi Pendididkan Teknik Otomotif (PTO)
Fakultas Teknik telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/Ketua Program Studi
PTO
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 3 28 Agustus 2018
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang diberikan
pada penulis sehingga bahan ajar system power train alat berat dapat selesai tepat
waktu.
Lembar kerja ini terwujut atas bantuan berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih pada : Ketua Jurusan
Teknik Mesin, Ketua Program Studi Pendidikan Otomotif, para rekan sejawat, dan
mahasiswa yang membantu penulisan ini.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan lembar kerja ini,
sehingga segala kritik dan saran diterima dengan senang hati.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4 27 Februari 2017
DESKRIPSI MATAKULIAH
Matakuliah ini berupa pembelajaran teoritik system pemindah daya alat berat, yang
pada pokoknya berisi pengetahuan dasar hidrolik/tenaga fluida, tujuan dan manfaatnya,
dilanjutkan berbagai unit dan komponen kopling, transmisi, diferensial, dan poros penggerak
kendaraan alat berat. Dengan demikian setelah mengukuti kuliah ini mahasiswa
mempunyai pengetahuan yang menyeluruh tentang sistem power train alat berat.
Syarat untuk mengikuti mata kuliah ini mahasiswa harus telah mengambil dan lulus
mata kuliah teori chassis dan pemindah daya.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5 27 Februari 2017
DAFTAR ISI
Prakata
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I DASAR TENAGA HIDROLIK
A. Deskripsi Singkat
B. Capaian pembelajaran pertemuan
C. I s i M a t e r i P e r k u l i a h a n
1. Pengertian Sistem Hidrolik
2. K3 Sistem Hidorlik
3. Komponen, Simbol, dan Sistem Hidrolik
4. Berbagai Jenis Oli
D. Rangkuman
E. Pertanyaan
F. Daftar Pustaka
G. Glosarium
BAB II SISTEM POWER TRAIN ALAT BERAT
A. Deskripsi Singkat
B. Capaian pembelajaran pertemuan
C. Isi Materi Perkuliahan
1. Kopling (Clutch)
2. S i s t e m transmisi
3. Poros penggerak
4. Diferensial
D. Rangkuman
E. Pertanyaan
F. Daftar Pustaka
G. Glosarium
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 6 27 Februari 2017
A. Deskripsi singkat
Dalam bab 1 ini membahas pengetahuan dasar tentang system
hidrolik/tenaga fluida, beserta tujuan dan manfaatnya. Komponen dan
rangkaian system hidrolik. Demikian juga tentang keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) pada pekerjaan system hidrolik.
Kekuatan zat cair ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari
proses pengalihan dari pengubahan energi dari energi potensial
(listrik maupun bahan bakar) menjadi bentuk mekanika aktif (gaya
linear atau putar dan tenaga).
Ketika energi dasar telah dirubah menjadi kekuatan zat cair,
maka akan timbul keunggulan lainnya:
1. Gaya dapat diubah dengan mudah dengan mengubah arah
atau membaliknya.
2. Bisa ditambahkan peralatan perlindungan tambahan agar
peralatan tetap berada di tempatnya, namun tidak menyebabkan
penggerak utama (motor atau mesin) menjadi kelebihan beban dan
menyebabkan komponen peralatan mendapatkan tekanan yang
berlebihan.
3. Kecepatan pergerakan komponen mesin yang berbeda,
seperti boom, stick, winch dan sebagainya, yang masing-masingnya
dapat dikontrol secara independen, serta kecepatan penggerak
utama yang juga dapat dikontrol secara independen.
Berikutnya zat cair didorong keluar dari tangki/silinder
penampung oli memasuki inlet dari pompa dengan adanya tekanan
pada zat cair. Tekanan tersebut disebabkan oleh : 1) beban zat cair,
2) tekanan atmosfir, dan 3) tekanan dari dalam tangki/silinder sendiri
jika termasuk silinder bertekanan.
Baban zat cair: missal satu meter kubik air memiliki beban
sekitar 1000 kg. Beban ini akan menekan ke bawah karena adanya
tekanan gravitasi, dan menyebabkan tekanan pada dasar zat cair.
Beban ini disebarkan pada keseluruhan bagian dasar volume air.
Dalam contoh ini, keseluruhan beban ditunjang oleh luas area
berukuran satu meter kali satu meter atau 1 m. Besarnya tekanan
yang menimpa dasar 1 meter kubik air adalah 9810 kPa.
Tekanan dapat dinyatakan sebagai berikut :
Pressure (Pa) = kedalaman air (m) x 9810 Pa per meter kedalaman.
Zat cair lainnya juga berlaku seperti halnya air, perbedaan yang muncul hanyalah
pada perbedaan berat zat cair. Perbedaan ini biasanya dinyatakan dengan Gravitasi
Khusus / Specific Gravity (SG) zat cair, yang merupakan perbandingan antara berat
zat cair dibandingkan dengan berat air :
SG = Berat Fluid ÷ Berat Air
Gravitasi khusus sejenis untuk oli juga dipakai dalam sistem hidrolik yaitu sekitar
0,92, yang berarti bahwa berat oli adalah 92% dari berat air. Hubungan dengan
rumus pertamanya menjadi:
Pressure (Pa) = Kedalaman Fluid (m) x 9180 Pa/m air x SG
6. Tekanan Atmosfir
Pada umumnya, udara tidak dianggap memiliki berat. Karena sangat ringan,
maka seringkali berat udara diabaikan. Satu batang berisi udara yang berukuran satu
meter kali satu meter (satu meter persegi), dan mencuat dari permukaan bumi di atas
permukaan laut mencapai atmosfir, memiliki berat yang lumayan. Beratnya adalah
sekitar 10.000 kg, sehingga nilai tekanan pada permukaan air laut karena berat udara
yang berada di atasnya adalah 100.000 kPa. Ini disebut sebagai tekanan atmosfir
standar, yang juga dikenal sebagai 1 bar atau 1000 milibar.
Tekanan ini, yang terjadi pada reservoir zat cair, juga membantu dalam
mendorong zat cair keluar dari reservoir dan masuk ke dalam inlet pump. Orang telah
terbiasa dengan tekanan ini, dan karena hal ini terjadi sepanjang waktu, maka tekanan
dalam kondisi ini biasanya dianggap “nol”. Pressure gauge juga berada pada bacaan
“nol”, sehingga tekanan atmosfir standar sering juga disebut sebagai bacaan gauge.
7. Tekanan Barometer
Tekanan udara di atas permukaan laut dan di atas gunung berbeda, jarak udara
diatas menjadi makin pendek, sehingga beban udara di atas menjadi lebih ringan dan
tekanan atmosfirnya akan turun, karena udara tidak terlalu padat seperti sebelumnya.
Ini dikenal sebagai fenomena tipisnya udara pada daerah yang tinggi, sehingga orang
merasa susah bernafas. karena hanya menghirup udara yang lebih sedikit ke dalam
paru-paru.
Sangat penting bagi orang memahami fenomena ini pada daerah yang lebih
tinggi, maka tekanan atmosfir yang dapat membantu mendorong zat cair naik dari
dasar tangki hidrolik dan masuk ke inlet relatif lebih kecil dibanding pada daerah
yang lebih rendah.
8. Aliran
Aliran diartikan sebagai pergerakan sejumlah zat cair dalam jangka waktu
tertentu. Zat cair dalam hidrolik dikurung dalam wadah tertentu, seperti hose, tabung
(tube), tangki dan komponen-komponen lainnya, sehingga aliran merupakan
pergerakan zat cair melalui wadah yang melingkupinya. Aliran biasanya ditulis dengan
symbol huruf “Q”, dan biasanya dinyatakan dalam liter per menit, atau LPM, namun
juga dapat dinyatakan dalam sentimeter kubik per menit (cm3//mnt) atau per detik
(cm3/det).
Pada dasarnya, aliran merupakan kecepatan dari sejumlah zat cair untuk
melalui suatu daerah menuju suatu titik. Untuk menggambarkan hal ini, bayangkan
suatu luas area potongan melintang dari zat cair dalam tabung. Jika “potongan”
melintang dari zat cair ini menunjukkan zat cair bergerak dengan kecepatan satu meter
per satu detik, maka zat cair tersebut akan mendorong zat cair lain di depannya sejauh
satu meter setiap detiknya. Volume zat cair adalah luas area melintang tersebut
dikalikan dengan length / panjang daerah tempuhnya. Waktunya,dalam contoh ini,
adalah satu detik. Ini akan memunculkan rumus dasar untuk menghitung aliran
dalam sistem hidrolik, yaitu : Flow = Area x Velocity, atau Q = A x V
Ada dua jenis aliran, yaitu laminar (partikel zat cair bergerak paralel satu
sama lain, dan tidak terjadi kekacauan dalam zat cair); dan turbulen (partikel zat cair
bergerak saling tumpang tindih dan bertubrukan satu sama lain, yang menyebabkan
terjadinya gesekan dan pergerakan yang tidak efisien).
Orifice atau relief valve dalam rangkaian seri dalam sirkuit hidrolik
mengakibatkan hambatan yang serupa dengan resistor pada rangkaian seri sirkuit
elektrik, sehingga oli harus mengalir melalui tiap hambatan. Jumlah keseluruhan
hambatan sama dengan jumlah dari tiap hambatan.
Dalam rangkaian sirkuit paralel, pompa oli berusaha mencari hambatan yang
terkecil. Pada gambar, pompa memasok pelumas ke tiga sirkuit paralel. Sirkuit tiga
memiliki tingkat hambatan yang tertinggi, sehingga mendapat prioritas paling kecil.
Sebaliknya, sirkuit satu memiliki tingkat hambatan paling kecil, oleh karena itu menjadi
prioritas utama.
11. Prinsip Kerja Sistem Hidrolik
Agar dapat bekerja/berguna, maka sistem hidrolik harus mengubah dan
mengendalikan energi ketika energi tersebut mengalir dari satu komponen ke
komponen berikutnya.
Sistem hidrolik menerima input energi dari suatu sumber tenaga, biasanya dari
mesin atau motor listrik. Pompa hidrolik mengubah energi mekanik menjadi energy
hidrolik dalam bentuk aliran dan tekanan. Control valve yang ada akan mengendalikan
pengalihan energi hidrolik melalui sistem dengan mengendalikan aliran zat cair dan
arahnya. Actuator (yang bisa berbentuk silinder atau motor hidrolik) mengubah energi
hidrolik menjadi energi mekanis dalam bentuk gerakan linear ataupun putaran, yang
dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan.
Jadi untuk melaksanakan kerja hidrolik, dibutuhkan baik aliran maupun
tekanan. Tekanan hidrolik merupakan gaya dan aliran yang akan menyebabkan
terjadinya gerakan.
D. Rangkuman.
1. Sistem hidrolik adalah suatu mekanisme yang dirancang untuk menghasilkan
gerakan melalui media zat cair. Dalam hal ini ada dua limu yang mendasarinya, yaitu
hidrostatika (mempelajari tentang cairan diam yang diberi tekanan), dan hidrodinamika
(mempelajari tentang pergerakan, penerapan/ pemanfaatan carian).
2. Zat cair mampu menyesuaikan diri sesuai bentuk wadahnya, dapat mengalir melalui
dan menyesuaikan bentuk salurannya, serta mampu meneruskan tekanan kesegala
penjuru secara merata.
3. Tujuan menggunakan zat cair (oli) selain dapat menyalurkan tenaga ke segala arah,
juga merupakan media pendingin, serta pelumas.
4. Dasar system tenaga hidrolik adalah hokum Pascal (Tekanan yang diberikan
terhadap zat cair yang berada dalam suatu wadah tidak akan berkurang ketika
dialihkan ke segala arah, dan akan menimbulkan gaya yang seimbang pada semua
daerah secara merata, dan pada sudut yang tepat pada seluruh daerah tersebut).
5. Keunggulan tenaga zat cair dapat menggandakan gaya yang dapat disalurkan
secara fleksibel
6. Tekanan udara disebut sebagai tekanan atmosfir yang juga dikenal sebagai 1 bar
atau 1000 milibar.
7. Tekanan atmosfir diukur dengan menggunakan barometer, yaitu sebuah tabung
berisi merkuri penuh dibalikkan dalam sebuah wadah yang juga berisi merkuri. Tekanan
atmosfir setara dengan tinggi merkuri dalam tabung tersebut sebesar 760 mm.
8. Aliran adalah pergerakan sejumlah zat cair dalam jangka waktu tertentu, ditulis
dengan symbol huruf “Q”, dan biasanya dinyatakan dalam satuan liter per menit.
9. Hukum Bernouli : jika aliran senantiasa konstan/tetap maka jumlah tekanan dan
energi kinetik pada berbagai titik dalam suatu sistem harus senantiasa tetap/konstan
pula. Jika suatu zat cair mengalir melewati sebuah daerah yang memiliki diameter
berbeda, maka akan terjadi perubahan kecepatan/velocity.
10. Prinsip hidrolik adalah gabungan antara tekanan, aliran, dan waktu; Tekanan tanpa
aliran tidak akan menimbulkan dampak apapun juga; Aliran tanpa tekanan tidak akan
menimbulkan dampak apapun juga.
11. Rangkaian hidrolik ada dua macam yaitu seri dan parallel.
12. Prinsip kerja hidrolik pada dasarnya mencakup adanya suatu sumber tenaga,
pompa, katup, dan actuator.
E. Pertanyaan.
1. Apa yang dimaksud dengan system hidrolik ?
2. Jelaskan sifat-sifat zat cair
3. Mengapa oli banyak digunakan sebagai media system hidrolik
4. Sebutkan mekanisme apa saja yang berbasis hokum Pascal
5. Jelaskan beberapa keunggulan tenaga zat cair dibanding mekanik
6. Jelaskan yang dimaksud tekanan satu atmosfir
7. Sebutkan alat pengukur tekanan udara
8. Sebutkan satuan pergerakan sejumlah aliran zat cair
9. Sebutkan mekanisme apa saja yang berbasis hukum Bernouli
10. Nyatakan prinsip pokok sisstem hidrolik
11. Berikan contoh rangkaian hidrolik seri dan parallel
12. Jelaskan setidaknya tiga komponen pokok system hidrolik