TENTANG
Ditetapkan di : Bajulmati
Tanggal :
KEPALA
UPTD PUSKESMAS BAJULMATI
TANGGAL :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman Umum Tata Naskah di Puskesmas Bajulmati diperlukan
dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Puskesmas. Salah satu
komponen penting dalam ketatalaksanaan Puskesmas adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata
naska, penamaan, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran.
Tata Naskah di Puskesmas Bajulmati sebagai salah satu unsur
administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan,
penggunaan lambang Puskesmas, logo, stempel, penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam naskah.
Keterpaduan tata naskah di lingkungan Puskesmas Bajulmati
sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam
penyelenggaraan tugas Puskesmas Bajulmati secara berdaya guna dan
berhasil guna. Untuk itu diperlukan Pedoman Umum Tata Naskah di
Puskesmas Bajulmati sebagai acuan dalam melaksanakan tata
naskah di Puskesmas Bajulmati.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum disusunnya Tata Naskah Puskesmas Bajulmati
adalah terciptanya kelancaran komunikasi tulis melalui pembuatan
naskah dinas dan pengelolaan administrasi ketatausahaan yang
benar.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya tata naskah Puskesmas Bajulmati;
a. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah yang benar di Puskesmas
Bajulmati.
b. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis
melalui tata naskah di Puskesmas Bajulmati;
c. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran
dalam penyelenggaraan tata naskah di Puskesmas Bajulmati;
d. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum di Puskesmas Bajulmati;
C. SASARAN
1. Kepala Puskesmas Bajulmati;
2. Penanggungjawab ketatausahaan dan atau administrasi umum di
Puskesmas Bajulmati;
3. Penanggungjawab Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Bajulmati;
4. Karyawan karyawati Puskesmas Bajulmati berkepentingan dalam
penyusunan administrasi umum atau tata naskah.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Umum Tata Naskah di Puskesmas
Bajulmati meliputi pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan
naskah, serta kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan
amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.
A. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang
mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan
dalam komunikasi.
3. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media),
penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran.
4. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian
informasi yang dilakukan antar unit kerja di Puskesmas Bajulmati,
secara vertikal dan horisontal.
5. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi
yang dilakukan oleh Puskesmas Bajulmati dengan pihak lain di luar
Puskesmas Bajulmati.
6. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan
bentuk redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang,
logo, dan stempel.
7. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban
yang ada pada seorang pejabat untuk menadatangani naskah sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab pada jabatannya.
8. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam
naskah berdasarkan sistem tata berkas instansi bersangkutan.
9. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau
tulisan.
BAB II
KETENTUAN UMUM
188.4/............/429.114...../2017
Tahun penerbitan
Nomor Puskesmas
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Menimbang : a. ...............................................................................................;
b. ...............................................................................................
Mengingat : 1. ...............................................................................................;
2. ...............................................................................................;
3. dst.
MEMUTUSKAN :
Menetapka : MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
n M
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM.
KESATU : ....................................................................................................
KEDUA : ....................................................................................................
KETIGA : ....................................................................................................
Ditetapkan di ..............................
Pada tanggal ..............................
KEPALA UPTD PUSKESMAS......
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
Contoh format lampiran Keputusan Kepala UPTD Puskesmas :
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ……
NOMOR : 188.4/429.114…./2017
TANGGAL : …….. Februari 2017
MMMMMMMMMMMMMMMMMM
NAMA
Pangkat/Gol
NIP.
2. Pedoman / Panduan
Pedoman/Panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan, sedangkan panduan adalah
petunjuk dalam melakukan sebuah kegiatan. Pedoman mengatur beberapa
hal sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau
panduan, yaitu:
a. Setiap pdoman dan panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/panduan.
b. Peraturan kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi pergantian
Kepala Puskesmas.
c. Setiap pedoman atau panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal 2
– 3 tahun sekali.
d. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan pedoman atau panduan
untuk suatu kegiatan atau pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam
membuat pedoman atau panduan wajib mengacu pada pedoman atau
panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
Format baku sistematika pedoman atau panduan yang biasa digunakan
sebagai berikut:
a. Format pedoman pengorganisasian unit kerja
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Tugas
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
c. Panduan
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan sebuah kegiatan
Format Panduan Pelayanan
BAB I Definisi
BAB II Ruang Lingkup
BAB III Tata Laksana
BAB IV Dokumentasi
3. Kerangka Acuan Kegiatan
Kerangka acuan disusun untuk program/kegiatan yang akan dilakukan di
Puskesmas.
Sistematika kerangka acuan sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
terkait dengan upaya/kegiatan.
b. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci.
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan program/kegiatan.
Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain
dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan. Sasaran program/kegiatan
menunjukkan hasil antara lain yang diperlukan untuk merealisir tujuan
tertentu. Sasaran program yang baik harus memenuhi “SMART”
(Spesific, Measurable, Aggressive but Attainable, Result Oriented, Time
Bound).
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan
Gantt.
h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah kapan (dalam kurun waktu
tertentu) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan. Pelaporan adalah cara bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada
siapa.
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau
membuat dokumentasi kegiatan. Pelaporan adalah bagaimana membuat
laporan program dan kapan laporan program harus diserahkan dan
kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan. Evaluasi kegiatan
adalah evaluasi pelaksanaaan program/kegiatan secara menyeluruh,
bagaimana melakukan evaluasi, dan kapan harus dilakukan.
j. Pembiayaan (bila ada)
Keterangan SOP
e) Nomor Revisi diisi dengan status revisi. Dokumen SOP baru diisi
dengan angka 0, dokumen revisinya diisi dengan 1, 2, dst;
f) Tanggal Terbit diisi sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP;
g) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan jumlah
total halaman (contoh 1/5). Jika SOP tersebut lebih dari 1 halaman
maka halaman selanjutnya tanpa kop/heading, hanya memakai
footer saja dengan menuliskan judul SOP dan halamannya;
h) Ttd adalah tanda tangan Kepala Puskesmas dengan tinta biru,
yang selanjutnya disebut sebagai dokumen induk. Untuk dokumen
terkendali, cukup dengan meng-copy dokumen induk kemudian
distempel;
i) Dibawah logo Puskesmas ditulis nama Kepala Puskesmas
lengkap dengan gelar dan NIP;
2) Isi SOP
a) Pengertian berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian;
b) Tujuan berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik dengan kata
kunci “sebagai acuan penerapan ..............”;
c) Kebijakan berisi keputusan Kepala Puskesmas yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut;
d) Referensi berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
SOP. Bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, dst;
e) Langkah-langkah/ prosedur adalah bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan
proses kerja tertentu;
f) Bagan Alir (bila diperlukan) untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkahnya; Diagram Alir/ bagan alir (Flow
Chart): Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja
sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan
diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman
langkah-langkahnya.
Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam,
yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara
garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya
mengenal satu simbol, yaitu simbol balok:
o Akhir kegiatan :
Ya
?
?
o Simbol Keputusan :
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
g) Unit terkait berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut;
h) Dokumen terkait;
i) Rekam historis perubahan berdasarkan revisi yang dilakukan.
b. Syarat penyusunan SOP
1) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim
atau panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas/FKTP hanya
untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut
sangatlah penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP
hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/ unit kerja
dalam penyusunan SOP.
2) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan.
Pelaksana atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan
membuat alurnya kemudian Tim Mutu diminta memberikan
tanggapan.
3) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan
apa, dimana, kapan, dan mengapa.
4) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat
dan objek SOP harus jelas.
5) SOP harus menggunakan kalimat perintah/ instruksi bagi
pelaksana dengan bahasa yang dikenal pemakai.
6) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus
mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
c. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam
SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
daptar tilik/check list.
a) Daftar tilik adalah daptar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikutkan dalam pelaksanaan suatu
rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda
(check-mark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan
SOP itu sendiri.
e) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
i. Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan
Identifikasi prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk
mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
(1) Gambarkan Flow-chart dari prosedur tersebut
(2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan
(3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan
(4) Masukan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu
(5) Lakukan uji-coba,
(6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
(7) Standarisasi daftar tilik.
f) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %
Σ Ya+Tidak
e. Evaluasi isi SOP
1) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan
minimal dua tahun sekali yang dilakukan oleh masing- masing
unit kerja.
2) Hasil evaluasi: SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau
SOP tersebut perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi isi SOP
bisa dilakukan sebagian atau seluruhnya.
3) Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila:
a) Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada,
b) Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK)
pelayanan kesehatan,
c) Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru,
d) Adanya perubahan fasilitas.
4) Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi pengganti an
Kepala FKTP
Contoh Format Standar Operasional Prosedur (SOP)
Judul
No. Dokumen : 01.SOP/BP/429.114...../2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ttd Nama Kepala
Puskesmas Puskesmas
NIP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Bagan Alir
(bila
diperlukan)
7. Unit Terkait
8. Dokumen
Terkait
9. Rekam
Historis NO. Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
5. Surat Biasa
Bentuk dan susunan surat biasa adalah sebagai berikut.
a. Kepala
1) Kop surat dinas terdiri atas logo Pemerintah Daerah;
2) Tanggal pembuatan surat diletakkan di sebelah kanan atas;
3) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri;
Penomoran naskah surat biasa
188.4/............/429.114...../2017
Tahun penerbitan
Nomor Puskesmas
Kode surat
4) Kata Kepada ditulis sebelah kiri lurus dengan kata
nomor, dan Yth ditulis tegak lurus dibawah kata
kepada.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup.
c. Kaki
Bagian kaki terdiri atas
1) nama jabatan;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap;
4) stempel digunakan sesuai dengan ketentuan penggunaan;
5) tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan.
Contoh format surat biasa adalah sebagai berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ......................
Jln..................................
Banyuwangi, ………………
Nomor : …………………… Kepada :
Sifat : …………………… Yth. ………………………………….
Lampiran : ……………………
Perihal : …………………… di –
……………………………………………………………………………………………………
..........................................................................................................................................................
...................................................................................................
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya
dengan mengingat sumpah jabatan /pegawai negeri sipil dan apabila dikemudian hari
surat ini ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara,maka saya bersedia
menanggung kerugian tersebut.
Banyuwangi, .......................................
KEPALA UPTD PUSKESMAS ………....
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
7. Surat Perintah
a. Kepala
1) Kop surat perintah terdiri atas logo Pemerintah Daerah.
2) Kata Surat Perintah ditulis dengan huruf kapital diletakkan
ditengah margin.
3) Nomor surat berada di bawah tulisan surat perintah.
b. Batang Tubuh
Diktum dimulai dengan kata Memerintahkan ditulis dengan huruf
kapital diletakkan di tengah margin, diikuti kata kepada di tepi kiri,
serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat perintah. Di bawah
kepada ditulis untuk disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c. Kaki
Bagian kaki terdiri atas.
1) tempat dan tanggal surat perintah;
2) jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal
kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
3) paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat di
sebelah kiri nama jabatan penanda tangan;
4) tanda tangan pejabat yang memerintahkan;
5) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat;
6) stempel.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1) Jika perintah merupakan perintah kolektif, daftar pegawai yang
diperintahkan dimasukkan dalam lampiran yang terdiri atas kolom
nomor urut, nama, jabatan, dan keterangan.
2) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah perintah dilaksanakan atau
masa berlakunya berakhir.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ......................
Jln..................................
SURAT PERINTAH
Nomor : ..............................
Banyuwangi, ....................................
KEPALA UPTD PUSKESMAS………..
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
8. Memorandum
Bentuk dan susunan surat memorandum adalah sebagai berikut.
a. Kepala
1) Kop memorandum terdiri atas logo Pemerintah Daerah;
2) Kata memorandum ditulis di tengah dengan huruf kapital;
3) Kata kepada ditulis di sebelah kanan ;
b. Batang Tubuh
1) Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup.
2) Isi surat ditulis dengan jelas, singkat dan padat, tidak ada
sehubungan, berdasarkan, mengingat, atau sejenisnya terlebih
dahulu yang biasanya ada dalam surat resmi pada umumnya.
c. Kaki
Bagian kaki terdiri atas
1) Tempat dan tanggal ditulis disebelah kanan;
2) nama jabatan,
3) tanda tangan pejabat,
4) nama lengkap,
5) tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ......................
Jln..................................
MEMORANDUM
Nomor : ..............................
Mohon segera dibuatkan surat penyerahan esk Pukesmas Licin Jalan Banjar ke
Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi paling lambat 4 Mei 2017
Banyuwangi, ....................................
KEPALA PUSKESMAS BAJULMATI………..
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
9. Surat Keterangan
Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut.
a. Kepala
1) Kop surat keterangan terdiri logo Pemerintah daerah.
2) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf kapital
dan diletakkan di tengah margin.
3) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan
diletakkan di tengah margin. Penomoran surat keterangan
sebagaimana surat biasa.
b. Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan
keterangan dan pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan
diterbitkan keterangan.
c. Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, tahun;
b) namajabatan;
c) tanda tangan;
d) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan
e) stempel jabatan/instansi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada
bagian kanan bawah.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ......................
Jln..................................
SURAT KETERANGAN
Nomor : ..............................
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
10. Surat Panggilan
Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut
a. Kepala Surat Panggilan terdiri atas
1) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
2) Nama Perorangan yang dipanggil;
3) Nomor, Sifat, Lampiran dan Perihal.
Banyuwangi,
Nomor : …………………… Kepada :
Sifat : …………………… Yth. ………………………………….
Lampiran : ……………………
Perihal : …………………… di –
…………………………………
Dengan ini diminta kedatangan saudara di Kantor, pada:
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat ;
Menghadap kepada,
Nama :
Alamat :
Untuk......................................................................................................
Demikian untuk dilaksanakan
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
11. Surat CUTI
Bentuk dan susunan surat izin cuti adalah sebagai berikut.
a. Kepala
1) Pada bagian tengah di bawah tempat, tanggal, bulan dan tahun
berisi frasa Permohonan Cuti/Izin.
2) Pada bagian kiri dibawah permohonan cuti/izin ditulis permohonan
cuti / izin ditujukan.
b. Batang Tubuh
Batang tubuh berisi hal-hal berikut.
1) Identitas yang diberi izin, meliputi:
a) Nama;
b ) NIK ;
c) Unit kerja.
2) Pokok-pokok yang memuat materi dan alasan dikeluarkannya
surat izin ditulis dalam bentuk uraian.
3) Alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi pada saat
cuti/izin.
c. Kaki
1) Sebelah kanan bawah berisi:
a) Tempat dan tanggal surat;
b) Tanda tangan pemohon;
2) Sebelah kiri bawah berisi tanda tangan atasan yang menyetujui dan
mengetahui permohonan cuti/izin.
3) Kolom yang berisi keterangan tentang jumlah cuti dan sisa cuti
yang masih ada.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ......................
Jln..................................
Banyuwangi, ...........................................
Kepada,
Yth. Kepala ...........................................
Kabupaten ....................................
Di -
............................................
Dengan ini saya mengajukan permohonan Cuti .................... untuk Tahun .............selama ......hari
terhitung mulai tanggal .......s/d........................... selama menjalankan cuti Alamat saya
di ..............................................................................................................................................................
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Sebagai pengganti sementara selama menjalankan cuti.
1. Nama :
2. NIP :
3. Pangkat / Gol :
4. Sebelum menjalankan cuti menyerahkan pekerjaan kepada pengganti sementara
Setelah selesai menjalankan cuti wajib melaporkan diri kepada atasan langsung dan
5.
bekerja kembali sebagai mana biasanya.
CATATAN PEJABAT
KEPEGAWAIAN
Cuti yang telah diambil dalam tahun 2017 yang
bersangkutan : Hormat Saya
1. Cuti Tahunan :
2. Cuti Besar :
3. Cuti Sakit :
4. Cuti Hamil :
5. Cuti Bersalin : (pemohon cuti)
6. Cuti Karena NIP. ........................................
:
Alasan lain
7. Cuti Karena
:
Lain – lain
KEPUTUSAN PEJABAT YANG BERWENANG
MEMBERI CUTI
KEPALA UPTD PUSKESMAS .........
NAMA
PANGKAT/GOL
NIP
LEMBAR DISPOSISI
2.
3.
4.
5.
ISI DISPOSISI
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
13. ...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Pengumuman
Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut.
a. Kepala
1) Kop surat terdiri atas logo Pemerintah Daerah;
2) Kata Pengumuman dicantumkan di tengah margin dan ditulis
dengan huruf kapital;
3) Kata Tentang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan
huruf kapital;
4) Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf kapital
simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat
1) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
2) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
3) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;
4) informasi tentang sesuatu yang perlu diketahui oleh objek target
pengumuman.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal
kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani;
e) stempel
PENGUMUMAN
No. ...............................
Banyuwangi, .......................................
KEPALA UPTD PUSKESMAS ………....
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
PENGUMUMAN
No. ...............................
Banyuwangi, .......................................
KEPALA UPTD PUSKESMAS ………....
NAMA
Pangkat/Gol
NIP
NOTA – DINAS
Kepada : …………………………..
Dari : …………………………..
Tanggal : …………………………..
Nomor : …………………………..
Sifat : …………………………..
Lampiran : …………………………..
Perihal : …………………………..
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BAJULMATI
Jl.Raya Lidjen No. - Telp. 427181 Licin – Banyuwangi
Email : puskesmaslicin@yahoo.co.id
Lembar Ke : ........................
Kode No. : ........................
Nomor : ........................
9.
Pembebanan Anggaran
10. a. Instansi a.
b. Akun b.
Keterangan Lain – lain :
Dikeluarkan di : ...............
Pada Tanggal : ...............
Kepala UPTD Puskesmas Bajulmati
NAMA PEJABAT
SPD No : ................................
Berangkat dari : ................................
( Tempat kedudukan )
Pada tanggal :
Ke : .................................
Selaku pelaksana
teknis
I. Tiba di : ................................ Berangkat dari : ......................................
Pada tanggal : ............................... Ke : ......................................
Pada tanggal : .....................................
Kepala
......................................
II. Tiba di : . Berangkat dari : .........................................
......................................
Pada tanggal : .. Ke : .........................................
.........................................
Pada tanggal : .
Kepala
199402 2 001
III
Tiba kembali di : ........................................
.
Pada tanggal : ........................................
Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut di atas, atas perintahnya dan
semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
NAMA PEJABAT
IV
. Catatan Lain-lain
V. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para
pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat / tiba serta Bendaharawan bertanggung jawab
berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara mendapat rugi akibat
kesalahan, kealpaannya.
BAB IV
PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN ATAS NAMA,
PELAKSANA TUGAS PELAKSANA TUGAS HARIAN DAN PEJABAT
2. Pelaksana Tugas
Pelaksana Tugas yang disingkat plt merupakan pejabat sementara pada
jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan
naskah dinas, karena pejabat definitif belum dilantik. Plt atau Pelaksana Tugas
diangkat dengan Keputusan Kepala SKPD atau Keputusan Bupati berlaku
paling lama 1 tahun. Plt betanggungjawab atas naskah dinas yang
dilakukannya.
Stempel sebagi simbul dari keabsahan surat, tetap mengacu standar atau
aturan, pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, standar stempel meliputi;
1. Ukuran
Ukuran stempel Puskesmas untuk keperluan tertentu meliputi :
a. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel jabatan dan stempel perangkat
daerah adalah 1,8 cm.
b. Ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel jabatan dan stempel
perangkat daerah adalah 1,7 cm.
c. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan stempel
perangkat daerah adalah 1,2 cm dan
d. Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam maksimal
0,5 cm.
1. Kop surat
Kop Naskah dinas UPTD Puskesmas Bajulmati memuat sebutan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Nama Dinas Kesehatan, UPTD
Puskesmas Bajulmati, alamat, nomor telpon, nomor faxsimili, webite,email
dan kode pos.
2. Sampul Naskah
Sampul Naskah UPTD Puskesmas Bajulmati berbentuk empat
persegi panjang. Adapun ukurannya adalah sebagai berikut:
a. Sampul Kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lebar 30 cm
b. Sampul folio/map dengan ukran panjang 35 cm dan lebar 25 cm
c. Sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 18 cm
dan
d. Sampul seperempat folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 14
cm